Anda di halaman 1dari 6

Pedoman diagnostik F 65.

4
Pedofilia menurut PPDGJ-III
Preferensi seksual terhadap anak-anak,
biasanya pra-pubertas atau awal masa
pubertas, baik laki-laki maupun perempuan.
Preferensi tersebut harus berulang dan
menetap.
Termasuk : laki-laki dewasa yang mempunyai
preferensi partner seksual dewasa, tetapi
karena mengalami frustasi yang khronis untuk
mencapai hubungan seksual yang diharapkan,
maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak
sebagai pengganti.
Pedoman diagnostik Pedofilia
menurut DSM-IV-TR (2000)
Terjadi minimal 6 bulan, rekuren atau intens
adanya fantasi seksual yang membangkitkan
gairah, perilaku atau dorongan yang
melibatkan beberapa jenis aktivitas seksual
dengan anak praremaja karena dorongan atau
mengalami dari kesulitan sebagai hasil dari
memiliki perasaan ini.
Subjek berusia 16 tahun atau lebih tua dan
bahwa seorang anak atau anak-anak mereka
berfantasi tentang setidaknya terhadap anak
yang berusia 5 tahun lebih muda dari mereka
TATA LAKSANA
Psikoterapi
Terapi Perilaku
Terapi obat
Prognosis
Tergantung:
Riwayat pasien
Lama penyimpangan seks
Gejala penarikan diri secara sosial dan seksual
Kelemahan kepribadian

Prognosis baik, bila:


Memiliki riwayat koitus
Memiliki motivasi untuk berubah
Pasien datang berobat sendiri
Menurut UU Perlindungan Anak
No. 35 tahun 2014

Dikatakan anak bila belum berusia 18 tahun

Pasal 76D
Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan
memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain.

Pasal 76E
Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan,
memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan,
atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan
perbuatan cabul.

Menurut UU Perlindungan Anak


No. 35 tahun 2014
Pasal 81
1. Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15
(lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pula bagi Setiap
Orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
3. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Orang
Tua, Wali, pengasuh Anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya
ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 82
1.Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15
(lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2.Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Orang
Tua, Wali, pengasuh Anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya
ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Anda mungkin juga menyukai