Anda di halaman 1dari 42

HUBUNGAN KECEMASAN UJIAN

OSOCA DENGAN PERUBAHAN TEKANAN


DARAH MAHASISWA FK UMP ANGKATAN 2013

Oleh :
AMELIA KARTIKA APRIANI
NIM :70 2010 059

Ketua Penguji : dr. A. Shahab Sp.KJ


Penguji 1 : dr. RA Tanzila
Penguji 2 : drg. Nursiah Nasution, M.Kes
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
20 % populasi 40,7 % remaja
dunia mengalami mengalami
kecemasan kecemasan

11,6 % Penelitian dengan


Penelitian di Nepal
populasi di subyek mahasiswi
mahasiswa
indonesia Fakultas Kedokteran di
kedokteran tahun
mengalami Pakistan pada tahun
2005 tekanan darah
kecemasan 2002 , 88% subjek
awal normal, dan
menunjukkan
adanya peningkatan
peningkatan tekanan
pada tekanan darah
darah semasa ujian.
diastolic tekanan
darah pada laki-laki
dan perempuan
Penelitian Hubungan semasa ujian (P<0.05)
kecemasan ujian osoca dengan
perubahan tekanan darah
mahasiswa FKUMP 13
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara kecemasan
ujian Osoca dengan perubahan tekanan
darah mahasiswa Fakultas Kedokteran
UMP Angkatan 2013 ?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum
untuk menilai hubungan kecemasan ujian Osoca dengan
perubahan tekanan darah di kalangan mahasiswa FK UMP
angkatan 2013

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tekanan darah sebelum ujian.
2. Untuk mengetahui tekanan darah semasa ujian.
3. Untuk mengetahui tingkat kecemasan semasa ujian.
4. Untuk mengetahui perubahan tekanan darah sebelum
dan semasa ujian.
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Manfaat menambah ilmu pengetahuan para pembaca
terutama mengenai hubungan antara
teoritis
kecemasan ujian dengan perubahan tekanan
darah pada mahasiswa kedokteran.

Bagi Peneliti
Manfaat Bagi peneliti, penelitian ini merupakan kegiatan
praktis yang dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman.

Bagi bidang akademik


Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
bagi dunia pendidikan tentang efek kecemasan
ujian terhadap perubahan tekanan darah.

Bagi masyarakat ilmiah


Sebagai bahan masukan dan sebagai referensi
awal mengenai efek kecemasan ujian di masa
akan datang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif
Kecemasa mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan
n sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa
aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada
umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan
menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan
psikologis

Faktor penyebab
kecemasan :
a. Lingkungan
b. Emosi yang ditekan
Gejala-gejala kecemasan : c. Sebab-sebab fisik
a. menimbulkan rasa takut
b. Adanya emosi-emosi yang kuat
c. Diikuti oleh fantasi, delusi, ilusi, dan
Jenis-jenis kecemasan :
delusion of persecution (delusi yang
dikejar-kejar). a. Kecemasan ringan
mual dan muntah-muntah, badan b. Kecemasan sedang
terasa sangat lelah, banyak c. Kecemasan berat
berkeringat, gemetar. d. Kecemasan sangat
berat / panik
Tekanan Tekanan darah adalah gaya atau dorongan
Darah darah ke dinding arteri saat darah dipompa
keluar dari jantung keseluruh tubuh
(Palmer, 2007)

Klasifikasi tekanan darah :


Tekanan Darah Optimal : < 120/80 mmHg
Tekanan Darah Normal : < 130/85 mmHg
Tekanan Darah Tinggi : 130/85 139/89 mmHg
Hipertensi Ringan : 140/90 59/99 mmHg
Hipertensi Sedang : 160/100 179/109 mmHg
Hipertensi Berat : > 180/110 mmHg
Hipertensi Sistol Terisolasi : > 140/ < 90 mmHg
Kerangka Teori
Ujian
Osoca Gejala Otonomik
Rasa takut,
tidak Kecemasan
: Nyeri kepala,
berkeringat,
menyenangka Ujian palpitasi,
n, gelisah gangguan
lambung ringan
Saraf simpatik
bekerja (Vasopresor)

Hipotalamus
mengeluarkan Kelenjar
adrenalin dan ACTH

Vasokontriksi

Tekanan darah
meningkat (Fase
short time)
HIPOTESIS

Hipotesis Null
Tidak ada hubungan kecemasan ujian Osoca dengan perubahan tekanan
darah.
Hipotesis Alternatif
Ada hubungan kecemasan ujian Osoca dengan perubahan tekanan darah.
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik


yang akan menilai perubahan tekanan darah pada subjek
yang mengalami kecemasan ujian osoca.
WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN

Waktu : Penelitian
ini dilakukan pada
bulan Desember
2013

Tempat : Fakultas
Kedokteran,
Universitas
Muhammadiyah
Palembang,
Sumatera Selatan.
POPULASI PENELITIAN

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa di Fakultas Kedokteran Muhammadiyah
Palembang angkatan 2013 sejumlah 90 orang
mahasiswa.
SAMPEL PENELITIAN

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik random


sampling (acak) yang menepati kriteria inklusif dan
eksklusif.
n=
Formula Slovin : N
1 + N ( d )
n= N
1 + N ( d )
n= 90
1 + 90 ( 0,01 )
= 47.36 ~ 48 dengan krtiteria dropout 10%
= 48+5 = 53 orang
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi (90)
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0.1)
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
Kriteria inklusi
1. Mahasiswa yang bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian.
2. Mahasiswa yang memiliki IMT normal.

Kriteria eksklusi
1. Mahasiswa yang menghidapi penyakit sistemik.
2. Mahasiswa yang merokok dan minum alkohol.
3. Mahasiswa yang mengkonsumsi obat-obat seperti
dekongestan hidung, obat flu atau obat supresi makanan.

VARIABEL PENELITIAN

Variabel dependent
Tingkat kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadityah Palembang angkatan
2010 yang akan menghadapi ujian OSOCA yang
diukur menggunakan kuesioner HARS.

Variabel independent
Tekanan Darah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan
2010
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kecemasan
1. Definisi
Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai
ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum
dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak aman.
2. Alat ukur
Kuesioner HARS
3. Cara ukur
Mengisi Kuesioner
4. Skala
Ordinal
5. Interpretasi
Skor < 6 (Tidak ada kecemasan) 6-14
(Kecemasan ringan) 15-27 (Kecemasan sedang)
28-36( Kecemasan berat)
>36 (kcemasan berat sekali/panik)
DEFINISI OPERASIONAL
B. Tekanan Darah
1. Definisi
Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah
dipompa keluar dari jantung keseluruh tubuh (Palmer, 2007),
2. Alat Ukur
Spignomanometer Riester dan Stetoskop Littmann.
3. Cara Ukur
Di ukur tekanan darah dengan menggunakan spignomanometer yang
dililitkan di lengan dan diperiksa detak suara sitolik dan diastolik
menggunakan stetoskop
4. Skala
Ordinal
5. Interpretasi
Tekanan Darah Optimal : < 120/80 mmHg
Tekanan Darah Norma l : < 130/85 mmHg
Tekanan Darah Tinggi : 130/85 139/89 mmHg
Hipertensi Ringan : 140/90 159/99 mmHg
Hipertensi Sedang : 160/100 179/109 mmHg
Hipertensi Berat : > 180/110 mmHg
Hipertensi Sistol terisolasi : > 140 / < 90 mmHg
CARA PENGUMPULAN DATA

a) Sampel dipilih dan tekanan darah awal diukur seminggu


sebelum ujian blok 3 dan dicatat.
b) Pada periode ujian, ketika ujian blok, pada masa yang
sama ujicoba kuesioner HARS akan diedarkan kepada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang Angkatan 2013(sampel), skor HARS akan
dihitung dan mengisi juga formulir biodata.
c) Pada masa yang sama, tekanan darah diukur sampai
seluruh sampel terukur tekanan darahnya dan dicatat dalam
bentuk tabel.
d) Seterusnya, semua data yang diperoleh (data dalam tabel
dan juga data responden) dimasukkan dalam computer.

CARA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pengolahan Data
Editing, Collecting,
Processing, Cleaning,
Tabulating

Metode analisa data yang akan


digunakan adalah dependen T
test dan Chisquare
ALUR PENELITIAN

53 mahasiswa angkatan 2013


yang memenuhi kriteria inklusi
dan ekslusi

Pengukuran tekanan darah,


pengisian biodata seminggu sebelum
ujian Osoca

Pengukuran tekanan darah dan pengisian


kuesioner HARS semasa persiapan ujian

Analisis Kecemasan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada bulan
Desember 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, dengan total
sampel 53 orang. Teknik sampling yang di gunakan adalah teknik random
sampling ( acak ) yang menepati kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria
ekslusi.
4.1.1. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan mahasiswa semasa ujian


Frekuensi Persen
Tidak Ada
Kecemasan 3 5.7

Kecemasan Ringan
12 22.6

Kecemasan Sedang
26 49.1

Kecemasan Berat
7 13.2

Kecemasan Berat
Sekali/Panik 5 9.4

Total
53 100.0
4.1.2. Distribusi frekuensi tekanan darah mahasiswa sebelum ujian

Sistol sebelum ujian

Frekuensi Persen
Tek sistol sebelum 100 4 7.5
ujian
110 29 54.7

120 19 35.8

130 1 1.9

Total 53 100.0

Diastol sebelum ujian


Frekuensi Persen
Tek diastol 60 1 1.9
sebelum ujian
70 15 28.3

80 31 58.5
90 6 11.3

Total 53 100.0
4.1.3. Distribusi frekuensi tekanan darah mahasiswa semasa ujian

Sistol semasa ujian

Frekuensi Persen
Tek sistolik 100 3 5.7
semasa ujian
110 13 24.5
120 27 50.9
130 9 17.0
140 1 1.9
Total
53 100.0

Diastol semasa ujian

Frekuensi Persen
Tek diastol semasa 70 11 20.8
ujian
80 30 56.6
90 11 20.8
100 1 1.9
Total
53 100.0
4.1.4. Distribusi frekuensi selisih tekanan darah mahasiswa sebelum ujian dan
semasa ujian

Selisih sistol

Frekuensi Persen
Selisih tek darah sistol tidak berubah 26 49.1
sebelum dan semasa
ujian berkurang 1 1.9
bertambah 26 49.1
Total 53 100.0

Selisih diastol

Frekuensi Persen
Selisih tek darah diastol tidak berubah
41 77.4
sebelum dan semasa
ujian bertambah
12 22.6

Total
53 100.0
4.1.5. Analisis Uji T berpasangan (dependent T test) untuk mengkaji
perubahan tekanan darah mahasiswa

t df P
Sistol sebelum ujian -
Diastol semasa ujian
38.450 52 .000
Sistol semasa ujian -
Diastol semasa ujian 40.746 52 .000
4.1.6. Hubungan kecemasan ujian dengan perubahan tekanan darah

Selisih sistol

tidak berubah berkurang bertambah Total


tingkat_kec Tidak Ada
Kecemasan 2 0 1 3

Kecemasan
Ringan 5 0 7 12

Kecemasan
Sedang 15 0 11 26

Kecemasan Berat
2 0 5 7

Kecemasan Berat
Sekali/Panik 2 1 2 5

Total
26 1 26 53
Selisih diastol

tidak berubah bertambah Total


tingkat_kec Tidak Ada
Kecemasan 2 1 3

Kecemasan Ringan
8 4 12

Kecemasan Sedang
21 5 26

Kecemasan Berat
7 0 7

Kecemasan Berat
Sekali/Panik 3 2 5

Total
41 12 53
4.1.7. Uji chi-square untuk menilai hubungan kecemasan ujian dengan
perubahan tekanan darah.

Chi-Square Tests Tek darah sisttolik

df P
Pearson Chi-Square
8 .134

Chi-Square Tests Tek darah diastolik

df P
Pearson Chi-Square
4 .398
4.2 Pembahasan
Dari data yang dapatkan pada sejumlah 53 mahasiswa 3 orang ( 5,7%)
tidak ada kecemasan , 12 orang ( 22,6%) mengalami kecemasan
ringan, 26 orang ( 49,1%) mengalami kecemasan sedang, 7 orang
( 13,2%) mengalami kecemasan berat, 5 orang (9,4%) mengalami
kecemasan berat sekali/ panik.
Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Cahyono
bahwa mahasiswa rentan terhadap kecemasan dan depresi.
Permasalahan yang sering muncul dikalangan mahasiswa adalah
masalah yang berkaitan dengan dunia perkuliahan, seperti banyak
tugas mata kuliah yang di bebankan, ketegangan menghadapi masa
ujian, indeks prestasi kumulatif ( IPK ) kurang memuaskan.
Rentang tekanan darah sistol sebelum ujian adalah di antara
100mmHg-130mmHg, rentang tekanan darah diastol sebelum ujian
adalah di antara 60mmHg-90mmHg. Nilai minimal sistolik adalah
100mmHg. Sedangkan minimal tekanan darah diastol adalah
60mmHg. Nilai median sistol adalah 110mmHg dan 80mmHg
diastol. Dari hasil rentang tekanan darah sistol diastol sebelum
ujian menunjukan bahwa tekanan darah mahasiswa masih dalam
batas normal.

Rentang tekanan darah sistol semasa ujian adalah di antara


100mmHg-140mmHg, rentang tekanan darah diastol sebelum ujian
adalah di antara 60mmHg-100mmHg. Nilai minimal sistol adalah
100mmHg. Sedangkan minimal diastol adalah 60mmHg. Nilai
median sistol adalah 120mmHg dan 80mmHg diastol. Dan
semuanya masih dalam batas normal.
Berdasarkan uji t dependen yang dilakukan bagi tekanan darah
sistol sebelum ujian dan semasa ujian diperoleh nilai p yaitu nilai
sig. adalah 0.000 dan = 0.05. Maka, nilai p < nilai . Maka
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sistol
sebelum ujian dan semasa ujian.
Uji t dependen yang dilakukan bagi tekanan darah diastol sebelum
ujian dan semasa ujian menunjukkan nilai p =0.000 dan = 0.05.
Maka, nilai p < nilai . . Maka disimpulkan terdapat perbedaan
yang signifikan antara sistol sebelum ujian dan semasa ujian.
Berdasarkan teori dari T.Pramanik penelitian dilakukan di Nepal
terhadap mahasiswa kedokteran yang mempunyai tekanan darah
yang normal pada tahun 2005 menunjukkan bahwa adanya
peningkatan pada tekanan darah sistolik dan diastolik tekanan
darah pada laki-laki dan perempuan (P<0.05).
Mahasiswa dengan tidak ada kecemasan sebanyak 1 orang (33,3%)
mengalami perubahan tekanan darah sistolik. Pada mahasiswa dengan
kecemasan ringan 7 orang (58,3%). Mahasiswa dengan kecemasan ringan
mengalami perubahan tekanan darah sebanyak 11 orang ( 42,3%)
mengalami perubahan tekanan daraha sistolik. Mahasiswa dengan
kecemasan berat sebanyak 5 orang ( 71,4%) mengalami perubahan
tekanan darah sistolik. Mahasiswa dengan kecemasan berat sekali/panik
sebanyak 2 orang ( 40%), dan penurunan tekanan darah sistoliknya
sebanyak 1 orang (20,0%).
Dan pada mahasiswa dengan tidak ada kecemasan sebanyak 1 orang
(33,3%) mengalami perubahan tekanan darah diastolik. Pada mahasiswa
dengan kecemasan ringan 4 orang (33,3%). Mahasiswa dengan
kecemasan sedang mengalami perubahan tekanan darah sebanyak 5
orang ( 19,2%) mengalami perubahan tekanan darah diastolik. Mahasiswa
dengan kecemasan berat sebanyak 0 orang ( 0%) mengalami perubahan
tekanan darah diastolik. Mahasiswa dengan kecemasan berat sekali/panik
sebanyak 2 orang ( 40%).
Korelasi antara kecemasan ujian dengan selisih tekanan darah sistol
menunjukkan nilai signifikannya adalah 0,130. Nilai p > nilai . Maka
tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Korelasi selisih tekanan darah diastol menunjukkan nilai signifikannya
adalah 0,398. Nilai p > nilai . Maka tidak terdapat hubungan yang
signifikan.
Berdasarkan penelitian mahasiswa di Nepal bahwa salah satu hal yang
bisa meningkatkan tekanan darah adalah oleh reflex vestibule-
sympathetic akibat postur mahasiswa semasa membaca. Jadi
kecemasan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
perubahan tekanan darah yang di alami oleh mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa sebelum
ujian osoca semuanya dalam batas normal.
2. Tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa
semasa ujian osoca semuanya dalam batas normal
3. Dari sejumlah 53 mahasiswa paling banyak mengalami kecemasan
ringan yaitu 26 orang ( 49,1%).
4. Perubahan tekanan darah sistol sebelum ujian osoca dan semasa ujian
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan. Tekanan darah
diastol sebelum ujian dan semasa ujian terdapat perbedaan yang
signifikan antara sistol sebelum ujian dan semasa ujian.
5. Korelasi antara kecemasan ujian dengan selisih tekanan
darah sistol dan diastol menunjukkan nilai signifikan p > nilai
maka tidak terdapat hubungan yang signifikan.
5.2 Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalankan dalam menyelesaikan
penelitian ini, maka dapat diungkapkan saran kepada :
1. Untuk Mahasiswa.
Ujian menyebabkan kecemasan pada mahasiswa. Namun, sistem ujian tidak
dapat dieliminasi jadi dari mahasiswanya yang harus bisa menghilangkan
kecemasan, mental atau emosi yang negatif dan harus lebih percaya diri untuk
bisa menghadapi ujian.
2. Untuk Pembaca
Penelitian ini juga bisa diperdalam untuk mengkaji faktor spesifik yang
mempengaruhi hubungan kecemasan ujian dan perubahan tekanan darah serta
perubahan fisiologis lain yang terasosiasi dengan kecemasan pada masa akan
datang.
3. Untuk bidang akademik.
diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi dunia pendidikan tentang
efek kecemasan ujian terhadap perubahan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai