Anda di halaman 1dari 25

Lbm 1

modul hema
Khtifah haning
Sgd 8
Hemopoesis adalah ?

Hemopoesis atau hematopoesis ialah


proses pembentukan darah.
Bakta, I Made,Prof. Dr; 2006;
Hematologi Klinik Ringkas; Jakarta :
EGC

Hemopoiesis atau hematopoiesis


adalah pembentukan dan
perkembangan sel darah.
Kamus Kedokteran Dorlan, Edisi 29
Apa saja komponen darah
Darah terdiri dari dua komponen utama :
1. Plasma darah/ bagian cair darah (55%)
Air (91-92%) : medium transpor
zat padat (8-9%) : - protein-protein
( albumin, globulin) - Faktor-
faktor pembekuan
- Enzim
2. Butir-butir darah (blood corpules) / sel-sel darah
(45%) :
a) Eritrosit;Sel darah merah (SDM)/ Red Blood Cell
(RBC)
b) Leukosit;Sel Darah Putih (SDP)/ White Blood Cell
(WBC)
c) Trombsit;keping darah;butir pembeku-Platelet

Patofisiologi, Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson


Bakta, I Made,Prof. Dr; 2006; Hematologi Klinik
Ringkas; Jakarta : EGC
Zat apa saja yg mempengaruhi pembentukan darah ? (positif dan negatif )

Bahan-bahabn pembentukan:
1. Asam folat dan Vit B12: bahan
pokok pembentukan inti sel
2. Besi: sangat diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin
3. Cobalt, magnesium, Cu, Zn
4. Asam amino
5. Vitamin lain : vit C, B kompleks, dll
Mekanisme regulasi (mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan
pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke darah tepi
sehingga sumsum tulang dapat merespons kebutuhan tubuh dengan
tepat)
1. Faktor pertumbuhan hemopoesis
-GM-CSF, G-CSF, M-CSF, Thrombopoeitin, BPA, Stem cell factor
2. Sitokinik
Simulaory sitokinin
Inhibitor sitokinin
3. Hormon spesifik:
Erythropoietin : hormon glikogen yang diproduksi di ginjal khusus
merangsang pertumbuhan prekursor eritroid
4. Hormon non spesifik (dalam jumlah kecil)
Androgen: menstimulasi eritropoeisis
Ekstrogen : menimbulkan inhibisi eritropoeisis
Glukokortikoid
Growth hormon
Hormon tiroid
Bakta, I Made,Prof. Dr; 2006; Hematologi Klinik Ringkas; Jakarta : EGC
Apa fungsi darah dan jelaskan ?
Transpor
a.Respirasi-pengankutan oksigen dari paru-paru ke jaringan dan pengangkutan dan
pengangkutan CO2 dari jaringan ke paru-paru
b.Nutrisi- pengankutan bahan-bahan makanan yang diserap
c.Eksresi- pengangkutan zat sisa metabolik ke ginjal, paru-paru, kulit dan intestinal untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh
d.Pengangkutan hormon dan pengaturan metabolisme
Mempertahankan suhu tubuh
a. pembuluh darah berkonstriksi untuk mempertahankan panas tubuh dan berdilatasi
untuk melepaskan panas pada permukaan kulit.
Perlindungan
a. Sistem darah dan sistem limfatik melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi benda
asing melalui sistem imun.
Mekanisme pembekuan darah mencegah kehilangan darah
b. Pertahanan terhadap infeksi oleh sel darah putih dan antibodi yang beredar
Meknisme hemostasis (Hemostasis adalahperistiwa berhentinya suatu
perdarahan sebagai reaksi tubuh terhadap adanya luka)
Pendaparan (buffering)
Protein darah memberikan sistem buffer asam basa untuk mempertahankan pH optimum
darah.

( Histologi Dasar edisi 8 L. Carlos juanqueria dkk )


Bakta, I Made,Prof. Dr; 2006; Hematologi Klinik Ringkas; Jakarta : EGC
Robert K. Murray. Daryl K.Granner. Peter A. Mayes. Victor W. odwell. Biokimia Hrper.
Dimana tempat pembentukan darah

1. Janin :
Mesoblast ik 0-2 bulan (kantung kuning terlur)
Hepatik 2-7 bulan (hati,limpa)
Myeloid 7-9 bulan (sumsum tulang)
2. Bayi- 20th : Sumsum tulang (pada semua
tulang)
Dewasa(>20th) : Vertebra, tulang iga, sternum, tulang
tengkorak, sakrum dan pelvis, ujung proksimal femur.

Kapita Selekta Hematologi, A.V. Hoffbrand. J.E. Pettit.


