Anda di halaman 1dari 34

SEMINAR KASUS

DIABETES MELITUS II DENGAN


GANGREN

Oleh:
Kelompok 16
1. Yohana Eka Rismawati R., S.Kep
131623143001
2. Nailiyatul Faricha, S.Kep
131623143002
3. Nur Khafidhoh, S.Kep
131623143004
4. Erlia Widyaningrum, S.Kep
131623143005
5. Harunatusyarifah, S.Kep
131623143006
6. Nur Khriesna Habita, S.Kep
A.
DEFINISI
Menurut American Diabetes Association (ADA), DM adalah
kelompok penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemia
yang terjadi akibat gangguan sekresi insulin, penurunan
kerja insulin, atau akibat dari keduanya.
Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi dari
diabetes ditandai dengan adanya luka terbuka pada
permukaan kulit dan disertai dengan neuropati pada
jaringan setempat (Armstrong et al., 2013).
Luka diabetes dengan gangren didefinisikan sebagai
jaringan nekrosis atau jaringan mati yang disebabkan oleh
karena adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada
bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti (Taber, 1990
dalam Maryunani, 2013).
B.
KLASIFIKA
Klasifikasi menurut American Diabetes
SI
Association (ADA) tahun 2015:
Diabetes Melitus tipe 1
Diabetes Melitus tipe 2
Gestasional Diabetes Melitus (GDM)
Diabetes tipe spesifik
a. Sindrom diabetes monogenik
b. Penyakit eksokrin pankreas
c. Karena pengaruh obat atau zat kimia
B.
KLASIFIKA
Klasifikasi menurut Inzucchi (2004):
SI
DM tipe I (Insulin Dependen Diabetes Mellitus
atau IDDM) DM Tipe I (IDDM)
DM tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes
Mellitus atau NIDDM)
B. KLASIFIKASI
cont
Sistem derajat/ Grade Wagner untuk luka diabetes melitus
Derajat 0 = Tidak ada lesi yang terbuka, Bisa terdapat
deformitas atau selulitis (dengan kata lain: kulit utuh, tetapi
ada kelainan bentuk kaki akibat neuropati).
Derajat 1= luka superficial terbatas pada kulit.
Derajat 2= luka dalam sampai menembus tendon, atau
tulang
Derajat 3= luka dalam dengan abses, osteomielitis atau
sepsis persendian
Derajat 4= Gangren setempat, di telapak kaki atau tumit
( dengan kata lain : gangren jari kaki atau tanpa selulitis)
Derajat 5= Gangren pada seluruh kaki atau sebagian
tungkai bawah. (Muryunani, 2013)
C.
ETIOLOGI
Diabetes Melitus
Kelainan sel beta pankreas
Faktor faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel
beta
Gangguan sistem imunitas
Kelainan insulin
Gangren Diabetik
Faktor Endogen Faktor Eksogen
Genetik Trauma
Metabolik Infeksi
Angiopati Obat
diabetik
Neuropati
diabetik
D. MANIFESTASI
KLINIS
Diabes Melitus
Gejala klasik DM yaitu polipagi, polidipsia dan
poliuria
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Keluhan badan terasa lemah, keluar keringat
dingin
Mata kabur
Kesemutan
Gatal-gatal di beberapa bagian tubuh sampai juga
bisa ke seluruh tubuh
Disfungsi ereksi pada pria
D. MANIFESTASI KLINIS
cont
Gangren Diabetik
Tubuh kram, lemah pada tungkai
Kesemutan pada tungkai
Nyeri pada tungkai saat istirahat
Kemerahan yang semula kecil akan semakin meluas
disertai nyeri
Demam, berkaitan dengan adanya inflamasi lokal
maupun sistemik
Timbul bau pada luka
Manifestasi gangguan pembuluh darah berupa: ujung
kaki terasa dingin, nyeri kaki dimalam hari, denyut
arteri hilang, kaki terlihat pucat bila dinaikkan.
E.
PATOFISIOLOGI
Defisiensi insulin hiperglikemia yang parah

diuresis osmotik glukosuria

poliuri
polifagi dan astenia

dehidrasi dan timbul polidipsi


arterosklerosis

gangren
F. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
Glukosa darah
Asam lemak
Gas darah arteri: PH menurun, HCO2
menurun
Serum kreatinin (meningkat/menurun)
Urine: gula+positif
Elektrolit Na, K, Fosfor
G.
KOMPLIKA
Diabetes melitus
SI
Gangren kaki diabetic
Neuropathy
Nephropatgy
Chronic heart disease
Gangren diabetik
Osteomielitis
Sepsis
Kematian
ASUHAN KEPERAWATAN DM
type II dengan Gangren
A. Pengkajian
Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku, bangsa, No.RM, tanggal
masuk
Keluhan utama
Adanya kesemutan pada kaki/tungkai bawah, kaji adanya
luka yang lama tidak sembuh, berbau, nyeri tekan, atau
nyeri luka
Riwayat kesehatan sekarang
Kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka, upaya yang
telah dilakukan untuk
Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat DM atau penyakit lain yang
Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit DM
B. Pemeriksaan Fisik
Status Kesehatan Umum
Keadaan penderita, kesadaran, tinggi badan, berat
badan, tanda-tanda vital, suara bicara
Kepala dan Leher
Kaji bentuk kepala dan rambut, adakah pembesaran
kelenjar pada leher, telinga berdenging, gangguan
pendengaran, lidah terasa tebal, gusi bengkak,
penglihatan kabur,
Sistem Integumen
Kaji turgor kulit dan adanya luka, warna kehitaman bekas
luka, suhu kulit di daerah ulkus dan gangren,
kemerahan sekitar luka, tekstur kulit, rambut dan kuku
B. Pemeriksaan Fisik (cont)
Sistem Pernapasan
Adakah sesak napas, napas bau, batuk, nyeri dada
Sistem Kardiovaskuler
Kaji apakah ada gangren yang menurun, nadi lemah, takikardi,
bradikardi, aritmia dan kardiomegali
Sistem Gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi
dehidrasi, perubahan berat badan
Sistem Urinary
Poliuri,retensi urin, inkontinensia urin, rasa panas saat berkemih
Sistem Neurologis
Terjadi penurunan sensoris, anorexsia, mengantuk
C. Pemeriksaan Laboratorium
Darah: GDS, GD puasa, dan GD 2 jam PP
Urine: pemeriksaan glukosa urin
Kultur: untuk mengetahui jenis luka dan
kuman
D. Pemeriksaan penunjang lain
RO
MRI
Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi b.d trauma jaringan
Defisit perawatan diri b.d kelemahan
fisik
Kerusakan Integritas Kulit
Resiko cidera
Hipertermi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DM TYPE II GANGREN
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
DI RUANG PANDANWANGI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
TANGGAL 20 MARET s/d 31 MARET 2017
Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Keluhan saat MRS :
2 minggu sebelum MRS klien mengalam bengkak pada
kaki sebelah kanan, disertai demam dan nyeri cekot
cekot, hilang timbul, nyeri tekan pada daerah yang
bengkak, 2 hari sebelum MRS (tgl 18 maret) keluhan
semakin parah yaitu lukanya semakin merah, bengkak
dan ada yang mengeluarkan cairan disertai bau busuk,
mual muntah pusing, tidak bisa berjalan.
Keluhan saat ini :
Kaki terasa cekot cekot, nyeri pada kaki, badan terasa
tidak enak, terasa demam, terutama pada sekitar
tungkai
Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami :
Klien mengetahui menderita penyakit diabetes mulai tahun 2007 , dan
sejak itu klien rutin mendapatkan terapi insulin, novorapid 3 x 12
unit (pagi, siang dan sore) lavemir 10 unit malam hari.
Pernah dirawat / MRS :
Keluarga klien menyatakan pernah dirawat di RS dr Suwandi Surabaya
dengan penyakit DM sekitar 3 bulan yang lalu, terdapat bengkak
pada kaki namun tidak dijumpai ulkus, kemudian pulang dengan
berobata jalan.
Riwayat alergi :
Klien tidak memiliki alergi obat
Riwayat Penyakit Keluarga :
Klien mengaku di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
diabetes, diabetes dari keluarga disangkal oleh klien
Diagnosa Medis dan Terapi :
DM type II dengan gangren (walker stadium 3) , sepsis
Inj ceftriaxone 2x1 gr
Metronidazole drip 3x500 mg
Paracetamol 500mg 4x1 tab
Ranitidin 2x50 mg
Metoclopramide 10-0-10
NR 3x12 unit
Lavemir 0-0-14 (malam)
Aspirin 100mg-0-0 (pagi)
Kcl 25meg/12 jam dalam Pz 500 cc
Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : Kompos mentis
GCS :
Mata :4 Verbal : 5 Motorik : 6
Tanda-tanda vital
Nadi : 108x menit
TD: 120/60 mm/hg
RR: 20x/menit
Suhu : 37,8 derajat celcius
Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium yang berhubungan
Tanggal 20 maret 2017
Hb 8,3 mg/dl (Nilai rujukan = 11,7-15,5 g/dl)
Mcv 83,9 (Nilai rujukan = 86,7 -102,3)
Mch 28,6 (Nilai rujukan = 27,1 32,4)
Na/K 128 (Nilai rujukan = 135-145n Molt)
Wbc46.920(Nilai rujukan = 3,37-10)
Kalium 2,59 (Nilai rujukan = 3,6- 5,0m Molt)
Clorid 93 (Nilai rujukan = 101-111m Molt)
Bun 38 (Nilai rujukan = 8-18mg/dl)
Creatinin 2,08 (Nilai rujukan = 0,5-0,9 mg/dl)
Bil direk 49 (Nilai rujukan = 0- 0,2 mg/dl)
Bil total 21 (Nilai rujukan = 0,1-1 mg/dl)
Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium yang berhubungan
Tanggal 20 maret 2017
BGA =
Pco2 24,3 (Nilai rujukan = 35-45 mmHg)
Po2 70,9 (Nilai rujukan = 80-100mmHg)
Hco3 19,5 (Nilai rujukan = 22-26 mmol/l)
Tanggal 22 maret 2017
Hematologi
Leukosit 46,92 (Nilai rujukan = 3,6-11ribu/ul)
Eritrosit 291 (Nilai rujukan = 4,1-5 jt/ul))
Hb 8,3 (Nilai rujukan = 11,7-15,5 gr/dl)
Trombosit 715 (Nilai rujukan = 130-400x10 (3))
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
kematian jaringan
Resiko infeksi berhubungan dengan paparan
mikroorganisme (ulkus)
Nyeri akut brhubungan dengan kerusakan jaringan

Anda mungkin juga menyukai