Anda di halaman 1dari 53

FUNGSI SISTEM

SIRKULASI :
PERTUKARAN ZAT DI
JARINGAN

Swastika Oktavia, S.Si., M.Sc.


Program Studi Biologi, Fakultas Sains
dan Farmasi
Universitas Mathlaul Anwar Banten
Transportasi zat di dalam sel terjadi terutama dengan
cara difusi.
Tetapi zat juga perlu diangkut ke dan dari lingkungan

cairan tempat sel itu hidup.


Bagi protozoa dan hewan-hewan air yang kecil,

lingkungan cairan itu hanya berupa air kolam atau air


genangan.
Pada hewan yang lebih besar lingkungan itu

adalahcairan interstisialyang terdapat diantara sel-


sel.
Cairan interstisial merupakan komponen air tubuh yang

terbesar di luar-luar sel.


Air ekstrasel lainnya terdapat dalam pembuluh darah

(air plasma) atau disekresikan oleh sel-sel kedalam


berbagai ruang epitel, seperti selom atau rongga saluran
pencernaan (air transel).
Darah dipompa oleh jantung dengan tekanan 120 mm Hg
Dari aorta, darah akan mengalir ke cabang-cabang arteri

hingga ke pembuluh kapiler (tekanan semakin menurun


40 mm Hg)
Tekanan dalam cairan ekstrasel hanya 25 mm Hg.

Perbedaan tekanan yang timbul antara bagian dalam

dan luar pembuluh kapiler menyebabkan terjadinya


perpindahan sejumlah air dan partikel kecil terlarut dari
dalam pembuluh kapiler ke jaringan
Tekanan hidrostatik dalam pembuluh kapiler yang

berdekatan dengan pembuluh vena turun hingga 15 mm


Hg
Karena tekanan hidrostatik di bagian tersebut lebih

rendah daripada tekanan di dalam cairan maka


sejumlah air dan partikel kecil pada cairan jaringan
akan masuk kembali ke pembuluh kapiler
FUNGSI SISTEM
PERTUKARAN
GAS (RESPIRASI)

Swastika Oktavia, S.Si., M.Sc.


Program Studi Biologi, Fakultas Sains
dan Farmasi
Universitas Mathlaul Anwar Banten
PENDAHULUAN
Respirasi adalah pertukaran O2 dan CO2 diantara
lingkungan dan mitokondria dlm sel
Pada hewan dengan respirasi udara, pengambilan
oksigen oleh sel didahului oleh pelarutan oksigen
dalam medium air
Respirasi dapat terjadi melalui difusi pada hewan
uniseluler
Pada hewan seperti sponge dan cnidaria, respirasi
terjadi melalui kombinasi gerakan air dan difusi
Insekta, respirasi terjadi melalui kombinasi aliran
udara dan difusi
PENDAHULUAN
Hewan dengan sistem sirkulasi darah, respirasi
terjadi melalui difusi dan aliran cairan darah, seperti
pd cacing tanah
Hewan dengan insang dan paru-paru internal sering
menggerakan medium eksternal menyeberangi
permukaan respirasi, suatu proses yang disebut
ventilasi
Empat tahap respirasi pd hewan dengan insang dan
paru-paru internal :
Aliran medium menyeberangi permukaan
respirasi,
Difusi menyeberangi permukaan repirasi,
Transport gas
Difusi kedalam jaringan
GAS RESPIRASI
Gas respirasi hewan meliputi oksigen (O2),
karbondioksida (CO2) dan nitrogen (N).
Di udara atmosfer nitrogen memiliki persentase terbesar
yaitu 78,09% (1 atm), kemudian oksigen 20,95%, dan
karbon dioksida 0,03%.
Keadaan ini terdapat di permukaan air laut dimana
tekanan atmosfirnya adalah 760 mmHg.
GAS DALAM PERAIRAN
Gas terlarut dalam air
Jumlah gas yang terlarut dalam air tergantung pada:
(1) sifat gas, karena daya larut semua jenis gas tidaklah
sama;
(2) tekanan gas pada fase gas;
(3) temperatur;
(4) adanya bahan-bahan terlarut lainnya.
Daya larut gas dalam air pada temperatur 150C,
tekanan atmosfir, 1 atm.

Jenis gas Daya larut

Oksigen 34,1 ml O2 per liter air


Nitrogen 16,9 ml N2 per liter air
Karbon disoksida 1019,0 ml CO2 per liter air
Schmidt-Nielsen (1991)
KELARUTAN GAS DALAM AIR
Daya larut karbon dioksida secara kasar adalah 30 kali lipat daya larut
oksigen atau 60 kali lipat daya larut nitrogen.
Daya larut ini mempengaruhi jumlah gas yang terlarut dalam air.

