Anda di halaman 1dari 17

Apa Itu Korupsi

Overview
Definisi Korupsi Secara Umum

Korupsi menurut UU Tipikor

Gambaran Umum Korupsi di


Indonesia

Pola Korupsi yang Jamak


Terjadi

Mengapa Korupsi Terjadi?


Berbagai Pengertian
Korupsi
Menurut Bank Dunia Menurut Mochtar Lubis
Pencurian melalui
penipuan dalam
Penyalahgunaan
situasi yang
jabatan publik, posisi,
mengkhianati
wewenang, kekuasaan
kepercayaan (Lubis,
untuk kepentingan
hal.32) Websters Third
Menurut
pribadi (private gain). NID
Definisi ini banyak Ajakan dengan
dipakai oleh lembaga pertimbangan tidak
internasional seperti, semestinya untuk
TI dll. melakukan pelanggaran
tugas
Menurut Susan Rose Menurut S Husein
Ackerman Alatas
Pembayaran ilegal
kepada penyelenggara
Penempatan kepentingan-
negara/aparat kepentingan publik dibawah
pemerintah dengan tujuan-tujuan privat dengan
tujuan untuk pelanggaran norma-norma
mendapatkan tugas dan kesejahteraan
yang diikuti dengan
keuntungan atau kerahasiaan, pengkhianatan,
menghindari penipuan dan pengabaian
ongkos/biaya yang yang kejam atas setiap
semestinya konsekuensi yang diderita
publik (Sosiologi Korupsi,
(Corruption and 1982, hal. 12)
Government, 1999
hal. 9)
Korupsi Menurut Rezim
Pemerintahan
Korupsi Otoritarian
Kekuasaan Terpusat
Sistem Politik Otoriter
Contoh Indonesia masa Rezim Orde
Baru
Korupsi Demokratis
Kekuasaan Terbagi/Desentarisasi
Sistem Politik Demokratis
Contoh Indonesia masa Rezim Orde
Reformasi
Korupsi Berdasarkan Skala
Petty Corruption
Pendapatan rendah
Absennya mekanisme reward and
punishment
Pelaku adalah pegawai rendahan
Grand Corruption
Motifnya Memperluas Kekuasaan
Absennya mekanisme Checks and Balances
Pelaku adalah pejabat tinggi negara,
pengusaha dan politisi
Terorganisir
Korupsi Berdasarkan Sektor
Kekuasaan
Korupsi Administrasi (Birokrasi)
Korupsi Politik
Korupsi Yudisial
Korupsi Swasta
Korupsi Menurut UU Tipikor (UU
31/1999 Jo 20/2001)
Kerugia
n
Keuang
an
Negara
Suap-
Gratifi Menyua
kasi p

Benturan
kepentingan Penggelapa
dlm n dalam
pengadaan Jabatan
Perbuatan
curang
(dlm
Pemer
pengadaan asan
)
Jenis Korupsi dan Unsurnya
Jenis Unsur-Unsur
Korupsi
Kerugian Setiap orang;
Keuangan Dng tujuan menguntungkan diri atau orang
Negara lain atau korporasi;
Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
dan sarana;
Karena jabatan atau kedudukan;
Dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
Suap Setiap orang;
menyuap Memberi sesuatu atau menjanjikan sesuatu;
Agar berbuat atau tidak berbuat sesuatu
dalam jabatannya sehingga bertentangan
dengan kewajibannya.
Penggelapan Dengan sengaja;
dlm jabatan Menggelapkan atau membiarkan orang lain
mengambil;
Pemerasan Pegawai negeri/penyelenggara negara;
Menguntungkan diri atau orang lain;
Secara melawan hukum;
Memaksa seseorang memberikan sesuatu,
membayar, menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu
bagi dirinya;
Menyalahgunakan kekuasaan.
Perbuatan Pemborong, ahli bangunan, atau penjual bahan
Curang bangunan, pengawas bangunan;
Berbuat curang;
Pada waktu membuat atau menyerahkan bahan
bangunan;
Yang dapat membahayakan keamanan orang,
barang, atau keselamatan negara dalam keadaan
perang;

Benturan Ikut menjadi pemborong saat pekerjaan ditugaskan


Kepentingan untuk mengurus atau mengawasi;
Gratifikasi Hadiah dalam arti luas;
Tidak dilaporkan kepada KPK selama 30 hari sejak
diterima;
Pola Korupsi Secara Umum

KETERANGAN SEMESTER I 2016

Jumlah Kasus 210 kasus

Jumlah Tersangka 500 orang

Nilai Kerugian Negara Rp 890,5 miliar

Nilai Suap Rp 28 miliar, SGD


1,6 juta, USD 72
ribu
Keterangan Jumlah Kasus Nilai Kerugian Nilai Suap (
Negara ( Rp Rp Miliar)
Miliar)
Penggelapan 70 164

Kegiatan / Proyek Fiktif 34 246,8

Penyalahgunaan Anggaran 25 96,5

Mark Up 23 107

Penyalahgunaan Wewenang 19 218,1

Mark Down - -

Laporan Fiktif 13 14,6

Suap / Gratifikasi 15 28,6

Penyunatan / Pemotongan 8 37,4

Pemerasan 2 0,07

Anggaran Ganda - -

Pungutan Liar 1 0,17

Pencucian Uang 1 5,3

TOTAL 210 890,5 28,6


Keterang Jumla Nilai Kerugian Nilai Menurut UU 31/1999
an h Negara ( Rp Suap Jo UU No 20/2001,
Kasus Miliar) ( Rp
terdapat tujuh jenis
Miliar)
korupsi, yakni
Kerugian 185 883,8 kerugian keuangan
keuangan
negara
negara, suap
menyuap,
Suap 14 28,6
penggelapan dalam
Menyuap
jabatan, pemerasan,
Penggelap 9 6,5 perbuatan curang,
an dalam
jabatan
benturan kepentingan
dalam pengadaan
Pemerasa 2 0,07
dan gratifikasi.
n
Jenis korupsi kerugian
TOTAL 210 890,5 28,6 keuangan negara
menjadi pasal yang
paling sering terjadi
(88 persen).
Korupsi Berdasarkan Sektor (5
Teratas)
40
34

30 27
21 20 19
20

10
Rp 191,4 miliar
Rp 144,1 miliar
-
Rp 142 miliar
Rp 108,3 miliar
Rp 12,1 miliar

Sektor keuangan daerah menjadi sektor yang paling


rentan dikorupsi dengan 34 kasus.
Sektor pelayanan publik menjadi sektor kedua yang paling
rentan dikorupsi.
Korupsi Tempat Terjadi (7 Teratas)
160 145
120

80

40
8 7 7 7 6 5
0

Kasus korupsi paling banyak terjadi di birokrasi daerah. Dari 210 kasus
korupsi, 69 persen terjadi di birokrasi daerah.
Kasus korupsi yang terjadi dalam pengelolaan anggaran atau
kewenangan di Kementrian masih sedikit diungkap. APH justru lebih
banyak menyidik kasus di lembaga non-kementrian.
Instruksi Presiden No. 1 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional tentang anti-kriminalisasi bertolak-belakang
dengan fakta banyaknya korupsi di birokrasi daerah.
Korupsi Berdasarkan Jabatan (7 Teratas)

217
240
200 107
160
120
80 24 14 13 10 7
40
0

Sebanyak sembilan kepala daerah menempati peringkat ketujuh aktor yang


paling banyak tersangkut kasus korupsi, sebagian besar adalah Bupati yang
diproses oleh APH. Salah satu kasusnya adalah kasus dugaan korupsi
pembangunan kantor Bupati Konawe Utara yang menimbulkan kerugian
negara sebesar Rp 2,3 miliar. Saat ini sedang ditangani oleh Kejati Sulawesi
Tenggara.
Dari 24 anggota DPR/DPRD/DPD, empat diantaranya adalah anggota DPR.
Kasus yang melibatkan anggota DPR antara lain kasus suap proyek 12 jalan
di Sumatera Barat dengan tersangka I Putu Sudiartana, anggota komisi III
fraksi Partai Demokrat dan kasus suap proyek pembangunan jalan di Maluku
Mengapa Korupsi Terjadi?

Anda mungkin juga menyukai