Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

BRONKIEKTASIS

Shofa Aji Setyoko


N 111 16 034

Pembimbing Klinik
dr. Nurhaedah T., Sp.A
BAB I
PENDAHULUAN
Bronkiektasis merupakan pelebaran dan distorsi
bronkus ukuran sedang (diameter >2 mm) yang
bersifat permanen dan irreversibel. Dilatasi bronkus
sering berhubungan dengan pneumonia akut dan
dengan beberapa tipe atelektasis, tetapi pada
pneumonia atau atelektasis, dilatasi akan sembuh
sendiri.
Bronkiektasis bukan merupakan penyakit
tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara
dan merupakan akibat dari beberapa keadaan
yang mengenai dinding bronkial, baik secara
langsung maupun tidak, yang mengganggu
sistem pertahanannya.

Di negara barat angka kematian dan kesakitan


terus meningkat, kondisi ini tetap menjadi salah
satu alasan untuk menjadi perhatian mengenai
angka kesakitan di negara berkembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis)
dan distorsi bronkus lokal yang bersifat
patologis dan berjalan kronik, persisten
atau irrevesibel.
Kelainan bronkus tersebut disebabkan
oleh perubahan-perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen elastis,
otot polos brokus, tulang rawan dan
pembuluh- pembuluh darah.
Klasifikasi
Berdasarkan
kelainan anatomis
A
bronkiektasis,
dibagi 3 variasi :
B A. Bronkiektasis
tabung (tubular,
silindris, fusiformis)
C B. Bronkiektasis
kantong (saccular).
C. Bronkiektasis
varicose.
Anatomi
Etiologi
Kelainan
Kongenital Kelainan Didapat

Faktor pertumbuhan infeksi


dan perkembangan
Obstruksi bronkus
fetus dalam
kandungan.
Kelainan kongenital
Biasanya mengenai hampir
seluruh cabang bronkus pada satu
atau kedua bronkus. Selain itu,
bronkiektasis kongenital biasanya
menyertai penyakit-penyakit
kongenital seperti Fibrosis kistik,
Kertagener Syndrome, William
Campbell syndrome, Mounier-Kuhn
Syndrome, dll.
Kelainan didapat
o Infeksi
Bronkiektasis sering terjadi sesudah
seorang anak menderita pneumonia yang
sering kambuh dan berlangsung lama.
Pneumonia merupakan komplikasi pertusis
maupun influenza yang diderita semasa
anak, tuberkulosis paru, dan sebagainya.
Kehadiran Staphylococcus aureus dikaitkan
dengan fibrosis kistik atau aspergillosis
bronkopulmonalis alergi. Aspergillus
fumigatus merupakan organisme komensal.
o Obstruksi bronkus
Dapat disebabkan oleh berbagai macam
sebab seperti korpus alienum, karsinoma
Epidemiologi
Bronkiektasis merupakan penyebab kematian yang
amat penting pada negara-negara berkembang. Di
negara-negara maju seperti AS, bronkiektasis
mengalami penurunan seiring dengan kemajuan
pengobatan. Prevalensi bronkiektasis lebih tinggi
pada penduduk dengan golongan sosioekonomi
yang rendah, umumnya terjadi pada penderita
dengan umur rata-rata 39 tahun, terbanyak pada
usia 60 80 tahun. Sebab kematian yang
terbanyak pada bronkiektasis adalah karena gagal
napas. Lebih sering terjadi pada perempuan
daripada laki-laki, dan yang bukan perokok.
Patofisiologi
Diagnosis
Gambaran klinis Pemeriksaan Fisik
Batuk kronik Sianosis
disertai dengan Retraksi dinding
produksi sputum. dada
Hemoptisis Ronki basah pada
Sesak napas lobus bawah
Demam berulang Wheezing pada
obstruksi bronkus
Pemeriksaan Penunjang
Spirometri
Pada spirometri sering menunjukkan
keterbatasan aliran udara, dengan rasio
penurunan volume ekspirasi paksa dalam satu
detik (FEV1) untuk memaksa volume kapasitas
paksa (FVC), FVC normal atau sedikit berkurang
dan FEV1 menurun. Penurunan FVC menunjukkan
bahwa saluran udara tertutup oleh lendir, dimana
saluran napas kolaps saat ekspirasi paksa atau
adanya pneumonitis pada paru.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologis

Honeycomb appearance Honeycomb appearance


di paracardial dekstra di paracardial kanan
dan parahiler sinistra diperjelas / diperbesar
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologis

Gambar 8. Pada CT resolusi tinggi menunjukan dilatasi


saluran napas pada kedua lobus dan lingula. Pada potongan
melintang, dilatasi saluran napas menunjukan ringlike
appearance.
Penatalaksanaan
Pengobatan pasien bronkiektasis terdiri atas
2 kelompok, yaitu :
1. Pengobatan konservatif
a. Pengelolaan umum, meliputi
- Menciptakan lingkungan yang baik
dan
tepat bagi pasien.
- Memperbaiki drainase sekret bronkus.
- Mengontrol infeksi saluran napas,
misalnya
dengan pemberian antibiotik.
b. Pengelolaan khusus
- Kemoterapi pada bronkiektasis.
Penatalaksanaan
2. Pengobatan simtomatik
a. Pengobatan obstruksi bronkus,
misalnya dengan
obat bronkodilator.
b. Pengobatan hipoksia, dengan
pemberaian
oksigen.
c. Pengobatan Hemoptisis misalnya
dengan obat-
obat hemostatik.
d. Pengobatan demam, dengan
pemberian
antipiretik.
Komplikasi
Beberapa penyakit yang bisa enjadi
komplikasi dari bronkiektasis antara lain :
Pneumonia

Empiema

Septicemia

Meningitis

Metastasis abses misalnya di otak


Pembentukan amiloid
Prognosis
Tergantung pada berat-ringannya serta luasnya
penyakit waktu pasien berobat pertama kali.
Pemilihan pengobatan secara tepat (konservatif
atau pembedahan) dapat memperbaiki
prognosis penyakit. Pada kasus yang berat dan
tidak diobati, prognosisnya buruk, survivalnya
tidak akan lebih dari 5-15 tahun.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai