(F1316027) Karima Diayu (F1316065) Putri Endah C (F1316077) A. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak perkembangan sesuai dengan dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.
Terdapat dua pendekatan dalam perencanaan
dan penyusunan anggaran sektor publik, yaitu : 1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional. 2. Pendekatan New Public Management. B. ANGGARAN TRADISIONAL
Terdapatdua ciri utama dalam pendekatan
anggaran tradisional, yaitu : 1. Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism, dan 2. struktur dan susunan anggaran yang bersifat line- item. Cirilain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional yaitu : 1. cenderung sentralistis, 2. bersifat spesifikasi, 3. tahunan, dan 4. menggunakan prinsip anggaran bruto Incrementalism
Anggaran tradisional bersifat incrementalism,
yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa adanya kajian yang mendalam. Line-item
Metode line-item tidak memungkinkan untuk
menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untutk digunakan pada periode sekarang. Kelemahan Anggaran Tradisional Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang. Pendekatan incremental ,menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektivitasnya. Lebih berorientasi pada input daripada output. Sekat sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi. Anggaran tradisional bersifat tahunan. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai. Aliran informasi (sistem informasi financial) yang tidak memadai yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan. C. ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM New Public Management berfokus pada menajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan kebijakan.
konsep reinventing government yang diajukan oleh Osborne
dan Gaebler (1992) : 1. Pemerintahan Katalis 2. Pemerintah milik masyarakat 3. Pemerintah yang kompetitif 4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi 5. Pemerintah yang berorientasi hasil 6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan 7. Pemerintahan wirausaha 8. Pemerintah antisipatif 9. Pemerintah desentralisasi 10.Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis Pendekatan NPM ANGGARAN TRADISIONAL NEW PUBLIC MANAGEMENT Sentralistis Desentralisasi & developed management Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output, dan outcome (value for money) Tidak terkait dengan perencanaan Utuh dan komprehensif dengan jangka panjang perencanaan jangka panjang Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kerja Batasan departemen yang kaku (rigid Lintas departemen (cross department) department) Menggunakan aturan klasik : vote Zero-base Budgeting, Planning accounting Programming Budgeting System Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional Bersifat tahunan Bottom-up budgeting spesifik