Anda di halaman 1dari 18

Konflik, Negosiasi, dan Perilaku

Antar Kelompok
Sindi Pramurti
155020301111051
Vindhi Moneta Tanjung
155020301111056
Suci Rahmasari
155020301111066
DEFINISI KONFLIK
Konflik didefinisikan sebagai sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak
memiliki persepsi bahwa pihak lain telah memengaruhi secara negatif, atau
akan memengaruhi secara negative, sesuatu yang menjadi kepedulian atau
kepentingan pihak pertama.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG
KONFLIK
3. PANDANGAN
INTERAKSIONIS

2. PANDANGAN
HUBUNGAN MANUSIA

1. PANDANGAN
TRADISIONAL
PROSES KONFLIK

TAHAP I: POTENSI
PERTENTANGAN TAHAP II : KOGNISI
TAHAP III : MAKSUD TAHAP IV: PERILAKU TAHAP V: AKIBAT
ATAU DAN PERSONALISASI
KETIDAKSELARASAN
TAHAP I: POTENSI PERTENTANGAN ATAU
KETIDAKSELARASAN
Tahap pertama dalam proses konflik adalah munculnya kondisi-kondisi yang
menciptakan peluang bagi pecahnya konflik

Sebab-akibat KOMUNIKASI

STRUKTUR

VARIABEL - VARIABEL PRIBADI


TAHAP II : KOGNISI DAN PERSONALISASI
Ingatlah akan 2 hal yaitu:
Dalam Tahap II ini disinilah isu isu konflik biasanya didefinisikan. Pada
tahapan proses inilah, para pihak memutuskan konflik itu tentang apa dan
akan menentukan jalan panjang menuju akhir penyelesaian konflik.
Bahwa emosi memainkan peranan utama dalam membangun persepsi
TAHAP III : MAKSUD
5 Maksud BERSAING (COMPETING)
penanganan
konflik BEKERJA SAMA (COLLABORATING)

MENGHINDAR (AVAIDING)

AKOMODATIF (ACCOMODATING)

KOMPROMIS (COMPROMISING)

Maksud adalah keputusan


untuk bertindak dengan cara
tertentu.
TAHAP IV: PERILAKU
Kontinum Intensitas Teknik-Teknik Teknik-Teknik Stimulasi
Konflik Penyelesaian Konflik Konflik
Konflik Destruktif Pemecahan Masalah Komunikasi
Upaya terang-terangan Tujuan Superordinat Memasukkan Orang Luar
untuk menghancuran Ekspansi Sumber Daya Restrukturisasi
pihak lain Penghindaran Organisasi
Serangan fisik secara Memperhalus Membuat Kambing
agresif Berkompromi Hitam
Ancaman dan ultimatum Perintah Otoritatif
Serangan verbal secara Mengubah Variabel
kasar Manusia
Terang-terangan Mengubah Variabel
mempertanyakan atau Struktural
menentang orang lain
Ketidaksepakatan atau
kesalahpahaman kecil
Tidak Ada Konflik
TAHAP V: AKIBAT

AKIBAT FUNGSIONAL

AKIBAT DISFUNGSIONAL

MENCIPTAKAN KONFLIK FUNGSIONAL


NEGOSIASI
Negosiasi adalah sebuah proses dimana dua pihak atau lebih melakukan
pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.

TAWAR MENAWAR TAWAR MENAWAR


DISTRIBUTIF INTEGRATIF
(DISTRIBUTIVE (INTEGRATIVE
BARGAINING) BARGAINING)
TAWAR MENAWAR DISTRIBUTIF (DISTRIBUTIVE
BARGAINING)

Hakikat tawar-menawar distributif adalah menegosiasikan siapa mendapat


bagian apa dari sebuah kue yang besarnya sama dan tetap (fixed pie).
Dengan kue itu, yang kami maksudkan adalah bahwa tiap-tiap pihak yang
saling menawar meyakini hanya ada sejumlah barang atau jasa untuk
dibagi.
Contoh yang bisa diambil adalah negosiasi buruh manajemen mengenai
upah.
TAWAR MENAWAR INTEGRATIF (INTEGRATIVE
BARGAINING)
Berkebalikan dengan tawar-menawar distributive, tawar-menawar integrative
dilakukan atas dasar asumsi bahwa ada satu penyelesaian atau lebih, yang
dapat menciptakan winwin solution atau saling menguntungkan.

Beberapa cara Tawar-Menawar dalam Tim


untuk
mencapai
hasil yang Mengajukan lebih banyak persoalan,
lebih
integrative:
PROSES NEGOSIASI
1. Persiapan dan Perencanaan

2. Penentuan Aturan Dasar

3. Klarifikasi dan Justifikasi

4. Tawar Menawar dan Pemecahan Masalah

5. Penutupan dan Implementasi


PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
apa hakikat dan
sejarahnya sehingga
harus melakukan
negosiasi ?

siapa yang akan terlibat


dan bagaimana persepsi
mereka tentang konflik
tersebut ?

apakah tujuan dan


keinginan dalam
negosiasi tersebut ?
PENENTUAN ATURAN DASAR KLARIFIKASI DAN JUSTIFIKASI

Setelah pertanyaan pada


bagian pertama terselesaikan
Inilah titik dimana kemungkinan
maka muncul lagi pertanyaan
perlu memberikan segala
selanjutnya yaitu : siapa yang
dokumen kepada pihak lain yang
melakukan, dimana akan di
kiranya dapat membantu posisi
lakukan, kendala apa yang
kita dalam tahapan negosiasi
akan muncul, batasan
tersebut ketika posisi awal saling
persoalan, dan prosedur yang
di pertukarkan, dan kedua belah
akan di tempu jika terjadi
pihak akan memaparkan,
kebuntuan negosiasi.
menguatkan, mengkalrifikasi,
memperthankan, dan
menjustifikasi tuntutan awal.
TAWAR MENAWAR DAN
PENUTUPAN DAN IMPLEMENTASI
PENYELESAIAN MASALAH
Hakikat proses negosiasi Tahap akhir dalam proses
terletak pada tindakan negosiasi adalah memformalkan
memberi dan menerima yang kesepakatan yang telah di buat
sesungguhnya dalam rangka serta menyusun prosedur yang
mencari suatu kesepakatan. Di di perlukan untuk implementasi
sinilah konsensi tidak di dan pengawasan pelaksanaan.
ragukan lagi perlu di buat oleh Dalam setiap kesepakatan
kedua belah pihak. negosiasi mensyaratkan tentang
hal hal spesifik dalam hal
kontrak formal, tapi dalam
kebanyakan kasus proses
kesepakatan hanya di tandai
dengan sekedar berjabat tangan.
ISU - ISU DALAM NEGOSIASI

Peran Suasana Hati Dan Sifat Kepribadian Dalam Negosiasi

Perbedaan Gender dalam Negosiasi

Konteks kultur dalam negosiasi


NEGOSIASI PIHAK KETIGA
Ada 4 peran pokok pihak ketiga yaitu :

1. Mediator

2. Arbitrator

3. Konsiliator

4. Konsultan

Anda mungkin juga menyukai