RIFANTIKA PUSPITASARI NOVIE PRAWITANINGSIH APRILIA PUSPITA SARI MIFTACHUL JANNAH ENGGAR RATNA RAFIKA ROSYDA 1. Anatomi Fisiologi Adrenal 2. Addison Disease 3. Krisis Addison Anatomi FISIOLOGI adrenal Anatomis berbentuk triangular kecil terletak di ekstra peritonealpada ujung atas kedua ginjal mempunyai berat masing-masing 4- 14 gram. Bagian-bagian kelenjar adrenal Hormon Korteks 1. Meniralokortikoid Aldosteron, 2. Glukokortikoid kortikosteron, kortisol, dan kortison 3. Gonadokortikoid (Androgen) testosteron dan estrogen Hormon medular 1. Efek epinefrin Frekuensi jantung ,metabolisme, dan konsumsi oksigen meningkat. Pembuluh darah 2. Efek norepinefrin meningkatkan tekanan darah dan untuk menstimulasi otot jantung. Klasifikasi Disfungsi Kelenjar Adrenal (Hariyadie, 2012) a. Hiperfungsi kelenjar adrenal 1. Sindrom Cushing sekresi berlebihan steroid adrenokortikal, terutama kortisol 2. Sindrom Adrenogenital kegagalan sebagian atau menyeluruh enzim yang dibutuhkan untuk sintesis steroid 3. Hiperaldosteronisme a) Hiperaldosteronisme primer (Sindrom Cohn) hipersekresi aldesteron autoimun b) Aldosteronisme sekunder hipersekresi rennin primer b. Hipofungsi Kelenjar Adrenal 1) Insufisiensi Adrenokortikal Akut (krisis adrenal) defisiensi kortisol absolut mendadak 2) Insufisiensi Adrenokortikal Kronik Primer (penyakit Addison) kegagaln kerja kortikosteroid tetapi relatif lebih penting adalah defisiensi gluko dan mineralokortikoid. 3) Insufisiensi Adreno Kortikal Sekunder sindrom kegagalan hipofisis anterior respon terhadap ACTH ADDISONS DISEASE ADDISONS DISEASE? 1. ketidakadekuatan sekresi kortikosteroid dari cortex adrenal, yang diakibatkan kerusakan cortex adrenal (Digiulio, 2007) 2. ketidakmampuan adrenal karena atrofi dan kerusakan kelenjar itu sendiri karena proses autoimun atau penyakit lainnya (Henberg, 2009) ETIOLOGI (Ahmed et al, 2007): kerusakan autoimun dari korteks adrenal sebagai respon terhadap tuberkulosis (TB), amiloidosis, homoechomatosis insufisiensi adrenal ETIOLOGI Cihakova (2001) Masalah dengan sistem kekebalan tubuh Genetika Penyebab lain: TB, AIDS, adrenalitis Insufisiensi adrenal primer Insufisiensi adrenal sekunder Addisonian crisis PATOFISIOLOGI MANIFESTASI Symptom Frequ ency Sign Freq (%) uen SYMPTOM cy Weakness, tiredness, 100 (%) fatigue SIGN Anorexia 100 Weight loss 100 Gastrointestinal 92 Hyperpigmentation 94 symptoms Hypotension (<110 mm Hg 88- Nausea 86 systolic) 94 Vomiting 75 Vitiligo 10- Constipation 33 20 Abdominal pain 31 Diarrhea 16 Postural dizziness 12 Muscle or joint pains 6-13 PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Kadar hormon Kortisol plasma : menurun ACTH : meningkat secara mencolok (pada primer) atau menurun (sekunder) ADH : meningkat Aldosteron : menurun. 2. Elektrolit : natrium menurun kalium sedikit meningkat. 3. Glukosa : hipoglikemia. 4. Ureum/kreatinin : mungkin meningkat 5. Analisa gas darah : asidosis metabolik. 6. Sinar X : jantung kecil, klasifikasi kelenjar adrenal, atau TB mungkin akan ditemukan. LABORATORY FINDING (%) Electrolyte disturbances 92 Hyponatremia 88 Hyperkalemia 64 Hypercalcemia 6 Azotemia 55 Anemia 40 Eosinophilia 17 PENATALAKSANAAN Kolaborasi Keperawatan
1.Glukokortikoid harian 1.gejala overdosis dan underdosis
(hidrokortison) 2.kondisi yang memerlukan peningkatan obat penggantian (dua per (trauma, infeksi, pembedahan, krisis emosional) tiga di pagi hari, 3.Untuk mengambil tindakan relatif terhadap sepertiga di sore hari perubahan dalam pengobatan 2.Mineralkortikoid harian peningkatan dosis corticosteroid (fludrocortisone) di pagi pemberian dosis besar intramuskuler hari kortikosteroid, termasuk demonstrasi dan 3.aditif garam untuk kembali demonstrasi kelebihan panas atau konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan kelembaban 1.pencegahan infeksi dan kebutuhan 4.Peningkatan dosis pengobatan yang tepat dan kuat infeksi yang kortisol untuk situasi ada buruk (pembedahan atau 2.perlu untuk terapi penggantian seumur rawat inap) hidup 3.perlu untuk pengawasan medis seumur hidup ASKEP Krisis Adrenal (juga dikenal sebagai krisis Addisonian, insufisiensi adrenal akut) adalah konstelasi gejala yang mengindikasikan insufisiensi adrenal parah yang disebabkan oleh kadar cukup kortisol (ULCA, 2004). Insidensi dari krisis adrenal sangat jarang yaitu: sekitar 4 dari 100.000 orang (Kirkland, 2006) Menurut Kummar, dkk (2007) penyebab krisis addison adalah : a.Sindrom Waterhouse-Friderichsen b.Penghentian mendadak terapi kortikosteroid jangka panjang c.Stres pada pasien yang sudah mengidap insufisiensi adrenal kronis Pemicu Krisis Addison menurut Camer (2011) adalah : Stress Penggantian mendadak terapi hormone kortikosteroid Setelah pembedahan adrenal Kerusakan kelenjar pitiutari Defisiensi Aldosteron Tanda dan Gejala Hiperkalemi Anoreksia Hiponatremi Mual muntah Hipovolemi Diare BUN Takikari Defisiensi Kortisol Hipotensi Ortostatik Hipoglikemi Sakit Kepala bising usus Fatigue tonus vaskuler Hiperkalsemi Kadar Glukosa Kadar ACTH dan Kortisol CT Scan EKG Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah volume dan garam. Jika penderita hipoglikemi dapat di berikan cairan dextrose 50% Steroid IV secepatnya : dexametason 4 mg atau hydrokortisone 100 mg. Setelah penderita stabil lanjutkan dengan dexametasone 4 mg IV tiap 12 jam atau hydrokortison 100 mg IV tiap 6-8 jam. Obati penyakit dasarnya seperti infeksi dan perdarahan, untuk infeksi dapat diberikan antibiotik. Untuk meningkatkan tekanan darah dapat diberikan dopamin atau norepineprin. Terapi pengganti mineralokortikoid dengan fludricortisone woc