PEMBIMBING:
wawasan
Pengalaman yang berharga bagi peneliti untuk memperluas
MANFAAT Bagaimana hubungan aktivitas belajar mahasiswi
Dapat memperkaya khasanah IP
PENELITIAN terhadap pola menstruasi di Rumah Susun Sederhana
pengetahuan
Sewa Universitas Muslim Indonesia?
Bagi ibu hamil, diharapkan lebih meningkatkan kesehatan dan
CONT.
TUJUAN PENELITIAN
1. Umum
2. Khusus
1. Ho
2. Ha
1. Pengertian
Aktivitas belajar adalah merupakan segala kegiatan yang dilakukan
dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka
mencapai tujuan belajar.
2. Klasifikasi
A. Somatis
B. Auditori
C. Visual
D. Intelektual
1. Pengertian
Menstruasi merupakan salah satu tanda fungsi dari kematangan
organ reproduksi wanita dengan pengeluaran ovum setiap
bulannya yang disertai dengan perdarahan. Pola menstruasi
merupakan serangkaian proses menstruasi yang meliputi siklus
menstruasi, jumlah/volume perdarahan saat menstruasi dan lama
menstruasi.
B. Siklus Endometrium
a. Fase proliferasi
b. Fase sekresi
c. Fase menstruasi
CONT.
CONT.
3. GANGGUAN POLA MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
KERANGKA TEORI
Proliferasi
vaskuler Prostaglandin Estrogen
(arteri dan ( E2 dan F2 ) ,progesteron ,
Ringan Sedang Berat vena) LH , FSH
GANGGUAN POLA
MENSTRUASI
KERANGKA KONSEP
ringan
Faktor
internal sedang
Klasifikasi
aktivitas belajar
Faktor
berat
eksternal
Vaskuler
GANGGUAN
POLA
Prostaglandin
MENSTRUASI
Hormon
DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF
1. AKTIVITAS BELAJAR
A. Definisi Operasional
Adanya pengaruh aktivitas belajar mahasiswi bisa mempengaruhi pola di Rumah Susun
Sederhana Sewa Universitas Muslim Indonesia.
B. Kriteria Objektif
Mempengaruhi : Jika aktivitas belajar bisa mempengaruhi pola menstruasi di
Rumah Susun Sederhana Sewa Universitas Muslim Indonesia
Tidak Mempengaruhi : Jika aktivitas belajar tidak bisa mempengaruhi siklus
menstruasi di Rumah Susun Sederhana Sewa Universitas Muslim
Indonesia
A. Definisi Operasional
Siklus menstruasi normal adalah apabila seorang wanita mengalami menstruasi berlangsung
selama (21-35 hari).
B. Kriteria Objektif
Normal : Apabila siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari.
Tidak normal
Polimenorea : Apabila siklus menstruasi lebih pendek ( < 21 hari).
Oligomenorea : Apabila siklus menstruasi lebih panjang ( > 35 hari).
Amenorea : Apabila tidak adanya mestruasi selama tiga bulan berturut-
turut.
CONT.
3. JUMLAH/VOLUME PERDARAHAN SAAT MENSTRUASI
A. Definisi Operasional
Jumlah/volume darah saat menstruasi adalah 40-80 ml atau setara dengan penggunaan
pembalut 3-4 sehari.
B. Kriteria Objektif
Normal : Apabila perdarahan haid jumlahnya 40-80 ml atau setara
dengan penggunaan pembalut 3-4 sehari.
Tidak normal
Hipomenorea : Apabila perdarahan haid <40 ml atau setara dengan ganti pembalut 1-2
kali sehari.
Hipermenorea : Apabila perdarahan haid >80 ml atau setara dengan ganti pembalut 5-6
kali sehari.
A. Definisi Operasional
Lama menstruasi seorang wanita yang dalam keadaan normal berlangsung 7 hari.
B. Kriteria Objektif
Normal : Apabila lamanya menstruasi berlangsung selama 7 hari.
Tidak normal
Brakimenore : Apabila lama menstruasi berlangsung lebih cepat (<7 hari).
Menoragia : Apabila lama menstruasi berlangsung lebih cepat (>7 hari).
METODE PENELITIAN
Jenis Metode analitik deskripsi dengan pendekatan cross
Deskriptif
penelitian
sectional
Diolah dengan aplikasi SPSS 18 dengan uji korelasi chi
square
penelitian
Sewa Universitas Muslim Indonesia
sebanyak 221 orang
CONT.
Data
Simple random sampling
Univariat
Bivariat
CONT.
Kriteria
1. Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Mahasiswa Rusunawa Universitas Muslim Indonesia.
Siklus menstruasi rata-rata tiap bulan normal (21-35 hari).
2. Eksklusi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :
Sudah menikah
Hamil
Tidak bersedia menjadi responden
GAMBARAN UMUM
LOKASI PENELITIAN
Riwayat singkat Rumah Susun Sederhana
Struktur organisasi
MANAJER
Hj. Kustiati Anies, SE
STAF STAF
H. BUNYAMIN, SH SARMAN
CLEANING
SECURITY SERVICE
ABD. RAHMAN ABD. SALAM
IRJAL HUMISAR
HIKMAWATI
ANGGRENI M
HASIL PENELITIAN
TABEL 5.1
KARASTERISTIK UMUR, AKTIVITAS BELAJAR DAN POLA MENSTRUASI MAHASISWI
DI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2013
Karakteristik n %
Umur
19-20 30 43,5
21-22 39 56,5
Aktivitas Belajar
Ringan 11 15,9
Sedang 20 29,0
Berat 38 55,1
Siklus Menstruasi
Normal 13,0
9
Oligomenorea 37,7
26
Polimenorea 46,4
32
Amenorea 2,9
2
Jumlah/Volume Perdarahan saat Menstruasi
Normal 11,6
8
Hipermenorea 30,4
21
Hipomenorea 58,0
40
Lama Menstruasi
Normal 5,80
4
Menoragia 59,4
41
Brakimenorea 34.8
24
Total 69 100
(sumber:data primer/kuisioner di Rusunawa UMI)
TABEL 5.2
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI
DI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2013
Aktivitas Belajar
n % n % n %
Normal
9 13 0 0 0 0
Oligomenorea
2 2,9 18 26,1 6 8,7
0,000(< 0,05)
Polimenorea
0 0 2 2,9 30 43,5
Amenorea
0 0 0 0 2 2,9
Total
11 15,9 20 29 38 55,1
35
30
25
20 ringan
15 sedang
10 berat
5
0
TABEL 5.3
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI TERHADAP JUMLAH/VOLUME PERDARAHAN SAAT MENSTRUASI
Aktivitas Belajar
n % n % n %
Normal 8 11,6 0 0 0 0
40
35
30
25 ringan
20 sedang
15 berat
10
0
normal hipermenorea hipomenore
TABEL 5.4
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI TERHADAP LAMA MENSTRUASI
DI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2013
Aktivitas belajar
Sedang
Lama menstruasi Ringan Berat p*
%
n n % n %
Normal
4 5,8 0 0 0 0
Menoragia
7 10,1 20 29 14 20,3
0,000(< 0,05)
Brakimenorea 0 0 0 0 24 34,8
30
25
20
ringan
15 sedang
berat
10
0
normal menoragia brakimenorea
PEMBAHASAN
CONT.
Aktivasi aromatiasasi melibatkan sel teka dan sel granulosa,
dimana reseptor LH terdapat pada sel teka dan reseptor FSH
terdapat pada sel granulosa. Interaksi resptor LH dan FSH pada
kedua sel tersebut menyebabkan cepatnya diproduksi estrogen.
Bahan dasar yang digunakan untuk biosintesis steroid adalah
kolestrol.
Bukti-bukti menunjukkan bahwa kolestrol digunakan dalam
steroidogenesis diturunkan dari sirkulasi Low Density
Lipoprotein (LDL). Awalnya, LDL berikatan dengan reseptor
membran khusus yang terletak pada sel steroidogenik.
Lipoprotein yang terikat pada reseptor diinternalisasikan dalam
bentuk vesikel indositosik. Vesikel ini nantinya menyatu dengan
lisosom dimana dimana protease dan esterase mendegradasi
lipoprotein. Pada ovarium, kolestrol dan asam amino tidak
teresterfisi dilepaskan untuk digunakan. Kolestrol
ditransportasikan ke mitokondria dan diubah menjadi pregnolon,
yang kemudian dipakai dalam jalur biosintetik untuk sintesis
androgen, estrogren dan progesteron.
CONT.