Anda di halaman 1dari 34

Glaukoma Fakomorfik

DISUSUN OLEH:

MuhammadTaufikBinAwang
C11112856

PEMBIMBING :

Dr.dr.BatariTodjaUmarSp.M

dr.DyahAyuWindy
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Makassar
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ale Calempo Pinrang
No. Register Pasien : 755947
Tanggal Pemeriksaan : 07 April 2017
Rumah Sakit : Poliklinik Mata Rsup Dr. Wahidin
ANAMNESIS TERPIMPIN
Keluhan Utama : Nyeri pada mata kanan
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 1 hari yang lalu secara tiba-tiba. Nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk dan terus menerus, tidak berkurang
dengan perubahan posisi. Saat ini pasien sulit membuka
mata. Pasien juga mengeluh berkurangnya penglihatan di
mata kanannya. Mual dan muntah ada. Silau t ada. Mata
merah ada. Air mata berlebih ada. Gatal tidak ada. Kotoran
mata berlebih tidak ada. Riwayat penggunaan kacamata
tidak ada ada. Riwayat diabetes melitus (-). Riwayat
hipertensi ada. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak diketahui pasien. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat
penyakit mata lain sebelumnya tidak ada. Ada riwayat
penurunan penglihatan sejak satu tahun yang lalu pada
kedua belah mata.
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sakit sedang/Gizi
cukup/Compos Mentis
Tekanan darah : 170/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7o C
FOTO KLINIS

Oculus Dextra Oculus Sinistra


PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi (+) Hiperlakrimasi (-)

Silia Sekret (+) minimal Sekret (-)


Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-),
Bola Mata Normal Normal

Mekanisme muscular

Kornea Udem Jernih


Bilik mata depan Dangkal Kesan normal
Iris Coklat Coklat
Pupil Anisokor, middilatasi Bulat
Lensa Keruh Keruh
palpasi

Pemeriksaan OD OS

Tekanan Okular Tn+2 Tn

Nyeri tekan (-) (-)

Massa Tumor (-) (-)

Glandula pre-aurikular Pembesaran (-) Pembesaran (-)


Tonometri
TOD : Tidak terbaca (kornea udem)
TOS : 17mmHg
Penekanan bola mata Dextra : +2

Visus
VOD : 1/300
VOS : 6/9.6

Sensitivitas Kornea
Tampak normal pada sensitivitas kornea.

Color Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Penyinaran Oblik

Pemeriksaan OD OS

Konjungtiva Hiperemis (+), mixed injectio Hiperemis (-)

Udem Jernih
Kornea
BMD Dangkal Normal

Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

Pupil Anisokor, middilatasi, RC (-) Bulat, sentral, RC (+)

Lensa Keruh. Kesan intumesens, iris Keruh. Iris Shadow (+)


shadow (+)
Funduskopi
FOD : Tidak dapat dievaluasi kerana kornea udem
FOS : Refleks fundus (+), Papil N.II batas tegas,
CDR 0.3, A/V = 2/3, macula reflex fovea (+), retina
perifer kesan normal
Gonioskopi
OD : Tidak dapat dievaluasi kerana kornea udem

OS : Superior : Trabekular meshwork


Inferior : Schwalbe Line
Medial : Trabekular meshwork
Lateral : Trabekular meshwork
Slit Lamp
SLOD : Palpebra edema (-). Konjungtiva
hiperemis (+). Kornea udem. BMD dangkal. Iris
coklat, kripte (+). Pupil anisokor, middilatasi,
refleks cahaya (-). Lensa keruh. Iris shadow (+)
SLOS : Palpebra edema (-). Konjungtiva
hiperemis (-). Kornea jernih. BMD normal. Iris
coklat, kripte (+). Pupil bulat sentral, refleks
cahaya (+). Lensa keruh. Iris shadow (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan
RESUME
Dialami sejak 1 hari yang lalu secara tiba-tiba. Nyeri
dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan terus menerus,
tidak berkurang dengan perubahan posisi. Saat ini
pasien sulit membuka mata. Pasien juga mengeluh
berkurangnya penglihatan di mata kanannya. Mual
dan muntah ada. Silau t ada. Mata merah ada. Air
mata berlebih ada. Gatal tidak ada. Kotoran mata
berlebih tidak ada. Riwayat penggunaan kacamata
tidak ada ada. Riwayat diabetes melitus (-). Riwayat
hipertensi ada. Riwayat keluarga dengan keluhan
yang sama tidak diketahui pasien. Riwayat trauma
tidak ada. Riwayat penyakit mata lain sebelumnya
tidak ada. Ada riwayat penurunan penglihatan sejak
1 tahun yang lalu pada kedua belah mata.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan :
TOD : Tidak terbaca (kornea udem)
TOS : 17mmHg
Penekanan bola mata Dextra : +2

GONIOSKOPI:
OD : Tidak dapat dievaluasi kerana kornea udem

OS : Superior : Trabekular meshwork


Inferior : Schwalbe Line
Medial : Trabekular meshwork
Lateral : Trabekular meshwork

DIAGNOSIS
DX/ OD Glaukoma Farkomorfik
DD: Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
Glaukoma Phacolytic

PENATALAKSANAAN
Timol 0.5% 2x1 gtt OD
Azopt 1X1 gtt OD
Rencana Ekstraksi Lensa Katarak

RENCANA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium : darah rutin, GDS GD2PP.
Follow up tiap bulan TIO.
Kontrol poli mata
PROGNOSIS
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad sanationem : Bonam
Qua ad visum : Dubia
Qua ad kosmeticum : Bonam
BAB I . PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mata adalah salah satu indra penting pada
tubuh manusia. Berfungsi sebagai indra
penglihatan. Ada beberapa gangguan pada
mata yang dapat membuat fungsi
mataberkurang. Beberapa gangguan pada
mata tersebut di antaranya yaitu
glaukoma. Oleh karena itu, sangatlah
penting untuk kita mengenal glaukoma.
Anatomi dan Fisiologi
Kapsul
EpitelLensa
Korteks
Nukleus Lensa

Gambar 1. Anatomi Lensa


65% dari lensa terdiri dari air
35% dari protein
Water soluble
Water insoluble
sedikit mineral
tidak ada reseptor nyeri,pembuluh darah,
ataupun saraf di lensa

Gambar 2. Anatomi Lensa


Fisiologi Lensa
Sudut Bilik Mata Depan
Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal iris. Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan
pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehingga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma.

Gambar 3. Sudut bilik mata depan


Aquoeous Humor
Aquoeous humor adalah suatu cairan jernih yang
mengisi kamera anterior dan posterior mata.
Diproduksi oleh Badan Siliar. Dari badan siliar, cairan
masuk ke bilik mata posterior, mengalir melalui
pupil ke bilik anterior lalu ke jalinan trabekular di
sudut bilik mata anterior. Kemudian cairan masuk ke
dalam saluran kolektor, lalu ke dalam pleksus vena
di jaringan sklera dan episklera, dan juga ke dalam
vena siliaris anterior di badan siliar

Gambar 4. Jalur Aquoeous Humor


Glaukoma Fakomorfik
Definisi
Glaukoma fakomorfik, seperti yang
digambarkan oleh terminologinya (fako: lensa;
morfik: bentuk) merupakan glaukoma yang
berkembang sekunder dikarenakan oleh
perubahan bentuk lensa. Glaukoma sudut
tertutup yang dapat terjadi secara akut,
subakut, ataupun kronik oleh karena katarak
matur atau intumesen
Patofisiologi
Epidemiologi
Negara dengan tingkat prevalensi katarak
yang lebih tinggi.
Ras dan jenis kelamin apapun
Lebih sering ditemukan pada pasien usia
lanjut dengan katarak senilis
Pasien usia muda yang menderita katarak
traumatika
Pasien katarak intumesen yang berkembang
secara cepat.
Gejala subjektif glaukoma fakomorfik :
Gejala obyektif glaukoma fakomorfik
Faktor Penyebab Predisposisi
Diagnosis Banding
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Tujuan :
Menurunkan TIO secara cepat
Mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik
dan kornea
Mencegah terbentuknya sinekia
Pembedahan :
Laser iridotomi
Pengganti humor akuos yang terjebak pada bilik
posterior untuk dapat masuk ke bilik anterior
Memungkinkan iris untuk lepas tidak menyumbat
jaringan trabekular
Dapat digunakan laser argon dan Nd:YAG
Medikamentosa :
o Carbonic Anhydrase Inhibitor (Azetazolamide,
Dorsolamide)
o Alpha-adrenergic agonist (Apraclonidine)
o Agen hiperosmotik (Isosorbide, Mannitol)
o Prostaglandin (Bimatoprost, Travoprost,
Unoproston, Latanoprost)
o Beta-blockers (Levobunolol, Timolol)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai