Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PRODUKSI

BERSIH DI PT. HEBEL


INDONESIA

Peyusun:
Trisna Priyadi
2013330059
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Semakin pesatnya teknologi mendorong semakin
pesat juga kemajuan industri. Ada dampak negatif yang
ditimbulkan dari kemajuan ini. Untuk menanggulangi
dampak negatif tersebut maka perlu dicari cara untuk
mengatasinya salah satu cara adalah dengan menerapkan
konsep produksi bersih.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui penerapan konsep produksi bersih
di PT. Hebel Indonesia.
Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Produksi Bersih
2.2 Beton Ringan
1. Definisi: Beton yang memiliki berat jenis
(density) lebih ringan dibandingkan beton pada
umumnya.
2. Sejarah: Beton ringan AAC ini pertama kali
dikembangkan di Swedia pada tahun 1923
sebagai alternatif material bangunan untuk
mengurangi penggundulan hutan. Beton ringan
AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh
Joseph Hebel di Jerman Barat di tahun 1943.
3. Bahan: Pasir silika, kapur, semen, air,
ditambah dengan suatu bahan pengembang
Pembahasan
3.1 PT. Hebel Indonesia
Bidang Usaha: Light Weight Concrete
Manufacturing
Alamat Kantor: Kramat Centre, Block A-11
Jalan Kramat Raya No. 7-9 Jakarta 10450 DKI
Jakarta.
Alamat Pabrik: Jalan Raya Curug Kosambi Km.
4 Desa Cimahi, Klari Karawang 41371 Jawa Barat.
Tanggal Pendirian: 3 Januari 1995
3.2 Penerapan Produksi Bersih di PT. Hebel
Indonesia
Ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh PT.
Hebel Indonesia dalam menerapkan konsep produksi
bersih adalah sbb:
1. Pemilihan Bahan Baku
2. Penggunaan Metode AutoClave Aerated
Concentrate (ACC)
3. Pemanfaatan Produk Reject
Kesimpulan
Pada dasarnya penemuan hebel/beton ringan sudah
termasuk kedalam kategori Green Technologi, karena
hebel sendiri merupakan alternatif dari penggunaan bata
merah yang dalam proses produksinya menggunakan
bahan baku yang dapat mengganggu kelangsungan
pertanian dan hal ini berdampak pada kestabilan alam.
Produksi bersih yang diterapkan di PT. Hebel
Indonesia dinilai sudah cukup baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai