Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN

KONSEP OBJECT
ORIENTED
Mohamad hilman
Amik winus
2017
Konsep Object Oriented
Berorientasi objek berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat
lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur
data dan perilakunya.
Konsep awal programming (Basic) dengan kekuatan GOTO
statement, ini merupakan Non Procedural Language. Procedural
Language / Bahasa pemograman terstruktur menghilangkan
kelemahan GOTO konsep non procedural language. Contoh :
Pascal, COBOL, FORTRAN, BASIC dll
Object Oriented Programming, mengarah pada konsep object.
Akhir tahun 1960 diperkenalkan pertama kali dengan bahasa
SIMULA. Tahun 1970 dikembangkan Smaltalk. Bahasa
pemrograman lainnya : Clipper 5.2 Java, Prolog dll
Visual Object Oriented Programming, tahun 1991 diperkenalkan
pertama kali dengan bahasa Visual Basic oleh Microsoft. Bahasa
pemograman lainnya : Visual C++, Visual Foxpro 3.0, CORBA
(Common Object Request Broker Architecture), dll
Object Oriented (Berorientasi Obek) merupakan salah satu
teknik/konsep yang digunakan di dalam Bahasa Pemrograman.
Konsep/teknik ini digunakan karena memiliki kemudahan dalam
pengembangan program/aplikasi oleh programmer lain nantinya.
Tentunya Anda akan mengetahui mengenai hal ini ketika anda telah
mengetahui Apa itu OO lebih lanjut, serta konsep-konsep dasar yang
dianutnya.
Karakteristik Metodologi Berorientasi
Objek
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek ada tiga
karakteristik utama, yaitu:

a. Encapsulation
Encapsulation (pengkapsulan) merupakan dasar untuk pembatasan
ruang lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan
prosedur atau fungsi atau method dikemas secara bersama-sama
dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak
dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur atau lain kecuali
prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
b. Inheritance
Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak
dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya
langsung. Atribut dan method/fungsi dari objek induk diturunkan
kepada anak objek, demikian seterusnya. Pendefinisian objek
dipergunakan untuk membangun suatu hirarki dari objek
turunannya, sehingga tidak perlu membuat atribut dan method
lagi pada anaknya, karena telah mewarisi sifat induknya.
Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki
bersama di antara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan
secara spesifik menjadi subkelas.
Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat
yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik
yang dimilikinya.
Sifat yang dimiliki oleh kelas induknya tidak perlu diulang dalam
setiap subkelas. Sebagai contoh : Sedan dan Sepeda Motor adalah
subkelas dari Kendaraan Bermotor. Kedua subkelas mewarisi sifat
yang dimiliki oleh kendaraan bermotor, yaitu :
Mempunyai mesin
Dapat berjalan
Kedua subkelas mempunyai sifat masing-masing yang berbeda,
misalnya: jumlah roda, dan kemampuan untuk berjalan mundur
yang tidak dimiliki oleh sepeda motor. Beberapa faktor dari
superkelas yang bersifat umum dapat dimasukkan ke dalam kelas
induknya serta mewarisi sifat tersebut pada kelas turunannya,
sehingga mengurangi pengulangan yang terjadi dalam desain dan
pemrograman. Hal ini yang merupakan keuntungan dari sistem
berorientasi objek.
c. Polymorphism
Polymorphism(polimorfisme) yaitu konsep yang menyatakan
bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku
berbeda. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama
mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.
Operasi MOVE mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas
windows atau kendaraan bermotor. Suatu implementasi yang spesifik
dari suatu operasi dari kelas tertentu disebut metoda. Karena
operator yang berorientasi objek bersifat polimorfisme, mungkin
dapat mempunyai lebih dari satu metoda
Perbedaan dengan Metodologi Non
Objek
Perbedaan yang spesifik dengan metodologi non objek adalah:
Penggunaan Alat
Metodologi non objek menggunakan beberapa alat untuk
menggambarkan model seperti: data flow diagram, entity
relationship diagram, dan structure chart. Sedangkan pada
metodologi berorientasi objek menggunakan satu jenis model dari
tahap analisis sampai implementasi, yaitu object diagram(diagram
objek)
Data dan Proses
Metodologi non objek data dan proses dianggap sebagai dua
komponen yang berlainan, sedangkan pada metodologi berorientasi
objek data dan proses merupakan satu kesatuan, yaitu bagian dari
objek.
Bahasa Pemrograman
Metodologi non objek dipergunakan untuk melengkapi
pemrograman terstruktur pada bahasa generasi ketiga, sedangkan
pada metodologi berorientasi objek dipergunakan untuk
pemrograman berorientasi objek dan bahasa generasi empat.

Anda mungkin juga menyukai