Anda di halaman 1dari 24

Skizofrenia

Paranoid

102011032 JESSICCA SUSANTO
102013003 MARGARETHA HIMAWAN
102013095 I NYOMAN PUTRA HARTAWAN
102013186 MICHAEL STEVEN
102013226 JESSICA TIFFANI NOVARIA SINAGA
102013335 RAYMOND GUNAWAN
102013394 DARTALINA SIDAURUK
102013519 NUR SABRINA BINTI MOHD ROKIS
102013525 MUHAMMAD TAWFIQ BIN ZAMRI
Skenario 8

Seorang pemuda berusia 25 tahun dibawa ke
puskesmas oleh orangtuanya karena malam
tidak bisa tidur, bicara melantur, mengatakan
dirinya adalah nabi terakhir yang diyakini
setelah ia mendengar suara bisikan di
telinganya saat ia sedang memancing di
kolam dekat rumahnya.
Anamnesis
Pemeriksaa
n
Prognosis
Fisik
Penunjang

Diagnosis
Komplikasi Kerja
Banding

Rumusa
n
Masalah

Penatalaksan
Etiologi
aan

Epidemiolog
Gejala Klinis
i

Patofisiologi
Anamnesis

Identitas
KU
RPS (onset, perkembangan, faktor2, dampak thdp
lingkungan)
RPD (peny yg prnh dialami, ggn psikiatrik, medik,
penggunaan narkotika)
Riwayat kehidupan pribadi (perkembangan fisik,
kepribadian)
Riwayat pendidikan
Riwayat pekerjaan
Kehidupan beragama
Riwayat kehidupan psikososial dan perkawinan
Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum, kesadaran, nadi, tensi, suhu,
nafas
Pemeriksaan Status Mental
Penampilan & perilaku
Bicara
Mood
Isi pikiran
Waham
Persepsi
Pemeriksaan
Penunjang

Darah lengkap
Punksi Lumbal
CT Scan/MRI
Working Diagnosis

Skizofrenia
gejala psikotik yang secara berarti mengganggu fungsi dan
menyangkut gangguan perasaan, berpikir, dan perilaku
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
Thought echo, insertion, withdrawal, broadcasting
Waham dikendalikan, dipengaruhi
Halusinasi
Waham tak wajar dan mustahil
Atau paling sedikit gejala di bawah ini yang harus selalu
ada secara jelas dalam kurun waktu satu bulan atau lebih;
Halusinasi yang menetap
Arus pikiran terputus inkoherensi
Katatonik
Gejala-gejala negatif
Skizofrenia Paranoid

Skizofren paling sering dijumpai
Waham relatif stabil, sering bersifat paranoid,
halusinasi pendengaran, ggn persepsi
Differential Diagnosis

Gangguan waham
gangguan psikiatri yang didominasi oleh gejala-
gejala waham. Waham pada gangguan waham
bisa berbentuk: kebesaran, penganiayaan,
cemburu, somatic, atau campuran.
pikiran yang salah karena bertentangan dengan
kenyataan (dunia realitas)

Psikotik Akut
gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak
mampuan individu menilai kenyataan yang
terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham
atau perilaku kacau/aneh yang terjadi selama 1
hari sampai kurang dari 1 bulan

Etiologi

Keturunan
Biokimia
Hipotesis dopamine
Hipotesis norepinefrin
Hipotesis serotonin
Psikososial
Faktor keluarga-pasien
Isu psikodinamik
Teori infeksius
Epidemiologi

Insiden dan prevalensi. Prevalensi, morbiditas
dan keparahan presentasi lebih besar pada area
urban daripada rural. Selain itu, morbiditas dan
keparahan presentasi lebih besar di area
industrialisasi daripada nonindustrialisasi.
Rasio seks. Pria = wanita.
Status sosio-ekonomi. Naiknya prevalensi di
golongan sosio-ekonomi rendah.
Usia timbul. Umumnya antara 15-35 tahun (50%
kurang dari 25 tahun). Sangat jarang sebelum umur
10 atau sesudah 40.

Agama. Yahudi lebih jarang dibandingkan
Protestan dan Katolik.
Ras. kalangan hitam dan Hispanik > dibandingkan
kulit putih, tapi peneliti percaya ini mungkin
mencerminkan bias pada pendiagnosis. (Dapat
pula mencerminkan lebih tinggi persentasi orang
minoritas yang tinggal di golongan sosioekonomi
lebih rendah dan area urban industrialisasi.)
Musim. Insiden lebih tinggi di musim dingin dan
awal semi (Januari-April di AS, Juli-September di
belahan selatan).
Patofisiologi

Tak ada defek struktural konsisten
Degenerasi pada sistem limbik, khususnya
amigdala, hipokampus, dan korteks singulat,
serta di ganglia basal, khususnya substansia
nigra dan korteks prefrontal dorsolateral.
Gejala Klinis

Gejala-gejala Skizofrenia dapat dibagi dalam 2
kelompok yaitu Gejala Positif dan Gejala Negatif.
Gejala Positif Skizofrenia:
Delusi atau waham
Halusinasi
Kekacauan alam pikir
Gaduh gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir,
agresif, bicara dengan semangat, dan gembira yang
berlebihan.
Merasa dirinya Orang Besar, merasa serba mampu,
seba hebat dan sejenisnya.
Pikiran penuh dengan kecurigaan dan seakan-akan
ada ancaman terhadap dirinya.
Menyimpan rasa permusuhan.


Gejala Negatif Skizofrenia:
Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar.
Menarik diri atau mengasingkan diri, tidak mau
bergaul atau kontak dengan orang lain, suka
melamun.
Kontak emosinal amat miskin, sukar diajak bicara,
pendiam.
Pasif dan apatis, merarik diri dari pergaulan social
Sulit dalam berpikir abstrak.
Pola pikir stereotip
Tidak ada/kehilangan dorongan kehendak dan tidak
ada inisiatif, tidak ada upaya dan usaha, tidak ada
spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan
serba malas (kehilangan nafsu).
Komplikasi

Bunuh diri (pikiran dan perilaku)
Perilaku merusak diri sendiri
depresi
Penyalahgunaan alkohol, obat-obatan atau obat resep
kemiskinan
tunawisma
dipenjara
konflik keluarga
Ketidakmampuan untuk bekerja atau bersekolah
Gangguan kesehatan akibat obat antipsikotik
Menjadi korban atau pelaku kejahatan kekerasan
Jantung dan penyakit paru-paru yang berhubungan dengan merokok
Penatalaksanaan

Terapi Medika Mentosa
Neroleptika dengan dosis efektif rendah lebih
bermanfaat pada penderita dengan skizofrenia
yang menahun
Pada s. paranoid trifluoperazin rupanya lebih
berhasil. Dengan fenotiazin biasanya waham
dan halusinasi hilang dalam waktu 2 - 3 minggu
Serangan pertamapertahankan beberapa
bulan, serangan >1x pertahankan 1 atau 2
tahun


Terapi koma insulin
Tidak khusus
Diberikan pada permulaan penyakit
Memberi hasil yang baik pada katatonia dan
skizofrenia paranoid

Non Medika Mentosa
Terapi fisik (ECT)
dapat memperpendek serangan skizofrenia dan
mempermudah kontak dengan penderita
tidak dapat mencegah serangan yang akan datang.
Psikoterapi
Terapi perilaku
Terapi kelompok
Terapi keluarga
Psikoterapi suportif
Pencegahan

Perlakuan awal terhadap fase prodormal dari
skizofrenia dapat menunda onset psikosis/
mengurangi keparahan penyakit
Prognosis

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah
dijabarkan diatas, maka dapat menyimpulkan
bahwa pasien yang ada dalam skenario kasus
tersebut dapat didiagnosis menderita
skizofrenia dengan tipe paranoid.

Anda mungkin juga menyukai