Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan

pemisahan dari terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu

campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Untuk memperoleh hal tersebut maka

dilakukan suatu metode teknik pemisahan dimana bertujuan untuk memisahkan suatu

bahan dari bahan aslinya. Pemisahan ini dapat dijalankan dalam 2 bentuk yakni

kualitatif maupun kuantitatif dimana pada kualitatif yang ditentukan jenis

komponennya sedangkan kuantitatif ukuran kuantitas dari suatu komponen

(Marsin, 1998: 2).

Destilasi merupakan teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau

lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran

dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni.

Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih

masing-masing. (Sugiarso, 2013: 1).

Pada Destilasi digunakan prinsip pengembunan lalu dijadikan kembali

menjadi suatu cairan. Hal ini berkaitan pada surah An Nur (24): 43 yang artinya

Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, Kemudian mengumpulkan

antara bagian-bagiannya, Kemudia menjadikannya betindih-tindih, Maka kelihatanla

olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran es dari

langit, yaitu dari gumpalan gumpalan awan seperti gunung-gunung, Maka

ditimpakannya btuiran-butiran e situ kepada siapa yang dikehendakiNya dan

1
2

dipalingkanNyadari siapa yang dia kehendakiNya. Kilauan kilat awan itu hamper-

hampir menghilangkan penglihatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka

dilakukan percobaan tentang destilasi dengan menggunakan sampel guinnes untuk

menentukan kadar air dalam sampel.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prinsip dasar proses destilasi secara sederhana?


2. Bagaimana cara pemurnian sampel Guinnes?

3. Berapa kadar air dari Guinnes?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.

2. Untuk mengetahui cara pemurnian sampel Guinnes.

3. Untuk menentukan kadar destilat dari Guinnes.


3

`BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Guinnes

Bir hitam Stout Guinness dibuat seperti bir hitam biasa, yaitu malted

Barley dan bunga Hop yang dilarutkan di dalam air kemudian diberi ragi agar terjadi

proses fermentasi.

Namun pada bir Guinness ada beberapa keistimewaan. Barley yang digunakan

Guinness berkadar serat tinggi. Setelah berkecambah, Barley dikeringkan dengan cara

dibakar dengan cara tradisional sehingga memberikan warna rubi gelap sehingga

seperti warna hitam dan cita rasa khas Guinness. Campuran Barley ini juga

ditambahkan kuntum bunga Hops betina dengan jumlah yang lebih banyak daripada

pada bir lain sehingga memberikan rasa dan aroma yang lebih kuat. Penambahan

bunga Hops ini selain untuk menyeimbangkan rasa manis, juga berfungsi sebagai

pengawet alami.

Guinness juga dikenal sebagai meal in a glass karena kandungan kalorinya

yang rendah, sekitar 198 Kkal, lebih rendah dari jumlah kalori susu skim atau jus

jeruk pada takaran yang sama. Karena kandungan rendah kalori inilah, Guinness

sempat terkenal dengan semboyan Guinness is Good for You pada tahun 1920-an.

Gambar: 2.1 Guinnes

3
4

B. Destilasi

Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sdkitar abad pertama

masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan

akan spiritus. Hypatthia Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat

destilasi dan Zoistmus dari Alexandria yang telah berhasil menggambarkan secara

akurat tentang proses destilasi pada abad ke 4. Bentuk modern destilasi pertama kali

ditemukan oleh ahli kimia islam pada masa kekhalifaan Abbasiah terutama oleh Al-
Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relative murni melalui alat

alembic, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan

rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Still Head dapatterwujud. Tulisan oleh

Jabir Ibnu Hayan (721-815) ini. yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebukan

tentang uap anggur yang dapat terbakar . Ia juga telah menemukan banyak peralatan

dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai saat ini. Kemudian teknik

penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al Kindi (801-873). Salah satu penerapan

terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-

bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk pembangkit listrik dll (Chadijah,

2014: 82).
Destilasi merupakan metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang

mudah menguap yang penting. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan

cara memanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut

dengan destilat. Terdapat berbagai macam cara destilasi, yaitu destilasi sederhana,

destilasi fraksi, destilasi tekanan rendah, destilasi uap air, dan microscale destilasi.

Dalam prakteknya pemilihan prosedur destilasi tergantung pada sifat cairan yang

akan dimurnikan dan sifat pengotor yang ada di dalamnya (Wahab, 2014: 19).
5

Syarat utama pemisahan campuran cairan dengn cara destilasi adalah semua

komponen yang terdapat didalam campuran haruslah bersifat volatile. Pada suhu yang

sama, tingkat penguapan masing-masing komponen akan berbeda-beda. Hal ini

berarti bahwa pada suhu tertentu, komponen yang lebih volatile dalam campuran

akan lebih banyak membangkitkan uap. Sifat yang demikian ini akan terjadi

sebaliknya , yakni pada suhu tertentu fase cairan akan lebih banyak mengandung

komponen yag kurang volatile. Jad cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu
tertentu emiliki komposisi yang berbeda. Perbedaan komposisi dalam kesetimbangan

uap-cairan dapat dipelajari mudah pada destilasi campuran alkohol dari air (Chadijah,

2014: 84).

Menurut Sugiarso (2013), Ada beberapa macam-macam destilasi yakni

sebagai berikut

1. Destilasi Sederhana

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk

memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.

Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh

senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat
mencapai titik didih masing-masing. Destilasi sederhana seperti pada gambar

Gambar 2.2. Rangkaian Alat Destilasi Sederhana


6

2. Destilasi Fraksional

Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi bertingkat ini

memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan

dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Untuk

memisahkan dua jenis cairan yang sama mudah menguap dapat dilakukan dengan

destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah suatu proses destilasi berulang. Proses

berulang ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat
dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi

lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan

cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak kondensat.

Gambar 2.3 Rangkaian Alat Destilasi fraksional

3. Destilasi Azeotrop

Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang

sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat

memecah ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi


7

4. Destilasi Uap

Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik

didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya,

zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan

(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi

sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam

campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada

temperature yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi

uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu

pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke dalam

labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan,dimaksudkan untuk menurunkan

titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada

titik didih komponen-komponennya.

5. Destilasi Vakum

Memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motode yang
digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm,

sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan

untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi .


8

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilakukan pada hari selasa, 2 Juni 2017 pukul 0730-11.00

WITA di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin

Makassar.
B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu hotplate, aerator, labu destilasi

1000 ml, kondensor, steel head, termometer 110C, gelas kimia 500 ml, gelas ukur

100 mL erlenmeyer 300 mL, kasa asbes, statif, klem, selang, sumbat karet.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu alumunium foil, batu didih,

es batu, sampel guinnes dan vaselin.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam percobaan ini yaitu pertama rangkaian alat destilasi
dipasang lalu sampel guinnes dimasukkan ke dalam labu destilasi sebanyak 2/3

volume labu kemudian ditambahkan batu didih. Air dialirkan ke dalam kondensor

melalui aerator. Kemudian sampel dipanaskan, selanjutnya mengamati temperatur

ketika destilat pertama kali menetes. Mengamati perubahan suhu sampai konstan dan

mengukur volume destilat yang diperoleh.

10
9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

Tabel IV.1. Proses Destilasi pada Sampel Guinnes


Sampel Suhu Volume Destilat

Awal Akhir Awal Akhir

Minuman 101mL

94oC 95,5oC 200 mL 93 mL

2. Analisis Data


= 100%

101
= 100
200

= 50,5 %

B. Pembahasan
Destilasi merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk memisahkan

dua atau lebih dari komponen yang memilki perbedaan titik didih yang jauh. Sampel

yang digunakan dalam percobaan ini adalah minuman berkarabonasi. Komponen

minuman terdiri dari Air berkabonasi, sukrosa, caramel, barley roasted, perisa malt

kopi, perisa toasted grain, asam sitrat, malt, vitamin B, barley, asam laktat, hops,

sitrat, garam.

11
10

Langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai alat destilasi, terdiri dari

labu destilasi yang berfungsi sebagai wadah sampel yang akan didestilasi. Hot plate

untuk memanaskan sampel yang berada pada alas bulat yang akan didestilasi.

