BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan
pemisahan dari terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu
campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Untuk memperoleh hal tersebut maka
dilakukan suatu metode teknik pemisahan dimana bertujuan untuk memisahkan suatu
bahan dari bahan aslinya. Pemisahan ini dapat dijalankan dalam 2 bentuk yakni
lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni.
Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih
menjadi suatu cairan. Hal ini berkaitan pada surah An Nur (24): 43 yang artinya
olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran es dari
1
2
dipalingkanNyadari siapa yang dia kehendakiNya. Kilauan kilat awan itu hamper-
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
`BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Guinnes
Bir hitam Stout Guinness dibuat seperti bir hitam biasa, yaitu malted
Barley dan bunga Hop yang dilarutkan di dalam air kemudian diberi ragi agar terjadi
proses fermentasi.
Namun pada bir Guinness ada beberapa keistimewaan. Barley yang digunakan
Guinness berkadar serat tinggi. Setelah berkecambah, Barley dikeringkan dengan cara
dibakar dengan cara tradisional sehingga memberikan warna rubi gelap sehingga
seperti warna hitam dan cita rasa khas Guinness. Campuran Barley ini juga
ditambahkan kuntum bunga Hops betina dengan jumlah yang lebih banyak daripada
pada bir lain sehingga memberikan rasa dan aroma yang lebih kuat. Penambahan
bunga Hops ini selain untuk menyeimbangkan rasa manis, juga berfungsi sebagai
pengawet alami.
yang rendah, sekitar 198 Kkal, lebih rendah dari jumlah kalori susu skim atau jus
jeruk pada takaran yang sama. Karena kandungan rendah kalori inilah, Guinness
sempat terkenal dengan semboyan Guinness is Good for You pada tahun 1920-an.
3
4
B. Destilasi
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sdkitar abad pertama
destilasi dan Zoistmus dari Alexandria yang telah berhasil menggambarkan secara
akurat tentang proses destilasi pada abad ke 4. Bentuk modern destilasi pertama kali
ditemukan oleh ahli kimia islam pada masa kekhalifaan Abbasiah terutama oleh Al-
Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relative murni melalui alat
rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Still Head dapatterwujud. Tulisan oleh
Jabir Ibnu Hayan (721-815) ini. yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebukan
tentang uap anggur yang dapat terbakar . Ia juga telah menemukan banyak peralatan
dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai saat ini. Kemudian teknik
penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al Kindi (801-873). Salah satu penerapan
terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-
bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk pembangkit listrik dll (Chadijah,
2014: 82).
Destilasi merupakan metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang
mudah menguap yang penting. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan
dengan destilat. Terdapat berbagai macam cara destilasi, yaitu destilasi sederhana,
destilasi fraksi, destilasi tekanan rendah, destilasi uap air, dan microscale destilasi.
Dalam prakteknya pemilihan prosedur destilasi tergantung pada sifat cairan yang
akan dimurnikan dan sifat pengotor yang ada di dalamnya (Wahab, 2014: 19).
5
Syarat utama pemisahan campuran cairan dengn cara destilasi adalah semua
komponen yang terdapat didalam campuran haruslah bersifat volatile. Pada suhu yang
berarti bahwa pada suhu tertentu, komponen yang lebih volatile dalam campuran
akan lebih banyak membangkitkan uap. Sifat yang demikian ini akan terjadi
sebaliknya , yakni pada suhu tertentu fase cairan akan lebih banyak mengandung
komponen yag kurang volatile. Jad cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu
tertentu emiliki komposisi yang berbeda. Perbedaan komposisi dalam kesetimbangan
uap-cairan dapat dipelajari mudah pada destilasi campuran alkohol dari air (Chadijah,
2014: 84).
sebagai berikut
1. Destilasi Sederhana
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat
mencapai titik didih masing-masing. Destilasi sederhana seperti pada gambar
2. Destilasi Fraksional
memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan
dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Untuk
memisahkan dua jenis cairan yang sama mudah menguap dapat dilakukan dengan
destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah suatu proses destilasi berulang. Proses
berulang ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat
dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi
lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan
3. Destilasi Azeotrop
sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat
4. Destilasi Uap
Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya,
(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi
sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam
campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperature yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi
uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu
pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke dalam
titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada
5. Destilasi Vakum
Memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motode yang
digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm,
sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan
BAB III
METODE PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan pada hari selasa, 2 Juni 2017 pukul 0730-11.00
WITA di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin
Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu hotplate, aerator, labu destilasi
1000 ml, kondensor, steel head, termometer 110C, gelas kimia 500 ml, gelas ukur
100 mL erlenmeyer 300 mL, kasa asbes, statif, klem, selang, sumbat karet.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu alumunium foil, batu didih,
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam percobaan ini yaitu pertama rangkaian alat destilasi
dipasang lalu sampel guinnes dimasukkan ke dalam labu destilasi sebanyak 2/3
volume labu kemudian ditambahkan batu didih. Air dialirkan ke dalam kondensor
ketika destilat pertama kali menetes. Mengamati perubahan suhu sampai konstan dan
10
9
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Minuman 101mL
2. Analisis Data
= 100%
101
= 100
200
= 50,5 %
B. Pembahasan
Destilasi merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk memisahkan
dua atau lebih dari komponen yang memilki perbedaan titik didih yang jauh. Sampel
minuman terdiri dari Air berkabonasi, sukrosa, caramel, barley roasted, perisa malt
kopi, perisa toasted grain, asam sitrat, malt, vitamin B, barley, asam laktat, hops,
sitrat, garam.
11
10
Langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai alat destilasi, terdiri dari
labu destilasi yang berfungsi sebagai wadah sampel yang akan didestilasi. Hot plate
untuk memanaskan sampel yang berada pada alas bulat yang akan didestilasi.
mengamati perubahan suhu. Statif dan klem untuk menyangga alat-alat destilasi.
Steel head untuk menghubungkan antara termometer, labu destilasi dan kondensor.
sampel dimasukkan batu didih yang berfungsi untuk menyebarkan suhu/panas secara
merata agar tidak terjadi bumping atau letupan letupan serta menjaga tekanan pada
labu. Selanjutnya memasukkan air yang telah diberi es batu melalui aerator ke dalam
proses kondensasi yakni proses peruahan uap menjadi cairan. Pada Kondensor
terdapat water in dan water out , water in berada dibawa dan water out berada diatas
agar air yang masuk ke dalam kondensor tersebar secara merata kesegara arah dan
kondensor digunakan alumunium foil sebagai pengganti adaptor namun ketika larutan
yang akan didestilasi itu bersifat beracun dan mudah menguap harus menggunakan
adaptor.
percobaan ini terjadi pada suhu 94C. Hal ini sesuai dengan teori, dimana air
menguap pada suhu 90C 100C. Hal ini juga sesuai dengan prinsip destilasi
sederhana yang menyatakan bahwa senyawa dengan titik didih yang lebih rendah
akan lebih cepat menguap daripada senyawa dengan titik didih tinggi. Dalam hal ini
11
air lebih cepat menguap dari pada seyawa yang lain. Proses destilasi diberhentikan
setelah mendapat suhu yang konstan yakni didapatkan yaitu 95,5C. Senyawa yang
mejadi destilat ialah air dan alkohol karena pada dasarnya kandungan air pada Bir
Guinnes ini kurang lebih 93% dan kadar alkoholnya hanya mencapai 4,2 % . Sangat
sulit untuk mendapatkan alcohol dalam jumlah volume yang banyak dari proses
destilasi ini karena ketika mendidih bir berbusa sehingga sulit untuk uap naek ke
kondensor. Destilat tersebut yang mana lebih banyak mengandung air mendidih
dibawa 100oC dikarenakan tekanan yang ada pada labu destilat kurang dari 1 atm.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Prinsip dasar proses destilasi secara sederhana yaitu didasarkan pada perbedaan
titik didih yang jauh dari senyawa yang akan dipisahkan. Senyawa yang
memiliki titik didih lebih rendah akan lebih cepat menguap daripada yang
terjadi perubahan warna dari coklat kehitaman menjadi bening. Sampel Guinnes
3. Kadar destilat yang diperoleh dalam sampel Guinnes dalam 200 mL adalah
50,5 %.
B. Saran
destilasi sederhana dengan menggunakan sampel Jus Buah untuk memisahkan air dan
ekstrak buah.
14
13
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarso. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum dengan
proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik e-Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer, 2013 hal. 1-11.