Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

AFASIA
Oleh:
dr. Vania Salsabila K.

Pembimbing:
dr. Tri Wiranto,

RSD KALISAT JEMBER


2017
Afasia
Definisi :
Kesulitan dalam memahami dan/ atau memproduksi
bahasa yang disebabkan oleh gangguan (kelainan
atau penyakit) yang melibatkan hemisfer otak.
Gangguan bahasa dan
Bicara
Terbagi dalam 4 Katagori
(Adams & Victors Principles of Neurology, 9th Edition)

Gangguanbicara dan bahasakarena penyakit yangsecara global


mempengaruhi fungsi luhur
Kehilangan atau penurunan produksi atau pemahaman bahasa
lisan atau tertulis karena suatu lesi didapat pada otak (Aphasia)
Sebuahcacat dalamartikulasidengan fungsimental yangutuh
danpemahaman bahasa lisan dan tulisandan sintaksyang normal
motorik disorder (Disarthria)
Perubahan ataukehilangan suarakarenagangguandarilaring
atauinervasinya (Disphonia)
Algoritme Klasifikasi Afasia Kortikal
Beberapa Bentuk Afasia Mayor

Bentuk Ekspresi Komprehensi Repetisi Menamai Komprehensi Menulis Lesi


afasia verbal membaca
Broca Tak Relatif Tergangg Tergangg Bervariasi Tergangg Frontal
lancar terpelihara u u u inf-post
Wernick Lancar Terganggu Tergangg Tergangg Terganggu Tergangg Temporal
u u u sup-post
Global Tak Terganggu Tergangg Tergangg Terganggu Tergangg Fronto-
lancar u u u temporal
Konduksi Lancar Relatif Tergangg Tergangg Bervariasi Tergangg Fasikulus
terpelihara u u u arkuatus,
girus
supra
marginal
Nominal Lancar Relatif Terpelihar Tergangg Bervariasi Bervariasi Girus
terpelihara a u angular,
temporal
sup-post
Transkort Tak Relatif Terpelihar Tergangg Bervariasi Tergangg Peri-
ikal lancar terpelihara a u u sylvian
motor ant
Transkort Lancar Terganggu Terpelihar Tergangg Terganggu Tergangg Peri-
ikal a u u sylvian
sensorik post
Disartria
Definisi

Ketidakmampuan/penurunan kemampuan dlm membentuk /memproduksi


bahasa yg mudah dimengerti akibat kelainan kontrol motorik dr organ
bicara (perifer).
Pembagian gangguan artikulasi

Paretic dysarthria
weakness of articulatory muscles
Soft, low-pitched, nasal voicing, gangguan pengucapan konsonan B,M,P
Causes include myopathies, neuromuscular junction disorders such as
myasthenia gravis, and lower motor neuron disease
Spastic dysarthria
speech is typically strained, slow, and monotonic
Bilateral upper motor neuron lesions compromising the corticobulbar tracts
ataxic dysarthria
bicara melambat, gangguan ritme, gangguan koordinasi bicara dan
bernafas
Penyakit serebelum akut/kronik (Ex : MS)
Extrapyramidal dysarthrias
in parkinsonism, and choreic dysarthria, which is observed in Huntington's
disease and other chorea syndromes
small lesions within Broca's area or the dominant frontal oral motor cortex
produce dysarticulation without disturbing core language function
Aphemia (cortical dysarthria)
Disfonia
Definisi

Kesulitan dalam fonasi (mengeluarkan bunyi atau suara).


Disfonia terjadi pada gangguan fungsi neuromuskular yang
melibatkan pita suara dan palatum
Ada 2 tipe
Vocal cord muscle paralysis or fatigability
Spasmodik

Disfonia spasmodik

Distonia segmental dan non progresif yang terjadi pada usia


pertengahan- lanjut
Etio: Spasme distonik dr otot laring.
Klasifikasi:
- tipe adduktorsuara seperti dipaksakan, bernada tinggi,
terdapat interupsi singkat yang berulang. Bernyanyi, berbisik,
merubah nada suara mengurangi spasme.
- tipe abduktor suara berbisik & serak.
Pemeriksaan
Hal-hal yang perlu diketahui terlebih dahulu
dalam pemeriksaan gangguan bahasa dan
cara berbahasa yaitu:
a. Bahasa asli penderita
b. Taraf pendidikan penderita
c. Bahasa kedua atau ketiga yang biasa
digunakan penderita
d. apa penderita kidal atau tidak
1. PEMERIKSAAN

2. Mental status
3. Pemeriksaan bahasa

Kelancaran bicara pasien disuruh menyebutkan


sebanyak mungkin nama hewan dalamwaktu 60detik,
catat kesalahan yg ada,contohnya: parafasia (N:18-20,
variasi5-7)

a) Komprehensi
Perintah
Pertanyaan ya atau tidak
Menunjuk

b) Repetisi (1 kata s/d 1 kalimat; kata&angka)pasien


afasia dengan kemampuan mengulang mempunyai
kelainan patologis yg melibatkan daerah peri-sylvian.

c) Penamaan
Konfrontasi
Daftar nama
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

STROKE
Oleh:
dr. Vania Salsabila K.

Pembimbing:
dr. Tri Wiranto,

RSD KALISAT JEMBER


2017
Menurut WHO
Stroke (serebrovascular disease)
adalah kematian jaringan otak
(infark serebral) yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak

Penyebab kematian no.3 di


Indonesia maupun di dunia
STOKE TERBAGI 2 :
1.Stroke Iskemik (non hemorragik)
Aliran darah ke otak terhenti krn adanya
aterosklerosis atau trombus yang telah
menyumbat suatu pembuluh darah.
83% pasien stroke mengalami stroke jenis ini

2.Stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga aliran darah
normal terhambat dan darah merembes ke
dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita
hipertensi

FAKTOR RESIKO STROKE


1.Penyakit
HTN, DM, jantung
2.Keadaan tertentu
usia lanjut, perokok, suku bangsa tertentu, dll.
Stroke hemorragik dibagi 2 :
1. Perdarahan intraserebrum
tanda dan gejala :
- hemiparesis, hemiplagia, hemianestesia.
- gangguan kognitif
- cadel
- penurunan kesadaran
- sakit kepala
2. Perdarahan subrakhnoid
disebabkan oleh suatu aneurisma vaskuler
dan trauma kepala.
GEJALA & MANIFESTASI KLINIS
1.Hemiplagia, hemiparese
kelumpuhan, kelemahan lengan atau
tungkai pada salah satu sisi tubuh
2.Gangguan pendengaran
3.Gangguan bahasa
4.Gangguan penglihatan (diplopia)
5.Bicara cadel (disartria)
6.Inkontinensi kandung kemih
7.Ataksia dan pingsan
8.Koma
9.Kadang-kadang disertai oleh ketidak
mampuan mengendalikan emosi
Diagnosis stroke
1. Computed Tomography (CT scan)
2. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Anda mungkin juga menyukai