Anda di halaman 1dari 9

BAB V

JENIS-JENIS ANGGARAN
SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 11

Bagus Tri Hatmojo


(F1316027)
Karima Diayu (F1316065)
Putri Endah C (F1316077)
A. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran
sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan sesuai dengan dinamika
perkembangan manajemen sektor publik dan
perkembangan tuntutan yang muncul di
masyarakat.

Terdapat dua pendekatan dalam perencanaan


dan penyusunan anggaran sektor publik, yaitu :
1. Anggaran tradisional atau anggaran
konvensional.
2. Pendekatan New Public Management.
B. ANGGARAN TRADISIONAL

Terdapatdua ciri utama dalam pendekatan


anggaran tradisional, yaitu :
1. Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas
pendekatan incrementalism, dan
2. struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-
item.
Cirilain yang melekat pada pendekatan anggaran
tradisional yaitu :
1. cenderung sentralistis,
2. bersifat spesifikasi,
3. tahunan, dan
4. menggunakan prinsip anggaran bruto
Incrementalism

Anggaran tradisional bersifat incrementalism,


yaitu hanya menambah atau mengurangi
jumlah rupiah pada item-item anggaran yang
sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya
sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya
penambahan atau pengurangan tanpa
adanya kajian yang mendalam.
Line-item

Metode line-item tidak memungkinkan untuk


menghilangkan item-item penerimaan atau
pengeluaran yang telah ada dalam struktur
anggaran, walaupun secara riil item tertentu
sudah tidak relevan lagi untutk digunakan pada
periode sekarang.
Kelemahan Anggaran Tradisional
Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran
tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang.
Pendekatan incremental ,menyebabkan sejumlah besar
pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.
Lebih berorientasi pada input daripada output.
Sekat sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan
nasional secara keseluruhan sulit dicapai.
Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran
modal/investasi.
Anggaran tradisional bersifat tahunan.
Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang
tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran.
Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan
mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai.
Aliran informasi (sistem informasi financial) yang tidak memadai
yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin,
mengidentifikasi masalah dan tindakan.
C. ANGGARAN PUBLIK DENGAN
PENDEKATAN NPM
New Public Management berfokus pada menajemen sektor publik
yang berorientasi pada kinerja, bukan kebijakan.

konsep reinventing government yang diajukan oleh Osborne


dan Gaebler (1992) :
1. Pemerintahan Katalis
2. Pemerintah milik masyarakat
3. Pemerintah yang kompetitif
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi
5. Pemerintah yang berorientasi hasil
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan
7. Pemerintahan wirausaha
8. Pemerintah antisipatif
9. Pemerintah desentralisasi
10.Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar
Perbandingan Anggaran Tradisional dengan
Anggaran Berbasis Pendekatan NPM
ANGGARAN TRADISIONAL NEW PUBLIC MANAGEMENT
Sentralistis Desentralisasi & developed
management
Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output, dan
outcome (value for money)
Tidak terkait dengan perencanaan Utuh dan komprehensif dengan
jangka panjang perencanaan jangka panjang
Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kerja
Batasan departemen yang kaku (rigid Lintas departemen (cross department)
department)
Menggunakan aturan klasik : vote Zero-base Budgeting, Planning
accounting Programming Budgeting System
Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional
Bersifat tahunan Bottom-up budgeting
spesifik

Anda mungkin juga menyukai