Kuliah 01
Konsep Dasar
1
Jadwal Sem II 2016-2017
Kelas-01
2
Topik Kuliah EL2043
1. Konsep Dasar
2. Rangkaian Resistif
3. Induktansi , Kapasitansi, dan Induktansi Mutual
4. Analisis Transient Rangkaian Orde-1
5. Op-Amp Ideal
6. Dioda
7. Rangkaian dengan Dioda
8. Bipolar Junction Transistor (BJT)
9. BJT sebagai Amplifier
10. Rangkaian Logika
11. Rangkaian Logika
12. Analisis SSS
13. Analisis SSS + Sistem 3-Fasa Seimbang
14. Motor DC
15. Motor AC
3
Topik Per-sesi Kuliah EL2043
1. Pendahuluan
2. KVL dan KCL
3. Analisis Nodal
4. Analisis Mesh
5. Rangkaian Ekivalen Thevenin dan Norton
6. Kapasitor , Induktor , dan Induktansi Mutual
7. Kapasitor, Induktor, dan Induktansi Mutual
8. Analisis Transien Rangkaian RC Orde-1
9. Analisis Transien Rangkaian RC Orde-1
10. Operational Amplifier (Op-Amp) Ideal
11. Rangkaian dengan Op-Amp Ideal
12. Dioda
13. Rangkaian dengan Dioda
14. Rangkaian dengan Dioda
15. BJT
16. BJT sebagai Amplifier
17. BJT sebagai Amplifier
18. Rangkaian Logika
19. Rangkaian Logika
20. Rangkaian Logika
21. Rangkaian Logika
22. Analisis SSS
23. Analisis SSS
24. Analisis SSS
25. Sistem 3-Fasa Seimbang
26. Motor DC
27. Motor DC
28. Motor AC
29. Motor AC
30. Review
4
Buku Text dan Referensi
10
Rangkaian Elektrik
MEMPELAJARI METODA ANALISIS DAN DESAIN
RANGKAIAN LISTRIK LINEAR
11
Rangkaian Fisis dan Rangkaian Model
12
Rangkaian Fisis dan Rangkaian Model
13
Rangkaian Elektrik
14
Standard SI
Quantity Basic unit Symbol
Length meter m
Mass kilogram Kg
Time second s
Electric current ampere A
Thermodynamic kelvin K
temperature
16
SI Prefixes
17
Muatan dan Arus Listrik
18
Muatan Listrik
19
e 1,602 10 C
1 18
1C 6,24 10 elektron
1,602 10 19
19
Muatan Listrik (2)
Hukum Konservasi Muatan
(Law of Conservation of Charges) :
20
Muatan Listrik (3)
Sifat Muatan :
bergerak (mobile)
bisa berpindah dari satu tempat
ke tempat lain
Bisa dikonversikan dari satu
bentuk energi ke bentuk yang lain
dq (t )
i (t )
dt
t
q (t ) i (t )dt q (t0 )
t0
Besaran arus dinyatakan dalam Ampere (A)
yang ekivalen dg Coulomb-per-second (C/s)
22
Arus DC dan Arus AC
Arus searah (DC) adalah arus yang arahnya tetap
dan umumnya nilainya konstan terhadap waktu
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang nilainya
berubah terhadap waktu dan arahnya berbalik
secara periodik
23
Contoh Lain Bentuk Arus AC
24
Variabel Arus
25
Konvensi Arah Arus
27
Tegangan Listrik
Tegangan (atau beda potensial) adalah energi
yang diperlukan untuk menggerakkan satu unit
muatan melalui suatu elemen, dan diukur dalam
satuan volt
30
Elemen Rangkaian
Elemen aktif adalah elemen yang dapat
mencatu energi.
Contoh:
generator, batere, dan operational amplifier
31
Elemen Pasif
32
Elemen Aktif
33
Sumber Tegangan dan Arus Independent
Sumber Arus
Sumber Tegangan Bebas
Bebas
34
Sumber Tegangan dan Arus Dependent
Sumber Arus
Tak-bebas
Sumber Tegangan
Tak-bebas
35
Sumber Dependent ( Tidak
bebas)
VOLTAGE
DEPENDENT
SOURCES
CURRENT
DEPENDENT
SOURCES
36
Konvensi Tanda Pasif
Konvensi Tanda Pasif terpenuhi
ketika arus masuk ke terminal
positif suatu elemen dan p = + vi.
Bila arus masuk melalui terminal
negatif, maka p = - vi
p0
Daya yang diserap = Daya yang dicatu
Contoh :
P1 (6V )(2 A)
2 A 6V P1 = 12W
P2 = 36W
P3 = -48W
1
24V +
- 3 2 18V
P2 (18V )(2 A)
2A
P3 (24V )(2 A) (24V )(2 A)
VO 40[V ] I O 50mA
Tentukan I O
40 [V ]
40
Contoh 3
Gunakan Kesetimbangan Daya untuk menghitung Io
12W
(6)( I O ) (12)(9)
(10)(3)
(4)(8) (8 2)(11)
Kesetimbangan Daya
I O 1[ A]
41
Penyelesaian Masalah
1. Definisikan masalah
2. Tuliskan apa yang diketahui dari masalah
tersebut
3. Cari berbagai cara penyelesaian dan pilih
yang mempunyai kemungkinan terbaik
4. Usahakan menyelesaikan masalah
dengan teori dan metoda yang akan
dipakai
5. Evaluasi solusi dan cek akurasinya
6. Jika hasilnya memuaskan, masalah
selesai, jika tidak, kembali ke langkah 3.
42
Hukum Ohm (Resistor Linear)
Hukum Ohm menyatakan bahwa besar tegangan jepit v
pada suatu resistor berbanding lurus dengan arus i yang
melalui resistor tersebut
v iR
R
A
v
R
i
1 ohm = 1 V/A
43
Tabel Resistivitas
Material Resistivitas (.m) Keterangan
Aluminum
fins
45
Hubung Singkat dan Hubung Terbuka
Suatu elemen dengan R = 0 disebut hubung-singkat (short circuit)
v iR 0
v finite i R
R i 0
46
Karakteristik Resistor
Catatan:
1 i
G
R v
1S = 1 =1
A/V
I=Gv
48
Daya Disipasi
2
v
p vi i 2 R
R
2
i
p vi v 2G
G
Catatan:
Daya yang didisipasikan dalam sebuah resistor
merupakan fungsi non linier dari arus maupun
tegangan.
R dan G mempunyai nilai positif, sehingga daya yang
didisipasikan dalam sebuah resistor selalu positif. Jadi
sebuah resistor selalu menyerap daya dari rangkaian.
49
Node, Cabang, dan Loop
50
Node, Cabang, dan Loop
Sebuah simpul
ditunjukkan dengan
sebuah dot.
51
Teori Dasar Jaringan
Sebuah rangkaian dengan b cabang, n node dan l loop independen
akan memenuhi persamaan berikut:
b l n 1
52
Contoh: Berapa banyak node?
Empat node
53
Contoh: Berapa banyak Loop?
Empat loop
54
Contoh: Berapa banyak cabang?
Tujuh cabang
55
Seri dan Paralel
Node
Bersama
56
Hukum Kirchhoff Arus
Kirchhoffs Current Law (KCL): Jumlah aljabar arus yang masuk ke
suatu node (atau ke suatu boundary tertutup) sama dengan NOL
i
n 1
n 0
i
n 1
n 0 i1 i2 i3 i4 i5
Perhatikan arah arus!
57
Contoh KCL
Tentukan ix
58
Contoh KCL
Tentukan I1 Tentukan I1 dan I 2
I 2 3mA I1 0
59
Hukum Kirchhoff Tegangan
v
m 1
m 0
v1 v2 v3 v4 v5 0
60
Arah Loop: CW atau CCW
VS VR VR VR 0
1 2 3
61
Contoh KVL
Loop tidak harus secara fisis ada
62
Latihan
Tentukan vc dan ve
63
Contoh Pemakaian KCL
A
Tentukan v 0 dan i0
i0 2i0
KCL pada A : 6 i0
4 8
Jadi i0 4 A
Karena vo 2i0 (KVL) maka :
v0 8V
64
Contoh Pemakaian KCL dan KVL
KCL pada node A : i1 i3 i2 (1)
A
KVL pada loop 1 : 5 v1 v2 0
atau v1 5 v2 ( 2)
KVL pada loop 2 : v2 v3 3 0
atau v3 3 v2 (3)
v1 v3 v2
Dari pers. (1) ( 4)
2 4 8
Masukkan (2), (3) ke (4)
(5 v2 ) 2 (3 v2 ) 4 v2 8
Tentukan vi dan ii v2 2V ,
i 1, 2, 3 v1 5 v2 3V ,
v3 3 v2 5V
i1 (5 v2 ) 2 1.5 A
i2 v2 8 .25 A,
i3 (3 v2 ) 4 1.25 A
65
Resistansi Seri dan Pembagi Tegangan
N
Req R1 R2 R3 RN RN
n 1
Rn
vn v
R1 R2 R3 RN
Req R1 R2
R1 R2
Pembagi Tegangan : v1 v dan v2 v
R1 R2 R1 R2
66
Resistansi Paralel dan Pembagi Arus
1 1 1 1 1
Req R1 R2 R3 RN
Geq G1 G2 G3 GN
R1 R2
Req
R1 R2
R2 R1
Pembagi Arus : i1 i dan i2 i
R1 R2 R1 R2
67
Contoh Seri-Paralel (1)
(2+2)//6 = 2,4
6//3 = 2
4 + 2,4 + 8 = 14,4
68
Contoh Seri-Paralel (2)
Perlu Transformasi Y 70
Bentuk Bintang (Y atau T)
71
Bentuk Delta ( atau )
72
Konversi Y- dan -Y
R2 ( R1 R3 ) R R Ra R1
Rb R1 Rb R2
RR
R2 b 1
Ra Rb Ra 1 2 R3
R1 R2 R3 R
R1 R2 R3 b R3 Ra Rc R1 Rc
R2 R3 Ra Rb Rb Rc Rc Ra
R3 ( R1 R2 ) Rb R1
Rb Rc R1 R2 R3 Rb
R1 R2 R3
R3 R1 Ra Rb Rb Rc Rc Ra
Rc R2
R1 R2 R3 Rc
R1 ( R2 R3 )
Rc Ra Y Ra Rb Rb Rc Rc Ra
R1 R2 R3 R3
Ra
Y 73
Contoh Analisis dengan -Y
Tentukan I S Ra
R1R2
R1 R2 R3
R2 R3
Rb
R1 R2 R3
R3 R1
Rc
R1 R2 R3
Y
12k 6k
12k 6k 18k
12V
IS 1.2mA
12k
74
Jaringan Y-Seimbang dan -
Seimbang
Jaringan Y dan dikatakan seimbang jika:
R1 R2 R3 RY
Ra Rb Rc R
R
RY atau R 3RY
3
75