Anda di halaman 1dari 26

Chapter 2:

SIKLUS HIDROLOGI

Buku:
Water Resources
Distribution, Use And Management
Author: John R. Mather

Sumber; signtechform.com Disampaikan oleh: 12 Februari 2017


Borris Afdhal Anwar
La Ode Muhammad Gafur
Dosen Pengampu:
Prof. (Ret) Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D
Prof.. Dr. Ir. Fatchan Noorochmad, M.Agr

MAGISTER PENGELOLAAN AIR DAN AIR LIMBAH


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
NB: dilarang mengutip tanpa izin
OUTLINE

1 2 3
Intisari Uraian Siklus Relevansi
Chapter: Hidrologi Siklus
Siklus Hidrologi
Hidrologi dalam Praktik
Pekerjaan di
Indonesia
Serta Tugas-
Tugas di Masa
Depan

NB: dilarang mengutip tanpa izin


1
INTISARI CHAPTER: SIKLUS
HIDROLOGI

3
NB: dilarang mengutip tanpa izin 3
INTISARI CHAPTER: SIKLUS HIDROLOGI

Jumlah air di permukaan bumi relatif tetap, hal ini dikarenakan


air senantiasa bergerak secara terus menerus sepanjang waktu,
air dapat berubah bentuk dari padat menjadi cair, cair menjadi
gas, terlihat dalam bentuk yang berbeda di permukaan bumi
dan atmosfer.

Para Ilmuan dan filsuf pada abad yang lampau seperti Plato,
Aristoteles, Vitruvius serta Leonardo Da Vinci telah menulis
konsep ide-ide dasar yang mengatur proses dan pergerakan
serta teori-teori siklus hidrologi. kemudian teori tentang
hidrologi kuantitaif telah diperkenalkan pada abad ke-17 yaitu
oleh dua ilmuan Perancis yaitu Pierre Perault dan Eddine Mariote
serta astronom inggris yaitu Edmund Halley. Siklus Hidrologi
tersebut meliputi beberapa tahap utama yaitu: Penguapan,
Kondensasi Uap, perpindahan awan, presipitasi dan mengalirnya
air secara gravitasi
Keyword: air, cair, uap, gas, hidrologi kuantitatif, penguapan,
kondensasi, presipitasi
NB: dilarang mengutip tanpa izin
INTISARI CHAPTER: SIKLUS HIDROLOGI

Diperkirakan volume air yang terlibat dalam proses presipitasi,


evaporasi dan runof dari water budget tahunan berubah-ubah
dari waktu kewaktu sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan tentang faktor-faktor siklus hidrologi, LVovich pada
tahun 1969 telah membuat persamaan diferensiasi
keseimbangan air yang digunakan untuk menghitung faktor-
faktor siklus hidrologi, kemudian estimasi nilai-nilai faktor siklus
hidrologi dengan pembagian garis lintang bumi telah dilakukan
oleh Mather (1969). Pada Tahun 1975 telah dikembangkan
simulasi siklus hidrologi global dengan pendekatan
keseimbangan air melalui model numeric atmosfer yang
dilakukan oleh Manabe dan Holloway.

Keyword: water budget, keseimbangan air, simulasi, model numerik


atmosfer
NB: dilarang mengutip tanpa izin
2
SIKLUS HIDROLOGI

6
NB: dilarang mengutip tanpa izin 6
SEJARAH DAN FILOSOFI SIKLUS HIDROLOGI

Beberapa Para Ahli yang telah merumuskan teori-teori dasar


tentang siklus hidrologi
didalam bumi terdapat saluran-saluran yang saling
berhubungan dan berfungsi sebagai tampungan disebut
Tartarus, dari tampungan tersebut air mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah - Plato (400 SM)
terdapat dua jenis evaporasi, yaitu evaporasi seperti yang
kita ketahui satu lagi seperti asap seperti tiupan angin dari
bumi yang kering kemudian didinginkan dan menghasilkan
kondensasi uap menjadi air - Aristotele (350 SM)
Konsep Siklus Hidrologi bergantung pada panas bumi,
formasi kekuatan angin, jumlah air yang diuapkan, dan
kondensasi yang dihasilkan dari proses pendinginan udara -
Vitruvius
Manusia memilik darah dan pembuluhnya begitupun bumi
memiliki air dan aliran-aliranya, kemudian air keluar dari
pembuluh-pembuluh yang rusak, efek kelembaban dari
evaporasi, kondensasi diudara dinging membentuk awan,
digerakan angin ke segala tempat dan menghasilkan
presipitasi keudian masuk kealiran air -Leonrdo Da Vinci
(1452-1519) NB: dilarang mengutip tanpa izin
SEJARAH DAN FILOSOFI SIKLUS HIDROLOGI

Pada akhir abad ke-17 3 ilmuan melakukan penyelidikan


kuantitatif prinsip dasar hidrologi
dibutuhkan investigasi kuantitatif untuk
memperlihatkan hujan mampu untuk
mendorong aliran sungai dan mata air, hanya
seperenam dari curah hujan tahunan yang
dibutuhkan untuk mengisi semua air yang
Pierre Perault(1874) mengalir sepanjang tahun
Curah hujan cukup untuk menyuplai aliran
sungai tahunan, berdasarkan pengukuran
curah hujan , luas penampang sungai dan
kecepatan aliran kurang seperenam dari
seluruh curah hujan.
Edine Marriote (1886)
Volume evaporasi dari badan air sudah lebih
dari cukup untuk mengaliri sungai, air
dipanaskan dan diupkan dari laut sebagai uap
air akan ditiup ke daratan dan didinginkan
melewati pegunungan dan hujan akan cukup
Edmund Halley
(Astronom)
untuk mengairi sungai.
SIKLUS HIDROLOGI

Sumber; USGS Water Science School


Siklus hidrologi meliputi beberapa tahap utama, yakni : [1] penguapan air
dari permukaan bumi, baik berasal dari permukaan air, tanah, atau dari jaringan
tumbuhan ; [2] kondensasi uap air pada lapisan troposfer, sehingga terbentuk
awan ; [3] perpindahan awan mengikuti arah angin ; [4] presipitasi dalam
bentuk cair (hujan) atau padat (salju dan kristal es) yang mengembalikan air dari
atmosfer ke permukaan bumi ; [5] mengalirnya air mengikuti gaya gravitasi
(dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah) baik dalam bentuk aliran
NB: dilarang mengutip tanpa izin
PERKEMBANGAN SIKLUS HIDROLOGI

Pemanasan
airlautoleh
sinarmataharimerupa
kan kunci proses siklus
hidrologi tersebut
dapat berjalan secara
terus menerus
Menurut benton and
Blackburn (1950) dari
total curah hujan yang
jatuh, 85 90 % berasal
dari evaporasi lautan
sedangkan sisanya 10-
15 % berasal dari
evaporasi daraan
Budyko (1956) dari
curah hujan total yaitu Sumber; Oceanleadership.org
487 mm, 53 mm atau
10,9% nya berasal dari
evaporasi daratan
NB: dilarang mengutip tanpa izin
PERKEMBANGAN SIKLUS HIDROLOGI

Beberapa pendapat ahli yag berkaitan dengan pengaruh kondisi


lokal terhadap siklus hidrologi
George P Marsh (1864) hujan yang terjadi di beberapa tempat
dipengaruhi oleh kebudayaan sekitar,.
Thornwaite (1937) terdapat hubungan yang dekat antara
evaporasi lokal dengan curah hujan lokal sehingga banyak
program lingkungan banyak didasarkan pada hal tersebut

Meskipun hanya terdapat pengaruh kecil dari evaporasi daratan dengan


hujan didaratan , akan tetapi kebiasaan lokal dapat berpengaruh kepada
iklim lokal seperti:
Perkembangan suatu wilayah bisa berdampak pada pemanasan lokal
dan neraca air
Pembangunan reservoar besar atau mengeringkan rawa dapat
merubah aspek evaporasi lokal dan neraca air bahkan dalam skala
kecil bisa merubah curah hujan lokal
Pembangunan cooling tower pada industri memungkinkan menaikan
NB: dilarang mengutip tanpa izin
MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIRDOLOGI

LVovich (1964-1969) telah membuat persamaan diferensiasi


water budget, persamaan tersebut yaitu:
R = U + S; P = U + S + E; W = P S = U + E

Dimana:
R = Total Runof
U = Outflow Permukaan
S = Runof Permukaan
P = Curah Hujan
E = Evaporasi
W = Gross Wetness/Pembanding langsung kelembaban tanah
KU = Koefisien Karakteristik Permukaan Aliran Menuju Sungai
KE = Koefisien Karakteristik Evaporasi

Nb: Jika nilai R positif maka terdapat surplus air NB: dilarang mengutip tanpa izin
MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIDROLOGI
Tabel 2 Estimasi Presipitas dan Evaporasi Tahunan bumi (dari daratan dan
Lautan) oleh Mather (1969)
Garis P (Lautan) E ( Lautan) P (Daratan) E (Daratan) Runoff (P-
Lintang E)
80-90o N

70-80o 183 218 62 40 22


60-70o 314 271 486 227 359
50-60o 1.115 604 763 417 346
40-50o 1.639 1.258 851 586 265
30-40o 1.876 2.812 850 606 244
20-30o 1.897 3.846 890 537 353 Surplus
Air global
10-20o 3.700 4.925 939 714 225
(darat
0-10o 7.148 4.796 1.596 1.085 551 dan laut)
0-10o S 4.408 5.024 2.021 1.144 877 terbesar
terdapat
10-20o 3.095 5.683 1.142 782 360
pada 0-
20-30o 2.306 4.692 523 396 127 10o LU
30-40o 3.016 3.801 235 171 64 sedangka
40-50o 3.722 2.263 59 38 21 n untuk
daratan
50-60o 2.749 1.184 19 6 13
surplus
60-70o 879 462 37 21 16 terbesar
70-80o 95 67 152 90 62 terdapat
di 0-10o
80-90o
NB: dilarang mengutipLS
tanpa izin
MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIDROLOGI

Tabel 2 diplot kedalam gambar sehingga:

Penguapan melebihi curah hujan terjadi pada 10 40 o LU dan LS,


secara umum berhubungan dengan daerah tekanan tinggi
subtropis mengurangi curah hujan

NB: dilarang mengutip tanpa izin


MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIDOLOGI
Tabel 3 Rekapan Nilai Presipitasi, Evaporasi dan Runof Benua oleh Mather (1969), Budyko (1956),
Nilai di Presipitasi LVovich Evaporasi
(1973) Runoff
km3/
Mather Budyko LVovich Mather Budyko LVovich Mather Budyko LVovich
tahun

Afrika 21.450 20.190 20.780 17.590 15.370 16.555 3.860 4.820 4.225
Asia 30.390 26.920 32.690 18.440 17.210 19.500 11.950 9.710 13.190
Australia 3.650 3.620 6.405 2.830 3.160 4.440 730 460 1.965
Eropa 6.380 5.980 7.165 3.730 3.590 4.055 2.650 2.390 3.110
Amerika
15.550 16.370 13.910 9.430 9.780 9.950 6.120 6.590 5.960
Utara
Amerika
27.030 23.990 29.355 15.470 15.280 18.975 11.560 8.710 10.380
Selatan
Antartika
1.890 1.110 780

Total 106.25
97.070 110.305 68.600 64.390 71.475 47.650 32.680 38.830
0
Nilai dalam kedalaman/tahun
Afrika 704 670 686 577 510
LU dan547 127 160 139
Penguapan melebihi curah hujan pada 10 40 o
LS, secara
Asia umum691berhubungan
613 726 daerah
dengan 421
tekanan 392 433
tinggi subtropis 270 221 293
Australia mengurangi
457 curah
480 hujan 736 363 419 510 94 61 226
Eropa 638 603 734 373 362 415 265 241 319
Amerika 636 668 670 386 399 383 250 269 287
Utara
Secara umum nilai ke tiga ahli tersebut hampir berdekatan kecuali di Amerika Selatan dan Australia, nilai
evaporasi LVovich lebih tingg dibandingkan yang lain, terlihat dari Tabel benua amerika selatan yang paling
Amerika
1.522 1.350 terbalik
1.648 871Afrika dan
860 1.065 651 490
diberkahi dengan
Selatan air berbanding dengan benua Benua Australia
NB: dilarang mengutip tanpa izin583
MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIDOLOGI

Faktor faktor yang mempengaruhi Keseimbangan Air Dunia Skala


Tahunan terlihat pada Tabel 4
Tabel 4 faktor yang mempengaruhi Keseimbangan Air Dunia Skala
Tahunan
No Faktor Jumlah, km3
1 Presipitasi Laut (Po) 381,410
2 Evaporasi Laut (Eo) 419.060
3 Presipitasi Darat (P1) 106.250
4 Evapotranspirasi Darat (E1) 68.600
5 Runof dari Daratan menuju Lautan 37.650
6 Presipitasi darat bersumber dari Evaporasi 12.00
Darat (11% P1)
7 Presipitasi darat bersumber dari Evaporasi Laut 94.00
8 Gerakan Kelembaban Atmosfer, dari darat 57.000
menuju laut
Penekanan terdapat pada gerakan kelembaban di atmosfer, dimana angka tersebut
melebihi angka runof dari daratan menuju laut
NB: dilarang mengutip tanpa izin
SIMULASI SIKLUS HIDROLOGI GLOBAL

IMPACT hydrological model


simulation (2013)
Manabe dan Halloway (1975) membuat pendekatan tentang
keseimbangan air dengan pengembangan model numerik
atmosfer, persamaan kelembaban dengan system koordinat,
yang diperoleh dengan memperkirakan nilai angin, suhu,
tekanan, uap air, curah hujan, salju dan evaporasi bumi
Model digunakan untuk membuat peta distribusi musim
dingin dan musim panas global, tekanan energy kinetik,
kelembaban vertikal atmosfer rata-rata suhu ambien
permukaan, curah hujan, kelembaban tanah
Model memperlihatkan kemampuan untuk mensimulasikan
NB: dilarang mengutip tanpa izin
SIMULASI SIKLUS HIDROLOGI GLOBAL

Hasil meggunakan
komputasi dengan
Model
curah hujan tertinggi
terdapat didaerah
tropis dan lelehan salju
terdapat didaerah
kutub
Perbandingan Runof
terhadap evaporasi
tertinggi terdapat
didaerah tropis
sedangkan evaporasi
yang melebihi runof
terdapat di daerah 60
Gambar hasil rata-rata zonal keseimbangan air yang
diperoleh dari komputasi dengan model
90o Lintang Utara
NB: dilarang mengutip tanpa izin
SIMULASI SIKLUS HIDROLOGI GLOBAL

Hasil observasi oleh LVovich


dan Otchnikov (1964)
Curah Hujan tertinggi
terdapat di area tropis
Perbandingan Runof
terhadap evaporasi tertinggi
terdapat di 40 90o Lintang
Selatan dan 60 90o Lintang
Utara
sedangkan evaporasi yang
melebihi runof terdapat di
daerah 0 60o Lintang Utara
dan 0 40o Lintang Selatan

Gambar hasil rata-rata zonal keseimbangan Terdapat perbedaan antara hasil


air yang diperoleh dari observasi oleh komputasi melalui model dan hasil
LVovich dan Otchnikov (1964) pengamatan hasil observasi yang
dilakuan oleh LVovich dan
Otchnikov (1964), hal ini menekan
NB: dilarang mengutip tanpa izin
3
RELEVANSI SIKLUS HIDROLOGI DALAM PRAKTIK
PEKERJAAN DI INDONESIA SERTA TUGAS-TUGAS
DI MASA DEPAN

20
NB: dilarang mengutip tanpa izin 20
Relevansi Siklus Hidrologi Dalam Praktik
Pekerjaan di Indonesia Serta Tugas-Tugas di Masa
Depan
Peran Analisis Hidrologi

Analisis Hidrologi sangat berperan dalam Rencana


Pengelolaan dan Penggembangan Sumber Daya Air
terutama untuk mendiskripsikan secara kuantitatif input
sistem bangunan air, seperti curah hujan, debit aliran
sebagai inflow bendung atau waduk, yang akan
menentukan tindakan operasi atau output yang terjadi
Analisis Hidrologi merupakan tahapan kegiatan yang
umumnya dimaksudkan untuk menyiapkan input analisis
hidraulika, baik pada tahap perancangan, pembangunan
dan operasional sistem bangunan air.

Bendungan Bili-Bili, DAS Jene


Waduk serbaguna Wonogiri, DAS
berang, Sulawesi Selatan
Bengawan Solo, Jawa Tengah NB: dilarang mengutip tanpa izin
Relevansi Siklus Hidrologi Dalam Praktik
Pekerjaan di Indonesia Serta Tugas-Tugas di Masa
Depan
FENOMENA YANG TERJADI KAITANNYA DENGAN
SIKULUS HIDROLOGI
BANJIR KEKERIN
GAN

terapan analisis hidrologi untuk water control untuk penanganan masalah


Banjir dan Kekeringan
NB: dilarang mengutip tanpa izin
TUGAS SETELAH PRESENTASI

23
NB: dilarang mengutip tanpa izin 23
TUGAS SETELAH PRESENTASI

Solusi-solusi yang bisa diterapkan terkait dengan


Siklus Hidrologi
1 Teknologi Rekayasa Infrastruktur
Pengembangan teknologi sistem irigasi yang hemat air
Pembangunan bangunan air yang berfungsi sebagai pengontrol
keseimbangan air berupa tampungan yang berfungsi sebagai
penampung air pada musim hujan dan berfungsi sebagai penyalur
air pada musim kemarau
Pembangunan ekodrainasi, yaitu drainasi ramah lingkungan,
dimana air hujan yang jatuh tidak semuanya dialirkan akan tetapi
akan ditampung, dipelihara dan dimanfaatkan untuk masyarakat
Pembangunan jebakan air, terutama untuk daerah-daerah dengan
kondisi geologis yang sukar dalam peresapan air kedalam tanah
seperti: Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Faktor penyebab kekurangan air adalah tingginya angka evaporasi
yag tidak sebanding dengan curah hujan, oleh karena itu dalam
meminimalisir evaporasi, dihindarkan pembangunan large
reservoar untuk penampungan air, tetapi membangun embung-
embung kecil dalam jumlah yang banyak.
Pemanfaatan salah satu unsur siklus hidrologi yaitu embun dan
kelembaban yang memiliki jumlah yangNB: cukup untuktanpabisa
dilarang mengutip izin
TUGAS SETELAH PRESENTASI

Solusi-solusi yang bisa diterapkan terkait dengan Siklus


Hidrologi
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan dan pembangunan masyarakat atau sumber daya
manusia yang berilmu berpengatahuan khususnya yang terkait
dengan pengembangan sumberdaya air melalui sosialisasi dan
pelatihan.
Sosialiasi kepada masyarakat dalam peningkatan kepedulian
masyarakat terkait dengan pentingnya upaya konservasi air.

3. Kebijakan Pemerintah
. Peningkatan peran Pemerintah dalam pemeliharaan dan
perlindungan Sumberdaya Air
. Perlunya regulasi yang komprehensif dalam pengaturan
sumberdaya air yang terpadu antar sektor, antar wilayah dan
antar tingkat pemerintahan

NB: dilarang mengutip tanpa izin


TERIMA KAS

26

Anda mungkin juga menyukai