Anda di halaman 1dari 15

Difusi dan

Disolusi
Silviana Hasanuddin, M.Farm., Apt

Disolusi
Disolusi merupakan masuknya suatu zat ke dalam
pelarut dan menghasilkan suatu larutan.
Disolusi didefinisikan suatu proses melarutnya zat
kimia atau senyawa obat dari sediaan padat
kedalam suatu medium tertentu.
Uji disolusi berguna untuk mengetahui seberapa
banyak obat yang melarut dalam medium asam
atau basa (lambung atau usus halus).

Obat mengalami proses desintegrasi,


degradasi dan disolusi sebelum siap
diabsorbsi.
Secara umum tahapannya:
Disintegrasi dan degregasi diikuti oleh
pelepasan zat aktif
Disolusi zat aktif dalam permukaan air
Absorbsi melalui membran saluran cerna ke
sirkulasi sistemik

Proses perjalanan obat ke dalam


tubuh
Tablet atau
Kapsul
Disolusi
Disintegrasi
Granul atau
dalam darah,
Agregat
tubuh, dan

Obat dalam larutan


(invitro atau invivo)
jaringan lain

Deagregasi
Partikel-partikel
halus
Disolusi

Absorpsi
(invivo)

Obat
cairan

Laju disolusi obat adalah kecepatan perubahan


dari bentuk padat menjadi terlarut dalam
medianya setiap waktu tertentu.
Kecepatan disolusi adalah suatu ukuran yang
menyatakan banyaknya suatu zat terlarut dalam
pelarut tertentu setiap satuan waktu
Disolusi merujuk pada proses dimana suatu fase
padat (misalnya tablet atau serbuk) menuju fase
larutan
Disolusi obat adalah proses molekul obat yang
dibebaskan dari fase padat dan memasuki fase
larutan

Uji disolusi
Obat-obat berbentuk padat yang dikonsumsi secara
oral harus dilakukan uji disolusi
Uji disolusi (in vitro) dilakukan untuk mengukur jumlah
zat aktif yang terdisolusi dalam media cair yang
diketahui volumenya pada suatu waktu tertentu dan
alat tertentu
Uji disolusi
Uji disolusi intrinsik Penetapan zat yang terdisolusi
dalam suatu sistem yang luas penampangnya dibuat
konstan (untuk zat aktif)
Uji disolusi nyata Untuk uji disolusi zat aktif dalam
sediaan (Contoh: tablet)
Keranjang
Dayung

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi disolusi yaitu :


1. Suhu
Meningginya suhu umumnya memperbesar kelarutan (Cs)
suatu zat yang bersifat endotermik serta memperbesar harga
koefisien difusi zat. Menurut Einstein, koefisien difusi dapat
dinyatakan melalui persamaan berikut :
kT
D=

Keterangan :

D : koefisien difusi
r : jari-jari moleku
k : konstanta Boltzman
: viskosita pelarut
T : suhu

2. Viskositas, Turunnya viskositas pelarut akan memperbesar


kecepatan disolusi suatu zat sesuai dengan persamaan Einstein.
Meningginya suhu juga menurunkan viskositas dan memperbesar
kecepatan disolusi.
3. pH Pelarut, pH pelarut sangat berpengaruh terhadap kelarutan
zat-zat yang bersifat asam atau basa lemah
4. Pengadukan, Kecepatan pengadukan akan mempengaruhi tebal
lapisan difusi (h). Jika pengadukan berlangsung cepat, maka tebal
lapisan difusi akan cepat berkurang.
5. Ukuran Partikel, Jika partikel zat berukuran kecil maka luas
permukaan efektif menjadi besar sehingga kecepatan disolusi
meningkat
6. Sifat Permukaan Zat, Pada umumnya zat-zat yang digunakan
sebagai bahan obat bersifat hidrofob. Dengan adanya surfaktan di
dalam pelarut, tegangan permukaan antar partikel zat dengan
pelarut akan menurun sehingga zat mudah terbasahi dan
kecepatan disolusinya bertambah.

Prinsip-prinsip dasar penyusunan


bentuk sediaan obat yaitu :
Bentuk sediaan memungkinkan obat dapat
mencapai tempat aksinya dalam waktu yang
optimum.
Proses eliminasi dari bahan harus diketahui sebelum
rute pemakaian yang paling cocok dapat diketahui.
Obat harus larut dalam cairan sekitar membrane,
karena tidak mungkin bentuk padatnya dapat
melalui membrane biologi.
Bentuk obat yang tidak terionisasi menembus
membrane lebih cepat.
Setiap faktor yang mempengaruhi pegosongan perut
akan mempengaruhi pada absorbsi obat

Difusi
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau
berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah
osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer
ke bagian yang lebih pekat.

kecepatan difusi ditentukan oleh : Jumlah zat yang


tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah
celah pada membran sel.
Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua
cara:
Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya
jika bahan berdifusi terlarut lipid
Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

Difusi obat berbanding lurus dengan konsentrasi


obat, koefisien difusi, viskositas dan ketebalan
membran. Di samping itu difusi pasif dipengaruhi
oleh koefisien partisi, yaitu semakin besar
koefisien partisi maka semakin cepat difusi obat.

Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga


mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple
difusion),difusi melalui saluran yang terbentuk oleh
protein trans membran (simple difusion by chanel
formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui
membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga
dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
langsung.
Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta
bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti oksigen dan karbon dioksida

Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam


serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk
dari protein transmembran, semacam pori dengan
diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya.
molekul molekul berukuran besar seperti asam
amino, glukosa, dan beberapa garam garam
mineral, tidak dapat menembus membrane secara
langsung, tetapi memerlukan protein pembawa
atau transporter untuk dapat menembus
membran. Proses masuknya molekul besar yang
melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi

Berikut adalah factor-faktor yang mempengaruhi


difusi :
Suhu; makin tinggi difusi makin cepat
BM makin besar difusi makin lambat
Kelarutan dalam medium; makin besar difusi makin
cepat
Perbedaan konsentrasi; makin besar perbedaan
konsentrasi antara dua bagian, makin besar proses
difusi yang terjad
Jarak tempat berlangsungnya difusi; makin dekat
jarak tempat terjadinyadifusi, makin cepat proses
difusi yang terjadi.
Area tempat berlangsungnya difusi; makin luas area
difusi, makin cepat proses difusi

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai