Anda di halaman 1dari 18

Persamaan Arrhenius

Persamaan dan
Arrhenius Energi
dan Energi
Aktivasi
Aktivasi

Tanti Yulianti Raga Pertiwi


G44154002
Ivander Yeremia Simanungkalit
Kelompo G44140002
Galih Satriojati G44140018
kA Dewi Nurhidayati G44140034
Hasni Izza Zulfa G44140056
Felah Nur Asih G44140064
Yunita Sari G44140070
Christian Effendi G44140080
Endah Nur Malia G44140088
Pendahul
uan
Energi Aktivasi

Keenan et al.
1989
Energi aktivasi memiliki simbol
Energi aktivasi adalah energi Ea dengan E menotasikan
minimum yang dibutuhkan energi dan a yang ditulis
oleh suatu reaksi kimia agar subscribe menotasikan
dapat berlangsung. aktivasi. Kata aktivasi memiliki
makna bahwa suatu reaksi
kimia membutuhkan
tambahan energi untuk dapat
berlangsung.
Persamaan
Arrhenius
K = konstanta laju
reaksi
A = faktor frekuensi
Ea = energi aktivasi
R = tetapan (8,314 J/K
mol)
T = suhu (Kelvin)
ln k = ln A -
(Ea/RT)
Dari persamaan di atas terlihat
bahwa kurva ln K sebagai fungsi
dari 1/T akan berupa garis lurus
dengan perpotongan (intersep) ln A
dan gradien Ea/R
Tujuan

1. Memperlihatkan bagaimana kebergantungan laju reaksi


pada suhu
2. Menghitung energi aktivasi (Ea) dengan menggunakan persamaan
Arrhenius
Alat dan
Bahan

Alat Rak tabung


reaksi
Tabung reaksi

Alat-Alat
Termometer Pipet Mohr (1 Gelas piala (500 ml)
ml)

Pipet Mohr (10 Stopwatch Waterbath


ml)
Bahan

Bahan- Na2S2O8 0.04 M KI 0.10 M Na2S2O3 0.01 M

Bahan

Larutan kanji
3% (dibuat Es batu
pada saat
akan
digunakan)
Metode

Siapkan sistem seperti berikut:

Tabung 1 Tabung 2 @3 sistem

Prosedur
5 mL 1 mL Kanji
Na2S2O8 1 mL Na2S2O3
5 mL H2O 10 mL KI
Prosedur
Campurkan
Dengan menggunakan campuran air dan es
yang diletakkan di dalam gelas piala 500 ml,
dinginkan masing-masing sebuah tabung 1 dan
sebuah tabung 2 sampai suhunya sama dengan
campuran air dan es dengan jalan meletakkan
kedua tabung reaksi tersebut dalam campuran
air dan es.
+

Prosedur
Campurkan isi kedua tabung reaksi di atas
seperti pada percobaan sebelumnya Jalankan
stopwatch dan ukur waktu yang diperlukan
campuran sampai tampak warna biru untuk
pertama kali (catat suhu awal dan akhir, dan
suhu reaksi merupakan rata-rata dari kedua
suhu tadi).
T?
Waktu ?
Prosedur
Ulangi prosedur di atas untuk suhu-suhu
lain (antara 0-40C). Setiap kali
melakukan percobaan, catat suhu dan
waktu reaksi yang diperlukan.
Data dan Hasil

Tabel 1 Data hasil percobaan persamaan Arrhenius dan energi


aktivasi
Waktu
Suhu rata- ln 1/waktu
reaksi T (K) 1/T (K-1)
rata (C) (detik-1)
(detik)

8,50 7,80 281,50 0,0036 -2,0541

29,55 11,2 302,55 0,0033 -2,4159

38,95 8,60 311,95 0,0032 -2,1518


-1.8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-1.9

-2

-2.1 f(x) = 466.19x - 3.78


ln (1/waktu) (detik-1)
R = 0.27
-2.2

-2.3

-2.4

-2.5
1/T (K-1)
Gambar 1 Kurva hubungan 1/T dan ln
1/waktu
Perhitungan

1. Energi
aktivasi
k = A e-Ea/RT
ln k = ln A ( x ) =b
= 466,1923

= 466,1923
y = a + b x Ea = -3875,1923 J/mol
y = -3,7768 + Ea= -3,8759 kJ/mol
466,1923x
r = 0,9866

2. Faktor frekuensi A

Ln k = ln A - ( x ) a = ln A
ea = elnA
y = a+ b x ea = A
y = -3,7768 + A = e-3,7768
466,1923x A = 0,0229
r = 0,9866

Pembahasan

Larutan K2S2O8: sebagai


oksidator

Larutan KI: sebagai reduktor yang


Fungsi Perlakuan
melepaskan I-

Indikator amilum: melihat terbentuknya


iodida pada reaksi.
Ditandai perubahan warna menjadi biru.

Energi aktivasi: energi minimum yang dibutuhkan


agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi.
Energi aktivasi dapat dihitung dari membuat grafik
antara 1/T dengan ln K menurut persamaan
Arrhenius (Arjana 2014).
Pada suhu 29,55C laju reaksi
lebih besar dari suhu 38,95C

Suhu Waktu ln Kemungkinan penyebab:


rata- reaksi T (K) 1/T (K-1) 1/waktu Indikator yang rusak dan
kesalahan dalam perhitungan
rata (C) (detik) (detik-1)
waktu reaksi
8,50 7,80 281,50 0,0036 -2,0541

29,55 11,2 302,55 0,0033 -2,4159

38,95 8,60 311,95 0,0032 -2,1518

Hasil: Nilai energi aktivasi


Semakin tinggi suhu, maka laju reaksinya akan yang diperoleh -3,8759
meningkat. kJ/mol
Tingginya suhu mengakibatkan tumbukan antar
partikel sering terjadi sehingga reaksi lebih cepat.
Simpulan

Semakin tinggi suhu, maka laju reaksinya akan meningkat.


Terjadi penurunan laju saat suhu 38,95C.

Energi aktivasi (Ea) dengan menggunakan


persamaan Arrhenius sebesar 3,8759 kJ/mol
Daftar
Pustaka

Arjana F, Oktaviani WR, Roesyadi A. 2014. Studi kinetika


dekomposisi glukosa pada suhu tinggi. Jurnal Teknik Ponuts.
2(3): 122-125
Keenan UK, Kleinfester DC, Demwood JA. 1989.Kimia untuk
Universitas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai