Anda di halaman 1dari 22

2d.

Turunan 5-Nitroimidazol
Contoh: Metronidazol dan
Benznidazol
Hubungan
Gambar Struktur Struktur dan Keterangan
Aktivitas
Metronidazol Metronidazol
merupakan obat
antibakteri dan anti
protozoa sintetik
derivat nitroimidazol
yang mempunyai
aktivitas bakterisid,
amoebisid dan
trikomonosid. Dalam
sel atau
mikroorganisme
metronidazol
mengalami reduksi
menjadi produk polar.
Hasil reduksi ini
mempunyai aksi
antibakteri dengan
jalan menghambat
sintesa asam nukleat,
mempengaruhi
2e. Turunan Lain-lain
Contoh : sodium stilboglukonat, alopurinol, sikloguanil pamoat,
kuinakrin HCl
dan suramin Na.
Hubungan
Gambar Struktur Struktur dan Keterangan
Aktivitas
Sodium Merupakan turunan
antumin dan obat pilihan
stiboglukonat untuk pengobatan segala
bentuk leismaniasis.
Terhadap L. Braziliense
bila tidak efektif dapat
diganti dengan
amfoterisin B.
Mekanisme kerja
Sodium stiboglukonat
adalah senyawa antimon
pentavalen yang
Mekanisme kerja berfungsi sebagai pra-
obat, dalam tubuh
direduksi menjadi bentuk
trivalen aktifyang dapat
bereaksi dengan gugus
sulfhidril, yang ada dalam
sistem enzim esensial
parasit, membentuk
ikatan kovalen dan
menyebabkan efek toksik.
3. Obat Antitrikomonas
Obat antitrikomonas, atau trikomonasida, adalah senyawa yang
digunakan untuk
pengobatan trikomoniasis, suatu infeksi parasit pada usus atau
saluran genital,
yang disebabkan oleh flagelata, seperti Trichomonas vaginallis,
T. Tenax,
Dientamoeba fragillis dan pentatrichomonas hominis. Infeksi
pada manusia
a.terutama
Obat yang bekerja
adalah secarayang
trikomonas sistemik
disebabkan oleh T.vaginallis,
Obat yang menghambat efek sistemik trikomoniasis
yang biasanya
dibagi
hidupmenjadi
pada mukosa vagina dan bagian saluran genital wanita
tiga
(40%) atau pria kelompok yaitu golongan antibiotika, turunan 8-
hidroksikuinolin
(10%).
Golongan antibiotika
dan turunan nitroimidazol.
Contoh : tetrasiklin, natamisin dan pentamisin
Turunan 8-hidroksikuinolin
Contoh : kliokuinol (Vioform) dan iodokuinol
Turunan nitroimidazol
Contoh : benznidazol, flunidazol, metronidazol, misonidazol, nimoraz
ornidazol, sekmidazol dan tinidazol.
Golongan antibiotika
Hubungan
Gambar Struktur Struktur dan Keterangan
Aktivitas
Tetrasiklin 1. Gugus farmakofor Tetrasiklin bersifat
adalah amfoter karena
senyawa mengandung gugus
sansiklin krn bersifat asam
+ mengandung (hidroksil) dan basa
HO CH 3 HN(CH 3)2
7 5 4 struktur (dimetilamino).
OH
8 6
5a 3 yang Dengan asam kuat
9
11a OH 2 O dibutuhkan untuk membentuk garam
C pembentukan asam yang mudah
10 11 12 1
OH O OH O N kelat, larut dalam air dan
H H mempunyai cukup stabil, melalui
Struktur umum tetrasiklin peran protonasi gugus
penting pada dimetilamino.
transpor Dengan basa kuat
senyawa ke (NaOH, KOH atau
dalam sel Ca(OH)2) garam
bakteri dan basa, yang tidak stabil
penghambatan dalam larutan air.
biosintesis Tetrasiklin
protein di mengandung gugus OH
dalam sel. & C=O dapat
2. Turunan membentuk ikatan H
tetrasiklin pada intramol. &
pH fisiologis membentuk kompleks
mempunyai dengan garam Ca, Fe
bentuk atau Mg tidak boleh
Hubungan Struktur dan
Gambar Struktur Keterangan
Aktivitas
3. Gugus 4-dimetilamino
penting untuk
pembentukan ion Zwitter,
distribusi optimum dalam
tubuh dan untuk aktivitas
in vivo. Hilangnya gugus
aktivitas (-).
4. Hilangnya gugus 6-OH
(doksisiklin dan
minosiklin) reaksi
degradasi menjadi 5,6-
anhidrotetrasiklin (-),
lipofilitas , diabsorpsi
hampir sempurna oleh
saluran cerna dan sedikit
dipengaruhi oleh adanya
makanan. Keduanya
mempunyai waktu paro
lebih panjang dan
aktivitasnya > dibanding
tetrasiklin.
5. Minosiklin : turunan
tetrasiklin yang dapat
mencapai kadar tinggi
dalam sistem saraf pusat.
6. Doksisiklin : turunan
b. Obat yang bekerja secara setempat
tetrasiklin yang aman
Contoh : aminakrin HCl, klotrimazol dan povidon-iodin.
digunakan untuk
penderita infeksi ginjal

4. Obat antitripanosoma
Obat antitriponosoma, atau tripanosida, adalah senyawa yang
digunakan untuk
pencegahan dan pengobatan tripanosomiasis, suatupenyakit
parasit yang
disebabkan oleh flagelata, seperti Trypanosoma gambiesnse, T.
Cruzi dan T.
Contoh obat antitripanosoma:
Rhodesiense.
a. Nifurtimoks
Membentuk radikal bebas yang akan berinteraksi dengan
beberapa komponen
sel dan menyebabkan kematian sel dari T.cruzi.

b. Suramin Na
Menghambat enzim gliserin-3-fosfat oksidase dan kemudian
memblok
glikolisis yang akan mempengaruhi metabolisme dari
Trypanosoma sp karena
produksi energi parasit ini didapatkan dari glikolisis dan akan
menyebabkan
kematian parasit.
c. Melarsoprol
Melasoprol adalah turunan arsen trivalen yang bersifat sangat
toksik. Bentuk
trivalen aktif tersebut bereaksi dengan gugus sulfhidril yang ada
dalam sistem
esensial parasit, seperti enzim piruvat kinase, pada akhir kinase
akan membentuk
ikatan kovalen dan menyebabkan efek toksik.

d. Hidroksistilbamidin isetionat
Merupakan obat pencegahan dan pengobatan tripanosomiasis
Afrika,Antimalaria
5. Obat namun
tidak
Obat efektif karena
antimalaria tidak
adalah dapatyang
senyawa mencapai cairanuntuk
digunakan serebrospinal.
pencegahan dan
pengobatan malaria, suatu penyakit yang disebabkan oleh
protozoa, yaitu
Plasmodium sp., yang masuk ke dalam tubuh tuan rumah
(host) melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina.

Siklus perkembangan parasit malaria dalam nyamuk anopheles


dan tubuh
manusia serta tempat kerja obat antimalaria dapat dilihat pada
Obat antimalaria dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan cara kerja dan struktur kimianya.

Berdasarkan perkembangan dan siklus kehidupan parasit dimana


obat bekerja atau berdasarkan cara kerjanya, antimalaria
dikelompokan sebagai berikut:

a. Schizontisida jaringan (eksoeritrisitik schizontisida), yang


digunakan pencegahan kausal. Obat kelompok ini
menghancurkan bentuk jaringan primer plasmidia dari
merozoit di hati, dimulai dari tahap infeksi eritrisitik, kemudian
mencegah invasi eritrosit dan lain-lain penyebaran infeksi ke
nyamuk Anopheles.
Contoh : klorguanid, pirimetamin, dan primakuin.

