Anda di halaman 1dari 11

GLOBAL FISHING WATCH

Kelompok II
1. M. Askin Putra Fanela
2. Parmanto
3. Suratno Pamungkas
4. Aryo Sahid Sujiwo
5. I Wayan Sumardana Eka Putra
6. Tomi Suwartono
Pendahuluan
Ratusan juta orang bergantung pada laut untuk mata
pencaharian mereka dan banyak lagi bergantung pada laut
untuk makanan. Namun, lautan di dunia terancam oleh
overfishing global, penangkapan ikan ilegal dan perusakan
habitat. keberlanjutan mereka tergantung pada tindakan oleh
pemerintah, organisasi pengelolaan perikanan, warga dan
industri perikanan itu sendiri.

Hal inilah yang merupakan dasar dibentuknya platform


teknologi untuk memantau kegiatan yang mengancam laut
tersebut.
APA ITU GLOBAL FISHING WATCH??

Global Fishing Watch adalah sebuah platform


teknologi yang menggunakan data satelit
untuk menginformasikan kepada masyarakat
tentang penangkapan ikan berlebihan dan
membuat kegiatan penangkapan ikan secara
global yang lebih transparan.
Global Fishing Watch akan mengungkapkan
intensitas usaha penangkapan ikan di seluruh
dunia
Peta yang menggambarkan Global
Fishing Watch dapat dilihat pada
gambar berikut.
Global Fishing Watch akan tersedia untuk
umum, yang memungkinkan siapa saja
dengan koneksi internet

Warga dapat menggunakan alat ini untuk melihat


sendiri apakah perikanan mereka sedang dikelola
secara efektif.
Pemasok makanan laut dapat mengawasi kapal
mereka membeli ikan.
Media dan masyarakat dapat berperan sebagai
pengawas untuk meningkatkan pengelolaan
perikanan global.
Nelayan dapat menunjukkan bahwa mereka
mematuhi hukum dan melakukan bagian mereka.
Peneliti akan memiliki akses ke catatan multi-tahun
dari semua aktivitas penangkapan ikan dilacak.
Global Fishing Watch merupakan
produk kemitraan antara

Sebuat tim yang


Kelompok mengabdikan dirinya
Bekerja
advokasi untuk meningkatkan
menggunakan
internasional daya ungkit dan
penginderaan jauh
terbesar yang pengembangan
dan pemetaan perangkat dan
bekerja
digital untuk infrastruktur Google
sepenuhnya untuk
menciptakan citra- untuk menghadapi
melindungi laut di
citra menakjubkan tantangan lingkungan
dunia.
dan kemanusiaan
Lanjutan.

Dalam memantau kapal, GFW menggunakan data


AIS ( Automatic Identication Sistem).
AIS merupakan pelacakan yang dikumpulkan oleh
satelit, menampilkan pergerakan kapal dar waktu ke
waktu.
AIS menyediakan sebuah alat bagi kapal untuk
menukar data secara elektronik termasuk:
identifikasi, posisi, kegiatan atau keadaan kapal, dan
kecepatan, dengan kapal terdekat yang lainnya dan
stasiun VTS.
Untuk tahun 2012-2013, GFW telah berhasil
mngumpulkan data AIS dari 25.000 kapal.
Untuk saat ini, kita sudah bisa melaca 35.000 kapal
Peran GFW untuk Perairan
Indonesia
Sebagian besar perairan Indonesia
telah mengalamioverfishing.
Hampir separuh Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Indonesia
mengalami tangkap lebih yang
sangat parah untuk ikan karang dan
lobster.
Serta tingginya IUU fishing
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mengumumkan
rencana untuk mewujudkan transparansi data nasional untuk
perikanan tangkap.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


memberitakan secara umum kerjasamanya dengan Global
Fishing Watch

Menteri Susi meyakini, kolaborasi dengan Google, Oceana


dan SkyTruth akan menjadi langkah aksi yang efektif untuk
memberantas aktivitasIllegal, Unreported, and
Unregulated(IUU)Fishingdi perairan Indonesia dan negara
lain.
Lanjutan.

Adapun platformGlobal Fishing Watchyang


digunakan untuk kepentingan pengawasan KKP
adalah data real time. Sementara untuk feeding
data VMS di internal KKP akan disegerakan dengan
hasil yang lengkap mencakup semua data VMS di 11
WPP.

Sebagai informasi, platform teknologi hasil


kolaborasi antara Google, Oceana dan SkyTruth ini
memang mendaulat Indonesia menjadi negara
pertama di dunia yang memberikan komitmen untuk
berbagi data Sistem Pemantauan Kapal (Vessel
Monitoring System/VMS).

Anda mungkin juga menyukai