Anda di halaman 1dari 53

PENDIRIAN, PENGURUSAN

DAN PENGELOLAAN, DAN


PEMBUBARAN
BADAN USAHA MILIK DESA
Berdasarkan :
PERMENDES
PDTT
NOMOR 4 TAHUN
2015

Disampaikan Oleh :
Heru Suprapto
Santiaji 27 Desember 2017
DESA ??????
Desa adalah desa adalah :
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
PENDAHULUAN
Sebenarnya banyak desa yang memiliki
sumber daya (SDM & SDA) yang
melimpah.
Namun sumber daya (lahan pertanian,
sumber air, hutan dan pertambangan
serta sumber daya manusia atau
tenaga kerja, dsj.) itu sudah diambil
oleh negara, yang ironisnya kemudian
dikuasakan ke swasta.
Desa pun tidak memperoleh manfaat
apapun kecuali menerima dampak
kerusakan lingkungan karena
eksploitasi yang berlebihan.
Tidak jarang warga desa kehilangan
sumber penghi-dupan karena
privatisasi sumber alam oleh Negara
tersebut.

Akibatnya berbagai konflik pun muncul


secara terbuka.

Desa itu tempat sisanya sisa, kata


Sutoro Eko, penggiat DRSP.
http://www.kaukustujuhbelas.org/bac
a/3/Memperluas-Sumber-
Pendapatan-Desa.html?lang=id
Tidak hanya pemerintah pusat yang
memonopoli sumber daya alam,
tetapi pemerintah kabupaten juga
berkepentingan untuk meningkatkan
PAD dengan mengeksploitasi sumber
daya alam tersebut.
Jika desa menghendaki ikut mengelola
sumber daya yang ada di desa mereka,
bukan berarti desa ingin mengambil alih
dan memonopoli.

5
Desa hanya mendapatkan kepastian
hukum, sumber daya apa yang bisa
dimiliki.
Dan apabila sumber daya itu dengan
alasan tertentu harus dikuasai oleh
pemerintah di atasnya (kabupaten
atau pusat),
desa memiliki hak untuk ikut ambil
bagian dalam pengambilan keputusan
dalam pengelolaan sumber daya alam
tersebut.
Pemerintah memang memberikan keleluasaan
bagi desa untuk mendirikan badan usaha milik
Desa (BUMDes).
Namun, bidang usaha apa yang bisa dikelola
tergantung kondisi dan potensi yg.terdapat di
desa.
Hal ini menimbulkan sejumlah kekhawatiran
seperti badan usaha tsb. hanya akan menjadi
sumber tam-bahan penghasilan bagi kepala
desa dan perangkat desa yang lain.
Atau bahkan ada yang khawatir badan usaha
desa (BUMDes) justru akan mengancam usaha
pribadi/ kelompok yg.sudah
diselenggarakan warga sebe-lumnya.

7
Ketidakberdayaan masyarakat pedesaan
selama ini, selain disebabkan oleh masalah
ekonomi,
juga akibat kurangnya akses masyarakat
untuk memperoleh pelayanan dasar dalam :
mengembangkan usaha ekonomi,
penyediaan sarana prasarana kesehatan
dan pendi-dikan,
serta informasi yang dibutuhkan guna
peningkatan kualitas hidupnya.
Dengan demikian proses pemberdayaan
masyarakat akan beriringan dalam
pengembangan desa.
8
Idealnya, agar desa menjadi mandiri,
Maka desa haruslah memiliki akses-akses
pemanfaatan sumber daya alam di
daerahnya.
Selain itu, desa juga harus memiliki
kewenangan untuk mendapatkan pajak dan
restribusi desa atas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
Namun faktanya hampir disebagian besar
desa.!!
Masih bergantung dari alokasi dana
desa/ADD. DD
ADD dan DD selama ini masih menjadi salah
satu tumpuan utama pembiayaan
pembangunan yang cukup dominan di desa,

Tetapi sampai kapan sumber pendapatan


desa bergantung pada ADD ??????
Desa harusnya tidak boleh melupakan
ataupun mengabaikan upaya-upaya dalam
rangka penggalian pendapatan asli desa
atau PADes,
Karena sesungguhnya semangat
penyelenggaraan pemerintahan desa
yg.bersifat otonom, mensyarat-kan
adanya kemampuan keuangan desa yang
dapat ditopang oleh sumber-sumber
PADes. yang cukup baik.
Di sinilah kepemimpinan Kepala Desa akan diuji
untuk mampu menggali seluruh potensi yang
dimiliki desa agar dapat meningkatkan pendapatan
asli desa-nya.
Peningkatan sumber-sumber pendapatan bagi desa,
dengan sendirinya akan meningkatkan kemampuan
desa dalam melaksanakan pembangunan desa,
dan memiliki peluang lebih besar meningkatkan
upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.

Salah satu alat/instrumen/sarana perekonomian


desa adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
APA BUM DESA ITU ????
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum),


teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba/keuntungan
PEMERINTAH DESA

Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau


yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa
BPD

Badan Permusyawaratan Desa atau yang


disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk
Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis
PERATURAN DESA
Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
setelah dibahas dan disepakati bersama
Badan Permusyawaratan Desa
DASAR HUKUM BUM DESA
Dulu Sekarang

UU 32 Th 2004 UU 6 Th 2014
Pasal 213 Pasal 87 sd 90

PP No 42 Th
2014
PP 72 Th 2005 Psl 132 sd 142
Pasal 78 sd 81

Perda No 1 Th
2008 Permen DPDTT
No 4 Th 2015
Permendagri
39 Th 2010 Masuk Pro
Perda 2016
di DPRD Perda No ... Th
20xx
SA
DE
M
BU
AN
DI RI
EN
P
I.
1.1. MAKSUD PENDIRIAN BUM
DESA:

Dimaksudkan sebagai upaya


menampung seluruh
kegiatan di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum
yang dikelola oleh Desa
dan/atau kerja sama antar-
Desa
1.2. TUJUAN
1. meningkatkan perekonomian Desa;
2. mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan Desa;
3. meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi Desa;
4. mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa
dan/atau dengan pihak ketiga;
5. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga;
6. membuka lapangan kerja;
7. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Desa; dan
8. meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan
Asli Desa
APAKAH DESA PERLU BUM DESA

Logika : pendirian BUM Desa


didasarkan pada kebutuhan
dan potensi desa, sebagai
upaya peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
1.3. PERTIMBANGAN PENDIRIAN BUM DESA
1. inisiatif Pemerintah
Desa dan/atau
Desa dapat masyarakat Desa;
mendirikan BUM 2. potensi usaha ekonomi
Desa berdasarkan Desa;
Peraturan Desa 3. sumberdaya alam di
tentang Pendirian Desa;
BUM Desa, dengan 4. sumberdaya manusia
pertimbangan yang mampu mengelola
BUM Desa; dan
5. penyertaan modal dari
Pemerintah Desa
PENTING!!!... BUM DESA
DIDIRIKAN ATAS :
prakarsa masyarakat

didasarkan pada potensi yang dapat


dikembangkan dengan menggunakan
sumberdaya lokal, dan

terdapat permintaan pasar


1.4. TATA CARA PENDIRIAN BUM
DESA
Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa

Pokok Bahasan dlm Musyawarah :


a. Kesesuaian dengan kondisi ekonomi dan sosial budaya
masyarakat;
b. organisasi pengelola BUM Desa;
c. modal usaha BUM Desa; dan
d. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa

Hasil kesepakatan Musyawarah Desa menjadi pedoman


bagi Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa
untuk menetapkan Peraturan Desa tentang Pendirian
BUM Desa
PENDIRIAN BUM DESA BERSAMA
Disepakati melalui Musyawarah antar-Desa yang
difasilitasi oleh badan kerja sama antar-Desa yang
terdiri dari:
a.Pemerintah Desa;
b.Anggota Badan Permusyawaratan Desa;
c.lembaga kemasyarakatan Desa;
d.lembaga Desa lainnya; dan
e.tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan
keadilan gender

. BUM Desa bersama ditetapkan dalam Peraturan


Bersama Kepala Desa tentang Pendirian BUM Desa
bersama
SA
DE
U M
B
A N
L A
L O
GE
EN
P
A N
D
AN
U S
U R
NG
E
II .P
2.1. BENTUK ORGANISASI BUM
DESA
BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha
yang berbadan hukum.
Unit usaha yang berbadan hukum dapat
berupa lembaga bisnis yang kepemilikan
sahamnya berasal dari BUM Desa dan
masyarakat.
Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-
unit usaha yang berbadan hukum, bentuk
organisasi BUM Desa didasarkan pada
Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa
ILUSTRASI BUM DESA
BUM Desa Tunggal BUM Desa dg Unit
Usaha
BUM
Desa BUM
Desa

PT ABC PT DEF PT GHI


Lanjutan ......
BUM Desa dapat membentuk unit usaha meliputi:
Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal,
dibentuk berdasarkan perjanjian, dan
melakukan kegiatan usaha dengan modal yang
sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan tentang
Perseroan Terbatas; dan
Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM
Desa sebesar 60 %(enam puluh persen), sesuai
dengan peraturan perundang-undangan tentang
lembaga keuangan mikro
2.2. ORGANISASI PENGELOLA BUM
DESA
Organisasi BUM Desa terpisah dari Organisasi Pemerintah
Desa
Organisasi pengelola BUM Desa paling sedikit terdiri atas:

a. penasihat;
b. pelaksana operasional.
c. Pengawas; dan
. Penasihat dijabat secara ex-officio oleh kepala Desa.
. Pengawas dimaksud utk mewakili kepentingan masyarakat.
. Pelaksana operasional merupakan perseorangan yang
diangkat dan diberhentikan oleh kepala Desa.
. Pelaksana operasional sebagaimana dilarang merangkap
jabatan yang melaksanakan fungsi pelaksana lembaga
Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan Desa.
ORGANISASI DAN TATA
KEPENGURUSAN

Penasehat

DIREKSI
Pengawas Pelaks. Operasional

Manejer Manejer Manejer


[Kepala Unit Usaha] [Kepala Unit Usaha] [Kepala Unit Usaha]
a. PENASIHAT
Kewajiban: Wewenang :
memberikan nasihat meminta penjelasan
kepada Pelaksana dari Pelaksana
Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan Operasional mengenai
BUM Desa; persoalan yang
memberikan saran dan menyangkut
pendapat mengenai pengelolaan usaha
masalah yang dianggap Desa; dan
penting bagi pengelolaan melindungi usaha Desa
BUM Desa; dan
mengendalikan
terhadap hal-hal yang
pelaksanaan kegiatan dapat menurunkan
pengelolaan BUM Desa kinerja BUM Desa.
b. PELAKSANA OPERASIONAL
Kewajiban : Wewenang :
melaksanakan dan membuat laporan keuangan
mengembangkan BUM Desa seluruh unit-unit usaha BUM
agar menjadi lembaga yang Desa setiap bulan;
melayani kebutuhan
membuat laporan
ekonomi dan/atau
pelayanan umum perkembangan kegiatan unit-
masyarakat Desa; unit usaha BUM Desa setiap
menggali dan bulan;
memanfaatkan potensi memberikan laporan
usaha ekonomi Desa untuk perkembangan unit-unit usaha
meningkatkan Pendapatan BUM Desa kepada masyarakat
Asli Desa; dan Desa melalui Musyawarah
melakukan kerjasama
Desa sekurang-kurangnya 2
dengan lembaga-lembaga (dua) kali dalam 1 (satu)
perekonomian Desa lainnya. tahun.
lanjutan 2

