Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH FARMASI

GASTRITI
S

Oleh:
Oleh:
Atika
Atika Sugiarto
Sugiarto
G99142057
G99142057

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
prevalensi diperkirakan > 1.7 milyar
penduduk.
Pada negara berkembang usia dini ; pada
negara maju sebagian besar dijumpai pada
usia tua.
Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011
gastritis masuk dalam 10 besar penyakit
dengan posisi peringkat ke-6 pada pasien
rawat jalan dan peringkat ke-5 pada pasien
rawat inap
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
defini
si
etiologi &
faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisiol
ogi
Gastritis gaster (lambung) dan itis
klasifika
(inflamasi/peradangan). si

gastritis proses inflamasi pada lapisan diagnosi


s
mukosa dan submukosa lambung, yang
tatalaksa
berkembang bila mekanisme protektif na

mukosa tidak berfungsi baik dan lambung


dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan
lain. Secara hispatologi dapat dibuktikan
dengan adanya infiltrasi sel-sel radang (Hirlan
dalamSuyono, 2001)
defini
si
etiologi &
faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisiol
ogi
gastritis suatu keadaan peradangan atau klasifika
perdarahan mukosa lambung yang dapat si

bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Lindseth dalam diagnosi


s
Prince, 2005)
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung tatalaksa
na
paling sering diakibatkan oleh ketidakteraturan diet,
misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan
makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh
penyebab yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks
empedu atau terapi radiasi (Brunner, 2000)
definisi
etiologi
& faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisiol
ogi

klasifika
si

diagnosi
s

tatalaksa
na
definisi
etiologi
& faktor
resiko

epidemiol
ogi

O
Helicobacter
Alkohol
Rokok
Teh
Kopi
Pola
S
Usia
tres patofisiol
ogi

klasifika
si

diagnosi
s

tatalaksa
na
definisi
etiologi &
faktor
resiko

epidemio
logi

patofisiol
prevalensi diperkirakan diderita > 1.7 milyar ogi

penduduk. klasifika
si
Pada negara berkembang sering pada usia dini ;
diagnosi
pada negara maju sebagian besar pada usia tua. s
Di Inggris, 6-20% pada usia 55 tahun dengan tatalaksa
prevalensi 22% pada semua umur . na

di Surabaya 31.2%, Denpasar 46%, serta survey di


Jakarta (2010) yang melibatkan 1.645 responden
didapatkan kasus gastritis mencapai 60%; di Medan
sebesar 91.6%.
definisi
etiologi &
faktor
resiko

epidemio
logi

patofisiol
ogi

klasifika
Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 si

gastritis masuk dalam 10 besar penyakit dengan diagnosi


s
posisi peringkat ke-6 pada pasien rawat jalan dan
peringkat ke-5 pada pasien rawat inap tatalaksa
na
Environment Healt Country Profile World Health
Organization (2012) angka kejadian gastritis di
Indonesia adalah 40.8% yang terjadi pada daerah-
daerah di Indonesia dengan total 274.396 kasus
dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Patofisiologi dasar dari gastritis adalah gangguan definisi
keseimbangan faktor agresif (asam lambung dan etiologi &
pepsin) dan faktor defensif (ketahanan mukosa). faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisio
logi

klasifika
si

diagnosi
s

tatalaksa
na
definisi
etiologi &
faktor
resiko

Gastritis epidemiol
ogi

patofisiol
ogi

klasifik
asi

diagnosi
s

tatalaksa
na
definisi
etiologi &
faktor
resiko
Anamnesis epidemiol
ogi

patofisiol
ogi

klasifika
si

diagno
sis

tatalaksa
na
definisi
etiologi &
faktor
resiko
Pemeriksaan Fisik nyeri tekan pada area epigastrium
epidemiol
ogi

patofisiol
ogi

klasifika
si
Pemeriksaan Penunjang diagno
sis

tatalaksa
na
definisi
etiologi &
faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisiol
ogi

klasifika
si
Penatalaksanaan umum dan utama pada gastritis
diagnosi
menghilangkan etiologinya.Diet lambung, dengan s
porsi kecil dan sering serta menghindari faktor-
tatalaks
faktor pencetus. Obat-obatan ditujukan untuk ana
mengatur sekresi asam lambung, berupa antasida,
inhibitor pompa proton, dan antagonis reseptor H2.
definisi
etiologi &
faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisiol
Antasida ogi

klasifika
si

diagnosi
s

tatalaks
ana
definisi
etiologi &
faktor
resiko

epidemiol
ogi
Antagonis Reseptor H2
patofisiol
ogi

klasifika
si

diagnosi
s

tatalaks
ana
definisi
etiologi &
faktor
resiko

epidemiol
ogi

patofisiol
ogi

klasifika
si

diagnosi
s

tatalaks
ana
BAB III
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien

Nama : Ny. A
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Karyawati
Alamat : Surakarta
Data Subjektif

Keluhan Utama
Nyeri ulu hati sejak 7 hari yang
lalu.
Data Subjektif

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 7
hari yang lalu.
hilang timbul namun semakin memberat.
seperti ditusuk-tusuk terutama bila telat makan dan
menetap selama kira-kira 15 menit hingga 1 jam
setelah makan.
Nyeri dirasakan berkurang bila pasien makan.
Biasanya keluhan menghilang setelah pasien membeli
obat-obatan di warung, namun saat ini nyeri sudah
tidak berkurang dengan obat-obatan di warung.
Riwayat Penyakit Sekarang
Selain itu pasien juga mengeluh mual namun tidak
muntah.
Muntah darah (-), kembung (-), perut membesar (-),
perut merongkol (-), BAB hitam (-). demam, sesak,
batuk disangkal.
Pasien mengaku sering mengkonsumsi makanan
pedas dan asam serta sering terlambat makan
karena aktivitasnya yang padat.
Kebiasaan minum air putih sehari 5-8 gelas. BAK 4-6
kali/ hari, rasa panas saat BAK (-), anyang-anyangan
(-), berat badan menurun (-).
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaku bahwa sebelumnya pasien pernah
mengalami keluhan serupa sejak 5 tahun yang lalu
dan hilang timbul.
Lalu 4 bulan yang lalu pasien mengalami keluhan
serupadan telah dilakukan pemeriksaan dan
dikatakan bahwa terdapat perlukaan pada dinding
lambungnya.
Pasien mengaku tidak pernah minum obat lambung
lagi sejak 4 bulan tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa : (+)


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa : disangkal


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat Kebiasaan

Riwayat minum alkohol : disangkal


Riwayat minum obat bebas : (+) obat
antasid
Riwayat makan-makanan pedas dan
asam :(+), sering terlambat makan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat olah raga : jarang
Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang perempuan


berusia 25 tahun.
Saat ini pasien tinggal bersama
suaminya dan seorang anaknya.
Pasien bekerja sebagai karyawati dan
berobat dengan fasilitas BPJS.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

COR
Dalam batas normal KEPALA
Dalamb batas normal

LEHER
Dalam batas normal
PULMO
Dalam batas normal

ABDOMEN
I: DP//DD
A: Bising usus (+) N
P: Timpani
P: Supel, Nyeri tekan (+) r.
EKSTREMITAS epigastrium, hepar/lien
Dalam batas normal tidak teraba
Diagnosis Banding

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Darah Pemeriksaan Endoskopi


Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hb 13,5 g/dl 13,5-17,5 Ditemukan erosi pada
Hct 39 % 33-45 mukosa gaster
AE 4,7 106 / L 4,5-5,9
AL 9,8 103 / L 4,5-11
AT 160 103/ L 150-450
MCV 91,21 Fl 82-92
MCH 31,27 pg/sel 27-31
MCHC 34,29 gr /dl 32-37
Na 136 mmol/L 136-145
K 3,9 mmol/L 3,3-5,1
Cl 105 mmol/L 98-106
Ureum 1,0 mg/dl 0,9-1,3
Creatinin 23 mg/dl <50
HbsAg Non reaktif
Diagnosis Kerja

Gastritis Kronis
Penatalaksanaan

Non
Prognosis

Ad Vitam : dubia ad bonam


Ad Sanam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam: dubia ad bonam
Resep :
BAB IV
PEMBAHASAN OBAT
MYLANTA TABLET KUNYAH

Farmakologi
Mylanta merupakan salah satu merk dagang
antasida.
Antasida mengandung senyawa magnesium
hidroksida, aluminium hidroksida, dan
kalsium karbonat serta simetikon.
Antasida adalah obat yang menetralkan asam
lambung sehingga efektifitasnya bergantung
pada kapasitas penetralan dari antasida
tersebut.
Antasida ideal adalah yang memiliki kapasitas
penetralan yang besar, juga memiliki durasi kerja
yang panjang dan tidak menyebabkan efek lokal
maupun sistemik yang merugikan.
Secara kimia antasida merupakan basa lemah yang
bereaksi dengan asam lambung membentuk garam
dan air.
Magnesium dan aluminium, keduanya dengan sifat
netralisasi baik tanpa diserap usus merupakan
pilihan pertama.
Komposisi
Tiap tablet kunyah mengandung:
Aluminium hidroksida gel kering 200 mg
Magnesium hidroksida 200 mg
Simetikon 20 mg

Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala yang
berhubungan dengan kelebihan asam lambung,
gastritis, tukak lambung, tukak duodenum,
dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung
dan nyeri ulu hati.
Dosis
Dewasa: 1-2 tablet 3-4 kali sehari.
Anak-anak 6-12 tahun: -1 tablet 3-4 kali sehari.
Diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam
setelah makan dan menjelang tidur, sebaiknya
dikunyah dahulu.

Efek Samping
Efek samping yang umum adalah sembelit,
diare, mual, muntah, dan gejala-gejala tersebut
akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
OMEPRAZOLE

Farmakodinamik
Omeprazole yang berikatan dengan proton (H +)
sulfenamid bereaksi secara cepat dengan gugus merkapto
(SH) dari H+, K+-ATPase ikatan disulfide diantara inhibitor
aktif dan enzim menginaktifkan enzim secara efektif
menghambat pembentukan asam lambung
Farmakokinetik
Dimetabolisme secara sempurna terutama dihati
95% natrium omeprazole terikat pada protein plasma
Efek Samping
menstimulasi pertumbuhan sel ECL (enterochromaffin-likecells)
Perlu diperhatikan pertumbuhan bakteri berlebih di saluran
cerna
Dosis
Terapi empiris gastritis: 1x20mg sebelum makan, lama
pengobatan memerlukan waktu 4 minggu, dan dapat diperpanjang
sampai 4 minggu lagi.
BAB V
PENUTUP
Diagnosis gastritis ditegakkan bila dari anamnesis ,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada pasien ini terdapat keluhan nyeri ulu hati yang
dominan. Keluhan dirasakan selama 7 hari dan
mulai timbul sejak 4 bulan sebelum masuk rumah
sakit, pada pemeriksaan didapatkan adanya nyeri
tekan pada daerah epigastrium serta dari
pemeriksaan endoskopi didapatkan erosi pada
mukosa gaster.
Untuk itu pada pasien ini didiagnosis dengan
gastritis kronik.
Terapi :
Non

Anda mungkin juga menyukai