SIKLUS HIDROLOGI
Buku:
Water Resources
Distribution, Use And Management
Author: John R. Mather
1 2 3
Intisari Uraian Siklus Relevansi
Chapter: Hidrologi Siklus
Siklus Hidrologi
Hidrologi dalam Praktik
Pekerjaan di
Indonesia
Serta Tugas-
Tugas di Masa
Depan
3
NB: dilarang mengutip tanpa izin 3
INTISARI CHAPTER: SIKLUS HIDROLOGI
Para Ilmuan dan filsuf pada abad yang lampau seperti Plato,
Aristoteles, Vitruvius serta Leonardo Da Vinci telah menulis
konsep ide-ide dasar yang mengatur proses dan pergerakan
serta teori-teori siklus hidrologi. kemudian teori tentang
hidrologi kuantitaif telah diperkenalkan pada abad ke-17 yaitu
oleh dua ilmuan Perancis yaitu Pierre Perault dan Eddine Mariote
serta astronom inggris yaitu Edmund Halley. Siklus Hidrologi
tersebut meliputi beberapa tahap utama yaitu: Penguapan,
Kondensasi Uap, perpindahan awan, presipitasi dan mengalirnya
air secara gravitasi
Keyword: air, cair, uap, gas, hidrologi kuantitatif, penguapan,
kondensasi, presipitasi
NB: dilarang mengutip tanpa izin
INTISARI CHAPTER: SIKLUS HIDROLOGI
6
NB: dilarang mengutip tanpa izin 6
SEJARAH DAN FILOSOFI SIKLUS HIDROLOGI
Pemanasan
airlautoleh
sinarmataharimerupa
kan kunci proses siklus
hidrologi tersebut
dapat berjalan secara
terus menerus
Menurut benton and
Blackburn (1950) dari
total curah hujan yang
jatuh, 85 90 % berasal
dari evaporasi lautan
sedangkan sisanya 10-
15 % berasal dari
evaporasi daraan
Budyko (1956) dari
curah hujan total yaitu Sumber; Oceanleadership.org
487 mm, 53 mm atau
10,9% nya berasal dari
evaporasi daratan
NB: dilarang mengutip tanpa izin
PERKEMBANGAN SIKLUS HIDROLOGI
Dimana:
R = Total Runof
U = Outflow Permukaan
S = Runof Permukaan
P = Curah Hujan
E = Evaporasi
W = Gross Wetness/Pembanding langsung kelembaban tanah
KU = Koefisien Karakteristik Permukaan Aliran Menuju Sungai
KE = Koefisien Karakteristik Evaporasi
Nb: Jika nilai R positif maka terdapat surplus air NB: dilarang mengutip tanpa izin
MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIDROLOGI
Tabel 2 Estimasi Presipitas dan Evaporasi Tahunan bumi (dari daratan dan
Lautan) oleh Mather (1969)
Garis P (Lautan) E ( Lautan) P (Daratan) E (Daratan) Runoff (P-
Lintang E)
80-90o N
Afrika 21.450 20.190 20.780 17.590 15.370 16.555 3.860 4.820 4.225
Asia 30.390 26.920 32.690 18.440 17.210 19.500 11.950 9.710 13.190
Australia 3.650 3.620 6.405 2.830 3.160 4.440 730 460 1.965
Eropa 6.380 5.980 7.165 3.730 3.590 4.055 2.650 2.390 3.110
Amerika
15.550 16.370 13.910 9.430 9.780 9.950 6.120 6.590 5.960
Utara
Amerika
27.030 23.990 29.355 15.470 15.280 18.975 11.560 8.710 10.380
Selatan
Antartika
1.890 1.110 780
Total 106.25
97.070 110.305 68.600 64.390 71.475 47.650 32.680 38.830
0
Nilai dalam kedalaman/tahun
Afrika 704 670 686 577 510
LU dan547 127 160 139
Penguapan melebihi curah hujan pada 10 40 o
LS, secara
Asia umum691berhubungan
613 726 daerah
dengan 421
tekanan 392 433
tinggi subtropis 270 221 293
Australia mengurangi
457 curah
480 hujan 736 363 419 510 94 61 226
Eropa 638 603 734 373 362 415 265 241 319
Amerika 636 668 670 386 399 383 250 269 287
Utara
Secara umum nilai ke tiga ahli tersebut hampir berdekatan kecuali di Amerika Selatan dan Australia, nilai
evaporasi LVovich lebih tingg dibandingkan yang lain, terlihat dari Tabel benua amerika selatan yang paling
Amerika
1.522 1.350 terbalik
1.648 871Afrika dan
860 1.065 651 490
diberkahi dengan
Selatan air berbanding dengan benua Benua Australia
NB: dilarang mengutip tanpa izin583
MENGHITUNG PERKIRAAN SIKLUS HIDOLOGI
Hasil meggunakan
komputasi dengan
Model
curah hujan tertinggi
terdapat didaerah
tropis dan lelehan salju
terdapat didaerah
kutub
Perbandingan Runof
terhadap evaporasi
tertinggi terdapat
didaerah tropis
sedangkan evaporasi
yang melebihi runof
terdapat di daerah 60
Gambar hasil rata-rata zonal keseimbangan air yang
diperoleh dari komputasi dengan model
90o Lintang Utara
NB: dilarang mengutip tanpa izin
SIMULASI SIKLUS HIDROLOGI GLOBAL
20
NB: dilarang mengutip tanpa izin 20
Relevansi Siklus Hidrologi Dalam Praktik
Pekerjaan di Indonesia Serta Tugas-Tugas di Masa
Depan
Peran Analisis Hidrologi
23
NB: dilarang mengutip tanpa izin 23
TUGAS SETELAH PRESENTASI
3. Kebijakan Pemerintah
. Peningkatan peran Pemerintah dalam pemeliharaan dan
perlindungan Sumberdaya Air
. Perlunya regulasi yang komprehensif dalam pengaturan
sumberdaya air yang terpadu antar sektor, antar wilayah dan
antar tingkat pemerintahan
26