Pembimbing :
dr. Hendra Setiawan, Sp.B.
SMF BEDAH
RSUD dr. Haryoto Lumajang
Definisi
Peradangan yang terjadi pada appendiks
vermiformis dan merupakan penyebab tersering dari
abdomen akut pada anak-anak maupun dewasa.
Epidemiologi
Insiden apendisitis di Indonesia menempati urutan
tertinggi di antara kasus kegawatdaruratan abdomen
dan beberapa indikasi untuk dilakukan operasi
kegawatdaruratan abdomen. (Depkes 2008)
Anatomi
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung panjang kira-kira
10 cm. melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal.
.
Anatomi
1. Cabang arteri mesentrika superior
2. Ileum terminale
3. a. periapendikularis yang terletak
retroperitoneal (belakang ileum)
4. a. periapendikularis yang terletak
didalam mesoapendiks
5. Ujung apendiks terletak agak kekaudal
(posisi pelvika)
6. Apendiks terletak pada intraperitoneal
7. Pada sekum letak intraperitoneal, dapat
berpindah ke segala arah sehingga
secara tidak langsung menentukan
letak apendiks
8. Apendiks terletak pada retroperitoneal
dibelakang sekum (retrosekal)
9. Pertemuan 3 tenia menunjukkan
pangkal apendiks
Anatomi
Anatomi
Persarafan:
1. Parasimpatis
cabang N.Vagus yg mengikuti a.Mesenterica superior dan
a.Appendicularis.
2. Simpatis
N.Toracalis X shg nyeri viseral appendicitis bermula di
sekitar umbilicus
. Pendarahan:
a.Apendicularis yang merupakan arteri tanpa kolateral
tersumbat, misal karena trombosis pd infeksi akan mengalami
gangren.
Fisiologi
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu
normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya
mengalir kesekum. Bersifat basa mengandung amilase dan
musin.
PALPASI
Status lokalis kuadran kanan bawah:
1. Nyeri tekan Mc burney (+)
2. Rebound phenomena (+)
tekan sisi kontralateral lalu lepas secara mendadak
3. Defans muskuler (+)
nyeri seluruh lapang abdomen menunjukkan adanya rangsangan peritonium parietale
4. Rosving sign (+)
Tekan pada sisi kontralateral , nyeri lepas yang di jalarkan karena iritasi peritoneal pada sisi berlawanan
5. Psoas Sign (+)
nyeri kuadran kanan bawah saat dorso fleksi paha kanan
6. Obturator Sign (+)
Fleksi dan endorotasi sendi panggul kanan secara aktif.
AUSKULTASI
Peristaltik normal
Pemeriksaan
COLOK DUBUR (rectal Toucher)
Nyeri pada jam 9 12
Penunjang
Laboratorium
1. Leukositosis 10.000 18.000/mm
2. Urin : normal
. Radiologi
1. Foto polos abdomen (kalsifikasi apendikolit, usus halus
distensi atau obstruksi) jika ada tanda peritonitis (gambaran
perselubungan ileal atau caecal ileus atau garis permukaan
air udara di sekum atau ileum)
2. Enema barium
3. USG : penebalan dinding apendiks (target sign)
4. CT-scan : akurasi 97% mendiagnosis apendisitis pada anak
Skor alvarado
Apedisitis perforata
terdapat fekalit pada lumen
Apendisitis Recurent
Adanya riwayat serangan nyeri perut berulang di perut kanan
bawah
Kelainan ini terjadi biasanya karena serangan apendisitis akut
pertama sembuh spontan
Apendiks tidak kembali kebentuk aslinya karena terjadi
perforasi dan jaringan parut.
Tx : apendektomi
Apendisitis Kronis
Riwayat Nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu,
terbukti radang kronik baik secara makroskopik maupun
mikroskopik.
Kriteria mikroskopik: fibrosis menyeluruh pada dinding
apendiks, sumbatan parsial atau total pada lumen apendiks,
jaringan parut , ulkus lama dimukosa.
Demam yang hilang timbul
Terapi: appendectomy
Mukokel Apendiks
Merupakan dilatasi kistik dari apendiks yang berisi musin
akibat obstruksi kronik dari pangkal apendik
Pasien datang dengan keluhan rasa tidak enak diperut kanan
bawah
Teraba masa memanjang di regio iliaka kanan
Tx : apendektomi
Apendisitis pada
Neonatus
Jarang
manifestasi klinis non-spesifik
Anoreksia, mual, muntah dan diare
dehidrasi
Sulit dalam diagnosis dini
tingginya tingkat perforasi
kematian yang tinggi
TERIMA KASIH