Anda di halaman 1dari 25

Tb Paru pada Anak

Pembimbing:
Dr. Sonny Kusuma Yuliarso Sp.A
Disusun oleh:
Melly (11.2015.465)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
RS. Bhakti Yudha
Periode 16 Januari 2017 25 Maret 2017
Definisi
Penyakit Tb paru adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberkulosis. Kuman
batang aerobik dan tahan asam.
Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainya (ekstra
paru).
Epidemiologi
Diperkirakan jumlah kasus TB anak per tahun adalah 5 % sampai 6 %
dari total kasus TB. Di negara berkembang, tuberkulosis pada anak
berusia <15 tahun adalah 15 % dari seluruh kasus TB, sedangkan di
negara maju, angkanya lebih kecil yaitu 5-7 %. Tuberkulosis anak
merupakan faktor penting di negara-negara berkembang karena
jumlah anak berusia dibawah 15 tahun adalah 40-50 % dari jumlah
populasi.
angka notifikasi kasus (case notification rate/CNR) pada tahun 2015
untuk semua kasus sebesar 117 per 100.000 penduduk (Depkes-IDAI,
2008).
Faktor resiko

1. Faktor infeksi
2. Faktor lingkungan
3. Faktor ekonomi
4. Faktor pelayanan kesehatan
Patofisiologi

Tuberculosis (TB)- Progression of the Disease, Latent and Active Infections..mp4


Gejala klinis
Gejala umum : Gejala khusus :

-Demam tidak terlalu tinggi yang - Bila terjadi sumbatan sebagian


berlangsung lama, biasanya dirasakan bronkus (saluran yang menuju ke
malam hari disertai keringat malam. paru-paru) akan menimbulkan suara
Kadang-kadang serangan demam "mengi", suara nafas melemah.
seperti influenza dan bersifat hilang
timbul. - Kalau ada cairan dirongga pleura,
dapat disertai dengan keluhan sakit
-Penurunan nafsu makan dan berat dada, sesak napas.
badan.
- Bila mengenai tulang : spondilitis Tb,
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 koksitis Tb, gibus, dll.
minggu (dapat disertai dengan
darah). - Pada anak-anak dapat mengenai
Perasaanmalaise, lemah. otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang
selaput otak), gejalanya adalah
demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang, kaku
kuduk.
DIAGNOSIS

Anamnesis

SYSTEM
SCORING
Tabel Sistem Scoring Diagnosis TB pada Anak
Alur diagnosis dan tatalaksana TB Anak
Diagnosis banding ?

pneumonia

Bronkitis
PENATALAKSANAAN

- Paduan obat TB anak adalah 2HRZ/4HR


OAT - Pemantauan dengan terjadinya perbaikan klinis,
naiknya berat badan dan anak menjadi lebih aktif

Profilaksi - TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat


s primer kontak, tidak menderita TBC) INH 5-10mg/kgBB 2-3
bulan
- TBC kriteria II Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi
tidak menderita TBC, INH 10mg/kgBB 9 bulan

Profilaksi - Mencegah anak kontak dengan penderita TB aktif


s
sekunder dewasa.
- Vaksin BCG.
Dosis OAT Kombipak Fase Intensif pada Anak

Dosis OAT Kombipak Fase Lanjutan pada


Anak

Jenis obat BB <10 KG BB 10-20 KG BB 20-32 KG


(KOMBIPAK)

Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg


Dosis OAT KDT pada Anak

Berat badan (KG) 2 bulan tiap hari 4 bulan tiap hari


RHZ (75/50/150) RH (75/50)

5-9 1 Tablet 1 Tablet

10-14 2 Tablet 2 Tablet

15-19 3 Tablet 3 Tablet

20-32 4 Tablet 4 Tablet


Komplikasi & Prognosis
TB milier Dipengaruhi oleh banyak
faktor:
Meningitis TB umur anak
Efusi pleura lamanya infeksi
keadaan gizi
Pneumotoraks keadaan sosial ekonomi
Bronkiektasis keluarga
diagnosis dini
Atelektasis pengobatan adekuat
adanya infeksi
Kesimpulan
Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab tingginya
angka morbiditas dan mortalitas terutama di negara
berkembang.

Penyebab penyakit ini adalah kuman Mycobacterium


tuberculosis yang merupakan bakteri tahan asam.
Penyakit ini memerlukan pengobatan yang lama dan
teratur.

Upaya untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan


dengan pemberian vaksinasi BCG sewaktu anak baru
lahir atau dengan profilaksis primer dan profilaksis
sekunder .
Contoh kasus
Identitas Pasien
-Nama :An. S
-Umur :4tahun
-Jenis Kelamin : Laki-laki
-Agama : Islam
-Alamat :Soroako no 19
-No. Register RM :518717
-Tanggal MRS :10 November 2011
-Diagnosa Medis :TB paru, dan Anemia
defisiensi
-Ruang Perawatan :Lontara IV Bag. Anak bawah
batuk batuk terus menerus, nafsu makan
KU menurun, berat badan sulit naik.

orang tua pasien mengatakan anaknya batuk terus


RPS
menerus, batuk disertai dahak, serta menurunnya nafsu
makan, dan OT mengatakan berat badan OS sulit naik.

Umur 2 tahun sering batuk-batuk disertai sesak,


3 minggu lalu demam SMRS, sesak, batuk
kadang disertai lendir, sebelumnya pernah di
RPD
rawat selama 3 harinafsu makan menurun, dan
selama 2 hari ini di rawat dengan keluhanbatuk
batuk kering terus menerus.
TTV: pemerik Hasil Nilai keteran
saan normal gan
Keadaan Umum :
baik
Kesadaran : cm
Hb 8,2 12-16 gr/dL Turun
Umur = 4 tahun
BB = 18 kg
TB =100 cm leukosit 12,50/mm3
5000-
Naik
10.000/mm3
Tensi= 110/70
Nadi = 100x/menit
Trombosit 150/mm3 150-450/mm3 Normal
Respirasi=30x/menit
Suhu= 37derajat Ht 32% 32-38% Normal
Pemeriksaan foto thoraks posisi PA
Working Diagnosis
:

TB paru, dan Anemia


defisiensi
Daftar pustaka
Rahajoe NN, Basir D, Kartasasmita CB, editor. Pedoman nasional tuberculosis anak. Jakarta : UKK
Pulmonologi PP IDAI; 2007.

Behrman, Kliegman, Arvin, editor Prof. Dr. dr. A. Samik Wahab, SpA(K) et al : Nelson, Ilmu Kesehatan
Anak, edisi 15, buku 2, EGC 2008, hal 1028 1042.

Herchline T. Tuberculosis. [Online]. 2007 Jan 8 [cited 2007 Sept 10];[15 screens]. Available from:
URL:http://www.eMedicine.com

BIKA FK UH RSUP dr.WSH Makassar. Diktat Anak : Pulmonologi. Makassar

WHO Indonesia, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Jakrta : WHO Indonesia;
2009;113-118

Latief A,dkk. Ilmu kesehatan anak 2. Jakarta : Bagian ilmu kesehatan anak FKUI;2008.

Mansjoer A. Pulmologi anak. Dalam : Kapita selekta kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media
Aeculapius;2000; hal.459.

Tuberkulosis. [Online]. [cited 2007 Sept 10];[5 screens]. Available from:URL:http://www.infeksi.com

Alatas, Dr. Husein et al : Ilmu Kesehatan Anak, edisi ke 7, buku 2, Jakarta; Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia 2007, hal 573 761.

Price, Sylvia A; Wilson, Lorraine M. : Patofisiologi Klinik, edisi ke 5, Tuberkulosis, hal 753 761.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai