Anda di halaman 1dari 11

Kimia Anorganik

Unsur Kripton (Kr)

Oleh. Indah Islamiah


Harianti
Kripton (Kr)

Kripton (Kr) terletak pada golongan VIII A (gas mulia)


periode 4 dan memiliki nomor atom 36. Kripton berasal dari
bahasa Yunani Kriptos yang artinya tersembunyi.
Ditemukan oleh sir William Ramsey dan Morris William
Travers (1898) dalam residu yang tersisa setelah udara
cair hampir menguap semua. Kripton terdapat di atmosfer
udara secara natural dengan tingat kepadatan 1 ppm.
Konfigurasi Elektron

Kr36 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6


4s2 3d10 4p6
Sifat Fisik dan Kimia

Penampilan : gas tak berwarna, akan menjadi putih bila


diletakkan pada medan listrik bertegangan tinggi
Sifat fisik dan Kimia
Sifat fisik dan Kimia

Secara umum Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus


dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah
dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom
menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang,
sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia
adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron
yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di
alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi
bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas
mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi
dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan
Oksigen
Persenyawaan Kripton
Seperti gas mulia lain, kripton kimiawi tidak reaktif. Namun, setelah sintesis senyawa Xenon yang
pertama sukses pada tahun 1962, sintesis Kripton difluorida (KrF 2) dilaporkan pada tahun
1963.Kripton (Kr) dapat direaksikan dengan Flour (F 2) dan menghasilkan Kripton difluorida (KrF 2)
dengan rumus molekul:
Kr(s)+F2(s)KrF2(s)
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F 2 pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan
muatan listrik atau sinar X. Dari kira-kira selusin senyawaan kripton yang dikenal, semuanya
merupakan garam kompleks yang diturunkan dari KrF2. Salah satu contoh pembentukan garam
adalah:
KrF2+SbF5KrF++SbF6-
Lalu, pada tahun yang sama, KrF 4 dilaporkan oleh Grosse, tetapi kemudian ditemukan kekeliruan.
Ada juga senyawa yang belum diverifikasi, yaitu barium garam dari asam karboksilat Kripton. Ion
poliatomik ArKr + dan KrH+ telah diteliti dan terbukti untuk KrXe atau KrXe +.
Persenyawaan Kripton

Senyawa Kripton berikatan dengan atom-atom selain fluor juga


telah ditemukan. Reaksi KrF2 dengan B(OTeF5)3 menghasilkan
senyawa yang tidak stabil, Kr(OTeF5)2, yang berisi ikatan Kripton-
oksigen. Ikatan Kripton-nitrogen ditemukan pada kation [HCNKr
F]+, dihasilkan oleh reaksi KrF2 dengan [HCNH] + [AsF] dengan
suhu dibawah 50C. HKrCN dan HKrCCH (Kripton hidrida-sianida
dan hydrokryptoacetylene) dilaporkan stabil hingga 40 K.

Namun, walaupun kripton diketahui juga membentuk senyawa,


senyawa kripton jarang dipelajari karena kestabilannya dan sifat
radioaktifnya yang membuat penanganannya sukar.
Manfaat dan Keuntungan
Kripton
Digunakan sebagai lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi.
Bila dicampur dengan argon bisa digunakan untuk pengisi lampu
fluorescent hemat energi.
Bahan utama untuk pembuatan laser kripton diflourida.
Digunakan untuk lampu disko.
Digunakan untuk lampu menara mercusuar.
Lampu pada landasan pacu pesawat terbang sebagai penerangan dan
penunjuk jalan pada malam hari.
Dapat juga dicampur dengan gas lain agar menghasilkan sinar hijau
kekuningan dengan melemparkannya ke udara yang digunakan sebagai
penanda atau kode.
Pemancar gamma-nya digunakan untuk alat radioterapi yang dipakai
untuk membunuh sel kanker.
Kerugian dan Dampak
Kripton
Unsur kripton tunggal tidak menghasilkan dampak bagi manusia. Namun,
sifat radioaktifnya apabila telah bercampur dengan xenon yang terjerat dalam
tabung pencampur senyawa bahan bakar nuklir yang digunakan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)-lah yang berbahaya. Karena Kripton
adalah pemancar gamma yang merupakan limbah radioaktif yang apabila masuk
ke lingkungan sangat berbahaya. Khusus untuk manusia tergantung dari kekuatan
radioktifnya, radiasi nuklir dapat menyebabkan menghilangnya rambut, membunuh
sel-sel saraf dan pembuluh darah yang menyebabkan kejang dan kematian
mendadak, menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid, berkurangnya
jumlah limfosit darah, menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus yang
dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah, serta dapat menyebabkan
kemandulan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai