Anda di halaman 1dari 29

RADHIA RISKI

MEMBRAN BIOLOGIS DAN


MEKANISME ABSORBSI
OUTLINE

 KONSEP MEMBRAN BIOLOGIS


 BERBAGAI MEKANISME ABSORBSI DALAM
KEADAAN NORMAL DAN PATOLOGIS
 METABOLISME BAHAN OBAT
 KLIRENS OBAT DARI BERBAGAI ORGAN
MEMBRAN BIOLOGIS

 Struktur utama dalam sel, mengelilingi


keseluruhan sel,dan bertindak sebagai
pembatas antara sel dengan cairan intertisial
 Partisi semipermeabel yang bertindak sebagai
sawar selektif untuk lintasan molekul
 Air,beberapa molekul kecil, dan molekul larut
lemak melewati membran sementara molekul
bermuatan besar dan molekul besar seperti
protein tidak dapat melewati membran
Rosenbaum, S., 2011, Basic Pharmacokinetik and Pharmacodynamics : An
Integrated Textbook and Computer Simulations, John wiley & Sons, Inc., available
as PDF file
SIFAT MEMBRAN SEL

 Tipis, tebal kira-kira 70-100 A


 Tersusun dari fosfolipid dalam bentuk dua lapis
yang terpisahkan dengan gugus karbohidrat dan
protein
 Terdiri dari deretan sel yang dihubungkan oleh
celah berisi air.
 Membran sel terdiri dari lapisan bimolekuler dari
lipoprotein
 Kedua lapisan lipid terarah sedemikian rupa, ujung
polar mengarah kepada medium air atau keluar sel
FUNGSI MEMBRAN SEL
 Pelindung sel (barrier properties), mempertahankan
lingkungan intraseluler & ekstraseluler yang normal
 Sifatnya dapat dirangsang (excitability)
 Transpor seluler (melewatkan zat ke dalam dan ke
luar sel)
 Memisahkan organel sel (compartmentalization)
 Biosignal (signal transduction)
 Medium pendukung reaksi biokimia (membran sel
mengandung enzim)
 Reseptor (mengenali isyarat molekuler tertentu)
TEORI MEMBRAN
 Teori lipid bilayer (Davson dan Danielli,1952):
Membran plasma tersusun atas dua lapis fosfolipid antara
dua lapis permukaan protein, dengan gugus kepala hidrofilik
dari fosfolipid menghadap lapisan protein dan gugus ekor
hidrofobik dari fosfolipid berposisi di bagian dalam
 Model Fluid Mosaic
Membran sel terdiri atas protein globular yang tertanam
dalam suatu matriks cairan dinamik,lipid bilayer.Protein ini
memberi suatu jalur transpor selektif dari molekul polar
tertentu dan ion bermatan melalui sawar lipid
MEKANISME ABSORBSI OBAT

 Difusi pasif
 Transport diperantarai pembawa
o Tranport aktif
o Difusi yang dipermudah
o Transport intestinal diperantarai pembawa
o Tranport vesikuler
o Transport lewat pori
o Pembentukan pasangan ion
DIFUSI PASIF

 Proses dimana molekul berdifusi secara


spontan dari suatu daerah konsentrasi tinggi
ke rendah.
 Proses pasif karena tidak ada energi
eksternal yang dikeluarkan
 Merupakan proses absorbsi utama untuk
sebagian besar obat.Tenaga pendorongnya
adalah konsentrasi obat yang lebih tinggi
pada sisi mukosa
Hukum Difusi Ficks

dQ = DAK (CGI - Cp)


dt h

dQ/dt = laju difusi D= koefisien difusi


K = koefisien partisi lemak air dari obat dalam mebran
biologis yang mengendalikan penembusan obat
A= luas permukaan membran
h = tebal membran
CGI - Cp= perbedaan antara konsentrasi obat dalam
saluran cerna dan dalam plasma
Transport aktif

 Proses transmembran yang diperantarai


pembawa
 Ditandai dengan transport obat melawan
gradien konsentrasi sehingga memerlukan
energi
 Memerlukan pembawa yang mengikat obat
membentuk kompleks obat-pembawa yang
membawa obat lewat membran dan
melepaskan obat di sisi lain dari membran
Lumen
saluran Darah
cerna

Pembawa Pembawa
Kompleks
Obat + Obat Obat
Pembawa
Obat
DIFUSI YANG DIPERMUDAH

 Diperantarai pembawa
 Obat bergerak dari konsentrasi tinggi ke
rendah
 Selektif bagi obat tertentu dan
memperlihatkan kinetika persaingan bagi
obat dengan struktur serupa
TRANSPORT LEWAT PORI

 Ditujukan pada molekul kecil (urea,air,gula)


 Model permeasi obat melalui pori yang
berssifat aqueous
 Suatu tipe protein tertentu membentuk kanal
terbuka melintasi membran
 Molekul kecil bergerak melewati kanal
dengan difusi yang lebih cepat
Absorbsi obat melalui
membran GI

Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic


Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press,
available as PDF file
ABSORBSI DARI
SALURAN GI
• molekul obat melintasi
saluran GI
• Menghadapi berbagai
suasana lingkungan yang
berkaitan dengan pH,
enzim, elektrolit, sifat
permukaan dan viskositan
cairan GI.
• Semuanya mempengaruhi
absorbsi obat

Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic


Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press,
available as PDF file
Variasi pH sepanjang saluran GI

Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic


Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press,
available as PDF file
Lambung

 Rentang pH 1 – 3,5 (umumnya 1 – 2,5)


 Aksi memeras dari lambung menghasilkan adukan
lembut tapi menyeluruh terhadap isi lambung
 Sediaan obat (tablet, kapsul, dll) dapat bertahan di
lambung 0,5 – 2 jam sebelum pindah ke pylorus dan
duodenum
 Perpindahan obat sangat cepat bila lambung kosong
(puasa) dan sangat lambat bila ada makanan lemak
tinggi
 Pengosongan lambung dipengaruhi oleh makanan,
volume cairan, viskositas, dan suhu
Duodenum
 Obat berhadapan dengan perubahan pH yang
drastis
 Menghadapi sistem enzim baru
 Duodenum, jejunum, dan bagian atas ileum
menyediakan luas permukaan yang besar dan
efisien untuk tempat absorbsi obat
 Villi menyediakan area permukaan yang luas untuk
transpor (absorbsi) molekul obat masuk ke sirkulasi
sistemik
 Jaringan kapiler di sekitar villi dan mikrovilli
menjadi jalur utama obat mencapai sistemik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ABSORBSI SALURAN CERNA
 Motilitas GI
 Waktu pengosongan lambung
 Motilitas intestinal
ABSORBSI OBAT DALAM SALURAN
CERNA
 Obat diabsorbsi melalui difusi pasif dari
semua bagian saluran cerna
 Site optimum adalah bagian atas usus halus
atau daerah duodenum
ABSORBSI OBAT PADA KONDISI
PATOLOGIS
 Parkinson
Pasien mengalami kesulitan menelan dan sangat
menrunkan motilitas pencernaan
 Pasien dengan antidepresan trisiklik
Antidepresan memiliki efek samping
antikolinergik seperti penurnan motilitas saluran
cerna bahkan obstruksi intestinal
 Pasien akhlorhidria tidak mempunyai produksi
asam lambung yang memadai sehingga
menghambat kelarutan basa bebas
 Pasien HIV-AIDS rentan terhadap gangguan sal cerna seperti
peningkatan waktu transit lambung, diare, akhlorhidria
sehingga mengubah absorbsi obat-obat via oral
 Pasien gagal jantung kongestif (CHF) dengan edema tetap
mengalami penurunan aliran darah ke usus sehingga
menghalangi absorbsi
 Penyakit crohn merupakan peradangan pada usus halus distal
dan kolon. Penyakit ditandai dengan penebalan usus halus,
pertmbuhan berlebih bakteri anaerob, kadang-kadang
obtruksi usus.Memungkinkan terjadi gangguan absorbsi
karena penurunan las permukaan dan penebalan dinding usus
untk difusi
METABOLISME OBAT
EKSTRAHEPATIK
 Penurunan konsentrasi obat dalam plasma
setelah pemakaian obat diakibatkan oleh
eliminasi obat dari tubuh
 Eliminasi melibatkan proses metabolisme
(biotransformasi) dan ekskresi renal
KLIRENS

 Merupakan istilah farmakokinetika untuk


menggambarkan eliminasi obat dari tubuh
tanpa mengidentifikasi mekanisme
prosesnya
 Klirens obat digambarkan dalam istilah
volume cairan yang dibersihkan dari obat per
satuan waktu
 Proses metabolisme atau biotransformasi
merupakan konversi enzimatik dari suatu
obat menjadi metabolit
 Tujuan metabolisme obat adalah mengubah
obat yang nonpolar (larut lemak) menjadi
polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui
ginjal atau empedu
 Jalur biotransformasi meliputi reaksi fase I
dan reaksi fase II
Reaksi Fase I (perombakan)
 Oksidasi : alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang
dioksidasi menjadiCO2 dan air, sistem enzim oksidatif
terpenting didalam hati adalah cytochrom p450, yang
bertanggung jawab atas banyaknya reaksi perombakan 
oksidatif. 
 Reduksi: misalnya kloralhidrat direduksi
menjadi trikoretanal, vitamin Cmenjadi dehidroaskarbat.
 Hidrolisa : molekul obat mengikat 1 molekul air dan
pecah menjadi dua bagian, misalnya penyabunan ester
oleh esterase, gula oleh karbohidrase(maltase dan lain-
lain) dan asam karbonamida oleh amidase
Reaksi Fase II (Penggabungan)

 Molekul obat tergabung dengan suatu
molekul yang terdapat didalam tubuh sambil
mengeluarkan air, misal konjugasi asam
salisilat dengan asam benzoat membentuk
salisil glkoronida

Anda mungkin juga menyukai