Anda di halaman 1dari 35

APENDISITIS Oleh :

Gde Bagus Putra Sanjaya 15710175


Aulia Dwi Permatasari 15710228

Pembimbing :
dr. Hendra Setiawan, Sp.B.

SMF BEDAH
RSUD dr. Haryoto Lumajang
Definisi
Peradangan yang terjadi pada appendiks
vermiformis dan merupakan penyebab tersering dari
abdomen akut pada anak-anak maupun dewasa.

Epidemiologi
Insiden apendisitis di Indonesia menempati urutan
tertinggi di antara kasus kegawatdaruratan abdomen
dan beberapa indikasi untuk dilakukan operasi
kegawatdaruratan abdomen. (Depkes 2008)
Anatomi
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung panjang kira-kira
10 cm. melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal.

Lumennya sempit dibagian proksimal dan melebar dibagian


distal. Pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada
pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya,

Secara klinis, apendiks terletak pada daerah Mc.Burney yaitu


daerah 1/3 tengah garis yang menghubungkan spina iliaka
anterior superior (SIAS) kanan dengan pusat.

.
Anatomi
1. Cabang arteri mesentrika superior
2. Ileum terminale
3. a. periapendikularis yang terletak
retroperitoneal (belakang ileum)
4. a. periapendikularis yang terletak
didalam mesoapendiks
5. Ujung apendiks terletak agak kekaudal
(posisi pelvika)
6. Apendiks terletak pada intraperitoneal
7. Pada sekum letak intraperitoneal, dapat
berpindah ke segala arah sehingga
secara tidak langsung menentukan
letak apendiks
8. Apendiks terletak pada retroperitoneal
dibelakang sekum (retrosekal)
9. Pertemuan 3 tenia menunjukkan
pangkal apendiks
Anatomi
Anatomi
Persarafan:
1. Parasimpatis
cabang N.Vagus yg mengikuti a.Mesenterica superior dan
a.Appendicularis.
2. Simpatis
N.Toracalis X shg nyeri viseral appendicitis bermula di
sekitar umbilicus

. Pendarahan:
a.Apendicularis yang merupakan arteri tanpa kolateral
tersumbat, misal karena trombosis pd infeksi akan mengalami
gangren.
Fisiologi
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu
normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya
mengalir kesekum. Bersifat basa mengandung amilase dan
musin.

Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (Gut


Associated Lymphoid Tissue) terdapat sepanjang saluran cerna
termasuk apendiks, ialah IgA yang efektif sebagai pelindung
terhadap infeksi, pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi
system imun tubuh karena jumlah jaringan limfa sedikit.
Etiologi
Infeksi bakteri
Hiperplasia jaringan limfe
Fekalit (pengerasan dari feses) karena makanan
yang kurang serat.
Cacing ascaris
Tumor apendiks
Benda asing (biji-bijian)
Parasit E. Histolytica , menyebabkan erosi mukosa
apendiks.
Patofisiologi
Dimulai dimukosa kemudian melibatkan seluruh lapisan dinding
apendiks (24-48 jam pertama) upaya pertahanan tubuh terhadap
proses radang dg menutup apendiks dengan omentum, usus halus
/ adneksa terbentuk masa periapendikuler dapat terjadi
nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi .
Jika tidak terbentuk abses , apendisitis akan sembuh dan masa
apendikuler akan menjadi tenang dan mengurai diri secara
lambat .
Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna
membentuk jaringan parut yang lengket dengan jaringan
sekitarnya sehingga menimbulkan keluhan berulang di
perut kanan bawah jika meradang akut lagi dsb eksaserbasi
akut
Apendisitis akut sederhana Apendisitis akut purulenta
Apendisitis akut gangrenosa
Apendisitis perforasi Apendisitis abses
Klasifikasi
1. Appendisitis akut

Ditandai dengan radang mendadak dan disertai


atau tanpa rangsangan peritoneum lokal.
Kadang disertai nyeri di epigastrium sekitar
umbilikus , Beberapa jam nyeri pindah ke titik Mc
burney
Mual, muntah
Nafsu makan turun
Klasifikasi
2. Periappendicular Infiltrat (PAI)
Definisi: app+omentum+organ intraperitoneal massa di
fossa illiaca
Diagnosa
Didului appendisitis akut
Ada massa pada fossa illiaca
Terapi klasik
konservatif, antibiotik masif
Total bedrest posisi fowler
Makanan lunak
Stadium afroid operasi
Gejala klinis
Tanda :
1. Nyeri mulai epigastrium/ regio umbilikus
2. Mual
3. Muntah
4. Anoreksia
5. Demam
Pemeriksaan
INSPEKSI
Jalan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit

PALPASI
Status lokalis kuadran kanan bawah:
1. Nyeri tekan Mc burney (+)
2. Rebound phenomena (+)
tekan sisi kontralateral lalu lepas secara mendadak
3. Defans muskuler (+)
nyeri seluruh lapang abdomen menunjukkan adanya rangsangan peritonium parietale
4. Rosving sign (+)
Tekan pada sisi kontralateral , nyeri lepas yang di jalarkan karena iritasi peritoneal pada sisi berlawanan
5. Psoas Sign (+)
nyeri kuadran kanan bawah saat dorso fleksi paha kanan
6. Obturator Sign (+)
Fleksi dan endorotasi sendi panggul kanan secara aktif.

AUSKULTASI
Peristaltik normal
Pemeriksaan
COLOK DUBUR (rectal Toucher)
Nyeri pada jam 9 12
Penunjang
Laboratorium
1. Leukositosis 10.000 18.000/mm
2. Urin : normal

. Radiologi
1. Foto polos abdomen (kalsifikasi apendikolit, usus halus
distensi atau obstruksi) jika ada tanda peritonitis (gambaran
perselubungan ileal atau caecal ileus atau garis permukaan
air udara di sekum atau ileum)
2. Enema barium
3. USG : penebalan dinding apendiks (target sign)
4. CT-scan : akurasi 97% mendiagnosis apendisitis pada anak
Skor alvarado

Skor 7-10 (emergency surgery)


siapkan penderita operasi apendektomi
Skor 5-6 (obsevation)
MRS dan observasi berulang selama 24 jam
Skor 1-4 (discharge home )
rawat jalan , bila gejala memburuk harus segera periksa kembali.
Diagnosis Banding
A. Golongan gastroentris : Limfadenitis mesenterik,
gastroenteritis
B. Kelainan organ pelvis wanita: kelainan ovulasi, Kehamilan
ektopik, salphingitis, kista ovarium terpluntir,endometriosis
eksterna
C. Kelainan pada saluran kemih: urolithiasis pielum/ureter
kanan
D. Kelainan lain : divertikulitis, epididimitis
Sympstom Sign Penunjang
Gastroenteritis Mual, muntah, diare Hiperperistaltik, Lekositosis
mendahului rasa nyeri febris kurang
yg bersifat lebih ringan menonjol
dan berbatas tidak tegas

Linfadenitis Diawali gastroenteritis : Nyeri tekan tidak


mesenterika nyeri perut, terutsms signifikan
perut sebelah kanan, terutama ada
mual bagian kanan

Kelainan Nyeri berulang pada Radang (-)


ovulasi perut kanan bawah di
tengah siklus
menstruasi, menghilang
dlm 24jam
Sympstom Sign Penunjang
Salphingitis Nyeri perut bagian Febris, VT : nyeri Lekositosis
akut kanan bawah lebih difus, hebat di panggul
(infeksi keputihan jika uterus di
panggul) ayunkan
KE (kehamilan Riwayat terlambat haid Perdarahan,
ektopik) dgn keluhan tidak tentu timbul nyeri
mendadak yg
difus di daerah
pelvic, VT :
penonjolan cavum
douglas
Kista ovarium Nyeri mendadak dengan Teraba massa dlm USG
terpluntir intensitas tinggi rongga pelvic
pada pemeriksaan
abd, VT, RT,
febris (-)
Sympstom Sign Penunjang
Endometriosis nyeri Nyeri pada daerah
eksterna endometriosis
karena darah
menstruasi
terkumpul dan tidak
ada jalan keluar

Urolithiasis Adanya riwayat kolik Pielonefritis sering Eritosiuria (+),


kanan dari pinggang ke perut disertai demam BOF atau
dan menjalar ke bag tinggi, menggigil, urografi
inguinal kanan nyeri bagian kanan intravena

Divertikuklitis Tersering pada usia Nyeri pada bagian X-Ray :


>40tahun, subfebris, periumbilikal infammatory
mual, muntah mass pada abd
tengah

Epididimitis Nyeri, mual, febris Pemeriksaan


skrotum : nyeri (+)
Penatalaksanaan
Jika diagnosis telah tegak , pengobatan tunggal terbaik adalah
Operasi (open appendektomi atau laparoskopic appendectomy).
Rehidrasi
Antibiotik
a. Non perforata : cefoxitin, cefotetan, ampicilin/sulbactam,
clavulanat/ticarcililin. (cukup 24 jam)
b. Perforata : kombinasi tripple antibiotik (ampicillin, gentamycin,
clindamycin atau metronidazole) . Perlu dilanjutkan setelah 24 jam
bebas panas dan jumlah leukosit normal
Komplikasi
Massa periapendikular
terjadi bila apendisitis ganggrenosa terbungkus oleh omentum,
pada massa periapendikuler dengan pembentukan dinding
yang belum sempurna dapat terjadi penyebaran pus ke seluruh
rongga peritoneum jika perforasi diikuti oleh peritonitis
purulenta generalisata. Masa periapendikuler yang masih
mobile sebaiknya segera operasi.

Apedisitis perforata
terdapat fekalit pada lumen
Apendisitis Recurent
Adanya riwayat serangan nyeri perut berulang di perut kanan
bawah
Kelainan ini terjadi biasanya karena serangan apendisitis akut
pertama sembuh spontan
Apendiks tidak kembali kebentuk aslinya karena terjadi
perforasi dan jaringan parut.
Tx : apendektomi
Apendisitis Kronis
Riwayat Nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu,
terbukti radang kronik baik secara makroskopik maupun
mikroskopik.
Kriteria mikroskopik: fibrosis menyeluruh pada dinding
apendiks, sumbatan parsial atau total pada lumen apendiks,
jaringan parut , ulkus lama dimukosa.
Demam yang hilang timbul
Terapi: appendectomy
Mukokel Apendiks
Merupakan dilatasi kistik dari apendiks yang berisi musin
akibat obstruksi kronik dari pangkal apendik
Pasien datang dengan keluhan rasa tidak enak diperut kanan
bawah
Teraba masa memanjang di regio iliaka kanan
Tx : apendektomi
Apendisitis pada
Neonatus
Jarang
manifestasi klinis non-spesifik
Anoreksia, mual, muntah dan diare
dehidrasi
Sulit dalam diagnosis dini
tingginya tingkat perforasi
kematian yang tinggi

Diagnosis & Treatment


Pemeriksaan fisik yang cermat
operasi awal
Pendisitis pada Anak
onset cepat dan parah
demam tinggi dan muntah saat awal
Tidak khas nyeri tepat pada kuadran bawah
tingginya tingkat perforasi
kematian yang tinggi
komplikasi
Apendisitis pada Orang
Tua
Gejala dan tanda kurang terdefinisi dengan baik
30% sudah perforasi
Mudah miss diagnosis
Adanya penyakit penyerta : tumor
Adenokarsinoma
Apendiks
Jarang di temukan, biasanya kebetulan sewaktu apendektomi
Bermetastasis ke limfonodi regional, dianjurkan
hemikolektomi kanan , untuk meningkatkan angka harapan
hidup
Karsinoid Apendiks
Merupakan tumor sel argentafin apendiks
Ditemukan kebetulan saat pemeriksaan patologi terhadap
spesimen apendiks
Sindrom karsinoid berupa rangsang kemerahan (flushing) pada
muka , sesak napas karena spasme bronkus,
Gejala tersebut akibat sel tumor memproduksi serotonin
Operasi radikal agar tidak berulang , hemikolektomi kanan
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai