Anda di halaman 1dari 118

CASE REPORT

STROKE HEMORAGIK

OLEH : PRADINIANTI
1261050087

PEMBIMBING:
DR. M. ARIEF RACHMAN KEMAL, SP.S
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Stroke :
Suatu ganguan fungsional otak yg terjadi secara
mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal
maupun global yg berlangsung lebih dari 24 jam,
atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak
(WHO 1995)
Klasifikasi Stroke

A. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya


1. Stroke iskemik
a.Trombosis serebri
b. Emboli serebri
2. Stroke hemoragik
a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan subarachnoid
Klasifikasi Stroke

B. Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu


1. TIA (Transient ischemic Attack)
2. RIND (Reversibble Ischemic neurologic Deficit)
3. Stroke in evolution
4. Completed stroke

C. Berdasarkan system pembuluh darah


1. Sistem karotis
2. Sistem vertebro-basila
ETIOLOGI

Perdarahan Intraserebral Perdarahan Subarachnoid

Penggunaan antikoagulan berlebihan


Zat trombolitik
Neoplasma
Penyalahgunaan obat seperti kokain,
metamphetamin dll.
Aneurisma pada bifurcatio arteri serebr
besar
Arterosklerosis pebuluh darah
Trauma kepala
Neoplasma
FAKTOR RESIKO

Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi

Usia
Jenis kelamin
Ras/bangsa
Hipertensi
Hereditas
Diabetes melitus
Penyakit jantung
Obesitas
Hiperkolesterolemia
Merokok
Alkohol
Stress
Penyalahgunaan obat
FAKTOR RESIKO

Faktor Resiko Mayor Faktor Resiko Minor

Hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes melitus
Polisitemia
Pernah mendapat stroke Kadar lemak tinggi
Merokok
Ht meningkat (42-50%)
Kegemukan
Hiperurisemia
Kurang olahraga
Kadar fibrinogen meningkat
Patogenesis

Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke


jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar
otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut
menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan
struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia
pada jaringan sekitarnya.
Patogenesis

Perdarahan
Intraserebral

Perdarahan intraserebral
paling sering terjadi
ketika tekanan darah
tinggi kronis melemahkan
arteri kecil,
menyebabkannya robek.
Patogenesis

Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan subaraknoid
dianggap stroke hanya jika
terjadi secara mendadak
yaitu, ketika hasil dari
pecahnya aneurisma
mendadak di sebuah arteri
otak, yaitu pada bagian
aneurisma yang menonjol di
daerah yang lemah dari
dinding arteri itu.
Aneurisma biasanya terjadi
di percabangan arteri.
Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan Darah masuk
LCS

Menyumbat
TIK Spasme ventrikel III
meningkat pembuluh darah dan IV

hidrosefalus

Gangguan fungsi
Sakit Kepala otak
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Perdarahan lobuler
Lokasi Gejala
Perdarahan
Lobus frontalis Hemiparese kontralateral, disertai dengan sakit
kepala bifrontal, deviasi conjugae kearah lesi,
refleks menghisap dan memegang
Lobus Parietalis Defisit persepsi sensorik kontralateral dengan
hemiparesis ringan, sakit kepala ipsilateral
Lobus oksipitalis Sakit kepala di regio orbita ipsilateral, himianopia
dengan atau tanpa hemiparese yang minimal pada
ipsilateral dengan hemianopianya
Lobus temporalis Hemianopia atau quadranopia , afasia sensorik
Area perdarahan Tanda klinis

Perdarahan putamen hemiparese atau hemiplegi kontralateral disertai defisit


Perdarahan hemisensorik, dapat juga disertai hemianopia homonim,
bila hemisfer yang terkena dominan dapat disertai afasia.

Perdarahan thalamus Defisiit hemisensorik, hemiiparese atau hemiplegi


kontralateral, afasia, anosmia, mutisme, mata tidak bisa
melihat keatas, pupil miosis , reflek cahaya lambat.

Perdarahan pons Penurunan kesadaran, sakit kepala, vertigo, mual, muntah,


kuadriplegi dan flasid, rigiditas deserebrasi, pin point,
reflek cahaya minimal.

Perdarahan serebral Nyeri kepala daerah oksipital, vertigo, mual-muntah,


ketidakmampuan berjalan, disartria, nistagmus, ataksia.
DIAGNOSIS

Anamnesis
Akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak
sebelah badan, mulut mencong atau bicara
pelo dan tidak dapat berkomunikasi dengan
baik. Keadaan ini timbul sangat mendadak.
Juga perlu ditanyakan faktor-faktor resiko
yang menyertai stroke. Dicatat obat-obat
yang sedang dipakai. Juga ditanyakan riwayat
keluarga dan penyakit lainnya.
DIAGNOSIS

Pemeriksaan jasmani
Ditemukan defisit neurologis, yang gejalanya
tergantung pada letak lesi.
Dapat dibantu dengan Siriraj Score maupun
skor Gajah Mada
SIRIRAJ SCORE

(2,5 x kesadaran) +(2 x muntah) + (2 x sakit


kepala) + (0,1 x diastol) (3xfaktor
ateroma) 12
Kesadaran= Koma-2; mengantuk/somnolen-1;
sadar-0
Muntah/skt kepala = ya-1; tidak-0
Ateroma = DM/ser. Jantung 1; tidak ada-0
Skor siriraj
>1 = stroke hemoragik;
< -1 = stroke non hemoragik;
-1 < x < 1 = butuh evaluasi CT Scan
SKOR GAJAH MADA

Babinski

Babinski (+)

Babinski (-)
Gajah Mada Stroke Skor

1. Penurunan Kesadaran

2. Sakit kepala hebat

3. Refleks patologis

Stroke Hemoragik : 2 dari 3 kriteria


PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. LABORATORIUM
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan kimia darah lengkap
- Gula darah sewaktu
- Kolesterol, ureum, kreatinin, asam urat, fungsi
hati, enzim SGOT/SGPT/CPK dan Profil lipid
(trigliserid, LDL-HDL serta total lipid)
Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap)
- Waktu protrombin
- APTT
- Kadar fibrinogen
- D-dimer
- INR
- Viskositas plasma
PEMERIKSAAN PENUNJANG

B. EKG
Dapat berarti kemungkinan mendapat serangan
infark jantung atau pada stroke dapat terjadi
perubahan-perubahan EKG sebagai akibat
perdarahan otak yang menyerupai suatu infark
miokard

C. FOTO THORAX
Dapat memperlihatkan keadaan jantung. Serta
mengidentifikasi kelainan paru yang potensial
mempengaruhi proses manajemen dan
memperburuk prognosis

D. CT SCAN OTAK
Untuk mencari gambaran perdarahan, karena
perbedaan manajemen perdarahan dan infark otak.
CT-Scan
CT-Scan
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Umum
1. Airways dan Breathing
2. Circulation
3. Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang
stabil dan optimal
Penatalaksanaan stroke hemoragik

Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat


1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi umum (suportif)
stabilisai jalan napas dan pernapasan
stabilisasi hemodinamik/sirkulasi
pemeriksaan awal fisik umum
pengendalian peninggian TIK
penanganan transformasi hemoragik
pengendalian kejang
pengendalian suhu tubuh
pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan

Penanganan medik akut dapat dilakukan dengan


menurunkan tekanan darah
Menurunkan TIK
Sulit pada perdarahan intraserebral primer karena pemakaian
obat osmotik seperti manitol atau gliserol akan mengurangi
edema didaerah tersebut, tetapi dalam waktu agak lama dapat
memberi kesempatan pada hematoma untuk menjadi lebih
ekspansif
Penatalaksanaan

Pembedahan : indikasi perdarahan > 25 cc dan


midline shift > 5mm.
Tindakan yang dilakukan dapat berupa :
aspirasi sederhana jarang dilakukan karena hanya sedikit
darah yang dapat disedot dan dapat menimbulkan blind in
rebleeding
open surgery telah dibuktikan kurang bermanfaat karena
menimbulkan kecacatan dan bahkan kematian.
Penatalaksanaan

Evakuasi endoskopik berguna untuk perdarahan


subkortikal dengan syarat penderita < 60 tahun dan
kesadaran baik atau somnolen. Metode ini tidak bisa
dipakai untuk perdarahan putamen dan talamus.
Aspirasi stereotaksik tanpa endoskopi telah banyak
dilakukan pada perdarahan supratentorial baik
intraparenkim maupun intraventrikular.
Ventrikulostomi (VP shunt) dapat dikukan jika
kesadaran pasien menurun disertai hidrosefalus dan
diameter hematom < 3cm.
Penatalaksanaan

Pengobatan SAH aneurisma


Mengelola hipertensi
Keseimbangan elektrolit
Penggunaan antifibrinolitik untuk mencagah rebleeding
sebelum dilakukan clipping.
As. Traneksamat
Ninodipine mencegah delayed cerebral iskemia post
aneurisma pada SAH.
Prognosis

Volume darah > 60 cc resiko kematian 93% pada


perdarahan dalam dan 71% pada perdarahan lobar.
Pada perdarahan serebellar dengan volume antara
30-60cc diperkirakan kematian sebesar 75%
Volume darah 5cc di pons sangat berbahaya
TERIMA KASIH
PRESENTASI KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 58 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jengki raya Rt 03/ Rw
09 Kebon Pala, kec.Malaka
Sari
Tanggal masuk : 1 Maret 2017
ANAMNESIS
Auto / Allo : Autoanamnesis (pasien sendiri) dan
Alloanamnesis (anak pasien)

MRS : 1 Maret 2017

Keluhan utama : Lemah separuh badan di sebelah kanan


(lengan dan tungkai)

Keluhan Tambahan : Nyeri kepala, bicara pelo


RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Pasien datang dengan keluhan lemah separuh


badan sebelah kanan secara tiba-tiba sejak 30
menit SMRS. Keluhan timbul saat pasien bangun
tidur. Lemah pada lengan dan tungkai terjadi
bersamaan. Pada awalnya, pasien merasa nyeri
kepala dibagian belakang dan merasa mual,
hingga pasien mengalami muntah sebanyak 2 kali.
Pasien juga mengeluh bicara pelo. Buang air
besar dan buang air kecil tidak ada keluhan. Ada
riwayat darah tinggi yang tidak terkontrol. Riwayat
penyakit gula disangkal. Riwayat merokok
disangkal. Pasien rutin berolahraga namun sejak 2
tahun yang lalu, pasien berhenti berolahraga.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Alergi : Disangkal
Demam : Tidak ada
Nafsu makan: berkurang
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Penyakit Dahulu:


Belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya.
1. Hipertensi tidak terkontrol
2. DM disangkal

Riwayat Pengobatan:
Amlodipin 1x5mg
RIWAYAT KEBIASAAN PRIBADI

Riwayat Kebiasaan Pribadi:


Riwayat merokok disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis (GCS : E3 M6 V5 )
Tekanan Darah : 150/110 mmHg
Umur Klinis : 50an
Nadi : 68 x/menit
Suhu : 36,5oC (axilla)
Respirasi : 20 x/menit (reguler)
Bentuk badan : Piknikus
Gizi : BB:69kg, TB:156cm, IMT : 28,3 ( obesitas tipe I )
Warna Kulit : Sawo Matang
Kuku : Sianosis (-)
Turgor : Baik
Kelenjar getah bening : Tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Pembuluh darah
Arteri karotis : Palpasi kanan dan kiri : Teraba, kuat angkat
Auskultasi : Bising tidak ada
STATUS LOKALIS
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret - / -
Mulut : Tidak ada kelainan
Telinga : Liang telinga lapang/lapang, serumen - / -
Leher : Hematom (-), luka (-), JVP normal, KGB tidak
teraba membesar
Toraks : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Jantung : Bunyi jantung I dan II Reguler, murmur (-), gallop
(-)
Paru-paru : BND vesikuler, ronki - / -, wheezing - / -
Abdomen : Tampak datar, teraba supel, bising usus (+)
5x/menit
Hepar : Tidak teraba membesar
Lien : Tidak teraba membesar
STATUS LOKALIS

Vesika urinaria : Dalam batas normal


Genitalia esksterna : Tidak diperiksa
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik,
udema (-) di keempat ekstremitas
Gerakan leher : Tidak ada kelainan
Gerakan tubuh: Gerak tubuh bagian kanan terbatas
Nyeri otot : Tidak ada
Nyeri ketok : Tidak ada
Nyeri sumbu : Tidak ada
STATUS NEUROLOGIS

Rangsang meningeal
Kaku kuduk : -

Brudzinski I : -
Brudzinski II : -/ -

Kernig : -/ -
Laseque : > 70 / > 70
STATUS NEUROLOGIS
N I : normosmia kanan = kiri
N II : visus baik, lihat warna baik, lapang
pandang luas/luas dan funduskopi tidak dilakukan
N III,IV,VI : Ptosis (-), Strabismus (-), eksoftalmus (-),
enoftalmus (-), deviasi konjuge (-). Pupil bulat, di
tengah, tepi rata, isokor, 3mm/3mm,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola
mata ke segala arah , refleks akomodasi (+)
N V : buka mulut baik,gerakan rahang kanan
kiri baik, Sensorik Raba dan Nyeri Kanan = Kiri,
Refleks kornea (+/+), Refleks Maseter (+)
N.VII : sikap wajah saat istirahat simetris,
lagophtalmus (-), angkat alis baik, kerut dahi baik,
kembung pipi baik, menyeringai sulcus
N.VIII : tes gesekan jari kanan = kiri,
nystagmus (-/-), vertigo (-), test rinne +/+, tes
weber tidak ada lateralisasi, tes schwabach
sama dengan pemeriksa.
N.IX, X : uvula ditengah, arkus faring simetris,
palatum mole intak, refleks faring (+), disfoni
(-), disfagi(-)
N.XI : angkat bahu baik kanan =
kiri,menoleh kanan kiri baik.
N.XII : Sikap lidah dalam mulut simetris,
fasikulasi (-), tremor (-), julur lidah
deviasi ke kanan, Tenaga otot lidah kanan=kiri.
Motorik
Kekuatan : 4444 5555
4444 5555
Normotoni, Eutrofi, gerakan spontan abnormal (-)
Refleks fisiologis
APR : +/++
KPR : +/++
Biceps : ++/++
Triceps : ++/++

Refleks patologis
Hoffman-Tromner : -/-
Babinski : +/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Rosolimo : -/-
Mendel Bechterew : -/-
Gonda : -/-
Klonus lutut:-/-
Klonus kaki : -/-
Sensibilitas
- Eksteroseptif :rasa raba kanan = kiri
rasa nyeri kanan = kiri

- Proprioseptif : Rasa sikap : kanan = kiri


Rasa getar : kanan = kiri
Rasa getar dan arah : kanan = kiri

Fungsi vegetatif
miksi baik, defekasi baik

Fungsi luhur
bahasa lancar, pengertian baik, pengulangan kata baik,
penamaan benda baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

SIRIRAJ SCORE
GAJAH MADA SCORE
LABORATORIUM
CT SCAN
SIRIRAJ SCORE

(2,5 x kesadaran) +(2 x muntah) + (2 x sakit


kepala) + (0,1 x diastol) (3xfaktor
ateroma) 12
Kesadaran= Koma-2; mengantuk/somnolen-1;
sadar-0
Muntah/skt kepala = ya-1; tidak-0
Ateroma = DM/ser. Jantung 1; tidak ada-0
Skor siriraj
>1 = stroke hemoragik;
< -1 = stroke non hemoragik;
-1 < x < 1 = butuh evaluasi CT Scan
SIRIRAJ SCORE

(2,5 x 0) +(2 x 1) + (2 x 1) + (0,1 x 110)


(3x1) 12 = 0 + 2 + 2 + 10 3 12 = 0

Kesimpulan : Harus ditegakkan dengan


pemeriksaan CT Scan/MRI
Skor Gajah Mada

Babinski Nyeri Kepala (+)

Penurunan kesadaran (-)

Babinski sign (+)

Babinski (+)

Babinski (-)
Laboratorium
Hematologi (darah)
H2TL
Hb : 14.0 g/dl Leukosit : 6,9 ribu/ul
Ht : 41.9 % Trombosit : 184 ribu/ul

Kimia klinik (darah)


Gula Darah Sewaktu (GDS) : 126 mg/dl
Natrium : 140 mmol/L
Kalium : 4,4 mmol/L
Clorida : 111 mmol/L
Ureum darah : 155 mg/dl
Kreatinin darah : 4,06 mg/dl
Asam urat : 9,0 mg/dl
SGOT/AST : 59 U/L
SGPT/ALT : 53 U/L
CT SCAN
KESAN
DIAGNOSIS

Klinis : Parese N. VII sinistra tipe central,


hemiparese dextra.
Topis : Sub korteks serebri sinistra
Etiologi : Stroke Hemoragik

Diagnosa Banding : Stroke Non Hemoragik


TERAPI

Diet : Lunak
IVFD : II RL/24 jam
Mm/ :
Vit K 1amp 2x1 ( iv)
Asam Traneksamat 500mg 3x1 (iv)
Manitol 4x100mg (iv)
Amlodipin 1x10mg (po)
Paracetamol 2x500mg
Captopril 3x25mg
Omeprazole 2x20mg
Neurodex 2x1
Follow up
PH 1
2 Maret 2017

S: Lemah separuh badan kanan


O: STATUS GENERALIS

KU : TSS
Kes : Apatis (E3, V5, M6)
TD : 160/100 mmHg
N : 70x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,7 0 C
STATUS NEUROLOGIS

Rangsang Meningen
Kaku kuduk :-
Brudzinski I :-
Brudzinksi II :-/-
Kernig : -/ -
Laseque : > 700 / >700

Saraf Kranial
N.I (Olfaktorius)
Kanan Kiri
Cavum Nasi Lapang Lapang
Penciuman Normosmia
N. II (Optikus)
Visus kasar Visus baik
Lihat warna Baik
Lapangan pandang Luas/luas
Funduskopi Tidak dilakukan
N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen)
Sikap bola mata : simetris

Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Eksoftalmus : -/-
Enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Deviasi Konjuge : -/-

Pergerakan Bola mata kesegala arah


Pupil
Bentuk : Bulat, letaknya ditengah, tepi rata 3 mm/ 3 mm
Isokor : Isokor
Reflek cahaya Kanan Kiri
Langsung : + +
Tidak Langsung : + +
Refleks akomodasi : + +
N. V (Trigeminus)
Motorik
Membuka Mulut : Baik
Gerakan Rahang : Baik
Menggigit : Baik
Sensorik
Rasa Nyeri : Kanan = Kiri
Rasa Raba : Kanan = Kiri
Rasa Suhu : Kanan = Kiri

Refleks: Reflek Kornea : +/+


Reflek Maseter: +
N.VII (Fasialis)
Sikap wajah : Simetris
Mimik : Biasa
Angkat Alis : +/+
Kerut Dahi :+
Lagoftalmus : -/-
Kembung Pipi : +/+
Menyeringai : SNL mendatar kekanan
Rasa Kecap (2/3 Depan) : tidak dilakukan
Chovstek :-
N.VIII (Vestibulokokhlearis)
Vestibularis
Nistagmus spontan : -/-
Vertigo :-
Kokhlearis
Tes berbisik : +/+
Tes Gesekan jari : +/+

Tes Rinne : +/+


Tes Weber : Tidak ada lateralisasi
Tes Schwabach : Sama dengan pemeriksa

N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus)


Arkus Faring : Simetris
Uvula : Ditengah
Palatum mole : Intak
Disfoni :-
Disatria :-
Disfagi : -
Refleks Faring :+
Refleks Okulokardiak : +
Refleks Sinus Karotikus :+
N.XI (Asesorius)
Menoleh (kanan,kiri,bawah) : Baik
Angkat Bahu : Baik

N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah : simetris
Julur lidah : lurus ditengah
Atrofi :-
Tremor :-
Fasikulasi :-
Tenaga otot lidah : kanan>kiri

Motorik
Derajat kekuatan otot (0-5) Kanan Kiri
4444 5555 4444
5555
Jalan
Langkah : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Lenggang lengan : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Di atas tumit : tidak dapat melakukan pemeriksaan


Jinjit : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Tonus otot (hiper,normo,hipo,atoni)
Lengan
Fleksor : Normotonus
Ekstensor : Normotonus

Tungkai
Fleksor : Normotonos
Ekstensor : Normotonus

Trofi Otot
Lengan : Eutrofi
Tungkai : Eutrofi

Gerakan Spontan Abnormal


Kejang : -
Tetani :-
Tremor : -
Khorea: -
Atetosis :-
Koordinasi
Statis
Duduk : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berdiri : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berjalan : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Dinamis
Telunjuk Hidung : Baik

Telunjuk-Telunjuk : Baik

Tumit-Lutut : Baik
Tes Romberg : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Refleks Fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Knee Pes Reflex : +/++
Achilles Pes Reflex : +/++
Refleks Patologis
Babinski : +/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Hoffman Trommer : -/-
Klonus lutut : -/-
Klonus Kaki : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif
- Rasa raba : Kanan = Kiri
- Rasa nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa suhu : Kanan = Kiri
Propioseptif
- Rasa sikap : Kanan = Kiri
- Rasa getar : Kanan = Kiri
Vegetatif
Miksi : Baik
Defekasi : Baik

Fungsi Luhur
Memori : baik
Bahasa : baik
Afek dan emosi : serasi
Visuospatial : baik
Kognitif : baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM
Laboratorium
2/3/17

Hematologi (darah)
H2TL
Hb : 14.0 g/dl Leukosit : 6,9 ribu/ul
Ht : 41.9 % Trombosit : 184 ribu/ul

Kimia klinik (darah)


Gula Darah Sewaktu (GDS) : 126 mg/dl
Natrium : 140 mmol/L
Kalium : 4,4 mmol/L
Clorida : 111 mmol/L
Ureum darah : 155 mg/dl
Kreatinin darah : 4,06 mg/dl
Asam urat : 9,0 mg/dl
SGOT/AST : 59 U/L
SGPT/ALT : 53 U/L
Diagnosis

DIAGNOSA
Klinis : Parese N. VII sinistra tipe central,
hemiparese dextra.
Etiologi : Stroke Hemoragik
Topis : Sub korteks serebri sinistra

Diagnosa Banding : Stroke Non Hemoragik

Terapi

Diet : Lunak
IVFD : I RL + Neurobion / 24 jam
Mobilisasi 45 derajat 60 derajat

Mm/
Vit K 1amp 2x1 ( iv)
Asam Traneksamat 3x500mg (iv)
Amlodipin 1x10mg (po)
Paracetamol 2x500mg(po)
Captopril 3x25mg (po)
Omeprazole 2x20mg(po)
Neurodex 2x1(po)
Follow up
PH 2
3 Maret 2017

S: Lemah separuh badan kanan, sulit


tidur
O: STATUS GENERALIS

KU : TSS
Kes : CM (E4, V5, M6)
TD : 170/100 mmHg
N : 90 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 36 0 C
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II : -/-
Laseque : >70/ >70
Kernig : >1350 / > 1350

Saraf Kranial
N.I (Olfaktorius)
Kanan Kiri
Cavum Nasi Lapang Lapang
Penciuman Normosmia Normosmia
N. II (Optikus)
Visus kasar Visus baik
Lihat warna Baik
Lapangan pandang Luas/luas
Funduscopy Tidak dilakukan
N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen)
Sikap bola mata : simertris

Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Eksoftalmus : +/-
Enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Deviasi Konjuge : -/-

Pergerakan Bola mata kesegala arah

Pupil
Bentuk : Bulat, letaknya ditengah, tepi rata 3 mm/ 3 mm
Isokor : Isokor
Reflek cahaya Kanan Kiri
Langsung : + +
Tidak Langsung : + +
Reflek akomodasi : + +
N. V (Trigeminus)
Motorik
- Membuka Mulut : Baik
- Gerakan Rahang : Baik
- Menggigit : Baik
Sensorik
- Rasa Nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa Raba : Kanan = Kiri
- Rasa Suhu : Kanan = Kiri

Reflek: - Reflek Kornea : +/+


- Reflek Maseter :+

N.VII (Fasialis)
Sikap wajah :
Simetris
Mimik :
Biasa
Angkat Alis :
+/+
Kerut Dahi :
+
Lagoftalmus :
-/-
Kembung Pipi : +/+
Menyeringai : SNL mendatar kekanan
Rasa Kecap (2/3 Depan) : tidak dilakukan
Chovstek :-
N.VIII (Vestibulokokhlearis)
Vestibularis
Nistagmus spontan : -/-
Vertigo :-
Kokhlearis
Tes berbisik : +/+
Tes Gesekan jari : +/+

Tes Rinne : +/+


Tes Weber : Tidak ada lateralisasi
Tes Schwabach : Sama dengan pemeriksa

N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus)


Arkus Faring : Simetris
Uvula : Ditengah
Palatum mole : Intak
Disfoni :-
Disatria :-
Disfagi :-
Refleks Faring : (+)
Refleks Okulokardiak : (+)
Refleks Sinus Karotikus : (+)
N.XI (Asesorius)
Menoleh (kanan,kiri,bawah) : Baik
Angkat Bahu : Baik

N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah : simetris
Julur lidah : lurus ditengah
Atrofi : (-)
Tremor : (-)
Fasikulasi : (-)
Tenaga otot lidah : Baik/Baik

Motorik
Derajat kekuatan otot (0-5) Kanan Kiri
4444 5555 4444
5555
Jalan
Langkah : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Lenggang lengan : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Di atas tumit : tidak dapat melakukan pemeriksaan


Jinjit : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Tonus otot (hiper,normo,hipo,atoni)
Lengan
Fleksor : Normotonus
Ekstensor : Normotonus

Tungkai
Fleksor : Normotonos
Ekstensor : Normotonus

Trofi Otot
Lengan : Eutrofi
Tungkai : Eutrofi

Gerakan Spontan Abnormal


Kejang : -
Tetani :-
Tremor : -
Khorea: -
Atetosis :-
Koordinasi
Statis
Duduk : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berdiri : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berjalan : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Dinamis
Telunjuk Hidung : Baik

Telunjuk-Telunjuk : Baik

Tumit-Lutut : Baik
Tes Romberg : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Refleks Fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Knee Pes Reflex : +/++
Achilles Pes Reflex : +/++
Refleks Patologis
Babinski : +/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Hoffman Trommer : -/-
Klonus lutut : -/-
Klonus Kaki : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif
- Rasa raba : Kanan = Kiri
- Rasa nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa suhu : Kanan = Kiri
Propioseptif
- Rasa sikap : Kanan = Kiri
- Rasa getar : Kanan = Kiri
Vegetatif
Miksi : Baik
Defekasi : Baik

Fungsi Luhur
Memori : baik
Bahasa : baik
Afek dan emosi : serasi
Visuospatial : baik
Kognitif : baik
Diagnosis

DIAGNOSA
Klinis : Parese N. VII sinistra tipe central,
hemiparese dextra.
Topis : Subkorteks serebri sinistra
Etiologi : Stroke Hemoragik

Diagnosa Banding : Stroke Non Hemoragik

Terapi
Diet : Lunak
IVFD : II RL / 24 jam

Mm/
Vit K 1amp 2x1 ( iv)
Asam Traneksamat 3x500mg (iv)
Amlodipin 1x10mg (po)
Paracetamol 2x500mg(po)
Captopril 3x25mg (po)
Omeprazole 2x20mg(po)
Neurodex 2x1(po)
PROGNOSIS

AD VITAM : Dubia ad Bonam

AD SANASIONUM : Dubia

AD FUNGSIONUM : Dubia ad bonam


Follow up
PH 3
4 Maret 2017

S: Lemah separuh badan kanan, sulit


tidur, mual +
O: STATUS GENERALIS

KU : TSS
Kes : CM (E4, V5, M6)
TD : 130/80 mmHg
N : 68 x/mnt
RR : 18 x/mnt
S : 36 0 C
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk :-
Brudzinski I :-
Brudzinski II : -/-
Laseque : >70/ >70
Kernig : -/-

Saraf Kranial
N.I (Olfaktorius)
Kanan Kiri
Cavum Nasi Lapang Lapang
Penciuman Normosmia
N. II (Optikus)
Visus kasar Visus baik
Lihat warna Baik
Lapangan pandang Luas/luas
Funduscopy Tidak dilakukan
N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen)
Sikap bola mata : simertris

Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Eksoftalmus : -/-
Enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Deviasi Konjuge : -/-

Pergerakan Bola mata kesegala arah

Pupil
Bentuk : Bulat, letaknya ditengah, tepi rata 3 mm/ 3 mm
Isokor : Isokor
Reflek cahaya Kanan Kiri
Langsung : + +
Tidak Langsung : + +
Reflek akomodasi : + +
N. V (Trigeminus)
Motorik
- Membuka Mulut : Baik
- Gerakan Rahang : Baik
- Menggigit : Baik
Sensorik
- Rasa Nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa Raba : Kanan = Kiri
- Rasa Suhu : Kanan = Kiri

Reflek: - Reflek Kornea : +/+


- Reflek Maseter :+

N.VII (Fasialis)
Sikap wajah :Simetris
Mimik :Biasa
Angkat Alis :+/+
Kerut Dahi :+
Lagoftalmus :-/-
Kembung Pipi : +/+
Menyeringai : SNL mendatar kekanan
Rasa Kecap (2/3 Depan) : tidak dilakukan
Chovstek :-
N.VIII (Vestibulokokhlearis)
Vestibularis
Nistagmus spontan : -/-
Vertigo :-
Kokhlearis
Tes berbisik : +/+
Tes Gesekan jari : +/+

Tes Rinne : +/+


Tes Weber : Tidak ada lateralisasi
Tes Schwabach : Sama dengan pemeriksa

N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus)


Arkus Faring : Simetris
Uvula : Ditengah
Palatum mole : Intak
Disfoni :-
Disatria :-
Disfagi :-
Refleks Faring : (+)
Refleks Okulokardiak : (+)
Refleks Sinus Karotikus : (+)
N.XI (Asesorius)
Menoleh (kanan,kiri,bawah) : Baik
Angkat Bahu : Baik

N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah : simetris
Julur lidah : lurus ditengah
Atrofi : (-)
Tremor : (-)
Fasikulasi : (-)
Tenaga otot lidah : Baik/Baik

Motorik
Derajat kekuatan otot (0-5) Kanan Kiri
4444 5555 4444
5555
Jalan
Langkah : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Lenggang lengan : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Di atas tumit : tidak dapat melakukan pemeriksaan


Jinjit : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Tonus otot (hiper,normo,hipo,atoni)
Lengan
Fleksor : Normotonus
Ekstensor : Normotonus

Tungkai
Fleksor : Normotonos
Ekstensor : Normotonus

Trofi Otot
Lengan : Eutrofi
Tungkai : Eutrofi

Gerakan Spontan Abnormal


Kejang : -
Tetani :-
Tremor : -
Khorea: -
Atetosis :-
Koordinasi
Statis
Duduk : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berdiri : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berjalan : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Dinamis
Telunjuk Hidung : Baik

Telunjuk-Telunjuk : Baik

Tumit-Lutut : Baik
Tes Romberg : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Refleks Fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Knee Pes Reflex : ++/++
Achilles Pes Reflex : ++/++
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Hoffman Trommer : -/-
Klonus lutut : -/-
Klonus Kaki : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif
- Rasa raba : Kanan = Kiri
- Rasa nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa suhu : Kanan = Kiri
Propioseptif
- Rasa sikap : Kanan = Kiri
- Rasa getar : Kanan = Kiri
Vegetatif
Miksi : Baik
Defekasi : Baik

Fungsi Luhur
Memori : baik
Bahasa : baik
Afek dan emosi : serasi
Visuospatial : baik
Kognitif : baik
Diagnosis

DIAGNOSA
Klinis : Parese N. VII sinistra tipe central,
hemiparese dextra.
Topis : Subkorteks serebri sinistra
Etiologi : Stroke Hemoragik

Diagnosa Banding : Stroke Non Hemoragik

Terapi
Diet : Lunak
IVFD : II RL / 24 jam

Mm/
Vit K 1amp 2x1 ( iv)
Asam Traneksamat 3x500mg (iv)
Amlodipin 1x10mg (po)
Paracetamol 2x500mg(po)
Captopril 3x25mg (po)
Omeprazole 2x20mg(po)
Neurodex 2x1(po)
Alprazolam 1x0,5mg (po)
Follow up
PH 4
6 maret 2017

S: Sulit tidur, sakit kepala -, belum bab


O: STATUS GENERALIS

KU : TSS
Kes : CM (E4, V5, M6)
TD : 160/100 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 37 0 C
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II : -/-
Laseque : >70/ >70
Kernig : -/-

Saraf Kranial
N.I (Olfaktorius)
Kanan Kiri
Cavum Nasi Lapang Lapang
Penciuman Normosmia Normosmia
N. II (Optikus)
Visus kasar Visus baik
Lihat warna Baik
Lapangan pandang Luas/luas
Funduscopy Tidak dilakukan
N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen)
Sikap bola mata : simertris

Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Eksoftalmus : -/-
Enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Deviasi Konjuge : -/-

Pergerakan Bola mata kesegala arah

Pupil
Bentuk : Bulat, letaknya ditengah, tepi rata 3 mm/ 3 mm
Isokor : Isokor
Reflek cahaya Kanan Kiri
Langsung : + +
Tidak Langsung : + +
Reflek akomodasi : + +
N. V (Trigeminus)
Motorik
- Membuka Mulut : Baik
- Gerakan Rahang : Baik
- Menggigit : Baik
Sensorik
- Rasa Nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa Raba : Kanan = Kiri
- Rasa Suhu : Kanan = Kiri

Reflek: - Reflek Kornea : +/+


- Reflek Maseter :+

N.VII (Fasialis)
Sikap wajah :Simetris
Mimik :Biasa
Angkat Alis :+/+
Kerut Dahi :+
Lagoftalmus :-/-
Kembung Pipi : +/+
Menyeringai : SNL mendatar kekanan
Rasa Kecap (2/3 Depan) : tidak dilakukan
Chovstek :-
N.VIII (Vestibulokokhlearis)
Vestibularis
Nistagmus spontan : -/-
Vertigo :-
Kokhlearis
Tes berbisik : +/+
Tes Gesekan jari : +/+

Tes Rinne : +/+


Tes Weber : Tidak ada lateralisasi
Tes Schwabach : Sama dengan pemeriksa

N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus)


Arkus Faring : Simetris
Uvula : Ditengah
Palatum mole : Intak
Disfoni :-
Disatria :-
Disfagi :-
Refleks Faring : (+)
Refleks Okulokardiak : -
Refleks Sinus Karotikus :-
N.XI (Asesorius)
Menoleh (kanan,kiri,bawah) : Baik
Angkat Bahu : Baik

N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah : simetris
Julur lidah : lurus ditengah
Atrofi : (-)
Tremor : (-)
Fasikulasi : (-)
Tenaga otot lidah : Baik/Baik

Motorik
Derajat kekuatan otot (0-5) Kanan Kiri
4444 5555 4444
5555
Jalan
Langkah : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Lenggang lengan : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Di atas tumit : tidak dapat melakukan pemeriksaan


Jinjit : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Tonus otot (hiper,normo,hipo,atoni)
Lengan
Fleksor : Normotonus
Ekstensor : Normotonus

Tungkai
Fleksor : Normotonos
Ekstensor : Normotonus

Trofi Otot
Lengan : Eutrofi
Tungkai : Eutrofi

Gerakan Spontan Abnormal


Kejang : -
Tetani :-
Tremor : -
Khorea: -
Atetosis :-
Koordinasi
Statis
Duduk : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berdiri : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berjalan : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Dinamis
Telunjuk Hidung : Baik

Telunjuk-Telunjuk : Baik

Tumit-Lutut : Baik
Tes Romberg : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Refleks Fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Knee Pes Reflex : ++/++
Achilles Pes Reflex : ++/++
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Hoffman Trommer : -/-
Klonus lutut : -/-
Klonus Kaki : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif
- Rasa raba : Kanan = Kiri
- Rasa nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa suhu : Kanan = Kiri
Propioseptif
- Rasa sikap : Kanan = Kiri
- Rasa getar : Kanan = Kiri
Vegetatif
Miksi : Baik
Defekasi : Baik

Fungsi Luhur
Memori : baik
Bahasa : baik
Afek dan emosi : serasi
Visuospatial : baik
Kognitif : baik
Diagnosis

DIAGNOSA
Klinis : Parese N. VII sinistra tipe central,
hemiparese dextra.
Topis : Subkorteks serebri sinistra
Etiologi : Stroke Hemoragik

Diagnosa Banding : Stroke Non Hemoragik

Terapi
Diet : Lunak
IVFD : II RL / 24 jam
Mm/
Vit K 1amp 2x1 ( iv)
Asam Traneksamat 3x500mg (iv)
Amlodipin 1x10mg (po)
Paracetamol 2x500mg(po)
Captopril 3x25mg (po)
Omeprazole 2x20mg(po)
Neurodex 2x1(po)
Alprazolam 1x0,5mg (po)
Laxadin syr 1x1 (po)
Follow up
PH 5
7 maret 2017

S: sakit kepala -, mual dan muntah -,


belum bab
O: STATUS GENERALIS

KU : TSS
Kes : CM (E4, V5, M6)
TD : 160/100 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 37 0 C
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II : -/-
Laseque : >70/ >70
Kernig : -/-

Saraf Kranial
N.I (Olfaktorius)
Kanan Kiri
Cavum Nasi Lapang Lapang
Penciuman Normosmia Normosmia
N. II (Optikus)
Visus kasar Visus baik
Lihat warna Baik
Lapangan pandang Luas/luas
Funduscopy Tidak dilakukan
N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen)
Sikap bola mata : simertris

Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Eksoftalmus : -/-
Enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Deviasi Konjuge : -/-

Pergerakan Bola mata kesegala arah

Pupil
Bentuk : Bulat, letaknya ditengah, tepi rata 3 mm/ 3 mm
Isokor : Isokor
Reflek cahaya Kanan Kiri
Langsung : + +
Tidak Langsung : + +
Reflek akomodasi : + +
N. V (Trigeminus)
Motorik
- Membuka Mulut : Baik
- Gerakan Rahang : Baik
- Menggigit : Baik
Sensorik
- Rasa Nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa Raba : Kanan = Kiri
- Rasa Suhu : Kanan = Kiri

Reflek: - Reflek Kornea : +/+


- Reflek Maseter :+

N.VII (Fasialis)
Sikap wajah :Simetris
Mimik :Biasa
Angkat Alis :+/+
Kerut Dahi :+
Lagoftalmus :-/-
Kembung Pipi : +/+
Menyeringai : SNL mendatar kekanan
Rasa Kecap (2/3 Depan) : tidak dilakukan
Chovstek :-
N.VIII (Vestibulokokhlearis)
Vestibularis
Nistagmus spontan : -/-
Vertigo :-
Kokhlearis
Tes berbisik : +/+
Tes Gesekan jari : +/+

Tes Rinne : +/+


Tes Weber : Tidak ada lateralisasi
Tes Schwabach : Sama dengan pemeriksa

N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus)


Arkus Faring : Simetris
Uvula : Ditengah
Palatum mole : Intak
Disfoni :-
Disatria :-
Disfagi :-
Refleks Faring : (+)
Refleks Okulokardiak : (+)
Refleks Sinus Karotikus : (+)
N.XI (Asesorius)
Menoleh (kanan,kiri,bawah) : Baik
Angkat Bahu : Baik

N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah : simetris
Julur lidah : lurus ditengah
Atrofi : (-)
Tremor : (-)
Fasikulasi : (-)
Tenaga otot lidah : Baik/Baik

Motorik
Derajat kekuatan otot (0-5) Kanan Kiri
4444 5555 4444
5555
Jalan
Langkah : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Lenggang lengan : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Di atas tumit : tidak dapat melakukan pemeriksaan


Jinjit : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Tonus otot (hiper,normo,hipo,atoni)
Lengan
Fleksor : Normotonus
Ekstensor : Normotonus

Tungkai
Fleksor : Normotonos
Ekstensor : Normotonus

Trofi Otot
Lengan : Eutrofi
Tungkai : Eutrofi

Gerakan Spontan Abnormal


Kejang : -
Tetani :-
Tremor : -
Khorea: -
Atetosis :-
Koordinasi
Statis
Duduk : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berdiri : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Berjalan : tidak dapat melakukan pemeriksaan
Dinamis
Telunjuk Hidung : Baik

Telunjuk-Telunjuk : Baik

Tumit-Lutut : Baik
Tes Romberg : tidak dapat melakukan pemeriksaan

Refleks Fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Knee Pes Reflex : ++/++
Achilles Pes Reflex : ++/++
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Hoffman Trommer : -/-
Klonus lutut : -/-
Klonus Kaki : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif
- Rasa raba : Kanan = Kiri
- Rasa nyeri : Kanan = Kiri
- Rasa suhu : Kanan = Kiri
Propioseptif
- Rasa sikap : Kanan = Kiri
- Rasa getar : Kanan = Kiri
Vegetatif
Miksi : Baik
Defekasi : Baik

Fungsi Luhur
Memori : baik
Bahasa : baik
Afek dan emosi : serasi
Visuospatial : baik
Kognitif : baik
Diagnosis

DIAGNOSA
Klinis : Parese N. VII sinistra tipe central,
hemiparese dextra.
Topis : Subkorteks serebri sinistra
Etiologi : Stroke Hemoragik

Diagnosa Banding : Stroke Non Hemoragik

Terapi
Diet : Lunak
IVFD : II RL / 24 jam
Mm/
Vit K 1amp 2x1 ( iv)
Asam Traneksamat 3x500mg (iv)
Amlodipin 1x10mg (po)
Paracetamol 2x500mg(po)
Captopril 3x25mg (po)
Omeprazole 2x20mg(po)
Neurodex 2x1(po)
Laxadin syr 1x1

Anda mungkin juga menyukai