b. Schizontisida jaringan, yang digunakan mencegah


kekambuhan. Obat
kelompok ini bekerja pada bentuk schizont di jaringan laten,
c. Schizontisida darah (Schizontisida erisrositik), yang digunakan
jaringan
yang digunakan hipnozoit dari P.vivax dan P.ovale di sel hati.
sekunder,atau
untuk
Contoh pengobatan klinikdan supresif. Obat kelompok ini bekerja
: primakuin
terhadap
dan pirimetamin.
merozoit pada fasa eritrositik aseksual dari parasit malaria dan
1. Schizontisida yang bekerja secara cepat.
Contoh : amodiakuin, artemisin, klorokuin, kuinin, tetrasiklin
2. Schizontisida yang bekerja lambat
Contoh : pirimetamin, klorguanid, sikloguanil pamoat, sulfoniamid,
dan sulfon

d. Gametositosida. Obat kelompok ini menhancurkan bentuk


eristrositik seksual dari
parasit mamalia, sehingga mencegah penyebaran plasmodia ke
nyamuk Anopheles.
Contoh : klorokuin, primakuin, dan kuinin.

e. Sporozoitosid. Obat kelompok ini mampu membunuh sporpzoit


segera setelah
masuk dalam darah sesudah gigitan nyamuk. Waktu untuk
bekerja obat sangat
singkat karena sporozoit secara cepat masuk ke sel hati sehingga
banyak obat
antimalaria yang kurang efektif terhadap bentuk sporozoit
tersebut. Contoh :
klorguanid, pirimetamin, dan primakuin.

f. Sporontosida. Obat kelompok ini bekerja pada tubuh nyamuk


Mekanisme kerja obat antimalaria

1. ) Berinteraksi dengan ADN


Turunan 9-aminoakridin, 4-aminokuinolin, 8-aminokuinolon,
dan
kuinolinometanol menunjukan efek Schizontisid yang cepat
dengan cara
berinteraksi dengan ADN parasit.

Kuinin, dapat mengikat ADN melalui tiga jalur, yaitu :


a.) Cincin kuinolin berinterkalasi diantara pasangan basa
dobel heliks ADN,
membentuk kompleks alih muatan.
b.) Gugus hidroksil alcohol membentuk ikatan hydrogen
dengan salah satu
pasangan basa.
c.) Gugus kuinuklidin
Pembentukan kompleksterprojeksi pada salah
akan menurunkan satu alur ADN
keefektifan ADN,
danparasit
gusgusuntuk
aminbekerja sebagai template enzim ADN dan ARN
alifatik tersier
polymerase yang
sehingga terprotonasi
terjadi membentuk
pemblokan ikatan
sintesis ADN danion
dengan
ARN. gugus
fosfat dobel heliks ADN yang bermuatan negatif.
Turunan aminokuinolin , membentuk kompleks dengan ADN
melalui dua jalur, yaitu :
a. Gugus amin alifatik tersier rantai samping yang
terprotonasi, membentuk
ikatan ion dengan gugus fosfat dobel heliks ADN yang
bermuatan negatif,
melalui celah minor.
b. Alih muatan yang lebih khas atau interaksi hidrofoh yang
melihatkan dan amodiakuin, membentuk kompleks dengan
Klorokuin
ADN cincinaromatik danyaitu
melalui dua jalur, pasangan
: basa guanine-sitosin ADN
a. Gugus amin alifatik tersier rantai samping yang terprotonasi
membentuk
ikatan ion dengan gugus fosfat dobel heliks AND yang
bermuatan negatif,
b. Gugus 7-CI dapat membentuk ikatan elektrostatik dengan
gugus 2-amino
2. Menghambat
guanine yang enzim dihidrofosfat
bersifat khas. reduktase
Turunan biguanida dan diaminopirimidin, mempunyai
aktifitas antimalaria
karena menghambat secara selektif enzim dihidrofosfat
reduktase yang
mengkatalis perubahan asam dihidrofosfat menjadi asam
tetrahidrofosfat
3. Menghambat enzim dihidropteroat sintetase
Turunan sulfonamid dan sulfon bekerja sebagai antimalaria
karena dapat
menghambat secara selektif enzim dihidropteroat sintetase,
yang mengkatalisis
kondensasi ester pirofosfat dari 2-amino-4-okso-6-
hidroksimetildihin dengan
asam p-aminobenzoat sehingga mencegah penggabungan asam
p-aminobenzoat
4. Menghambat sintesis protein
dengan asam
Tetrasiklin, dihidropteroat.
eritromisin, Hambatan
makrolida, ini dapat menyebabkan
dan seskuiterpenlakton bekerja
kematian
sebgai
parasit.
antimalaria terutama dengan menghambat sintesis protein
parasit.
5. Mekanisme kerja lain-lain
Klorokuin, sinkonin, kuinidin, dan kuinin dapat mengikat
dengan afinitas
yang tinggi feriprotoporfirin IX, suatu gugus prostetik dan
hemoglobin,
mioglobin, dan enzim tertentu, membentuk kompleks
koordinasi,
menyebabkan kerusakan dan lisisnya membran parasit
malaria. Klorokuin
juga menghambat ornitin dekarboksilase, suatu enzim yang
Berdasarkan struktur kimianya obat antimalaria :

1. Turunan 4-Aminokuinolin

NH R1
5
4
R2
3
Struktur umum :
Cl 7 N
8 1

R1 R2 Nama Obat

-(CH 3)CH(CH 2)3N(CH 2CH 3)2 H Klorokuin

-(CH 3)CH(CH 2)3N(C 2H5)(CH 2CH 2OH) H Hidroksiklorokuin

-(CH 3)CH(CH 2)3N(CH 2CH 3)2 CH 3 Sontokuin

OH
H Amodiakuin
CH2N(CH2CH3)2

Turunan 4-aminokuinolin aktivitas antimalaria lebih tinggi


dibanding kuinin atau 9-aminoakridin.
Toksisitas relatif rendah, pemakaian jangka panjang dengan dosis
besar dapat mempengaruhi pendengaran dan penglihatan.
Hubungan struktur dan aktivitas:
gugus amin tersier sangat penting untuk aktivitas;
jarak optimal antara dua atom N pada rantai samping adalah 4
atom C;
substituen 7-Cl aktivitas optimal;
substitusi gugus OH pada salah satu gugus etil pada amin tersier,
seperti hidroksiklorokuin toksisitas dan kadar obat dalam
plasma . Hidroksiklorokuin merupakan salah satu metabolit dari
klorokuin;
gugus metil pada C-3, seperti pada sontokuin aktivitas 1/3
x. Bila pada C-8 aktivitas (-)
pemasukan gugus lain pada inti kuinolin aktivitas ;
pemasukan inti aromatik pada rantai samping, seperti pada
amodiakuin, aktivitas dan toksisitas .
2. Turunan 8-Aminokuinolin

4
H3CO
6
Struktur umum :
8 N
1
NH
R

R Nama Obat

-(CH 3)CH-(CH 2)3-NH 2 Primakuin

-(CH 3)CH-(CH 2)3-N(CH 2CH 3)2 Pamakuin

-(CH 2)3-CH(CH 3)-NH 2 Kuinosid

-(CH 2)5-NH-CH(CH 3)2 Pentakuin

-(CH 3)CH-(CH 2)3-N(CH 3)2 Isopentakuin

Turunan 8-aminokuinolin aktif terhadap bentuk eksoeritro-


sitik parasit malaria yang disebabkan oleh P. vivax dan P.
malariae. Mempunyai aktivitas gametositosid, tetapi tidak
aktif terhadap bentuk parasit eritrositik. Toksisitasnya >
dibanding turunan 4-aminokuinolin.
Hubungan struktur dan aktivitas:
Aktivitas optimal bila rantai samping terdiri 4-6 atom C;
substitusi pada N amin ujung kurang penting untuk aktivitas;
gugus 6-metoksi mempunyai aktivitas optimal. Penggantian
dengan OH aktivitas (+), etoksi aktivitas , dan metil
aktivitas (-).
reduksi inti kuinolin menghasilkan analog 1,2,3,4-tetrahidro,
dengan aktivitas dan toksisitas <.
3. Turunan Diaminopirimidin

H2N N NH2

Cl N

CH2CH3

Pirimetamin

Turunan diaminopirimidin merupakan schizonti-sida


eksoeritrositik dan eritrositik terhadap P. falciparum dan
schizontisida eksoeritrositik terhadap P. vivax. Turunan ini juga
sporontosida yang cukup efektif.
Hubungan struktur dan aktivitas:
Pada seri turunan pirimidin, aktivitas optimal dicapai bila
pada posisi 6 cincin pirimidin ada gugus penarik elektron
dan pada posisi para cincin fenil ada atom Cl.
Bila kedua cincin dipisahkan oleh atom C atau O
aktivitas antimalaria .
Pirimetamin menunjukkan aktivitas paling tinggi.
4. Turunan Kuinolinometanol (Alkaloida Kina)

Turunan kuinolinometanol terdapat pada tanaman Chinchona sp.


(kina), terutama pada bagian kulit kayu (korteks). Korteks kina
yang diperdagangkan mengandung kuinin 5%, kuinidin 0,1%,
sinkonin 0,3% dan sinkonidin 0,4%.
Kuinidin, efek antimalaria(+) tetapi lebih banyak digunakan
sebagai kardiotonik.
Turunan kuinolinometanol aktif terhadap bentuk merozoit
eritrositik parasit dan digunakan terhadap P. falciparum yang
sudah kebal terhadap klorokuin.
H
5 CH=CH2
7 4
H 3 H
8 6
Struktur umum : HO
9 N
H 1
R1 4'
2
6'
2'

8'
N
1'

R1 Isomer, Konfigurasi Nama Obat

OCH 3 (-) 8S : 9R Kuinin

OCH 3 (-) 8R : 9R Epikuinin

OCH 3 (+) 8R : 9S Kuinidin

OCH 3 (+) 8S : 9S Epikuinidin

H (-) 8S : 9R Sinkonidin

H (-) 8R : 9R Episinkonidin

H (+) 8R : 9S Sinkonin

H (+) 8S : 9S Episinkonin
Hubungan struktur dan aktivitas:
Alkaloida kina mempunyai 4 pusat atom C asimetrik pada C3, C4,
C8 dan C9. Konfigurasi pada posisi 8 dan 9 penting karena
bertanggungjawab adanya dua bentuk eritro, yaitu kuinin dan
kuinidin, dan dua bentuk treo, 9-epikuinin dan 9-epikuinidin.
Bentuk epi efek antimalaria (-) karena jarak atom O alkohol
sekunder dan atom N non aromatik > dibanding jarak optimal ( 3
Ao) ikatan hidrogen (-);
gugus metoksi kurang penting untuk aktivitas, dapat diganti
gugus Cl, tanpa kehilangan aktivitas;
pemasukan gugus halogen pada C8 aktivitas ;
gugus kuinuklidin tidak penting untuk aktivitas,
gugus amin tersier alkil penting untuk aktivitas;
Pemblokan posisi 2' dengan gugus fenil atau trifluorometil
aktivitas karena dapat mencegah oksidasi in vivo.
2-hidroksikuinin kurang aktif dibanding kuinin.
5. Biguanida
Turunan biguanida merupakan schizontosida eksoeritrositik dan
eritrositik
terhadap P. Falciparum dan P. vivax. Toksisitasnya relatif ringan.
Turunan biguanida
mempunyai mekanisme kerja yang sama dengan pirimidin.
Turunan ini tidak aktif,
dan baru menjadi aktif setelah tersiklisasi pada saat metabolisme
menjadi suatu
turunan dihidro-s-triazin yang mirip dengan pirimetamin dan
bagian pteridin
senyawa asam folat. Transformasi hayati ini digambarkan dengan
proguanil.
Hubungan Struktur dan Aktivitas

a. Adanya gugus N1-aril penting untuk aktivitas, pemasukan


gugus aril kedua
akan menurunkan aktivitas
b. Pemasukan substituen lain pada N1, N2 atau N4 akan
menurunkan
aktivitas
c. Penggantian gugus isopropil pada N5 tidak mengurangi
aktivitas, tetapi
pemendekan atau perpanjangan gugus akan menurunkan
aktivitas
6. Turunan sulfonamida dan sulfon
Turunan ini jarang digunakan dalam bentuk tunggal sebagai
antimalaria, biasanya
dikombinasi dengan pirimetamin dan digunakan untuk pengobatan
infeksi
P.falciparumyang sudah kebal terhadap klorokuin. Contoh turunan
sulfonamida yang
dapat digunakan sebagai antimalaria adalah sulfadoksin,
sulfametoksipiridazin,
sulfametopirazin, sulfisoksazol. Contoh sulfon yang digunakan
sebagai antimalaria
adalah asedapson dan dapson (Siswandono dan Soekardjo, 1995).

Anda mungkin juga menyukai