Anda di halaman 1dari 43

ANALGESIK-ANTIFLOGISTIK-ANTIREMATIK

Dr. Widy Susanti Abdulkadir M.Si.,Apt


Analgesik
zat yg pd dosis terapi
menghilangkan atau
menekan rasa sakit
klasifikasi
analgesik mirip opiod >> efek kuat>> bekerja sentral = analgesik narkotik
= hipnoanalgesik
semua opiod atau derivatnya

analgesik berefek lemah-sedang >>bekerja diperifer >> memp. efek


antipiretik dan sebagian antiflogistik (antiradang/menghambat reaksi
radang) atau antirematik
seny. asam, yg bekerja analgesik, antipiretik dan antiflogistik : derivat
asam salisilat (asam asetilsalisilat), derivat asam arilasetat
(diklofenak, indometasin), derivat asam arilpropionat (ibuprofen)

seny. bukan asam, yg hanya bekerja analgetik dan antipiretik : anilida


(parasetamol), pirazolom yg tdk asam (metamizol)
analgesik non opiod tanpa efek antipiretik
dan antiflogistik

flupirtin

nefopam
analgetik yg
bekerja mirip
opiod
analgetik yg bekerja mirip opiod

= analgetik narkotik = hipnoanalgesik = analgesik yg bekerja


sentral

analgesik yg bekerja mirip opiod : persenyawaan yg bersifat basa


dgn pKa 8-10

penggunaan terapi : nyeri kuat hingga yg paling kuat, nyeri tumor

farmakodinamik : titik tangkap analgesik opiod bekerja sentral


yaitu sistem penghambat nyeri endogen (terlokalisir di batang otak
dan sumsum tulang belakang, ditmpt tersebut terdpt reseptor
opiod (reseptor enkefalinergik), tmpt peptida endogen
penghambat nyeri (enkefalin, endorfin, dinorfin) akan berikatan
farmakokinetik intensitas ikatan
absorpsi bioavaibilita
lama kerja efek protein t1/2 metabolisme eliminasi
oral s
(morfin=1) plasma

metabolit
+/- 38% (efek sampai 90%
lintas 2-3 ginjal, 10%
morfin 4-5 jam 1 15-20% 35%
pertama jam empedu,
tinggi) sirkulasi
hepatik
enterohepatik

hidromorfi 2-3
2-3 jam 7 60% 32-40% 10% ginjal
n jam

ya, +/- 10% dri


dosis
kodein 3-5 jam 1/8 75% 40-70% 7% 3 jam mengalami
demetilasi
menjadi morfin metabolit ginjal
21% (efek
3,3 -
dihidro lintas
90% - 4,5 hepatik
kodein pertama yg
jam
tinggi)
Petidin, Levometadon, Piritramid, Dekstropropoksifen
Terapi :

Petidin : infark miocard akut, serangan glaukoma akut,


nyeri pasca bedah, kejang (kejang his, sal. lambung-
usus)
levometadon : nyeri paling kuat, persiapan bedah,
putus obat heroin
piritramid : nyeri paling kuat (iv, im), hanya parenteral
untuk neuroleptanalgesia (tanpa mual,muntah)
dekstropropoksifen : nyeri sedang, nyeri kronis
farmakodinamik : agonis penuh pd sistem
penghambat nyeri endogen

awas bahaya kejang pd anak-anak

farmakokinetik :
intensitas ikatan
absorpsi bioavaibilita metaboli
lama kerja efek protein t1/2 eliminasi
oral s sme
(morfin=1) plasma

ginjal, 5% tak
petidin 2-4 jam 1/10 +/- 50% 20-40% 50% 4 jam -
berubah

levometado
4 15-35 jam
n
pd
5-8 jam 80-90% 90% 90% ginjal
pemakaian
metadon 2 yg diulang

hepatik
>90% bersama
piritramid 6-8 jam 1,5 - - - 4-10 jam
feses, 4% ginjal

dekstroprop
4-6 jam 1/36 30-70% - 80% 3-5 jam ginjal
oksifen
Tramadol, Tilidin
penggunaan terapi : nyeri sedang sampai
kuat oleh berbagai penyebab akut dan kronis
farmakodinamik :

efek agonis pd sistem penghambat nyeri


endogen,
tilidin merupakan produg dan baru
bekerja sbg nortilidin
farmakokinetik
intensitas ikatan
absorpsi bioavaibilita
lama kerja efek protein t1/2 metabolisme eliminasi
oral s
(morfin=1) plasma

tramadol 6 jam 1/5 - 1/10 90% 70% (kapsul) 20% 6 jam ginjal

hepatik

metabolit
sampai 90% di
tilidin 3-6 jam 1/5 100% - 40-50% 3 jam
ginjal dan 10%
bersama feses
Buprenorfin, Pentazosin

terapi :

Buprenorfin : nyeri kuat dan paling kuat, pascabedah, tumor, infark


miokard

Pentazosin : efek anakgesik baik, tanpa menimbulkan mual muntah dan


obstipasi

farmakodinamik:

agonis dengan sifat antagonis

Mekanisme kerja :

Buprenorfin : agonis parsial dengan afinitas besar pd reseptor,


berdisosiasi hanya sangat lambat

Pentazosin : agonis parsial pd reseptor, agonis lebih kuat pd k-reseptor


farmakokinetik :
intensitas ikatan
lama bioavalibilita metabolism
efek absorpsi oral protein t1/2 eliminasi
kerja s e
(morfin=1) plasma

tidak
berubah : 71%
10-20%,
buprenor 6-10 60% di feses
30 55% 96% 3 jam sebagian
fin jam sublingual dimetabolism
sublingual e : 27% di
ginjal

sebagian
besar, +/- 5% tidak
Pentazos
2-4 jam 1/3 - 1/6 80% 50% 65% 2-4 jam sirkulasi berubah,
in
enterohepati sisa:ginjal
k
Fentanyl, Alfentanil, Sufentanil

terapi :
anestesia termasuk neuroleptanalgesia >> analgesik pd semua tindakan yg
disertai intubasi andotrakeal dan pemberian napas buatan
fentanyl: pramedikasi, anestesia regional

farmakodinamik : agonis penuh pd sistem penghambatan nyeri endogen

Farmakokinetik :
intensitas efek
lama kerja lama reaksi
(morfin=1)

fentanil 30 menit 80 - 100 4-5 menit

alfentanil < 20 menit 30 - 40 1 - 1,5 menit


sufentanil 15 menit 500 - 1000 2 - 3 menit
remifentanil beberapa menit 80 - 100 1 - 1,5 menit
ikatan
kelarutan volume metabolism
protein t1/2 lain-lain eliminasi
dalam lemak distribusi e
plasma
redistribusi
awas: depresi
fentanil 85% 219 menit 816 4,0 l/kg
pernapasan
susulan
hepatik ginjal

alfentanil 92% 94 menit 129 0,5 - 1 l/kg -

hepatik dan
sufentanil 93% 164 menit 1727 2,9 l/kg - enteral di -
usus halus

remifentanil metabolit
70% 3-10 menit 18 0,2 -0,4 l/kg - ginjal
* inaktif

* hidrolisis di darah dan jaringan oleh esterase nonspesifik


awas : pemberian fentanil dosis tinggi >> kemungkinan depresi pernapasan susulan yg disebabkan oleh
redistribusi >> lakukan napas buatan pascabedah sampai timbul napas spontan
analgesik bekerja
antiflogistik dan
antipiretik
analgetik yg terutama bekerja
antiflogistik dan antipiretik
terapi
nyeri ringan hingga sedang ( nyeri kepala, gigi, haid dll)
migrain
demam
inflamasi nonbakterial, mcm2 rematik pd pirai, artrosis

farmakodinamik:
sintesis PG dihalangi oleh penghambatan siklooksigenase, suatu enzim kunci pd
reaksi berantai asam arakidonat. Siklooksigenase ada 2 bentuk iso (COX 1 dan
COX2). COX1 pd dasarnya terdpt dlm semua tipe sel dan mengambil bagian pd
mekanisme fisiologis. COX2 adalah enzim yg dpt diinduksi, yg diproduksi mis
pd proses-proses yg dpt menimbulkan inflamasi
klasifikasi
(1) Analgesik asam

senyawa-senyawa asam =antirematik nonsteroid (NSAR)


salisilat : salisilat (asam asetilsalisilat, salisilamid, salsalat)
derivat asam (hetero-)arilasetat : diklofenak, felbinak, indometasin, asemetasin, lonazolak
derivat asam (hetero-)arilpropionat (profene) : ibuprofen, ketoprofen, asam tiaprofenat, flurbiprofen,
naproksen
asam keto-enol : pirazolon (azapropazon, oksifenbutazon, fenilbutazon), oksikam (piroksikam, melosikam)
derivat asam antranilat (fenamat) : etofenamat, asam mefenamat, asam niflumat

(2) Analgesik bukan asam

senyawa-senyawa bukan asam (sebagian jg inhibisi sentral pd sintesis PG)


derivat p-aminofenol : Parasetamol
pirazolon bukan asam : Metamizol, Fenazon, Propifenazon
Inhibitor selektif dari siklooksigenase 2 (penghambat COX2)
rofekoksib
selekoksib
parekoksib
senyawa-senyawa asam

Asam asetilsalisilat
Diklofenak
Asam asetilsalisilat (ASS, mis: aspirin)

terapi :

nyeri ringan sampai sedang

demam

peradangan

penghambatan agregasi trombosit (sdh ada pd dosis


rendah) sbg profilaksis sekunder

farmakodinamik :

hambatan siklooksigenase irreversibel dengan jalan


asetilasi pd pusat aktif
farmakokinetik :
dosis
absorpsi bioavaibilit ikatan protein
dosis tunggal maksimal t1/2 eliminasi
oral as plasma
sehari

0,5 - 1 g 50-80% makin


15 menit (AAS) > 4 ginjal
tinggi dosis
0,1 - 0,3 g jam (salisilat) 5-10
AAS 5 gr 100% 68% makin tinggi (bergantun
(penghambat ikatan protein
hari penghambat
agregasi trombosit g pd pH)
agregasi trombosit plasma

interaksi :

furosemid : toksisitas salisilat meningkat

paraben : alergi silang

asetildoksin : penurunan kadar digoksin di dlm plasma (absorpsi berkurang?)

imipramin : kasus kematian pd takar lajak ASS pd waktu yg sama


Diklofenak (voltaren)

terapi :

penyakit sendi yg meradang jg degeneratif

serangan pirai akut

peradangan jaringan lunak

dismenore berat

farmakodinamik :

inhibisi reversibel dari siklooksigenase

penghambatan pembebasan asam arakidonat dan penggambungan


kembali asam arakodonat yg lbh kuat di gliserida
farmakokinetik :
dosis ikatan
absorps bioavaibil
dosis tunggal maksima protein t1/2 metabolisme eliminasi
i oral itas
l sehari plasma

1,5 jam
50-60%
dosis (plasma), 65%
(efek
diklof 25-50 mg, rektal sehari (kumulasi di ginjal
100% lintas > 99% lengkap
enak 50-100 mg sampai cairan 35%
pertama
150 mg sinovial, > 4 empedu
yg kuat)
jam
Indometasin

terapi : rematik, pirai

farmakodinamik : inhibisi reversibel


siklooksigenase

farmakokinetik :
ikatan protein
absorpsi bioavaibilitas t1/2 metabolisme eliminasi
plasma
15% tdk berubah diginjal
sisanya setelah
98% oral sebagian
Indometasin 100% 90% 2 jam glukuronidasi
dimetabolisme sebagian
80% rektal
glukoronida, sirkulasi
enterohepatik yg jelas
Ibuprofen :

terapi : nyeri akibat berbagai penyebab (sakit kepala, gigi, haid), peradangan,
rematik, nyeri pd metastasis tulang

farmakodinamik : inhibisi reversibel siklooksigenase

farmakokinetik :

ikatan
dosis absorpsi bioavaibil
dosis tunggal protein t1/2 metabolisme eliminasi
harian oral itas
plasma

200-800 mg, jg 1200 - ginjal


Ibuprofen +/- 100% 90% 99% 2 jam ya
bentuk suppo 1600 mg (metabolit)
Katoprofen, naproksen

terapi : rematik, radang, dismenorea primer

farmakodinamik : inhibisi reversibel


siklooksigenase

farmakokinetik
dosis dosis
: bioavaibili ikatan
metabolism
absorpsi protein t1/2 eliminasi
tunggal harian tas e
plasma

Ketoprofe 150-300 +/-


25-75 mg 90% 3 jam
n mg 100%
99% ya ginjal
250-500 13
naproksen - 99%
mg jam
Piroksikam, Meloksikam
terapi : gejala nyeri, radang dan degeratif anggota gerak, rematik
pd jaringan lunak, pirai akut, reumatik artritis
farmakodinamik : inhibisi reversibel siklooksigenase, inhibisi pd
aktivitas granulosit neutrofil
farmakokinetik
absorpsi: bioavaibilit
ikatan
dosis protein t1/2 metabolisme eliminasi
oral as
plasma
<5% tdk berubah diginjal,
40
Piroksikam 20 mg 100% 99% sebagian metabolit ginjal, sirkulasi
jam
+/- 100% enterohepatik
Meloksika 20 seluruhnya
7,5-15 mg 89% >99% 50% ginjal, 50% dengan feses
m jam hepatik
Fenilbutazon, Oksifenbutazon, Mofebutason

terapi : fenilbutazon dan oksi (pirai akut, rematik sendi


kronis/serangan akut, Mofebutazon (rematik inflamatorik
degeneratif, rematik jaringan lunak, tromboflebitis)

farmakodinamik: inhibisi reversibel oksisiklogenase


ikatan
farmakokinetik :
dosis
absorpsi
oral
bioavaibilit
as
protein t1/2
metabolism
e
eliminasi
plasma
200 mg/tab, 400-
Fenilbutazo 800mg/hari 50-60 ginjal
99% 100% 98% ya
n jgn lebih lama dari 1 jam (metabolit)
minggu

Oksifenbut 40
- - - 98% - ginjal
azol jam
Azapropazon
terapi : nyeri radang atau pembengkakan setelah pembedahan,
cedera, salah urat, terkilir, luka memar, keseleo, radang rematik,
rematik jaringan lunak, injeksi:pirai akut (>>jg efek urikosurik)
farmakodinamik : hanya sedikit sbg penghambat sintesis
prostagandin, efek antiinflamasi dgn stabilisasi membran
farmakokinetik :
ikatan
absorpsi bioavaibilit metabolism
dosis protein t1/2 eliminasi
oral as e
plasma

65% tdk berubah diginjal,


600 - 1200 9-12
Azapropazon +/- 100% - 90-99% +/- 30% 20% diginjal (metabolit),
mg/hari jam
sirkulasi enterohepatik
Asam Mefenamat, Asam Niflumat, Asam Flufenamat, Etofenamat

terapi : luar (memar, terkilir, salah urat, peradangan sendi, encok pd


otot ; dalam (pembengkakan dan peradangan krn trauma, tindakan
bedah, serangan rematik akut. Asam mefenamat (dismenorea, demam,
masuk angin)
farmakodinamik : inhibisi reversibel siklooksigenase
farmakokinetik : absorpsi bioavaibilit
ikatan
metabolism
dosis protein t1/2 eliminasi
oral as e
plasma

asam 2-4 50% di feses


3 x 750-1500 mg/hari 70% - 99% hepatik
mefenamat jam 20% di ginjal

asam 2-3 ekstensif 40-50% di


3-4 x 250 mg baik - 82-98%
niflumat jam hepatik ginjal
Senyawa-senyawa bukan asam

Parasetamol
Metamizol, Propifenazon
Parasetamol

terapi : nyeri ringan -sedang, demam


farmakodinamik: inhibisi nonkompetitif siklooksigenase (menangkap
oksigen reaktif dan radikal hidroperoksid yg diperlukan untuk
aktivitas, hanya mempunyai efek analgetik antipiretik, tdk berefek
antiflogisktik)
farmakokinetik:
ikatan
lama absorpsi bioavai metabo
dosis protein t1/2 eliminasi
kerja oral bilitas lisme
plasma

Bayi : 125 mg rektal 2-5% tdk


1-5 thn : 250 mg rektal 85% oral 1-3 jam pd berubah,
paraseta sebagia
5-12 thn : 500 mg rektal 2-4 jam 68-88% >90% +/- 25% overdosis yg sisanya
mol lbh panjang n
dewasa : 500 mg oral atau 1000 rekatal diginjal
mg rektal sampai 3 x sehari (metabolit)
Metamizol, Propifenazon
terapi : Metamizol ( nyeri kuat dan akut, kolik sal. empedudan sal. pembuanga
urin, nyeri pasca bedah dan nyeri tumor, demam tinggi. Propifenazon (nyeri
ringan-sedang, demam)
farmakodinamik :
inhibisi reversibel siklooksigenase
pengaktifan neuron dri sistem penghambat nyeri sentral
farmakokinetik :
dosis
absorpsi
ikatan
protein t1/2
metabolis
eliminasi
oral plasma
me

anak : 7-15 mg/kg BB sampai


4 x sehari
metamizol 58% 3 jam
dewasa : 500-1000 mg maks. ginjal
4000 mg/hari +/- 100% ya
(metabolit)
100 - 300 mg, maks. 900
Propifenazon 10% 2 jam
mg/hari
Inhibitor selektif siklooksigenase 2
(penghambat COX-2)

Rofekoksib, selekoksib
Rofekoksib, Selekoksib
terapi : simtomatik pd perangsangan peny. sendi degeneratif
farmakodinamik :
penghambat siklooksigenase 2
Rofekoksib : efk yg bergantung pd dosis
ikatan
absorpsi volume metabo
farmakokinetik
dosis : protein tmax t1/2 eliminasi
oral plasma
distribusi lisme

enzim
1x 12,5 atau 1 x 25 ginjal 72%
Rofesoksib 93% 87% 2-9 jam +/- 17 jam 85-90 l sitosoli
mg empedu 14%
s

+/- 2-4 CYP ginjal 27%


Selekoksib 2 x 100/200 mg - 97% +/- 11 jam 400 l
jam 2C9 empedu 57%

pemberian bersama makanan dpt menaikkan kadarnya didlm plasma


Analgesik
nonopiod tanpa
efek antipiretik dan
antiflogistik
flupirtin
nefopam
Flupirtin

terapi : nyeri sedang-kuat

farmakodinamik :

analgesik kerja sentral

dosis sangat tinggi menghambat sintesis PG

farmakokinetik :
ikatan
dosis tunggal lama kerja bioavailibilitas protein t1/2 eliminasi
plasma

Flupirtin 100 - 200 mg 8 jam 90% 85% 9 jam ginjal


Nofepam
terapi : nyeri sedang
farmakodinamik :
analgesik kerja sentral
tidak ada afinitas thd reseptor opiat
tidak ada penghambatan sintesis PG
farmakokinetik : ikatan
dosis tunggal lama kerja bioavailibilitas protein t1/2 eliminasi
plasma

Nofepam 30-60 mg 4-6 jam 50% 70% 4 jam ginjal


Antirematik
perubahan pd jaringan
ikat yg bersifat
meradang dan
degeneratif
nyeri pd persendian
terjadinya penyakit
kronis-progresif dengan
serangan akut
antibiotik : dpt dicetuskanoleh streptokokus,
stafilokokus, gonokokus, pneumokokus
(benzilpenisilin, eritromisin, propisilin

antirematik nonsteroid : fenilbutazon,


oksifenbutazon

Glukokotikoid :hidrokortison, prednison,


prednisolon

terapeutik basis : klorokuinon, penisilamin


I hope you will make
a good summary for
next week

Anda mungkin juga menyukai