Anda di halaman 1dari 13

UJI KHI- KUADRAT (X)

= Chi square test

DR. EPPY SETIYOWATI


Kapan menggunakan
Uji Khi-kuadrat?
* Uji signifikansi perbedaan
* Antara 2 kelompok atau lebih
* Sampel bebas
* Skala pengukuran nominal
(kategorikal)

Tabel kontingensi
(tabel silang r x c)
Contoh kasus untuk Tabel
Kontingensi 2x2:
Apakah terdapat perbedaan keberhasilan
pengobatan Ca Mammae (setelah 5 tahun)
antara metode A dan metode B?

Dari 80 wanita yg menggunakan metode A:


80% sembuh, sisanya tdk sembuh.

Sedangkan dari 75 wanita yg menggunakan


metode B: 72 wanita sembuh, sisanya tdk
sembuh.
Langkah-langkah pengujian
hipotesis dgn uji khi-kuadrat
1. Rumuskan hipotesis:
H0: Tidak ada perbedaan kesembuhan
Ca Mammae antara yg menggunakan
obat A dan obat B
H1: Ada perbedaan kesembuhan Ca
Mammae antara yg menggunakan obat
A dan obat B
Lihat syarat uji khi-kuadrat:
Untuk tabel 2 x 2:
Tidak boleh ada sebuah sel pun yang
mempunyai nilai E<5.
(pd tabel 2x2: 1 sel=25%>20%)

Bila ada sel yang mempunyai nilai E<5,


maka uji khi-kuadrat tidak boleh
dilanjutkan, harus diganti dengan uji pasti
dari Fisher (Fishers Exact test).
Hasil & Kesimpulan:
Hipotesis nihil ditolak, bila:
X hitung > X tabel

Sebaliknya:
Hipotesis nihil diterima, bila:
X hitung < = X tabel
UJI KEMUNGKINAN EKSAK DARI FISHER
(Fishers Exact Test)

Kapan menggunakan Uji Pasti dari Fisher?


* (Uji alternatif bila uji khi-kuadrat tidak
bisa digunakan karena tidak memenuhi
syarat)
* Uji signifikansi perbedaan
* Antara 2 kelompok
* Sampel bebas
* Skala pengukuran nominal dikotomis
Contoh kasus:

Apakah terdapat perbedaan mortalitas


penderita penyakit X antara yang
diterapi dgn metode P
dan metode Q?
* Dari 15 penderita yg diterapi
metode P: 2 org meninggal.
* Sedangkan dari 19 penderita yg
diterapi metode Q: 4 org meninggal.
Langkah-langkah pengujian
hipotesis dgn uji khi-kuadrat
Rumuskan hipotesis:
H0: Tidak ada perbedaan mortalitas
penderita penyakit X antara yg
diterapi metode P dan metode Q
H1: Ada perbedaan mortalitas
penderita penyakit X antara yg
diterapi metode P dan metode Q
Pada kasus ini ada sel yg mempunyai
nilai E<5, maka tdk memenuhi
syarat uji khi-kuadrat, sehingga hrs
dilanjutkan dgn uji eksak dari Fisher.
Hipotesis nihil ditolak, bila:
p<

Sebaliknya:
Hipotesis nihil diterima, bila:
p >=
Karena p (0,453) > 0,05,
maka: hipotesis nihil diterima.

Kesimpulan:
Tidak terdapat perbedaan mortalitas penderita
penyakit X antara yg diterapi metode P dan
metode Q;

dengan kata lain:


Tidak terdapat hubungan antara metode
terapi penyakit X dengan mortalitas.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai