Anda di halaman 1dari 7

Absorpsi

Absorpsi merupakan penetrasi zat-zat


melalui membran biologis dengan dua
cara, yaitu:

A. Difusi pasif
B. Melalui mekanisme transpor khusus
A. Difusi Pasif
Proses absorpsi karena perbedaan konsentrasi,
dengan
perjalanan obat terutama dari tempat yang
konsentrasi tinggi
ke tempat konsentrasi rendah.
Laju difusi atau transpor melewati membran
(dc/dt)
menurut hukum Ficks pertama, yaitu:
- (dc/dt) = Ka (C1 C2)
Dimana:
C1 = Konsentrasi obat pada tempat absorpsi
C2 = Konsentrasi obat pada sisi membran yan lain
Ka = Konstanta pembanding
dc/dt = Laju difusi
Ka tergantung pada koefisien difusi dari obat,
Membran sel bersifat lipoid sehingga
sangat permeabel terhadap zat-zat yang
larut dalam lemak.

Makin besar afinitasnya untuk lemak dan


makin hidrofobik zat tersebut, makin cepat
laju penetrasinya ke dalam membran yang
kaya lemak.

Membran mengandung pori-pori yang


berisi air atau saluran-saluran yang dapat
menyebabkan lewatnya air dan zat-zat
yang tidak larut lemak

Pori-pori tersebut ukurannya berbeda dari


membran yang satu ke membran yang
lainnya sehingga sifat permeabilitas
Sebagian besar obat merupakan asam atau
basa organik lemah.

Membran sel lebih permeabel terhadap bentuk


tidak terion dari obat dibandingkan dengan
bentuk terionnya, karena:
1. kelarutan dari bentuk tak terion yang lebih
besar dalam
lemak
2. sifat muatan membran sel banyak yang
menghasilkan
pengikatan dan penolakan obat terion.
3. ion-ion menjadi dihidrasi melalui
penggabungan dengan
molekul-molekul air (partikel yang lebih
besar daripada
B. Mekanisme Transpor
Khusus
Asam-asam amino dan glukosa membentuk
kompleks
antara obat dengan pembawa (carrier) yang
ada dimembran
misalnya enzim atau zat lain. Yang termasuk
mekanisme
transpor khusus adalah:

Transpor aktif
Difusi dengan bantuan (facilitated diffusion)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju kinetika absorpsi obat
1.Faktor-faktor Fisiologik
pH medium
Adanya pori-pori
Banyaknya vili dan mikrovili yang ada di
daerah duodenum dan usus halus
Sifat kapiler membran sel.
Jumlah pembawa
Waktu transit obat dalam saluran cerna
Gerakan peristaltik dari duodenum
Aliran (perfusi) darah dari saluran cerna
Adanya makanan dan obat lain didalam
saluran cerna
Adanya penyakit
2. Sifat Fisikokimia obat
Ukuran partikel
Luas permukaan efektif obat
Bentuk geometrik
Kelarutan obat
Bentuk kimia obat, yaitu garam, asam atau
basa serta bentuk anhidrous atau hidrous
Polimorf obat
Konstanta disosiasi
Lipofilisitas
Stabilitas obat

Anda mungkin juga menyukai