Meskipun daya larut karbondioksida 30 kali lipat daya larut oksigen,


tetapi karena jumlah karbondioksida di atmosfir sangat rendah maka
jumlah karbondikosida yang terlarut juga rendah.
Perhitungan kuantitas gas terlarut

1019 x 0,03
Volume CO2 terlarut = = 0,30 ml CO2 per liter air
100

34,1 x 20,95
Volume O2 terlarut = = 7,14 ml O2 per liter air
100
Bagaimana oksigen masuk
kedalam air?
-- oksigen dalam air berada
dalam kesetimbangan O2
(equilibrium) dengan
oksigen di atmosfir
-- diasumsikan bercampur
sempurna
-- tekanan partial oksigen di o2
atmosfir adalah:
760 X 0.21 = 160 mm Hg
Penentu Konsentrasi Kejenuhan Oksigen
1)Temperature
2)Salinitas
3)Tekanan armosfir
4)Kandungan oksigen atmosfir
DISSOLVED OXYGEN SATURATION
15 2
y = 0.0044x -
DO (mg/L)
0.3532x + 14.113
2
10 r = 0.999
FW
760 mm Hg
5
0 10 20 30 40
Temperature (C)
DISSOLVED OXYGEN AND SALINITY
8
DO (mg/L) y = -0.0709x +
7.5 7.5818
r2 = 0.9869
7
30 C
6.5
760 mm Hg
6
0 5 10 15 20
Salinity (g/L)
Pengaruh temperatur terhadap jumlah oksigen
terlarut dalam air tawar dan air laut dalam keadaan
kesetimbangan dengan udara atmosfir.
Temperatur Air tawar Air laut
(oC) (ml O2 per liter air) (ml O2 per liter air)
0 10,29 7,97
10 8,02 6,35
15 7,22 5,79
20 6,57 5,31
30 5,57 4,46
Sumber: Krogh, 1941 dikutip dalam Nielsen (1991).
TIGA STRATEGI UTAMA RESPIRASI HEWAN
1. Mengalirkan medium eksternal melalui tubuh
2. Difusi gas melalui permukaan tubuh dikombinasikan
dengan transport gas dalam sistem sirkulasi internal
3. Difusi melalui permukaan respiratori khusus
dikombinasikan dengan sistem siskulasi
. Strategi 1 ditemukan pd sponge, cnidaria dan arthropoda
darat
. Strategi 2 disebut juga cutaneous respiration
TIPE VENTILASI DAN EFEKNYA PD PERTUKARAN GAS

Ventilasi tidal
Terjadi bila eksternal medium bergerak masuk dan keluar
ruang respirasi dalam a back-and-forth movement
Umumnya tidak mampu mengosongkan sempurna ruang
respirasi pd tiap siklus respirasi
Jadi ketika hewan bernafas, medium segar yg masuk
bercampur dgn medium residual pd ruang respirasi
PO ruang respirasi lebih rendah drpd medium eksternal
2
VENTILASI UNIDIRECTIONAL
Darah dapat mengalir dalam satu dari tiga cara, relatif
terhadap aliran medium
Aliran concurrent bila darah mengalir dalam arah yang
sama dengan aliran medium
Aliran counter-current bila darah mengalir dalam arah
berlawanan dengan aliran medium
Aliran crosscurrent, bila aliran darah membentuk sudut
terhadap aliran medium eksternal
Countercurrent vs. Concurrent

Countercurrent
memastikan bahwa PO2 di
air selalu lebih tinggi
dari pada dalam darah
VENTILASI DAN PERTUKARAN GAS
Hewan menggunakan strategi berbeda untuk respirasi di air dan
udara
Hewan dengan medium respirasi air umumnya memilki insang yg
berventilasi secara unidirectional
Hewan dengan medium respirasi udara memiliki paru-paru dgn
ventiasi tidal atau menggunakan sistem tabung berisi udara, spt pada
insekta
Hewan yg bernafas di air harus memventilasi permukaan respirasinya
30 kali lebih kuat agar dapat memperoleh oksigen yang sama dengan
hewan darat
Hewan air memiliki PCO arteri 20 kali lebih rendah drpd hewan darat
2
VENTILASI PD SPONGE DAN CNIDARIA
Pada Sponge, lecutan flagella choanocyte menggerakan air
melewati serangkaian pori, disebut ostia, masuk spongocoel.
Oksigen berdifusi dari air masuk sel, sedangkan CO2 berdifusi
keluar. Air lalu keluar dr spongocoel lewat osculum.
Beberapa cacing pipih juga menggunakan cara yg sama.
Usus dari spesies ini dibatasi oleh sel-sel bersilia, dan lecutan
silia ini menggerakan air berisi oksigen ke seluruh tubuh.
Pada Cnidaria, kontraksi otot menggerakkan air melalui mulut
masuk ruang gastrointestinal. Air melewati jaringan, dan O2
berdifusi masuk sel, air keluar lewat mulut.
VENTILASI PADA MOLLUSCA
Sebagian besar Mollusca, insangnya bersilia. Lecutan silia
menggerakan air melewati insang, memungkinkan aliran
unidirectional medium eksternal. Pada banyak spesies, aliran
darah melalui insang tersusun dalam pola countercurrent
terhadap aliran air.
Insang Cephalopoda, spt gurita dan cumi-cumi, tidak
bersilia. Kontraksi otot mantel menggerakkan air secara
unidirectional melalui rongga mantel melewati insang,
memungkinkan terjadinya mekanisme pertukaran
countercurrent.
VENTILASI POMPA BUKKAL PD
ELASMOBRANCH
Elasmobranch memventilasi ruang branchialnya dengan memperbesar
volume ruang bukkal (mulut)
Peningkatan volume bukkal menyebabkan cairan masuk ruang bukkal
melalui mulut dan spirakel. Hewan lalu menutup mulut dan spirakelnya,
otot-otot disekitar rongga bukkal berkontraksi, mengurangi volume
rongga bukkal, mendorong air melewat insang dan keluarmelalui celah
insang
Jadi pada hewan ini rongga bukkal berfungsi sebagai pompa penyedot
dan pendorong
Aliran air unidirectional,dan aliran darah yg melewati insang tersusun
dalam countercurrent yang meningkatkan efisiensi pertukaran gas
Air mengalir
melalui mulut,
melewati insang,
kemudian keluar
I Diagram memperlihatkan
RB
mekanisme ventilasi insang
A KO
RO oleh dua pompa setelah
inspirasi.
PO A: air, KO: kelep oral,
I
PB RB: rongga bukal,
PB: pompa bukal, I: insang,
RO: rongga operkular,
PO: pompa operkular
Air

150 120 90 60 30

140 110 80 50 20

Darah

Diagram aliran arus berlawanan pada insang ikan.


Angka menunjukkan tekanan parsial oksigen (PO2)
dalam air dan darah.
Insang akan menyerap 80%
oksigen dari air
RESPIRASI PADA INSEKTA
Respirasi menggunakan sistem trakhea
Trakhea merupakan tabung berisi udara yang
menetrasi ke dalam tubuh
Trakhea bercabang dan berakhir pada struktur
berdinding tipis disebut trakheolus.
Ujung trakheolus berisi cairan sirkulasi disebut
hemolimfa
Oksigen terlarut dalam cairan hemolimfa, lalu berdifusi
menyeberangi dinding tipis trakheolus
Serangga membawa gelembung udara
ketika menyelam.
Didalam air terjadi pertukaran gas antara
gelembung udara dengan sistem trakhea
serangga dan antara air dengan
gelembung udara.
Arah aliran gas tergantung pada tekanan
parsial O2, CO2 dan N, dan tekanan total
(P) dalam gelembung udara.
Tanda panah menunjukkan difusi molekul
gas. Total tekanan parsial gas dalam air
(dan di atmosfir) = 742,7 mmHg pada
permukaan tetapi meningkat ketika buih
dibawa menyelam kedalam air.
RESPIRASI
KATAK

(a) Kedua paru2 terisi ketika udara ditekan


kedalamnya.
(b) Dasar mulut ditekan kebawah dan udara dihisap
lewat 2 nostril.
(c) kemudian nostril ditutup, glottis dibuka dan dasar
mulut dinaikkan.
(d) katak memventilasi mulutnya secara ritmis,
membantu memasukkan O2 kedalam mulut dan
mengeluarkan CO2 dari mulut.
(e) otot dinding tubuh diatas paru2 kontraksi, paru2
mengempis dan udara ditekan keluar.
Organ khusus untuk respirasi terestrial pada ikan

Lempeng labyrinth

Lempeng labyrinth pada ikan gurami digunakan untuk


mengambil oksigen dari udara
RESPIRASI AVES

Jalan
masuk
udara di
paru-paru

Burung mempunyai paru-paru


relatif kecil dan sembilan
kantung udara yang memainkan
peran penting dalam respirasi
RASIO VOL. RESPIRASI BURUNG &
MAMALIA
Burung Mamalia
1 kg 1 kg
Vol. paru-paru (ml) 29,6 53,5
Vol trachea (ml) 3,7 0,9
Vol. air sac (ml) 127,5 -
Vol total sistem respirasi 160,8 54,4
Vol. tidal (ml) 13,2 7,7
Frek. Respirasi (mnt-1) 17,2 53,5
Secara umum, burung
mempunyai 9 buah
kantung udara:
1 kantung interklavikula
2 kantung servikal
2 kantung anterior torakalis
2 kantung posterior
torakalis
2 kantung abdominal

Kantung udara mempunyai dinding yg sangat tipis dengan beberapa


pembuluh darah.Tidak memainkan peran penting dalam pertukaran
gas.
1 Saat Inhalasi pertama, udara mengalir melewati trakhea & bronkus
kemudian ke kantung udara posterior
2 Saat Ekshalasi, udara bergerak dari kantung udara posterior dan
masuk ke paru-paru
3 Saat inhalasi ke dua, udara bergerak dari paru-paru dan menuju
kantung udara anterior
4 Saat ekshalasi ke dua, udara bergerak dari kantung udara anterior
kembali ke trakhea dan ke luar
Inspiration
Expiration
Jadi untuk menggerakkan 1 paket gas di
dalam seluruh sistem respirasi unggas
memerlukan 2 siklus.

Keuntungannya bahwa gas yang


mengandung oksigen tinggi selalu
bergerak searah (unidirectional)
menembus paru-paru
Paru-paru mammalia
alveoli yang memperluas permukaan.
Permukaan pertukaran gas pada paru-paru mencit 800 cm2
permukaan per cm3 jaringan paru-paru (Weibel, 1979).
Permukaan pertukaran gas pada paru-paru manusia 100 m2.
Permukaan yang luas esensial untuk pengambilan oksigen
dengan kecepatan tinggi yang dibutuhkan untuk kecepatan
metabolik tinggi pada hewan berdarah panas.
Selaput yang memisahkan udara dalam paru-paru dan dalam
darah harus sangat tipis. Paru-paru manusia ketebalan selaput
alveolinya < 0,2 m.
Kombinasi tipisnya selaput alveoli dan luasnya permukaan
menjamin berlangsungnya pertukaran gas pada paru-paru
dengan kecepatan tinggi.
Volume paru-paru mamalia ukurannya kira-kira 5% dari
volume tubuh. Makin besar ukuran hewan makin besar ukuran
paru-paru (Schmidt-Nielsen, 1990, p.30)
Inhalasi dan ekshalasi
Inhalasi paru-paru mengembang. Manusia istirahat memiliki
volume tidal 500 cm3..... ruang mati 150 cm3, maka hanya 350
cm3 udara segar yang mencapai paru-paru - ruang mati
tersebut 1/3 volume tidal
Orang berolah raga dengan satu tarikan pernafasan kuat dapat
menginhalasi sebesar 3000 cm3, ruang mati sebesar 150 cm3
menjadi 1/20 volume tidal.
Ekshalasi kuat didalam paru-paru masih ada sekitar 1000 cm 3
udara yang tersisa, udara inhalasi selalu bercampur dengan
udara yang tersisa dalam paru-paru dan ruang mati.
Orang istirahat dapat memiliki udara 1650 cm3 dalam paru-
parunya. Selama inhalasi, 350 cm3 udara segar masuk paru-
paru dan bercampur dengan udara yang ada diparu-paru. Jadi,
udara yang diperbaharui hanya kira-kira seperlimanya.
Akibatnya, gas alveoli komposisinya tetap cukup konstan yaitu
kira-kira terdiri atas O2 15% dan CO2 5%. Komposisi gas
alveolar ini tetap sama saat aktivitas tinggi.
O2 larut dalam lapisan berair

Menembus dinding alveolus

Menembus dinding kapiler

Kapiler CO2

Alveolus Memasuki plasma


O2

Menembus sel darah


O2 alveoli > O2 kapiler

O2 + Hb membentuk oksihaemoglobin
Pengaruh ketinggian

Pada ketinggian yang berbeda, tekanan atmosfir dan


tekanan parsial gas berbeda
Ketinggian Tekanan parsial Tekanan atm. Keterangan
0m 159 mmHg 760 mmHg Survive
6000 m 80 mmHg 380 mmHg Manusia
sulit untuk survive
Pengaruh ketinggian
Temperatur tubuh manusia 37 0C, tekanan uap air 47 mmHg.
Jika seseorang berada pada tekanan atmosfir 47 mmHg (yaitu
pada ketinggian 19.000 m), maka paru-paru terisi uap air dan
tidak ada oksigen yang masuk ke paru-parunya.
Pada 3000-4000 m dpl manusia mulai menurun kinerjanya,
tetapi setelah teraklimatisasi kinerjanya normal kembali.
Pada >4000 m dpl mountain sickness (gejala kekurangan
O2). Kinerjanya menurun, lemah, kehilangan keseimbangan,
pusing, kunang-kunang, muntah-muntah, fungsi pikiran
menurun, susah tidur.
Pada 12000 m dpl manusia dapat lulus hidup apabila
menghirup oksigen murni.
Pemasokan oksigen kedalam jaringan dipengaruhi:
Pasokan O2 1. Ventilasi paru- Kehilangan
pH darah naik
tidak cukup paru meningkat CO2 darah

2. Kapasitas difusi paru-paru orang gunung >,


Aklimatisasi paru-paru orang aklimatisasi tidak merubah kapasitas difusi paru-
gunung > orang dataran rendah paru orang dataran rendah

Pada 4000 m, darah merah 3. Pengangkutan oksigen dalam darah


berubah dari 5 jt/mm3 mjd 8 meningkat, afinitas oksigen memfasilitasi
jt/mm3 darah manusia penghantaran oksigen ke jaringan

Meningkatkan jumlah kapiler per unit volume


jaringan (memperpendek jarak difusi) dan 4. Difusi oksigen dari darah ke jaringan
meningkatkan konsentrasi myoglobin otot ditingkatkan
(meningkatkan kecepatan difusi).

5. Pemanfaatan oksigen dalam jaringan ?


PENGATURAN VENTILASI
Ventilasi adalah proses ritmik otomatis
Neuron2 di Sistem Saraf Pusat yaitu central pattern generator di
medula yg menginisiasi gerakan ventilasi hewan
Kemoreseptor yg mendeteksi perubahan CO , H+ dan O , mengirim
2 2
informasi afferent sensori ke otak. Otak mengintegrasi informasi, lalu
mengirim input ke generator respirasi untuk memodifikasi kecepatan
dan kedalaman respirasi
Pada hewan air level oksigen yg rendah merupakan faktor pengatur
ventilasi, sebaliknya pada hewan darat adalah CO 2
Hewan air memp. Kemoreseptor O internal yg memonitor PO darah
2 2
didalam insang.
Hewan darat memp. Kemoreseptor CO /pH. Terdapat dua kelompok yi
2
central chemoreceptor (di medula) dan peripheral chemoreceptor di
arteri
Regulasi respirasi
Regulasi ...... konsentrasi CO2 dalam udara paru-paru. Penambahan CO2
dalam udara inhalasi meningkatkan ventilasi paru-paru. Apabila
ditambahkan CO2 sebesar 2,5% dalam udara inhalasi maka volume
ventilasi naik dua kali lipat. Fenomena ini terjadi baik pada mammalia
maupun burung.
Gas paru-paru mengandung CO2 5%, jika CO2 inhalasi ditingkatkan
setinggi 5% volume maka ventilasi akan meningkat beberapa kali lipat.
Pada konsentrasi CO2 yang lebih tinggi akan bersifat narkotik dan
menyebabkan respon abnormal.
Efek penurunan O2 efeknya lebih kecil terhadap ventilasi. Jika
konsentrasi oksigen dalam udara inhalasi dikurangi sebanyak 2,5%, dari
21% menjadi 18,5% O2, tidak akan ada perubahan berarti dalam
respirasi.
Respirasi Telur
During avian development there are
three sequential stages of respiration
(Tazawa 1987): prenatal (embryonic),
paranatal (hatching), and postnatal
(posthatching).

During the prenatal stage respiratory gas exchange occurs via diffusion between
the external environment and the initial gas exchanger (i.e., the area vasculosa,
or the region of the chorioallantoic membrane) in early embryonic life and later
the vascular bed of the chorioallantois. The prenatal stage starts when the beak
penetrates into the air pocket between the inner and outer shell membranes
(both internal to shell; i.e., internal pipping) this occurs during the last 2-3 days of
incubation. During this stage, the lungs begin to replace the chorioallantois as
the gas exchanger, yet diffusion remains the major mechanism moving gas
across the shell. The postnatal stage begins when the beak penetrates the shell
(i.e., external pipping) (Brown et al. 1997).

Anda mungkin juga menyukai