a. Pengertian Theologi
b. Latar belakang lahirnya theologi
c. Macam-macam aliran theologi
Islam dan corak pemikirannya
d. Tema-tema utama yang
dibicarakan dalam theologi Islam
a. Pengertian
a.Faktor Ekstern:
. pola pikir ajaran agama lain masuk ke dalam
ajaran Islam,
. persentuhan umat Islam dengan filsafat
Yunani
b. Faktor intern:
.Masalah politik: peristiwa tahkim (ARBITRASE)
pada Perang Shiffi (peperangan Ali bin Abi Thalib
dengan Muawiyan bin Abi Sufyan) menimbulkan
lahirnya aliran theology yaitu Khawarij dan Syiah
Peristiwa Tahkim (ARBITRASE)
1. Dosa besar
Khawarij Murjiah
Mutazilah
Tema utama pembahasan Theology
MUTAZILAH
QADARIYAH
JABARIYAH
ASYARIYAH
AHLUSSUNNAH WAL-JAMAAH
MATURIDIYAH :
( - Samarkand / al-Maturidi/ Mutazilah
( - Bukhara / A-Bazdawi / Al-Asyariyah
1. ALIRAN KHAWARIJ
Berasal dari kata kharaja = keluar
Kaum Khawarij berasal dari pengikut Ali bin Abi
Thalib yang meninggalkan barisannya karena
tidak setuju dengan sikap Ali bin Abi Thalib
dalam menerima arbitrase sebagai jalan untuk
menyelesaikan persengketaan antara Ali bin Abi
Thalib dan Muawiyah bin Abi Syufyan dalam
perang Shiffin
KHAWARIJ Lanjutan
10
INDIKASI ALIRAN KHAWARIJ:
1. Mudah mengkafirkan orang Islam yang tidak sefaham dengan mereka.
2. Islam yang benar adalah Islam yang mereka fahami dan amalkan.
3. Mengangkat pemimpin hanya dari kelompok mereka.
4. Fanatik dalam memegangi fahamnya.
5. Mewajibkan mengembalikan orang-orang yang tersesat kepada Islam yang
sebenarnya sebagaimana mereka fahami.
11
2. ALIRAN MURJIAH
Murjiah arjaa = menunda, menangguhkan, mengharapkan.
12
Doktrin Pokok Murjiah:
Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, Abu
Musa al-Asyari dan menyerahkannya kepada Allah di hari
kiamat kelak.
Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim
yang bebuat dosa besar.
Meletakkan (pentingnya) iman daripada amal. Dasar
keselamatan adalah iman semata.
Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa
besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.
13
Aliran aliran Murjiah
15
Doktrin Pokok Qadariyah:
Segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendak dan
kemampuannya sendiri. Ia berhak atas pahala karena
kebaikan yang dilakukannya dan siksa karena kejahatan
yang dilakukannya.
Takdir adalah ketentuan Allah yang diciptakan-Nya bagi alam
semesta serta seluruh isinya, sejak azali, yaitu hukum yang
dalam istilah al-Quran sunnatullah.
16
JABARIYAH
Jabariyah jabara = memaksa .
Jabariyah = kelompok orang yang memiliki faham
bahwa perbuatan manusia telah ditentukan sejak
semula oleh qada dan qadarTuhan.
Tokohnya: Jaad bin Dirham, Jahm bin Shafwan,
Husain bin Muhammad an-Najjar, dan Jad bin Dirrar.
Faham jabariyah telah muncul sejak awal Islam, tetapi
berkembang menjadi aliran atau pola pikir dipelajari
dan dikembangkan pada masa Daulah Bani Umayah.
17
Doktrin Pokok Jabariyah:
Manusia tidak mampu berbuat apa-apa .
Manusia serba terpaksa oleh Tuhan dalam segala hal .
Surga dan neraka tidak kekal .
Iman adalah marifat atau membenarkan dalam hati.
Kalam Tuhan atau al-Quran adalah makhluk .
Allah tidak memiliki sifat yang serupa dengan makhluk .
18
Qadariyah memandang bahwa manusia
pada hakikatnya adalah makhluq yang
punya kemerdekaan dalam kehendak
(free will) dan perbuatannya (free act).
Sebaliknya, Jabariah berpendapat bahwa
manusia tidak mempunyai kehendak,
dan segala tingkah lakunya merupakan
paksaan dari Tuhan, sehingga pahamnya
dikenal predestination atau fatalism.
ALIRAN MU'TAZILAH
Mutazilah Itazala = berpisah atau memisahkan diri, menjauh atau menjauhkan diri.
Mu'tazilah = Kelompok orang yang membawa persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat
filosofis daripada persoalan yang dibawa oleh Khawarij dan Murjiah. Ia muncul sebagai respon
terhadap faham Khawarij dan Murjiah tentang pemberian status kafir kepada orang yang berbuat dosa
besar.
Tokoh-tokoh Mutazilah
Diantara para tokoh-tokoh yang berpengaruh pada Mutazilah yaitu:
Washil bin Atha
Abu Huzail al-Allaf
Al Nazzam
Al-Jubbai
20
Penyebutan Mu'tazilah diberikan mengacu pada kasus:
Peristiwa keluarnya Wasil bin Atha dan Amr bin Ubaid
dari pendapat Hasan al-Basri di masjid Basrah.
Wasil bin Atha dan Amr bin Ubaid diusir oleh Hasan al-
Basri dari majlisnya karena pertikaian tentang masalah
qadar dan orang yang berdosa besar. Keduanya
menjauhkan diri dari Hasan al-Basri.
Qatadah bin Daamah masuk majelis Amr bin Ubaid yang
dikiranya majlis Hasan al-Basri. Setelah tahu ia
mengatakan ini kaum Mu'tazilah.
21
Doktrin Mu'tazilah
Doktrin Mu'tazilah (dikenal dengan al-ushul al-khamsah):
1. At-Tauhid, ke-Maha Esa-an Tuhan. Tuhan merupakan suatu
zat yang unik, tidak ada yang serupa denganNya. Menolak
faham antropomorfisme, menolak bahwa Tuhan dapat dilihat
manusia di akhirat. Hanya zat Tuhan yang qadim,
meniadakan sifat-sifat Tuhan yang mempunyai wujud sendiri
di luar zat Tuhan. Sifat-sifat Tuhan merupakan esensi Tuhan.
Sifat Tuhan:
Sifat Zatiyah: sifat yang merupakan esensi Tuhan.
Sifat Filiyah: sifat yang merupakan perbuatan Tuhan.
22
Lanjutan
2. Al-Adl, ke-Maha Adil-an Tuhan. Tuhan tidak bisa berbuat
zalim, tidak berdusta, tidak berbuat buruk, tidak melupakan
apa yang wajib dikerjakanNya. Tuhan memberi daya kepada
manusia untuk dapat memikul beban-bebannya. Tuhan
memberi pahala dan siksa atas segala apa yang diperbuat
oleh manusia. Manusia berbuat atas kehendak dan kuasanya
sendiri, oleh karenanya manusia bertanggung-jawab atas
segala apa yang diperbuatnya. Tuhan wajib mendatangkan
yang baik bahkan yang terbaik bagi manusia (faham lutf atau
rahmat Tuhan: ash-shalah wa al-ashlah).
Tuhan wajib mengutus rasul yang membawa ajaranNya.
23
Lanjutan
3. Al-Wad wa al-Waid, janji dan ancaman Tuhan. Tuhan wajib
memberi pahala kepada siapa yang berbuat baik dan
menghukum siapa yang berbuat buruk/jahat.
4. Al-Manzilah bain al-Manzilatain, posisi tengah di antara dua
posisi. Pembuat dosa besar bukanlah kafir karena ia masih
percaya kepada Tuhan dan Nabi Muhammad saw. Bukan
pula mukmin karena imannya tidak lagi sempurna.
Pembuat dosa besar dan belum bertobat adalah fasiq.
Karena bukan mukmin, ia tidak bisa masuk surga. Karena
bukan kafir, ia tidak pantas masuk neraka. Karena tidak ada
tempat lain, ia masuk neraka tetapi lebih ringan dari kafir.
24
Lanjutan
5. Al-Amr bi al-Maruf wa an-Nahy an al-Munkar, menyuruh
kepada kebajikan dan melarang keburukan. Syaratnya:
Mengatahui perbuatan yang maruf dan yang munkar.
Mengetahui bahwa kemungkaran telah nyata dilakukan.
Mengetahui bahwa perbuatan amr maruf nahi munkar itu
tidak membawa madarat yang lebih besar.
Mengetahui bahwa tindakannya tidak akan membahayakan
dirinya dan hartanya.
Al-Amr bi al-Maruf wa an-Nahy an al-Munkar, jika diperlukan
dapat dilakukan dengan kekerasan.
25
ALIRAN ASYARIYAH
Asyariyah mengacu kepada nama tokoh pendirinya, Abu al-
Hasan Ali bin Ismail bin Ishaq bin Salim bin Ismail bin
Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa al-
Asyari.
Al-Asyari adalah pengikut Mu'tazilah, namun pada usia 40
tahun ia keluar dan mempunyai faham sendiri yang berbeda
dengan faham Mu'tazilah.
Doktrin Pokok Asyariyah:
Tuhan memiliki sifat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan
sifat makhlukNya. Sifat Tuhan berbeda dengan Tuhan
sendiri, meskipun hakikatnya tidak terpisah dari esensiNya.
26
ASYARIYAH
1. Tuhan memiliki sifat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan
sifat makhlukNya. Sifat Tuhan berbeda dengan Tuhan
sendiri, meskipun hakikatnya tidak terpisah dari esensiNya.
2. Tuhan pencipta perbuatan manusia sedangkan manusia
sendiri yang mengupayakannya.
3. Wahyu lebih utama daripada akal.
4. Baik dann buruk sesuatu hanya karena petunjuk wahyu.
5. Al-Quran tidak diciptakan.
6. Allah dapat dilihat di akhirat kelak tanpa digambarkan
caranya.
7. Tidak ada kewajiban bagi Tuhan.
8. Orang berdosa besar tetap mukmin.
27
ALIRAN MATURIDIYAH
28
Doktrin Pokok Maturidiyah:
1. Akal dapat mengetahui baik dan buruk perbuatan, tetapi akal tidak mampu
memerintahkan untuk melakukan perbuatan baik dan melarang perbuatan buruk,
perintah maupun larangan hanya diketahui melalui wahyu.
2. Tuhan menciptakan daya pada manusia dan manusia bebas memakainya.
3. Kehendak dan perbuatan Tuhan sesuai dengan hikmah dan keadilan yang
diciptakanNya.
4. Tuhan memiliki sifat, sifat Tuhan bukan esensi Tuhan dan bukan pula lain dari
esensiNya.
5. Tuhan dapat dilihat di akhirat kelak tetapi bila kaifa.
6. Kalam nafsi adalah qadim sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan suara
adalah hadis (baru).
7. Pelaku dosa besar tidak kekal di dalam neraka meskipun mati sebelum bertobat.
8. Iman adalah tashdiq dan iqrar, sedangkan amal hanyalah penyempurna iman.
29