Anda di halaman 1dari 21

HEATER OPERATION

MOHD FAZHLUR ARRAFIQIE


Heater ?
Suatu peralatan yang digunakan untuk memanaskan
cairan di dalam tube, dengan sumber panas yang berasal
dari bahan bakar gas/ bahan bakar cair secara terkendali
didalam burner.
Perpindahan panas dalam furnace terjadi dalam
dua cara, yaitu :

a. Radiasi
Dalam furnace terjadi pada pemanasan dari nyala api
burner ke dinding pipa furnace.
b. Konveksi
Perpindahan panas dalam suatu fluida dari suhu tinggi
ke suhu rendah disertai perpindahan molekul dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Perpindahan panas pada
minyak di dalam pipa furnace merupakan perpindahan
secara konveksi.
Heater akan beroperasi secara
efisien, apabila :
Sistem penyalaan api burner baik
Reaksi pembakan berlangsung dengan sempurna
Panas pembakaran dari fuel gas dan fuel oil dapat
tersalur dengan baik pada cairan yang dipanaskan
Permuakaan tube furnace bersih
Dapat memperkecil panas yang hilang baik melalui
stack/cerobong maupun dinding heater.
Sumber bahan bakar dikilang
LBO ?
1. Bahan bakar cair/ minyak ( fuel oil)
sumbernya: diimport/ supply dari pertamina TK 227 yang ditransfer ke
tanki fuel oil di LBO plant (Tanki Y-T0316 dan Y-T0317).
Pengguaannya hanya untuk pembakaran di heater VDU, H0101.
2. Bahan bakar gas/ LPG dan Off gas CDW (fuel gas)
sumbernya: Off gas CDW di D0204, D0205 dan D0251. sedangkan LPG
harus diimport dari pertamina.
penggunaanya: jika off gas dari CDW memenuhi akan dipergunakan
untuk pembakaran di heater H0101, H0201 dan H0251. sedangkan
LPG bisa digunakan sebagai back up atau pada saat start up, dimana
Off gas CDW belum terproduksi.
Bagian utama pada Heater :
Bagian Radiasi, Terdiri dari ruang
pembakan dimana tube ditempatkan di
sekeliling ruang bakar dan panas
ditransfer dari bahan bakar secara
radiasi.
Bagian Konveksi, Tempat masuk dan
keluarnya feed, yang terletak di atas
radian section. Memanfaatkan flue gas
dari radian section.
Stack, Berfungsi untuk mengalirkan
gas hasil pembakaran ke udara bebas.
Komponen-komponen pada
heater :
Tube bundle, Merupakan rangkaian tube Snuffing steam, Yang terhubung dengan
dapir yang berfungsi untuk mengalirkan convention dan radiant section untuk
fluida yang ingin dipanaskan. memadamkan api.
Explosion Door, Berfungsi untuk safety
Tube Support, Berfungsi untuk terhadap ruangan heater apabila ada tekanan
menyangga tube agar tidak melengkung. berlebih.
Dinding dapur, Dinding dapur terdiri Stack Damper, Katup yang berfungsi untuk
dari 4 lapisan : Refraktory, isolator, glass mengatur tekanan dan kecepatan aliran gas
wool dan plat baja. hasil pembakaran yang keluar melewati stack,
agar tekanan di dalam heater lebih rendah
Pilot burner, burner kecil yang harus dari di dalam heater.
selalu menyala saat heater beroperasi Soot Blower, Berfungsi untuk membersihkan
Burner, Berfungsi terjadinya reaksi jelaga-jelaga yang menempel pada tube yang
pembakaran antara bahan bakar dan dapat menurunkan efisiensi dapur
udara. Air Pre Heater, Digunakan untuk
memanaskan udara untuk pembakaran
Peep Hole, Untuk mengamati kondisi api dengan sensible heat dari flue gas yang
tiap-tiap burner. mengalir ke stack
DESIGN VD-H0101 (VACUUM TOWER REBOILER)

RADIANT CONVECTION LPS conv.


DESIGN PRESSURE RUPTURE 13.8 13.8 N/A
(kg/cm2g)
ELASTIC 13.8 13.8 5.3
DESIGN. TEMP. M.T.M.T. 461 432 293
() D.T.M.T. 518 460 359
INLET 307.0 @ 2,847 mmHg,A
Kondisi Op.
OUTLET 350.0 @ 279 mmHg,A
DESAIN 3.03 MM kcal/hr
HEAT DUTY
2.424 MM kcal/hr
SHELL Vertical Cylindrical
TIPE BURNER Natural Draft
PILOT Ignition (Torch)
FEATURE Fuel Oil + Gas / 8 Aliran / 10 Burner
MATERIAL Tabung CS CASING A335 P5
1. Menyediakan panas untuk feed V0101
2. Peran dilluttion steam (SLP) yang diinjeksikan pada inlet heater adalah menjaga kestabilan
velocity untuk mencegah thermal cracking hydrokarbon. Dan meminimalakan kenaikan tube
FUNGSI skin temperature untuk mencegah variasi.
3. Coil dipasang pada area konvection untuk menghasilkan LP steam superheated yang
digunakan untuk stripping steam 100D dan 150D.
4. Flame Arrester dipasang pada outlet Off-gas KO-Drum (D0104).
* M.T.M.T. : MAXIMUM (CLEAN) TUBE METAL TEMPERATURE ** D.T.M.T. : DESIGN TUBE METAL TEMPERATURE
DESIGN CD-H0201 (REACTOR
FEED HEATER)
INLET 182.9 kg/cm2g
DESIGN OUTLET 178.7 kg/cm2g
PRESSURE R.D.P*
182.8 kg/cm2g
M.F.T* 485
DESIGN. TEMP.
D.T.M.T* 513
INLET 320.8 @ 182.9 kg/cm2g
Kondisi Op.
OUTLET 390.5 @ 178.7 kg/cm2g
HEAT DUTY 2.317 MM kcal/jam
SHELL VERTICAL CYLINDRICAL
TIPE BURNER NATURAL DRAFT
PILOT Ignition (Torch)
FEATURE Fuel Gas Only / 1ALIRAN (30TABUNG)
MATERIAL CS CASING / TP347 TUBE / 3 BURNERS
1. Menyediakan kebutuhan panas untuk feed reaktor dan menjaga temperatur reaksi yang
diinginkan
FUNGSI 2. Supply panas yang optimum dilakukan dengan cascading control untuk aliran fuel gas
berdasarkan temp.
3. PI dipasang dibagian dalam heater untuk mendeteksi kebuntuan aliran pass.

*R.D.P : RUPTURE DESIGN PRESSURE, *M.F.T : MAX FILM TEMPERATRE *D.T.M.T : DESIGN TUBE METAL TEMPERATRE
DESIGN CD-H0251 (VACUUM TOWER
FEED HEATER)
INLET 4 kg/cm2g
DESIGN OUTLET -0.17 kg/cm2g
PRESSURE R.D.P*
4 kg/cm2g
M.F.T* 407
DESIGN TEMP.
D.T.M.T 437
INLET 245.1 @ 4 kg/cm2g
Op. condition
OUTLET 321.7 @ -0.17 kg/cm2g
HEAT DUTY 1.417 MM kcal/hr
SHELL VERTICAL CYLINDRICAL
TYPE BURNER NATURAL DRAFT
PILOT Ignition (Torch)
Feature FUEL GAS ONLY / 1 FLOW PASS / 3 BURNERS
MATERIAL CS CASING / 5 CR A335 P5 TUBES
1. Menyediakan kebutuhan panas untuk feed vacuum tower untuk menjaga temperatur yang
diinginkan
Fungsi
2. Supply panas yang optimum, fuel gas mungkin disupply cacading dengan temperatur
outlet
*R.D.P : RUPTURE DESIGN PRESSURE, *M.F.T : MAX FILM TEMPERATRE *D.T.M.T : DESIGN TUBE METAL TEMPERATRE
HEATER FIRING ?
Periksa dan konfirmasi:
1. line pilot gas
1. Pastikan tekanan dikabin vakum (stack damper full open)
2. yakinkan kerangan manual posisi standby, kecuali yang kedapur
3. Info ke panelman untuk membuka solenoid valve
4. Siapkan obor dan kerosene untuk menyalakan pilot gas
5. Atur bukaan cock valve pilot gas dan kita ignition
6. Nyalakan pilot gas satu persatu (sambil monitor press dari fuel gas)
2. line fuel gas
7. yakinkan kerangan manual posisi standby, kecuali yang kedapur
8. Info ke panelman untuk membuka solenoid valve
9. Buka kerangan fuel gas di manifold dapur perlahan lahan dan info
ke panelman untuk monitor pressnya (nyalakan sesuai kebutuhan).
3. Line fuel oil dan atomizing steam
1. Line up dan yakinkan F/O sudah disirkulasi ke dapur
2. Warming up atomizing steam :
Drain melalui low point PDC 1143 dengan menutup
downstreamnya.
Drain melalui low point menuju tiap-tiap burner.
3. Jika atomizing steam sudah diyakinkan kering, buka kerangan
F/O untuk menyalakan burner.
4. Line Udara
4. Buka kerangan control udara 30%
5. Buka pintu udara ke-1 dan ke-2 60-70
6. Konfirmasi natural stack damper full
7. Buka individual stack damper 30%

Jika fuel oil tidak nyala, check dan yakinkan sebagai berikut:
. Apakah ada sumbatan pada inside line oil atau steam?
. Apakah temperatur fuel oil terlalu rendah?
. Apakah steam banyak mengandung air?
. Atur draft dan normalisasi logic
5. Start APH
1. Pemeriksaan sebelum operasi
Bukaan kerangan suction IDF (HC-1301) 5~10%
Bukaan kerangan FDF (HC-1304) 30~40%
By-pass APH (TC-1306) tertutup
2. Jalankan IDF(VD-C0102)
Jalankan IDF(VD-C0102)
Tutup stack damper(HC-1005) of H0101
Jaga dan kontrol tekanan draft heater -5 ~ -10 mmH2O
Kontrol Suction Damper IDF(HC-1301) dan Individual damper

3. jalankan FDF
Jalankan FDF (VD-C0101) setelah stabilisasi draft dan IDF
Operasi Soot Blower ?
Pendahuluan
Fired heater yang sudah beroperasi lama diyakini mengandung deposit pada tubenya
Ini terutama terjadi pada boiler/heater yang menggunakan fuel oil. Dengan adanya deposit tersebut,
banyak energy tidak mampu ditransfer ke hydrocarbon
Lapisan jelaga akan bertindak sebagai insulator antara tube dengan shell furnace. Ini menyebabkan efisiensi
boiler/heater menjadi rendah.
Soot blowers dipasang untuk mengusir deposit jelaga.
Steam normalnya digunakan sebagai media pembersih untuk mengusir jelaga

Operasi
Warming up, Buka blok valve steam dan kerangan drain untuk meyakinkan bahwa steam yang melalui soot blower
sudah kering
Setelah kita nyatakan kering dan warming up cukup nyalakan soot blower
Steam akan membersihkan tube soot blower didalam heater.
Beberapa lubang kecil steam untuk timbulnya steam akan didorong sepanjang pipa. Sebagaimana putaran tube, posisi
steam jet juga akan berpindah.
Setelah putaran penuh, seluruh area sekeliling tube soot blower akan bersih
Setelah selesai soot blowing, tutup steam supply.
Check list selama heater
beroperasi
Prosedur pemeriksaan internal furnace ?

Untuk memeriksa internal heater, field operator harus menginformasikan ke


panelman.
Ketika membuka peep door heater, filed operator harus mengenakan kaca
mata, sarung tangan dan safety helmet.
Check apakah ada hot spot pada tube.
Check lokasi kebocoran tube dan kerusakan hanger/ refractory
Check tekanan internal
Periksa warna nyala api untuk memeriksa apakah pembakaran sempurna
atau tidak.
Check ketinggian nyala (panjang optimal 1.2M) dan bentangan nyala lebih
dari 0.8M.
Check list untuk burner dan fuel system ?
Check pembentukan coke pada tip burner
Check kerusakan flexible hose
Check delta P antara fuel oil dan steam 1.5kg/cm2
Check apakah fuel oil disirkulasikan atau tidak dan temperature sekitar 95-
100C.
Lepas obstacles yang dekat
Check FDF dan IDF
Check temperatur tinggi atau tidak diantara motor dan bearing box.
Check bunyi melalui gesekan bagian-bagian yang berputar
Check kestabilan tekanan suction dan discharge
TERIMAKASI
H
Pembakaran
Pembakaran merupakan reaksi antara oksigen
dengan bahan bakar disertai timbul panas. Untuk
terjadinya pembakaran harus tersedia unsur-unsur
yang dibutuhkan antara lain :
a. Bahan bakar : Fuel gas, fuel oil
b. Udara : Kebutuhan oksigen untuk pembakaran
diambil dari udara sekitar/ bebas sehingga secara
langsung udara berpengaruh terhadap
pembakaran.
c. Api : digunakan untuk mencapai kondisi dimana
pembakaran dapat berlangsung dengan sendirinya.
Mekanisme Pembakaran
a. Pembakaran lengkap dan sempurna
Jika semua atom C yang dibakar membentuk Karbon
dioksida serta atom H2 menjadi air.
CH4 + 2O2 CO2 + 2 H2O
b. Pembakaran Lengkap tapi Tak Sempurna
Hasil pembakaran masih ada udara yang tersisa atau tidak
semua oksigen bereaksi.
CH4 + 3O2 CO2 + 2 H2O + O2
c. Pembakaran Tak Sempurna
Udara tidak cukup untuk proses pembakaran sehingga
beberapa atom karbon membentuk karbon monoksida.
3 CH4 + 5O2 CO2 + 2 CO + 6 H2O
Terdiri dari 10 manifold untuk pengaturan
heater, masing-masing terdiri dari : fuel gas,
atomizing steam, fuel oil, pilot gas, off gas dan
steam purging. Perbandingan atomizing steam
dan fuel oil 1.5 kg/cm2

S/
P
F/ A/ O/
G S F/ P/ G
Peep door 10 pada bagian tangga pertama, 5
diatasnya.
Fasilitas snuffing steam 4 bagian bawah (radian
section) dan 2 dibagian atasnya (convection section).
Fasilitas soot blowing, ada 8 buah soot bower.
APH terdiri dari FDF dan IDF, untuk supply udara
pembakaran.
Analyzer AE 1009 u/ dust, AE 1008 u/SO2 &Nox, AE
1001 u/O2.
Feed reboiler dibagi menjadi delapan pass masing2
60 KL/H dan 8 pass injeksi steam masing2 900 KG/H.
Control press steam dilution PC1032

Anda mungkin juga menyukai