Anda di halaman 1dari 26

PERCOBAAN IVA

KECEPATAN REAKSI ANTARA


PEROKSIDISULFAT DAN IODIDA
KELOMPOK A
Tanti Yulianti Raga Pertiwi G44154002
Ivander Yeremia Simanungkalit G44140002
Galih Satriojati G44140018
Dewi Nurhidayati G44140034
Hasni Izza Zulfa G44140056
Felah Nur Asih G44140064
Yunita Sari G44140070
Christian Effendi G44140080
Endah Nur Malia G44140088
Vinisa Auliyariani Bellaputri G44140097
Pendahuluan
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan
atau produk terhadap satuan waktu (Ms-1).

Reaktan Produk
Molekul reaktan bereaksi dan molekul produk akan
terbentuk. Jalannya reaksi dapat diamati dengan
memantau menurunnya konsentrasi reaktan atau
meningkatnya konsentrasi produk (Moore 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi :
1. Konsentrasi pereaksi
Konsentrasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Konsentrasi yang tinggi membuat
molekul bergerak lebih cepat dan aktif, tumbukan antar
molekul pun akan menjadi semakin banyak sehingga laju
reaksi akan meningkat (Sibelberg and Martin 2006).
Laju reaksi dapat diukur dengan perubahan
konsentrasi salah satu pereaksi dan konsentrasi
pereaksi lainnya dijaga, contoh pada reaksi :

2I- + S2O82- 2SO42- + I2


Jika reaksi berjalan dan konsentrasi pereaksi-pereaksi
turun akan menyebabkan perubahan laju yang tidak
stabil. Hal ini diatasi dengan penambahan tiosulfat
(S2O32-) untuk menetapkan konsentrasi ion iodida (I-).

2I- + S2O82- 2SO42- + I2


I2 akan terbentuk saat tiosulfat (S2O32-) habis dan
dapat dideteksi dengan indikator amilum ditandai
perubahan warna menjadi biru tua (Cahyadi 2006).

I2 + S2O32- S4O62- + 2I-


Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi
2. Suhu
:
3. Tekanan
4. Katalis
Tujuan Percobaan
Percobaan bertujuan menunjukkan
bagaimana kecepatan reaksi bervariasi
dengan konsentrasi pereaksinya,
menunjukkan perkiraan-perkiraan yang
digunakan dalam metode differensial, dan
menentukan orde reaksi dan menghitung
tetapan lajunya pada suhu tertentu.
Metode
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Rak tabung Na2S2O8 0.04
reaksi M
KI 0.1 M
Tabung reaksi
NA2S2O3 0.01
Termometer M
Pipet mohr (1 Larutan Kanji
ml) 3%
Pipet mohr (5
ml)
Stopwatch
Prosedur Percobaan

Siste Larutan A Larutan B


m S2O8 H20 I- H2O S2032- Kanji
(mL) (mL) (mL) (mL) (mL) (mL)

1 5 0 5 - 0,5 0,5
2 4,5 0,5 5 - 0,5 0,5
3 4 1 5 - 0,5 0,5
4 3,5 1,5 5 - 0,5 0,5
5 3 2 5 - 0,5 0,5
6 2,5 2,5 5 - 0,5 0,5
7 2 3 5 - 0,5 0,5
8 1,5 3,5 5 - 0,5 0,5
9 1 4 5 - 0,5 0,5
10 0,5 4,5 5 - 0,5 0,5
Catat waktu
B terjadi
A
perubahan warna
Sistem Larutan Larutan D
C
S2O82- I- H20 S2O3 Kanji
mL mL mL mL mL
11 5 5 0 0,5 0,5
12 5 4,5 0,5 0,5 0,5
13 5 4 1 0,5 0,5
14 5 3,5 1,5 0,5 0,5
15 5 3 2 0,5 0,5
16 5 2,5 2,5 0,5 0,5
17 5 2 3 0,5 0,5
18 5 1,5 3,5 0,5 0,5
19 5 1 4 0,5 0,5
20 5 0,5 4,5 0,5 0,5
HASIL PERCOBAAN
Tabung I Tabung II
Waktu 1/waktu
Sistem S2O82- H2O H2O [S2O82-] (M) [I-] (M)
I-(mL) (detik) (detik-1)
(mL) (mL) (mL)
1 5.00 0.00 5.00 - 4 0.0091 0.0455 0.250
2 4.50 0.50 5.00 - 11 0.0082 0.0455 0.0090
3 4.00 1.00 5.00 - 14 0.0073 0.0455 0.071
4 3.50 1.50 5.00 - 20 0.0064 0.0455 0.050
5 3.00 2.00 5.00 - 23 0.0055 0.0455 0.043
6 2.50 2.50 5.00 - 26 0.0045 0.0455 0.038
7 2.00 3.00 5.00 - 30 0.0036 0.0455 0.033
8 1.50 3.50 5.00 - 51 0.0027 0.0455 0.019
9 1.00 4.00 5.00 - 70 0.0018 0.0455 0.014
10 0.50 4.50 5.00 - 84 0.0009 0.0455 0.011
HASIL PERCOBAAN
Tabung I Tabung II
Waktu 1/waktu
Sistem S2O8
2-
H2O H2O [S2O82-] (M) [I-] (M)
I-(mL) (detik) (detik-1)
(mL) (mL) (mL)
1 5.00 - 5.00 0.00 2.89 0.0091 0.0455 0.346
2 5.00 - 4.50 0.50 3.00 0.0091 0.0400 0.333
3 5.00 - 4.00 1.00 3.05 0.0091 0.0363 0.328
4 5.00 - 3.50 1.50 3.33 0.0091 0.0318 0.300
5 5.00 - 3.00 2.00 3.85 0.0091 0.0272 0.260
6 5.00 - 2.50 2.50 4.00 0.0091 0.0227 0.250
7 5.00 - 2.00 3.00 4.11 0.0091 0.0182 0.243
8 5.00 - 1.50 3.50 5.43 0.0091 0.0136 0.184
9 5.00 - 1.00 4.00 8.03 0.0091 0.0091 0.125
10 5.00 - 0.50 4.50 8.50 0.0091 0.0045 0.118
HASIL PERCOBAAN
Suhu : 27 C
Volume larutan kanji : 0.50 mL
Volume larutan tiosulfat : 0.50 mL
Volume total campuran : 11.00 mL
Molaritas awal peroksidisulfat : 0.02 M
Molaritas awal ion iodida : 0.10 M
CONTOH PERHITUNGAN
Reaksi

S2O82 - + 2I- 2SO42- + I2


I2 + 2 S2O32 - 2I- + S4O62
Perubahan warna: Tidak berwarna biru
Sistem 1 S2O82 -] campuran =
=
= 0.0091 M
Contoh perhitungan
-
I ] campuran =
=
= 0.0455 M


sistem =
=
= 0.250 det-1
Ordo Reaksi Terhadap [S2O82-]

Ordo Reaksi Terhadap [I-]

Ordo Reaksi Total

Tetapan Laju Reaksi = K

0.4

1/t (det-1) 0.35


f(x) = 5.93x + 0.1
R = 0.95

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05 0.05

[S2O82-] (M)

Kurva Hubungan [S2O82-] dan 1/Waktu


0.4

1/t (det-1) 0.35 f(x) = 5.93x + 0.1


R = 0.95
0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05 0.05

[I-] (M)

Kurva Hubungan [I-] dan 1/Waktu


PEMBAHASAN
Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin
banyak volume reaktan yang ditambahkan,
maka semakin cepat laju reaksinya.

Hal tersebut terjadi karena semakin banyak


volume reaktan yang ditambahkan, semakin
banyak pula jumlah molekul reaktan dalam
campuran tersebut, sehingga konsentrasi relatif
dalam semakin pekat.

Menurut Silberberg (2006), semakin tinggi


konsentrasi, maka semakin cepat laju
reaksinya.
Orde reaksi untuk [S2O8]2- adalah 2, dan orde
reaksi untuk [I]- adalah 0, sehingga dalam
percobaan ini reaksi yang berlangsung
termasuk orde 2.

Penetapan konstanta laju reaksi dilakukan


dengan mengikuti persamaan laju reaksi.
Konsentrasi dan laju reakasi dari dua buah
percobaan dibandingkan dan diperoleh
konstanta laju reaksi hasil percobaan
sebesar 1338,49 M-1 s-1
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa laju
reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi reaktan. Reaksi yang terjadi
antara Na2S2O3 dan I2 merupakan reaksi
orde 2. Konstanta laju reaksi hasil
percobaan sebesar 1338,49 M-1 s-1.
Daftar Pustaka
Cahyadi W. 2006. Penentuan konstanta laju
penurunan kadar iodat dalam garam beriodium.
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 17(1): 38-
43.
Moore J. 2008. Chemistry: The Molecular Science Third
Edition. Calgary (CA): Thomson Brooks.
Silberberg, Martin S. 2006. Chemistry: The Molecular
Nature of Matter and Change Fourth Edition. New
York (US): McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai