MALARIA
sama panjang
Pada saat hinggap
membentuk sudut 90
Warna tubuhnya coklat
kehitaman
Bentuk sayap simetris
4
Malaria Tropika
Malaria Tertiana
(Malignan Malaria)
(Benign Malaria)
plasmodium
plasmodium vivax falsiparum
MALARI
Malaria Kuartana
A
(Malaria Malariae)
Malaria Ovale
plasmodium
malariae
Plasmodiu Plasmodiu Plasmodiu Plasmodiu
m m vivax m m
falciparum ovale malariae
Hipnozoit - + + -
Daur dalam nyamuk 10 hari 8-9 hari 12-14 hari 26-28 hari
Periode Inkubasi 9-14 hari 12-17 hari ; 16-18 hari ; 18-40 hari ;
6-12 bulan dpt lbh lama dpt lbh lama
Patofisiologi
Infeksi malaria SDM terinfeksi Splenic Immunology
anemia
Filtration Clearance
Monosit
Makrofag kalikrein
kininogen kinin
pirogen
* Eritrosit ruptur
Patogenesis:
1. Demam: mulai timbul saat pecahnya
1. Demam ( t 37 C)
2. Konjungtiva atau telapak tangan
pucat
3. Pembesaran limfa (splenomegali)
4. Pembesaran hati (hepatomegali)
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
Malaria Serebral Malaria Algid
Gagal ginjal Akut Asidosis
Kelaianan Hati Gastrointestinal
(malaria biliosa) Hiponatremia
Edema Paru ARDS Gangguan
Anemia Perdarahan
Hipoglikemia
Hemoglobinuria
(Black water fever)
Malaria Serebral
Ditandai dengan : penurunan kesadaran
berupa apatis, disorientasi, somnolen, stupor,
sopor, koma yang dapat terjadi secara perlahan
dalam beberapa hari atau mendadak dalam
waktu hanya 12 jam, sering disertai kejang.
Penilaian penurunan kesadaran ini dievaluasi
berdasarkan GCS (Glasgow Coma Score).
Diperberat karena gangguan metabolisme,
seperti asidosis, hipoglikemi, gangguan ini
dapat terjadi karena beberapa proses patologis.
CEREBRAL MALARIA
CAPILLARY OBSTRUCTION MECHANISM :
Rosetting ( erythrocyte segregation )
Cytoadherence (Erythrocyte adherence to endothel )
IMMUNOLOGIC MECHANISM : cytokine, nitrit-
oxide formation
MECHANISMS OF INCREASED INTRACRANIAL
EP
PRBC
Knob
ENDOTEL
PATHOGENESIS MECHANISM
PRBC
Pf-EMP-1
MEROZOIT
ANEMIA
RING
SCHIZONTS
TROPHOZOIT BREAK UP
GPI
METABOLIC
GLUCOSE CONSUM. FEVER
EFFECTS OF HYPOXIA HYPOGLYCEMIA
PARACYTES HYPOGLYCEMIA HYPOGLYCEMIA
LACTIC ACIDOSIS
Klorokuin :
- Sizontosid darah
- anti gametosid, P.vivax dan P.malarie
SP :
- Sizontosid darah
- Sporontosidal
Kina :
- Sizontosid darah
- Anti gametosid, P.vivax dan P.malarie
Primaquin :
- Anti gametosid
- Anti hipnosoit,
Artesunat :
- Sizontosid darah,
Amodiakuin :
- Sizontosid darah
PENGOBATAN
A. Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi
1. Malaria Falciparum:
1.1. Lini Pertama:
- Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
- Dihidroartemisin + Piperakuin + Primakuin
1.2. Lini Kedua:
Kina + Doksisilin / tetrasiklin + Primakuin
1.3. Malaria Mix:
Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
2. Malaria Vivaks, Ovale, Malariae
2.1. Lini Pertama:
Klorokuin + Primakuin
2.2. Lini Kedua:
Kina + Primakuin
2.3. Malaria Vivaks relaps
Klorokuin + Primakuin
Pemeriksaan Follow Up untuk setiap
penderita dgn konfirmasi laboratorium
positif:
Penderita di follow up untuk diperiksa ulang
Sediaan Darahnya pada H3, 7, 14, 28 dan
dilanjutkan sp akhir bulan 3.
3. Catatan:
3.1. Sudah ada sarana diagnostik malaria, dan blm ada
obat ACT:
P falciparum: sulfadoksin + pirimetamin (3 tab dosis
tunggal) + Primakuin 2 3 tab,
bila tidak efektif:
Kina + doksisiklin/tetrasilin + Primakuin
3.2. Belum ada sarana diagnostik malaria:
Pdrt gejala klinik malaria: Klorokuin + Primakuin
B. Pengobatan Malaria dengan Komplikasi:
1. Pilihan Utama:
Derivat artemisin parenteral (Artesunat intravena
atau intramuskuler; Artemeter intramuskuler)
2. Obat Alternatif:
Kina dihidroklorida parenteral
Lini pertama Malaria falciparum
gejala klinik
sampai dengan memburuk dan parasit
hari ke 28, aseksual positip, atau
ditemukan gejala klinik tidak
keadaan klinis memburuk tetapi
sembuh, (sejak parasit aseksual tidak
berkurang (persisten)
hari ke 4) dan tidak
atau timbul kembali
ditemukan parasit (rekrudesensi),
stad aseksual sejak diberikan obat lini 2
hari ke 7
Klorokuin 1 2 3 34
H1
Primakui
- - 1 2 23
n
H2 Klorokuin 1 2 3 34
H3 Klorokuin 1/8 1 1 2
Pengobatan Lini Kedua Malaria Klinis*)
Jumlah Tablet Per Hari Menurut
Kelompok Umur
Jenis
Hari 2
Obat 01 14 59 10 > 15
11
bln th th 14 th th
bln
H1 7 Kina **) **) 3x 3x1 3x1 3x2
H1 Primakuin - - 1 2 2-3
Lini 1:
Derivat Artesmisin parenteral (di RS atau Puskesmas
perawatan): Artesunat IV/IM;
Artemeter IM
Lini 2:
Kina injeksi 10 mg/Kg BB/8 jam atau 30 mg/Kg BB/24 jam untuk
anak.
Kemasan dan cara pemberian
derivat artemisin parenteral
Artesunat:
Vial yg berisi 60 mg serbuk kering
Pelarut dalam ampul 0,6 ml natrium
bikarbonat 5 %
Keduanya dicampur dan ditambah dext 5 %
3 5 ml
Loading dose: 2,4 mg/kgBB, IV, selama 2
menit, Diulang setelah 12 jam
Selanjutnya: 1 x perhari (dosis dan cara
sama)
Diberikan sampai pdrt mampu minum obat