Dalam melaksanakan kewajiban , Pelaksana


Operasional dapat menunjuk Anggota Pengurus
sesuai dengan kapasitas bidang usaha,
khususnya dalam mengurus pencatatan dan
administrasi usaha dan fungsi operasional
bidang usaha.
Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan
sesuai dengan kebutuhan dan harus disertai
dengan uraian tugas berkenaan dengan
tanggung jawab, pembagian peran dan aspek
pembagian kerja lainnya.
PERSYARATAN MENJADI PELAKSANA OPERASIONAL
Meliputi :
masyarakat Desa yang mempunyai jiwa
wirausaha;
berdomisili dan menetap di Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun;
berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan
perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dan
pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah
Aliyah/SMK atau sederajat
PENTING : PELAKSANA OPERASIONAL BUM DESA
DAN PERSYARATAN PEMEGANG JABATAN
BUMDes harus dikelola secara profesional dan mandiri
sehingga diperlukan orang-orang yang memiliki kompetensi
untuk mengelolanya;
Bagi pemegang jabatan Bagian Keuangan, Bendahara dan
Sekretaris diutamakan berasal dari sekolah kejuruan
(SMK/SMEA) atau D III bidang akuntansi dan sekretaris;
Bagi Karyawan miniman SMA, krn harus dapat menyusun
laporan aktifitas pekerjaan;
Perlu disusun adanya job desk/deskripsi tanggungjawab dan
wewenang pada masing-masing lini organisasi, sebagai
panduan kerja;
Pengelolaan harus transparan/ terbuka sehingga ada
mekanisme chek and balance baik oleh Pemerintahan Desa
maupun masyarakat;
Perlu disusun Rencana-rencana pengembangan usaha.
PELAKSANA OPERASIONAL DAPAT
DIBERHENTIKAN DENGAN ALASAN:
meninggal dunia;
telah selesai masa bakti sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa;
mengundurkan diri;
tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
sehingga menghambat perkembangan kinerja
BUM Desa;
terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan
sebagai tersangka
c. PENGAWAS
Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari:
a.Ketua;
b.Wakil Ketua merangkap anggota;
c.Sekretaris merangkap anggota;
d.Anggota.
. Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
KEWAJIBAN DAN WEWENANG
PENGAWAS
Kewajiban : Berwenang :
pemilihan dan
menyelenggarakan pengangkatan pengurus
Rapat Umum untuk Pengawas
membahas kinerja penetapan kebijakan

BUM Desa sekurang- pengembangan kegiatan


usaha dari BUM Desa;
kurangnya 1 (satu) dan
tahun sekali pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi terhadap
kinerja Pelaksana
Operasional.
III. PERMODALAN

APBDesa
(min 51%)

Masyarakat
3.1. MODAL
Modal awal BUM APBDesa yg bersumber dari :
1. hibah
Desa bersumber dari 2. bantuan Pemerintah (Pusat
APB Desa. / Daerah)
3. kerjasama usaha
Modal BUM Desa 4. aset Desa yang diserahkan

terdiri atas:
1.penyertaan modal
Desa;
2.penyertaan modal berasal dari
masyarakat Desa tabungan masyarakat
dan atau simpanan
masyarakat
4. KLASIFIKASI JENIS USAHA BUM
DESA
1. bisnis sosial (social business) : Air minum
Desa, Listrik Desa, dsb.
2. penyewaan (renting) : Rent Car, Ruko, Tenda,
dsb.
3. perantara (brokering) : Pembayaran listrik,
Pasar Desa, dsb.
4. Produksi dan/ atau berdagang (trading)
5. bisnis keuangan (financial business)
6. usaha bersama (holding) sebagai induk dari
unit-unit usaha
ILUSTRASI JENIS USAHA
Jenis UsahaBUM Desa

Produksi
bisnis bisnis usaha
penyewaan perantara dan/ atau
sosial berdagang keuangan bersama

