SALURAN IRIGASI
M. ALFIANSYAH SYUKUR (D111 10 902)
KELOMPOK X
PENDAHULUAN
Saluran irigasi adalah saluran pembawa air untuk
menambah air ke saluran lain/daerah lain
Beberapa saluran dalam sistem irigasi:
a. Saluran primer
b. Saluran sekunder
c. Saluran tersier
d. Saluran kuarter
SALURAN IRIGASI
Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju
saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi.
Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang
menyadap dari saluran primer menuju petak-petak tersier
yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang
menyadap dari saluran sekunder menuju petak-petak
kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Saluran kuarter membawa air dari bangunan yang
menyadap dari boks tersier menuju petak-petak sawah yang
dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
BAGIAN SALURAN IRIGASI
Tanggul
Jagaan
Talut
Saluran
Gendong
rumus Strickler.
Q = V x A
V = K R 2/3 I1/2
R = A/P
A = ( b + m h ) h
P = ( b + 2 h )
b = m x h
Dimana :
Q = debit saluran, m3/dt
v = kecepatan aliran, m/dt
A = potongan melintang aliran, m2
R = jari jari hidrolis, m
P = keliling basah, m
b = lebar dasar, m
h = tinggi air, m
I = kemiringan energi (kemiringan saluran)
k = koefisien kekasaran Stickler, m 1/3/dt
m = kemiringan talut (1 vertikal : m horizontal)
GARIS SEMPADAN
Penetapan garis sempadan jaringan irigasi ditujukan untuk
menjaga agar fungsi jaringan irigasi tidak terganggu oleh
aktivitas yang berkembang di sekitarnya dan memberikan
ruang keamanan untuk saluran irigasi.
Jarak garis sempadan sekurang-kurangnya sama dengan
kedalaman saluran irigasi (saluran irigasi tak bertanggul)
atau sekurang-kurangnya sama dengan ketinggian tanggul
saluran irigasi (saluran irigasi bertanggul)
TANGGUL
Tanggul sebagai dinding saluran
Untuk tanggul tanpa jalan inspeksi yang tingginya lebih dari 3 m,
lebar bahu (berm) tanggul harus dibuat sekurang-kurangnya 1 m
(setiap 3 m).