Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kasus

Pengelolaan Risiko Dekubitus dengan Alih Baring


pada Klien Stroke Non Hemoragik (SNH) di RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudus

Oleh :
Indah Listiowati
P 1337420114002

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Prevalensi Stoke non hemoragik

Latar
elakang

Sumber : Rekam medis RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Tujuan Khusus :

Mendeskripsikan hasil pengkajian, rumusan


masalah, perencanaan, tindakan, evaluasi,
dalam Pengelolaan Resiko Dekubitus dengan
Alih Baring pada Klien Stroke Non Hemoragik
(SNH) di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

Manfaat :

1. Bagi Perawat
2. Bagi Institusi
Kependidikan
3. Bagi klien
4. Bagi Rumah Sakit
INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Konsep
Faktor Penimbunan Lemak yg Mnjdi
pencetus/ lemak/ sdh kapur/
etiologi kolestrol nekerotik & mengandu
dlm darah beregenerasi ng
kolesterol)
fungsi motorik &
ateroklerosis muskuluskeletal

Kelemahan 1/4 anggota


Thrombus / emboli gerak

Stroke non Hemoragik Hemiparase/ plegi


kanan & kiri
suplai darah ke otak
Tirah baring Resiko
Perfusi jaringan dekubitus
cerebral tidak adekuat
INDAH LISTIOWATI
Penurunan sirkulasi
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Subyek Penelitian : 2 klien
Kriteria inklusi :
1.Klien yang mengalami
Desain Penelitian : deskriptif hemiplegi/hemiparase
2.klien mengalami
gangguan mobilitas
3.skor skala Braden < 18,
Lokasi : RSUD dr. Loekmono klien
Hadi Kudus 4.bersedia menjadi
Waktu : 21-23 Februari 2017 responden
5.keluarga bersikap
kooperatif
Instrumen penelitian 6.keluarga setuju dan
1.Format askep mengijinkan klien untuk
2.Skala braden menjadi subyek
3.SOP alih baring pengelolaan kasus.
j i Hasil & Pembahasan
gka
Pen n 21-23 Februari 2017
a
Klien 1/ Ny. A Klien 2/Ny. S
1.Umur 70 tahun 1.Umur 51 tahun
2.pendidikan terakhir SD 2.Tidak sekolah
3.Pekerjaan sebagai pedagang 3.Pekerjaan sebagai IRT
4.Diagnosa medis Hemiparase 4.Diagnosa medis
dextra, SNH Hemiparase sinistra, SNH
5.Tanggal masuk 17 Februari 5.Tanggal masuk 19
2017 Februari 2017
Keluhan utama adalah selalu Keluhan utama Ny. S
berkeringat, ada benjolan berisi adalah tubuh selalu
cairan di pinggang belakang. berkeringat, gatal.
Skala Braden skala 10 Skala Braden skala 12

Carpenito (2007) yang menyatakan bahwa klien dengan risiko dekubitus


terdapat batasan katakteristik mayor berupa gangguan jaringan epidermis
dan dermis, karakteristik minor terdapat eritema, pruritis, pencukuran kulit,
abrasi, lesi (primer dan sekunder).
INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
y. A Pola gordon Ny
N .S
Pola Aktivitas Pola Aktivitas

Bantuan penuh Bantuan penuh

Pola Pola Nutrisi/cairan


Nutrisi/cairan

1.A: 50 kg39 kg, IMT:15, 8 1.A:64kg, IMT:24,2

2.B : Hb 10,2 gr/dl, GDS: 212


2.B : Hb 9,1 gr/dl, GDS : 112
3.C : mukosa lembab, kulit elastis, tubuh
3.C : turgor jelek, kulit kering
selalu basah
4.D: NGT 300 cc
4.D: pola makan teratur
Pola Eliminasi
Pola Eliminasi
Terpasang kateter BAK 450 cc
Pispot 1000 cc, sering kencing
Pola Persepsi sensori
Pola Persepsi sensori
Kesadaran somnolen, tidak dapat
Gatal di punggung
menyampaikan stimulus nyeri
INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
y. A Pemeriksaan fisik Ny
N .S
TD : 170/110mmHg,
TD : 200/80mmHg, Nadi 121x / menit,
Nadi 88x / menit,
RR: 26 x / menit,
RR: 26 x / menit,
S : 38,5o C S : 37,5o C
Kondisi klien lemah, kesadaran
kondisi klien lemah, kesadaranCM,
somnolen, GCS : E2V1M6.
Pada ekstremintas atas bawah sebelah GCS E4V4M6
kanan kaku tidak bisa digerakkan,
Pada ekstremintas atas bawah
mulut sariawan, kotor, terpasang NGT,
sebelah kiri kaku tidak bisa digerakkan,
punggung selalu basah, lembab, dan
kemerahan. Serta terdapat benjolan jika terpaksa diangkat merasa nyeri
berisi cairan dipinggang belakang.
cekot-cekot. Klien mengeluh punggung
gatal, selalu basah, lembab, dan
tampak kemerahan.

INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Diagnosa keperawatan

Risiko Dekubitus
berhubungan dengan
Immobilisasi Fisik.

INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Implement
asi 1. Mengkaji faktor risiko dekubitus dengan
Keperawat skala Braden
an Respon Ny. A: pada hari pertama skala 10, hari
kedua 12, dan hari ketiga 15
Ny. S : pada hari pertama skala 12, hari kedua 15,
dan hari ketiga 19

Skala Braden merupakan alat screening untuk mendeteksi


risiko dekubitus (Scoonhoven et al., dalam Handayani, 2010).

2. Mengajarkan ROM (range of


motion) dan mobilisasi
Respon Ny. A: fleksi ekstensi
Ny. S : dapat melakukan latihan dengan
baik
Potter, Perry, Stockert, dan Hall (2010) yang menyatakan
bahwa latihan rentang gerak dilakukan untuk klien
keterbatasan mobilisasi, Pergerakan dilakukan dengan perlahan
dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri.
INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Implement
asi 3. Mengajarkan alih baring
Keperawat Respon Ny. A: melakukan secara rutin dengan
an bantuan keluarga, tidak lagi memiliki gangguan
tidur
Ny. S : alih baring dilakukan dengan mandiri,
ditambah pemberian lotion
Potter & Perry (2006) prosedur alih baring dengan mengubah
posisi dimiringkan paling sedikit tiap 2 jam, sesuai dengan
putaran jarum, 2 jam miring kanan, 2 jam pada posisi terlentang
dan 2 jam miring kiri akan menurunkan peluang terjadinya
dekubitus akibat gaya gesek.
4. Menjaga kebersihan kulit
Respon Ny. A: tidak lagi menggaruk
punggung, kulit tampak bersih
Ny. S : kulit lembab, terjaga kebersihan

AHCPR menyatakan bahwa membersihkan kulit maka


menghindari air panas dan penggunaan sabun.
INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
5. Menganjurkan keluarga untuk mengganti pakaian
yang lembab/basah
Respon Ny. A: keluarga partisipatiif selalu menjaga
kebersihan klien,
Ny. S : klien mengerti manfaat menjaga kebersihan diri

Potter & Perry (2006) menyatakan bahwa dengan mengurangi


faktor-faktor lingkungan yang mempercepat terjadi dekubitus,
seperti suhu ruangan panas (penyebab diaporesis), kelembaban,
atau linen tempat tidur yang berkerut.
6. Menjaga tempat tidur bersih dan
bebas dari kerutan
Respon Ny. A: bed selalu dalam keadaan
rapi
Ny. S : tempat tidur tidak lagi basah dan
lembab
The Support Surface Consensus Panel mengidentifikasi 3 tujuan
alat pendukung, yaitu: kenyamanan, kontrol postur tubuh, dan
manajemen tekanan.
INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Evaluasi

INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
Simpulan
Pengkajian
Klien mengalami risiko dekubitus dengan data pengkajian klien
selalu berkeringat, keadaan lemah, klien mengatakan punggung
selalu basah dan merasa gatal. Suhu 38oC, turgor jelek,
immobilisasi.
Diagnosa keperawatan
Risiko dekubitus b.d immobilisasi
Intervensi keperawatan & Implementasi
Keperawatan
selama 3 x 24 jam klien dapat memanajemen luka, mengontrol
risiko dekubitus, mengenali tanda dan gejala dekubitus. Tindakan
yang diutamakan mengkaji skala Braden setiap hari,
menganjurkan alih baring setiap 2 jam.
Evaluasi keperawatan
Peningkatan skala Braden dari kedua klien. Masalah teratasi
lanjutkan intervensi pemberian massage dan lotion dalam alih
baring
INDAH LISTIOWATI
Saran :
1. Praktisi keperawatan
Bagi praktisi keperawatan yang menangani risiko dekubitus
2. Institusi Pendidikan
Sumber pembelajaran bagi mahasiswa.
3. Rumah Sakit
untuk meningkatkan pengetahuan tenaga keperawatan,
sehingga dapat menerapkan manajemen patient safety
4. Mahasiswa
mengetahui menghitung skala pengkajian risiko dekubitus,
dan pencegahan risiko dekubitus.
5. Penulis Selanjutnya
memberikan tindakan alternatif untuk menggelola risiko
dekubitus selain alih baring yaitu memberikan massage,
memberikan lotion, pemenuhan nutrisi atau melatih ROM
(range of motion).

INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG
TERIMAKASIH

INDAH LISTIOWATI
D III KEPERAWATAN SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai