Anda di halaman 1dari 30

Referat

SINUSITIS
Pembimbing :
dr. Benhard B.J.P.,
Sp.THT-KL

Oleh : Olivia Halim Kumala


11-2014-220
Anatomi Sinus Paranasal


Kompleks Ostio-Meatal
FUNGSI SINUS PARANASAL

Mengatur kondisi udara


Penahan suhu
Membantu keseimbangan kepala
Membantu resonansi suara
Peredam perubahan tekanan udara
Membantu produksi mukus untuk
membersihkan rongga hidung
Epidemiologi
Antara 1,3 dan 3,5 per 100 kasus per tahun.
Di Amerika 1 dari 7 orang usia dewasa.
Setiap tahunnya 31 juta orang usia
produktif.
Lebih sering terjadi awal musim gugur dan
musim semi.
Meningkat seiring dengan meningkatnya
kasus asma, alergi, dan penyakit traktus
respiratorius lainnya.
Etiologi
Pada sinusitis etiologi bisa disebabkan
karena 3 faktor, yaitu :
1.Sebab-sebab lokal.
2.Faktor-faktor predisposisi regional.
3.Faktor-faktor sistemik
Sebab-Sebab Lokal
Patologi septum nasi seperti deviasi
septum.
Hipertrofi konka media.
Polip nasi.
Tumor di dalam rongga hidung.
Rinitis alergi dan rinitis kronik.
Polusi lingkungan, udara dingin dan kering
Faktor-Faktor Regional
Faktor-Faktor Sistemik

- Keadaan umum yang lemah, seperti malnutrisi.


- Diabetes yang tidak terkontrol.
- Terapi steroid jangka lama.
- Diskrasia darah.
- Kemoterapi dan keadaan depresi metabolisme.
Edema di
PATOGENESIS
osteomeatal Terjadi gangguan drainase
komplek, mukosa yang dan ventilasi, shg silia kurang
berhadapan akan saling aktif, lendir yang diproduksi
bertemu, shg silia tdk dapat makin kental. merupakan
bergerak & lendir tdk dpt media yang baik utk
dialirkan tumbuhnya bakteri patogen

Hipoksia dan retensi


lendir timbul infeksi oleh
bakteri anaerob

Terjadi perubahan
Bila proses terus jaringan menjadi
berlanjut maka akan hipertrofi, polipoid atau
terbentuk polip pembentukkan kista.
Sinusitis Akut (4 minggu)
Objektif
1.Sinusitis Akut
- Rinosk. Ant Pus dalam hidung
- Rinosk. Post Sekret mukopurulen dalam nasofaring
- Sinus maksilaris terasa nyeri pada palpasi dan perkusi
2. Sinusitis Subakut
- Sama dengan sinusitis akut
3. Sinusitis Kronik
- Pada pemeriksaan klinis tidak seberat sinusitis akut
- Tidak terdapat pembengkakan wajah
- Rinoskopi ante-posterior = sinusitis akut
Pemeriksaan Fisik Sinus
Paranasal
Pembengkakan pada muka berwarna kemerah-merahan
Palpasi Nyeri tekan
Transluminasi : sinus frontalis dan maksilaris

Tampak gelap di daerah infraorbitaantrum


pus/mukosa antrum menebal/neoplasma di dalam
antrum
Kista yang besar di dalam sinus maksilaris tampak
terang. Foto rontgen perselubungan berbatas tegas di
dalam sinus maksilaris.
Pemeriksaan Penunjang

Foto kepala posisi Caldwell


Foto kepala lateral
Foto kepala posisi Waters
Foto kepala posisi
Submentoverteks
Foto Rhese
Foto proyeksi Towne
MRI
CT-Scan
Foto AP kepala posisi
Caldwell
Foto Lateral Kepala
Foto Kepala Posisi Waters
Garis orbitomeatus
membentuk sudut 37o
dengan kaset.

Foto Waters umumnya dilakukan


pada keadaan mulut tertutup.
Pada posisi mulut terbuka akan
dapat menilai daerah dinding
posterior sinus sfenoid dengan
baik.
Foto posisi Submentoverteks
Posisi submentoverteks
diambil dengan
meletakkan film pada
verteks, kepala pasien
menengadah sehingga
garis infraorbito meatal
sejajar dengan film.

Sinus frontalis dan


dinding posterior sinus
maksilaris
Foto posisi Rhese

Dapat
mengevaluasi
bagian posterior
sinus etmoid,
kanalis optikus
dan lantai dasar
orbita sisi lain
Foto Posisi Towne
berbagai variasi sudut angulasi
antara 30o- 60o ke arah orbitomeatal.
Proyeksi ini adalah proyeksi yang
paling baik untuk menganalisis
dinding posterior sinus maksilaris,
fisura orbitalis inferior, kondilus
mandibularis dan arkus zygomatikus
posterior
MRI
Lebih baik dalam struktur jaringan
lunak dalam sinus.
Kadang digunakan dalam kasus
suspek tumor dan sinusitis fungal
mendeteksi dan mengenali mukokel.
MRI dengan kontras merupakan
teknik terbaik untuk mendeteksi
empiema subdural atau epidural
CT-Scan
Penebalan mukosa
Air-fluid level (kadang
-kadang)
Perselubungan
homogen atau tidak
homogen pada satu
atau lebih sinus
paranasal.
Penebalan dinding sinus
dengan sklerotik (pada
kasus kasus kronik)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

Pungsi dan Irigasi sinus


Sinusitis ethmoidalis, frontalis, dan
sphenoidalis dilakukan tindakan pencucian
Proetz 2 kali dalam seminggu. Bila setelah
5 atau 6 kali tidak ada perbaikan dan klinis
masih tetap banyak sekret purulent, maka
perlu dilakukan bedah radikal
Proetz Displacement Therapy

Prinsip Terapi :
Membuat tekanan negatif dalam
ruang hidung dan sinus paranasal
untuk dapat mengisap sekret keluar.

Cara Kerja :
Teteskan larutan HCL Efedrin
0,5-1,5% untuk membuka ostium
yang kemudian masuk ke dalam
sinus
Penatalaksanaan
Pembedahan radikal
operasi Caldwell-luc

Pembedahan non radikal


Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS)
KOMPLIKASI
Komplikasi Sinusitis :
Osteomyelitis dan abses
subperiosteal
Kelainan orbita
Kelainan intrakranial
Kelainan paru
Prognosis
Sinusitis akut memiliki
prognosis yang sangat baik,
dengan perkiraan 70%
penderita sembuh tanpa
pengobatan. Sedangkan
sinusitis kronik memiliki
prognosis yang bervariasi. Jika
penyebabnya adalah kelainan
anatomi dan telah diterapi
dengan bedah, kadang
mengalami kekambuhan

Anda mungkin juga menyukai