Kondensor untuk mendinginkan uap larutan menjadi cairan. Termometer untuk

mengamati perubahan suhu. Statif dan klem untuk menyangga alat-alat destilasi.

Steel head untuk menghubungkan antara termometer, labu destilasi dan kondensor.

Erlenmeyer untuk menampung destilat.


Pada proses destilasi sebelum memanaskan sampel terlebih dahulu pada

sampel dimasukkan batu didih yang berfungsi untuk menyebarkan suhu/panas secara

merata agar tidak terjadi bumping atau letupan letupan serta menjaga tekanan pada

labu. Selanjutnya memasukkan air yang telah diberi es batu melalui aerator ke dalam

kondensor dan menyalakan kondensor dimana di kondensor nantinya akan terjadi

proses kondensasi yakni proses peruahan uap menjadi cairan. Pada Kondensor

terdapat water in dan water out , water in berada dibawa dan water out berada diatas

agar air yang masuk ke dalam kondensor tersebar secara merata kesegara arah dan

proses kondensasi berjalan dengan baik. Untuk menghubungkan erlenmeyer dan

kondensor digunakan alumunium foil sebagai pengganti adaptor namun ketika larutan
yang akan didestilasi itu bersifat beracun dan mudah menguap harus menggunakan

adaptor.

Mengamati temperatur pada termometer ketika tetes pertama destilat. Pada

percobaan ini terjadi pada suhu 94C. Hal ini sesuai dengan teori, dimana air

menguap pada suhu 90C 100C. Hal ini juga sesuai dengan prinsip destilasi

sederhana yang menyatakan bahwa senyawa dengan titik didih yang lebih rendah

akan lebih cepat menguap daripada senyawa dengan titik didih tinggi. Dalam hal ini
11

air lebih cepat menguap dari pada seyawa yang lain. Proses destilasi diberhentikan

setelah mendapat suhu yang konstan yakni didapatkan yaitu 95,5C. Senyawa yang

mejadi destilat ialah air dan alkohol karena pada dasarnya kandungan air pada Bir

Guinnes ini kurang lebih 93% dan kadar alkoholnya hanya mencapai 4,2 % . Sangat

sulit untuk mendapatkan alcohol dalam jumlah volume yang banyak dari proses

destilasi ini karena ketika mendidih bir berbusa sehingga sulit untuk uap naek ke

kondensor. Destilat tersebut yang mana lebih banyak mengandung air mendidih
dibawa 100oC dikarenakan tekanan yang ada pada labu destilat kurang dari 1 atm.

Dan didapatkan kadar destilat yakni 50,5%


12

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Prinsip dasar proses destilasi secara sederhana yaitu didasarkan pada perbedaan

titik didih yang jauh dari senyawa yang akan dipisahkan. Senyawa yang
memiliki titik didih lebih rendah akan lebih cepat menguap daripada yang

bertitik didih tinggi.

2. Pemurnian sampel Guinnes dilakukan dengan cara destilasi sederhana, dimana

terjadi perubahan warna dari coklat kehitaman menjadi bening. Sampel Guinnes

menguap pada suhu 94C.

3. Kadar destilat yang diperoleh dalam sampel Guinnes dalam 200 mL adalah

50,5 %.

B. Saran

Saran yang diberikan untuk percoban selanjutnya adalahdilakukan percobaan

destilasi sederhana dengan menggunakan sampel Jus Buah untuk memisahkan air dan

ekstrak buah.

14
13

DAFTAR PUSTAKA

Chadijah, Sitti. Pemisahan Kimia. Makassar; Alauddin Press, 2014.


Marsin, Mohd. Teknik Pemisahan dalam analis Kimia. Malaysia: Universitas
Teknologi Malaysia Press, 1998.
Wahab,dkk. Metode Pemisahan dan Pengukuran 2, Makassar: UNHAS Press. 2014.
Tania, Mery. Hubungan Pengetahuan Remaja Dengan Perilaku Konsumsi Minuman
Ringan Di Smkn 2 Baleendah Bandung Ilmu Keperawatan 4, no. 1, 2016
hal. 19-25.

Sugiarso. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum dengan
proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik e-Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer, 2013 hal. 1-11.

Anda mungkin juga menyukai