P.A.H. Moss, edisi 4
Bagaimana respon tubuh ketika
volume darah berkurang
Anemia : keadaan dimana massa eritrosit
dan/ atau massa hempglobin yang beredar
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh
Kriteria menurut Who :
Laki2 dewasa Hb <13g/dl
Perempuan Hb <12g/dl
Perempuan hamil Hb <11g/dl
Anak 6-14th Hb <12g/dl
Anak 6 bulan-6 th Hb <11g/dl
Kriteria klinik (indonesia):
Hb <10g/dl
Hematokrit <30%
Eritrosit <2,9 jt/mm3

Drajat anemia
Ringan sekali Hb 10 g/dl-cut off point (batas hb)
Ringan Hb 8- 9,9g/dl
Sedang Hb 6-7,9 g/dl
Berat Hb<6g/dl
Gejala umum :
Sistem kardio vascular : lesu, cepat
lelas, takikardi, sesak nafas waktu
kerja, gagal jantung dll
Sistem saraf : sakit kepala, pusing,
telinga mendengung, mata
berkunang-kunang,kelemagan otot,
lesu, perasaan dingin pada
ekstremitas
Mengapa darah dlm tubuh tidak
habis meski di donorkan
Karena ada proses hematopoiesis, Sel induk yang paling primittif
sebagai sel induk pluripotent. Sel induk pluripotent mempunyai sifat :
1.Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga
tidak akan pernah habis meskipun terus membelah.
2.Poliferatif : kemampuan membelah atau memperbanyak diri.
3.Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-
sel dengan fungsi tertentu
Yang dipengaruhi oleh sel pertumbuhan yaitu hormon glikoprotein
yang mengatur poliferasi dan diferensiasi sel-sel progenitor
hemopoietik dan fungsi sel-sel matur.

Jumlah hyang di donorkan : 250 ml- 500 ml (sesuai berat badan)

Kapita Selekta Hematologi, A.V. Hoffbrand. J.E. Pettit. P.A.H. Moss,


edisi4
Bakta, I Made,Prof. Dr; 2006; Hematologi Klinik Ringkas; Jakarta : EGC
Volume (maksimum)
- Pengambilan tidak boleh melebihi 13%
volume darah total (8,5 mL per kg berat
badan)
- 650 mL plasma dan trombosit diluar
antikoagulan per pengambilan

Permenkes No.91 Tahun 2015 tentang


Pelayanan Transfusi Darah AABB.2016.
DHQ Flowcharts v2.0
Berapa kandungan fisiologi darah
dlm keadaan normal
Sel Darah Merah ( Eritrosit )
Sel Darah merah itu sendiri
Wanita : 4,2 5,4 juta/mm3
Pria : 4,7-6,1 juta/mm3
Bayi < 3bulan : 4,0-5,6 juta/mm3
3 bulan : 3,2-4,5 juta/mm3
1 tahun : 3,6-5,0 juta/mm3
12 tahun : 4,2-5,2 juta/mm3

Hemoglobin
Hemoglobin Wanita : 12-16 gr/dl
Hemoglobin Pria : 13,5-18 gr/dl
3 bulan : 13,6-19,6 gr/dl
1 tahun : 11-13 gr/dl
12 tahun : 11,5-14,8 gr/dl
Hematokrit
Hematokrit Wanita : 37-47 %
Hematokrit Pria : 42-52%
Bayi : 44- 64 %
3 bulan : 32-42%
3-6 tahun : 36-44%
10-12 tahun : 39-45%

Leukosit
Sel Darah Leukosit Dewasa : 4000-9000/mm3
Granulosit
Neutrofil : 55-70%
Eusinofil : 1-4%
Basofil : 0,5-1%
Agranulosit :
Limfosit :20-40%
Monosit : 2-8%

Trombosit
Trombosit : 150.000-450.000/mm3

Kapita Selekta Hematologi, A.V. Hoffbrand. J.E. Pettit. P.A.H. Moss, edisi4
Apa saja tahap tahap
hemopoesis
.Sel pluripotentyang terdapat di sumsum tulang berdiferensiasi dan berproliferasi menjadi sel-sel
dalam darah.
b.Sel berdiferensiasi menjadiColony-forming unit(CFU)yaitu:
sel stem myeloid/hematopoietic stem cell(CFU-GemmCD34CD33/CFU-S)
sel stem lymphoid
c.CFU selanjutnya menjadisel progenitor:
CFU-S menjadi
oCFU-E
oCFU-Meg
oCFU-Eo
oCFU-Baso
oCFU-GM
sel stem lymphoid menjadi prekursor T / NK dan prekursor B
d.Selanjutnya menjadi sel blast untuk tiap sel.
e.Hemopoietic Growth Factorakanmengatur diferensiasi dan proliferasi sel Progenitor, seperti :
i.Erythropoietin (EPO) diproduksi oleh Ginjal untuk meregulasi
Erythrocyt.
ii.Thrombopoietin (TPO) diproduksi oleh Hati untuk meregulasi
Platelet
iii.Beberapa sitokin diproduksi sel dalam sumsum tulang merah,
Leukosits, Macrophage (M), Fibroblast dan Endothel untuk meregulasi semua sel darah
Sumber : Kapita Selekta Hematologi, Edisi 4
Kapan hemapoesis terjadi
Sesuai lama hidup sel darah tersebut :
Eritrosit : 120 hari
Leukosit : 4-5 hari
Trombosit :7-10 hari

Kapita Selekta Hematologi, A.V.


Hoffbrand. J.E. Pettit. P.A.H. Moss, edisi 4
Apa perbedaan sel induk dan sel
progenitor
Sel induk hemopoietik adalah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), butir pembeku (trombosit), dan juga beberapa
sel dalam sumsum tulangseperti fibroblast. Sel induk yang paling primittif sebagai sel induk
pluripotent. Sel induk pluripotent mempunyai sifat :
1.Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan pernah habis
meskipun terus membelah.
2.Poliferatif : kemampuan membelah atau memperbanyak diri.
3.Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel dengan fungsi tertentu.
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoietik dapat dibagi menjadi :
1.Pluripotent stem cell : sel induk yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh
jenis sel-sel darah.
2.Committed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmen untuk berdiferensiasi melalui
salah satu garis turunan sel. Contoh : sel induk mieloid dan sel induk limfoid.
3.Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya beberapa jenis sel.
Contoh : CFU-GM yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.
4.Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi satu jenis sel saja.
Contoh : CFU-E hanya dapat menjadi eritrosit, CFU-G hanya mampu berkembang menjadi
granulosit.

Bakta, I Made,Prof. Dr; 2006; Hematologi Klinik Ringkas; Jakarta : EGC


Sel progenitor:
Sel anakk dari sel punca pluripotent dengan potensi yang sudah berkurang
Disebut juga sel pembentuk colony (CFU- Colony forming unit) karena sel-
sel tersebut dapat membentuk koloni dari satujenis sel ketika diabaikan.
4 tipe progenitor:
1) garis keturunan eritroid CFU-Eritrosit (CFU-E)
2) garis keturunan trombotik CFU-Megakariosit (CFU-Meg)
3) garis keturunan limfoid CFU-Limfosit pada semua tipe (CFU-L)
4) Garis keturunan granulosit-monsit dari CFU-granulosit-monosit (CFU-GM)
5) Keempat progenitor/CFU menghasilkan SEL PREKUSOR dengan
karakteristik morfologi sel yang mulai berdiferensiasi, yang
mengidentifikasikan tipe sel matur yang akan dicapai

Histlogi dasar junqueira dan atlas edisi 12


Syarat syarat pendonor
a.Umur 17 - 65 tahun
b.Berat Badan minimal 50 kg
c.Suhu tubuh 36,6 - 37,5o C
d.Denyut nadi 50 -100 /menit
e.Tekanan darah : Sistole : 110 - 160 mmHg, Diastole : 60 -100 mmHg
f.Hemoglobin minimal : 12,5 g/dl (tenggelam)
g.Jumlah Penyumbangan pertahun maksimal : 5 kali dengan jarak 3 bulan
h.Khusus wanita : tidak sedang haid, hamil, menyusui.
i.Tidak berpenyakit jantung, , hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, dll
j.Tidak mengalami pendarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis
k.Kulit lengan sehat
l.Tidak menerima transfusi darah / komponen darah dalam 6 terakhir.
m.tidak menderita penyakit infeksi, malaria, hepatitis, HIV/AIDS
n.Bukan pecandu alkohol / narkoba.
o.tidak mendapat imunisasi dalam 2 - 4 minggu terakhir dan tidak demam
p.Tidak digigit binatang yang menderita raibies dalam 1 tahun terakhir
q.Beritahu petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV


Tes apa saja utk mengetahui jumlah
darah dlm tubuh
Tempat terjadi Hematopoesis di
organ apa, waktunya kapan
1. Janin :
Mesoblast ik 0-2 bulan (kantung kuning terlur)
Hepatik 2-7 bulan (hati,limpa)
Myeloid 7-9 bulan (sumsum tulang)
2. Bayi- 20th : Sumsum tulang (pada semua
tulang)
Dewasa(>20th) : Vertebra, tulang iga, sternum, tulang
tengkorak, sakrum dan pelvis, ujung proksimal femur.

Kapita Selekta Hematologi, A.V. Hoffbrand. J.E. Pettit.


P.A.H. Moss, edisi 4
Pada Sumsum tulang pada bagian
intrameduler dan ekstrameduler
Jika kebanyakan sel blast? Apa yg bermasalah?
Apa yg bakal terjadi? Apa yg dilakukan?
Masalah pada sumsum tulang ( struktur maupun fungsi), menyebabkan :
Kegagalan maturasi ; mielodisplastik
Sindroma Dismielopoetik (SDM) primer adalah suatu sindrom yang di tandai oleh
displasi dari sistem hemopoetik (dysmyelopoesis,dyserthoropoesis,
dandysthrombopoesis), baik tunggal maupun campuran, disertai dengan gangguan
maturasi dan diferensiasi yang sebelumnya belum diketahui. Jika penyebabnya
diketahui disebut SDM sekunder, misalnya defisiensi vitamin B12atau defisiensi asam
folat, pengobatan sitostatik, dan sebagainya.
SDM pada umumnya terjadi pada usia lanjut dengan rerata umur 60-75 tahun; laki-
laki sedikit lebih sering daripada perempuan dan penyebabnya sampai saat ini masih
belum diketahui.
Pada gambaran sumsum tulang dapat dijumpai gambaran sel yang hiperseluler
dengan jumlah aktifitas hematopoiesis yang masih baik, berlawanan dengan temuan
di darah tepi yang terjadi penurunan jumlah sel. Hal ini menunjukkan adanya
ketidakefektifan hematopoiesis. Juga dapat ditemukan berbagai kelainan bentuk sel
dan perubahan megaloblastik, seperti binukleasi, internuclear bridging,
dankaryorrhexispada seri eritrosit; neutrophil hipersegmen, hiposegmen,
hipogranular, dangiant stabpada seri granulosit; dan hipo/hiperlobulasi dan
mikromegakariosit pada seri megakariosit.
MANIFESTASI KLINIS
SDM sering ditemukan pada pasien usia lanjut antara umur 60-75 tahun, dan pada sebagian kasus pada umur < 50 tahun; laki-laki
sedikit lebih sering daripada perempuan. Keluhan dan gejala secara umum lebih dikaitkan dengan adanya sitopenia. Umumnya pasien
datang dengan keluhan cepat lelah, lesu yang disebabkan anemia. Perdarahan karena trombositopenia dan infeksi atau panas yang
dikaitkan dengan leukopenia/neutropeni juga dapat menjadi keluhan pasien walaupun sedikit kurang sering. Pada sebagian kecil dan
sangat jarang dari pasien terjadi splenomegali atau hepatomegali
Beberapa regimen terapi telah digunakan pada pasien SDM, tetapi sebagian besar tidak efektif di dalam merubah perjalanan
penyakitnya. Karena itu pengobatan pasien SDM tergantung dari usia, berat ringannya penyakit dan progresivitas penyakitnya. Pasien
dengan klasifikasi RA dan RAEB pada umumnya bersifatindolentsehingga tidak perlu pengobatan spesifik, cuma suportif saja.
Cangkok Sumsum Tulang (Bone Marrow Transplatation)
Cangkok sumsum tulang alogenik merupakan pengobatan utama pada SDM terutama dengan usia < 30 tahun, dan merupakan terapi
kuratif, tetapi masih merupakan pilihan < 5% dari pasien.
Kemoterapi
Pada fase awal dari SDM tidak dianjurkan untuk diberikan kemoterapi, umumnya diberikan pada tipe RAEB, RAEB-T, CMML. Sejak tahun
1968 pengobatan ARA-C dosis rendah yang diberikan pada pasien SDM dapat memberikanresponse rateantara 50 75 % dan respons
ini tetap bertahan 2 14 bulan setelah pengobatan. Dosis ARA-C yang direkomendasikan adalah 20 mg/m 2/hari secara drip atau 10
mg/m2/hari secara subkutan setiap 12 jam selama 21 hari.
GM-CSF atau G-CSF
Pada pasien SDM yang mengalami pansitopeni dapat diberikan GM-CSF atau G-CSF untuk merangsang diferensiasi darihematopoetic
progenitor cells. GM-CSF diberikan dengan dosis 30 500 mcg/m2/hari atau G-CSF 50 1600 mcg/m2/hari (0,1 0,3
mcg/kgBB/hari/subkutan) selama 7 14 hari.
Lain-lain
Piridoksin, androgen, danazol, asam retinoat dapat digunakan untuk pengobatan pasien SDM. Piridoksin dosis 200 mg/hari selama 2
bulan kadang-kadang dapat memberikan respon pada tipe RAEB walaupun sangat kecil. Danazol 600 mg/hari/oral dapat
memberikanresponse rate21 33 % setelah 3 minggu pengobatan.

Manual of Clinical Hematology


ningrum: July 5, 2009: Myelodysplasia Syndrome: Interna,med papers

Anda mungkin juga menyukai