Air pabrik es, sebagai


Rent Car, Pembayar hasil
minum induk
Ruko, an listrik, pertanian, Kredit
Desa, Sarana dari unit-
Tenda, Pasar mikro
Listrik Desa, dsb pertanian, unit
dsb
Desa, dll dsb usaha
4.1. STRATEGI PENGELOLAAN BUM DESA BERSIFAT BERTAHAP DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN PERKEMBANGAN DARI INOVASI YANG DILAKUKAN
OLEH BUM DESA
sosialisasi dan pembelajaran tentang BUM Desa;
pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang BUM Desa;
pendirian BUM Desa yang menjalankan bisnis sosial (social business) dan
bisnis penyewaan (renting);
analisis kelayakan usaha BUM Desa yang berorientasi pada usaha
perantara (brokering), usaha bersama (holding), bisnis sosial ( (social
business), bisnis keuangan (financial business) dan perdagangan
(trading), bisnis penyewaan (renting) mencakup aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan sumberdaya manusia, aspek keuangan,
aspek sosial budaya, ekonomi, politik, lingkungan usaha dan lingkungan
hidup, aspek badan hukum, dan aspek perencanaan usaha;
pengembangan kerjasama kemitraan strategis dalam bentuk kerjasama
BUM Desa antar Desa atau kerjasama dengan pihak swasta, organisasi
sosial-ekonomi kemasyarakatan, dan/atau lembaga donor;
diversifikasi usaha dalam bentuk BUM Desa yang berorientasi pada bisnis
keuangan (financial business) dan usaha bersama (holding).
5. ALOKASI HASIL USAHA BUM DESA
Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan
yang diperoleh dari hasil transaksi dikurangi
dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada
pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang
inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
Pembagian hasil usaha BUM Desa ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUM
Desa.
Alokasi pembagian hasil usaha dapat dikelola
melalui sistem akuntansi sederhana.
6. MONITORING DAN EVALUASI
Dibuat Mekanisme / Prosedur Pengawasan
Untuk keperluan pengawasan, disamping
dilakukan oleh Dewan Komisaris bisa ditambah
unsur dari Pemerintah Kabupaten. Sebab
Pemerintah Kabupaten juga berperan untuk
memfasilitasi usaha BUMDes.
Proses monitoring dilakukan secara
berkelanjutan, sehingga bisa memantau
kegiatan BUM Desa secara baik.
Evaluasi dilakukan per-triwulan atau sewaktu-
waktu jika dianggap perlu sesuai ketentuan AD/
ART
7. PERTANGGUNGJAWABAN
PENGELOLA
Setiap akhir periode tahun anggaran, pengelola
wajib menyusun laporan pertanggungjawaban
untuk disampaikan dalam forum musyawarah
desa yang menghadirkan elemen Pemerintahan
Desa, elemen masyarakat serta seluruh
kelengkapan struktur organisasi BUM Desa
Muatan laporan :
1. Laporan kinerja pengalola
2. Laporan kinerja usaha
3. Laporan keuangan
4. Rencana pengembangan usaha yg belum
terealisasi
8. KERJASAMA BUM DESA ANTAR-
DESA
BUM Desa dapat melakukan kerjasama antar
2 (dua) BUM Desa atau lebih.
Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih
dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau
antar kecamatan dalam satu
kabupaten/kota.
Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih
harus mendapat persetujuan masing-masing
Pemerintah Desa.
Salah satu desa harus mayoritas.
NEXT .. KERJA SAMA
Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dibuat dalam
naskah perjanjian kerjasama.
Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih
paling sedikit memuat:
a. subyek kerjasama;
b. obyek kerjasama;
c. jangka waktu;
d. hak dan kewajiban;
e. pendanaan;
f. keadaan memaksa;
g. pengalihan aset ; dan
h. penyelesaian perselisihan
Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih
ditetapkan oleh Pelaksana Operasional dari masing-masing BUM
Desa yang bekerjasama.
9. KEPAILITAN
Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi
beban BUM Desa.
Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi
kerugian dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan rugi melalui
Musyawarah Desa.
Unit usaha milik BUM Desa yang tidak dapat
menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan
yang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan mengenai kepailitan
10. PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN BUM DESA
Pelaksana Operasional melaporkan
pertanggungjawaban pelaksanaan BUM Desa
kepada Penasihat yang secara ex-officio
dijabat oleh Kepala Desa.
BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja
Pemerintah Desa dalam membina
pengelolaan BUM Desa.
Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan
tugas pembinaan terhadap BUM Desa kepada
BPD yang disampaikan melalui Musyawarah
Desa.
TE R I MAKAS I H
BUM Desa vs Koperasi
Bank Sampah
Bagi Hasil

Anda mungkin juga menyukai