Pemicu 7 Eva Saraf
Pemicu 7 Eva Saraf
EVA FAUZIAH
405100132
NYERI KEPALA
Penyakit umum yang dialami
sebagian besar populasi dunia (90%
US), dapat ditimbulkan oleh inflamasi
atau traksi daripada struktur-struktur
yang sensitif terhadap rasa sakit
(LANGE)
Nyeri Kepala
Primer
patofisiologis belum
jelas
Nyeri Kepala
Nyeri Kepala
Sekunder
patofisiologis jelas
Tanpa Aura
Dengan Aura
Migraine Basilaris
Hemiplagia dan
oftalmoplegia
Tensiontype Headache
(ketegangan otot)
TIK
Etio/: tumor serebral
terdapat mual dan muntah
Essentials of Diagnosis
Multiple attacks of severe unilateral orbital,
supraorbital, or temporal pain lasting 15-180 minutes
if untreated
During headache at least one of these
1. Unilateral conjunctival injection, lacrimation, or
both
2. Ipsilateral nasal congestion, rhinorrhea, or both
3. Ipsilateral eyelid edema
4. Ipsilateral forehead and facial sweating
5. Ipsilateral miosis, ptosis or both
6. A sense of restlessness or agitation
. Attack frequency ranging from one every other day to
eight per day
Tatalaksana Cluster
Headache
Sasaran terapi : menghilangkan nyeri
(terapi abortif) dan mencegah
serangan (terapi profilaksis)
Strategi terapi : mengguanakan obat
NSAIDs, vasokonstriktor cerebral
Terapi abortif :
Oksigen
Ergotamin
Somatotriptan
Terapi profilaksis:
Verapamil
Ergotamin
Metisergid
Kortikosteroid
Topiramat
MIGRAIN
DEFINISI
Migren: nyeri kepala berulang yang
idiopatik, dengan serangan nyeri
yang berlangsung 4-72 jam,
biasanya sesisi, sifatnya berdenyut,
intensitas nyeri sedang-berat,
diperhebat oleh aktivitas fisik rutin,
dapat disertai nausea, fotofobia dan
fonofobia.
Migren dapat terjadi pada anak-anak
dengan lokasi nyeri lebih sering
PATOFISIOLOGI
Teori Vaskular
Teori penyebaran depresi kortikal
Teori neurotransmiter
Hipotesis sentral
Teori unifikasi
Teori disfungsi sistem
trigeminovaskular
TEORI VASKULAR
Serangan disebabkan oleh
vasokonstriksi pembuluh darah
intrakranial sehingga aliran darah ke
otak menurun, yang dimulai di
bagian oksipital & meluas ke anterior
perlahan-lahan (oligemia) melintasi
korteks serebri kec. Aliran 2-3 mm
per menit, berlangsung beberapa
jam (fase aura) & diikuti oleh
vasodilatasi pembuluh darah
TEORI PENYEBARAN DEPRESI KORTIKAL
Fase II : Aura
Gangguan penglihatan yang paling sering dikeluhkan pasien.
Khas pasien melihat seperti melihat kilatan lampu blits
(photopsia) atau melihat garis zig zag disekitar mata dan
hilangnya sebagian penglihatan pada satu atau kedua mata
(scintillating scotoma).
Gejala sensoris yang timbul berupa rasa kesemutan atau
tusukan jarum pada lengan, dysphasia.
Fase ini berlangsung antara 5 60 menit. Sebanyak 80%
serangan migraine tidak disertai aura.
Fase III : Headache
Nyeri kepala yang timbul terasa berdenyut dan
berat. Biasanya hanya pada salah satu sisi kepal
tetapi dapat juga pada kedua sisi. Sering disertai
mual muntah tidak tahan cahaya (photofobia) atau
suara (phonofobia). Nyeri kepala sering memburuk
saat bergerak dan pasien lebih senang istrahat
ditempat yang gelap dan ini sering berakhir antara 2
72 jam.
Fase IV : Postdromal
Saat ini nyeri kepala mulai mereda dan akan
berakhir dalam waktu 24 jam, pada fase ini pasien
akan merasakan lelah, nyeri pada ototnya kadang
kadang euphoria. Setelah nyeri kepala hilang.
Gejala Klinis
HeadacheUnilateral / hemicrania (30-40% are bilateral)
Moderate to severe pain
Nyeri kepala berdenyut
Terjadi selama 4-72jam
Nyeri memburuk paska aktivitas fisik
Systemic manifestations
Nausea (80-90%)
Vomiting (40-60%)
Photophobia (80%)
Phonophobia (75-80%)
Lightheadedness (70%)
Gejala Aura (20%)
Scotoma (blind spots)
Fortification (zig-zag patterns)
Scintilla (flashing lights)
Unilateral paresthesia/weakness
Hallucinations
Hemianopsia
Rasa tertusuk2 pada lengan dan kaki
Gejala Non Aura
Tidak terdapat aura
Gejala prodormal tidak jelas
Nyeri kepala terjadi saat bangun tidur
Gejala = gejala tipe klasik
Feelings of elation or intense energy
Cravings for sweets
Thirst
Drowsiness
Irritability or depression
Pemeriksaan Fisik
Melakukan skrining pemeriksaan neurologis
Tidak ada manifestasi fisik tertentu
Adanya photophobia / phonophobia
Adanya gejala sistemic : myalgia, fever, malaise,
weight loss, scalp tenderness, jaw claudication
Kelainan neurologis fokal : confusion, seizures,
gangguan kesadaran, unilateral paralysis or
weakness, Aphasia, syncope
Kelumpuhan N III ocular muscle paralysis,
respons pupil, ptosis
Ophthalmic migraines gangguan visual
Pemeriksaan Penunjang
Computerized tomography (CT)
Dugaan Diagnosa : tumors, infections dan penyebab medik
lain dari nyeri kepala
Magnetic resonance imaging (MRI)
Dugaan Diagnosa : tumors, strokes, aneurysms, neurological
diseases and other brain abnormalities.
Dapat juga digunakan untuk pemeriksaan pembuluh darah
yang menyuplai otak
Spinal tap (lumbar puncture)
Diagnosa : meningitis
In this procedure, a thin needle is inserted between two
vertebrae in your lower back to extract a sample of
cerebrospinal fluid (CSF) for laboratory analysis.
DD
Headache Cluster
Stroke hemoragik/ iskemik
Headache tension
Meningitis
Perdarahan subarachnoid
Tumor otak ( TIK)
Pseudotumor cerebri
Gangguan vaskular (aneurisma)
Komplikasi
Abdominal problems
abdominal pain
bleeding and ulcers
Rebound headaches
Serotonin syndrome
Pengobatan
Serangan migrain lebih dari
3x/bln profilaksis
Saat serangan dan pencegahan
NSAIDs, ergotamin, valproic
TERAPI GIZI untuk MIGRAIN
Amin biogenik (Tiramin & feniletilamin) merupakan
etiologi dari sakit kepala migrain, tapi penelitian ini
belum pasti
Hindari hipoglikemia, nitrat, monosodium glutamat
Beberapa pasien dengan dehidrasi dapat terkena
sakit kepala migrain, maka dianjurkan untuk
meminum air lebih banyak untuk rehidrasi
Riboflavin & CoQ10 adalah profilaksis migrane
(peranannya dalam metabolisme energi)
Magnesium untuk anak
Magnesium oksida yang diberikan perhari lebih dari
16 minggu dapat mengurangi severitas (keparahan),
tidak untuk frekuensi sakit kepala
TENSION HEADACHE
Tension Type of Headache
= muscle contraction headache -> nyeri
tegang otot akibat kontraksi terus
menerus otot-otot kepala dan tengkuk
(m.Splenius kapitis, m.Temporalis,
m.Maseter, m.Sternokleidomastoideus,
m.Trapezius, m.Servikalis posterior, dan
m.Levator skapule)
serangan nyeri kepala berulang yang
berlangsung dalam hitungan menit
sampai hari, dengan sifat nyeri yang
biasanya berupa rasa tertekan atau
diikat, dari ringan sampai berat, dirasakan di
seluruh kepala, tidak dipicu oleh
aktifitas fisik dan gejala penyerta nya tidak
Etiologi
Stres
Kecemasan
Depresi
Konflik emosional
Kelelahan
Namun kontraksi otot dapat dipicu :
Faktor psikogenik
Ansietas/ depresi
Penyakit lokal pd kepala dan leher
Spondilosis servikal
Maloklusi gigi
Klasifikasi
Tension type headache dibagi menjadi 2 macam,
yaitu:
Episodik , jika serangan yang terjadi kurang
dari 1 hari perbulan (12 hari dalam 1 tahun).
Kronik, jika serangan minimal 15 hari
perbulan selama paling sedikit 3 bulan (180
hari dalam 1 tahun).
TTH
At least 10 episodes occuring on less than 1
day per month, on average
Headache lasting from 30 minutes to 7 days
At least 2 of these
1. Bilateral location
2. Pressing or tightening (nonpulsating)
quality
3. Mild to moderate intensity
4. Not aggravated by routine physical
activity
. Absence of nausea of vomiting
Pemeriksaan
Pada pemeriksaan, ditemukan ketegangan dan
spasme otot paracervikal sangat khas pd
nyeri kepala tension
Tata laksana :
Umumnya tidak responsif thd analgesik maupun
OAINS sederahana mperburuk medication
misuse headache.
Hindari senyawa yg mengandung caffein dan
barbiturat
Terapi psikogenik trisiklik (amitriptilin, dotiepin)
3-6 bulan
Fisioterapi latihan relaksasi atau psikoterapi
Penatalaksanaan TTH
meningkatkan latihan, dan peregangan otot leher
dan punggung.
Analgesik ibuprofen, atau asetaminofen dapat
mengurangi rasa sakit jika teknik relaksasi tidak
bekerja
Tizanidine
Inhibitor serotonin-Reuptake Selektif (SSRI)
seperti paroxetine (Paxil) atau citalopram (Celexa)
diminum setiap hari untuk membantu mencegah
atau mengurangi jumlah sakit kepala
antidepresan trisiklik seperti amitriptyline ,
nortriptilin, atau doxepin untuk membantu
mencegah atau mengurangi jumlah sakit kepala
Botox (toksin botulinum) type A injections to the
Terapi nonfarmakologi
Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu
sedikitnya 20-30 menit
Perubahan posisi tidur
Pernapasan dgn diafragma / metode relaksasi otot
lain
Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah:
Pencahayaan yg tepat untuk membaca, bekerja,
mengguanakan komputer atau saat menonton TV
Hindari eksposur terus menerus pd suara keras
dan bising
Hindari suhu rendah pd saat tidur di malam hari
Prognosis
Sakit kepala ini biasanya merespon
dengan baik untuk pengobatan tanpa
efek sisa.
Meskipun mereka tidak secara medis
berbahaya, sakit kepala ketegangan
kronis dapat berdampak negatif pada
kualitas hidup dan produktivitas
kerja.
Komplikasi
Rebound headaches (sakit kepala
yang terus datang kembali - mungkin
terjadi dari terlalu sering
menggunakan obat penghilang rasa
sakit. )
NEURALGIA TRIGEMINAL
Definisi
Neuralgia Trigeminal (tic douloureux) merupakan
kelainan fungsi dari saraf trigeminal (saraf kranial
V), yang membawa sensasi dari wajah ke otak.
Analgetika Antasida
Magnesium aluminium hidroksida
Codein fosfat
Simetidin
Meperidin HCL Ranitidin
Morfin
Fentanil (sublimaze)
PENGOBATAN
Subarachnoid Hemorrhage
Diuretik / Antiedema
Furosemid (lasix)
Antidiuretik
Mannitol
Vasopresin (Pitresin)
Steroid
Deksametason Obat hipotensif
(Oradexon,Kalmethaso intrakranial
ne)
Tiopental (pentotal)
Antifibrinolitik
Epsilon amino
kaproat (Amicar)
Asam tranek-samik
Idiopathic Intracranial Hypertension