STEVEN JOHNSON
SYNDROME
Presented by:
Putry Rizqiah
Supervisor:
dr. H.Ryan Ramdhan
Identitas Pasien
Nama : An. ACN
Tgl Lahir : 7 Januari
2016
Umur : 9 bulan
No. CM : 56-27-48
Alamat :
cikarang
Keluhan Utama:
badan dan wajah melepuh
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Kabupaten Bekasi dengan
keluhan kulit melepuh dan mengelupas sejak 1 malam
SMRS. Keluhan muncul mulanya pada wajah kemudian
timbul di perut, punggung, kemaluan dan anggota gerak
secara bersamaan.
2 hari sebelumnya, pasien mengalami kemerahan pada
wajah seperti biang keringat setelah mengkonsumsi
bubur tuna. Kemudian, pasien dibawa ke klinik dan
diberikan obat puyer. Setelah mengkonsumsi obat 2x
muncul lepuhan pada wajah dan badan. Mata kiri pasien
juga mengeluarkan kotoran kuning dan sulit dibuka.
Tanda
Vital
Normochephali Pemeriksaan Fisik
Rambut hitam,
sukar dicabut,
Udem Palpebra
distribusi
(-/-), sekret
merata
berwarna
Wajah udem
kuning
(-),
Telinga: dbn
Hidung: Bibir kering
sekret disertai krusta
kuning (+
+)
Simetris BJ I> BJ II
Vesikuler (+/+) Rh Reg
(-/-) wh (-/-) Bising (-)
Edema (+)
Soepel, pada
distensi (+), ekstremitas
shifting dullness inferior
(+) sianosis (-)
Pucat (-)
Status Dermatologis
29-10-2016
BMI : 19,5%
Lab 30/10/16
Hemoglobin : 10,3 gr/dl
Hematokrit : 29,3%
Eitrosit : 3,4 x 106/mm3
Leukosit : 11 x 103/mm3
Diftell :0/4/2/54/32/8 %
Diagnosa Banding
Generalized bullous fixed erution
TEN (toxic epidermal necrolysis)
S4 ( Staphylococcal Scalded Skin Syndrome)
Diagnosa Kerja
Sindrom Steven Johnson
Tata Laksana
IVFD KAEN 3A 8tpm
Kompres NaCl 0,9% jam per
hari
Gentamicin cream setelah
kompres
Metilpredisolon
0,5mg/kgBB/hari iv
Gentamycin 3x 20mg iv
Kloramphenicol eye drop 4xgtt1
Prognosi
Quo ad vitam:
Dubia ad bonam
Quo ad functionam:
Dubia ad bonam
Quo ad sanactionam:
Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Sindrom Stevens-Johnson
SINONIM
Ektodermosis erosiva pluriorifisialis
Sindrom mukokutanea-okular
Eritema multiformis tipe Hebra
Eritema bulosa maligna
Definisi
Obat sistemik :
Penisilin & sintetiknya, streptomisin, sulfonamida,
tetrasiklin, analgetik/antipiretik : derivat salisil,
pirazolon, metamizol, metapiron, parasetamol,
klorpromasin, karbamazepin, kinin, antipirin,
tegretol dan jamu
Trias kelainan :
a. Kelainan kulit
b. Kelainan selaput lendir di orifisium
c. Kelainan selaput mata
a. Kelainan kulit
Eritem, papel, vesikel, bula.
Vesikel & bula pecah erosi.
Prognosis buruk bl purpura (+)
bl lesi generalisata
b. Kelainan selaput lendir di orifisium
Paling sering (100 %) mukosa mulut
Kemudian disusul orifisium genital eksterna : 50 %
Lubang hidung dan anus : 8 % dan 4 %
Lesi awal : vesikel mukosa bibir, lidah, bukal pecah
erosi, ekskoriasi, eksudasi, ulserasi & pseudomembran,
krusta hemoragik kehitaman, tebal, hipersalivasi
kesulitan menelan
Kelainan dapat
laring & saluran pernafasan atas gejala ggg
pernafasan
esofagus
hidung rinitis + epistaksis & krusta
Anus jarang ditemukan
c. Kelainan selaput lendir mata
80 % SSJ kelainan selaput lendir mata
Paling sering : konjungtivitis kataralis /
konjungtivitis purulen
Kornea : erosi, perforasi, ulkus, kekeruhan
kebutaan
Iritis, uveitis, iridosilitis & udem palpebra
Di samping itu :
Kelainan kuku : onikolisis
Organ tubuh lain : sal. pencernaan, ginjal, :
nefritis; hati
Laboratorium
Tidak khas
Leukositosis (+) : mgk E/ : infeksi
Eosinofilia : kemungkinan alergi obat
Enzim transaminase serum ,
albuminuria, ggg elektrolit, ggg fs
organ tubuh yang terkena
Histopatologi
Biasanya tidak perlu dilakukan
Bl ragu histopatologi u DD/ dg eksantema fikstum
multipel / nekrolisis epidermal toksik (NET)
Kelainan histopatologi :
1. Infiltrat sel mononuklear sekitar pembuluh darah
dermis superfisial
2. Edema dan ekstravasasi sel darah merah di
dermis papular
3. Degenerasi hidropik lapisan basalis sampai
terbentuk vesikel subepidermal
4. Nekrosis sel epidermal & kadang2 di aneksa
5. Spongiosis dan udema intrasel di epidermis
Diagnosis
DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis & gejala klinik
DIAGNOSIS BANDING
1. Eksantema Fikstum Multipel Generalisata
Persamaan : eritem, vesikel, bula
Perbedaan : EFM selalu (+) di tempat yang sama, tdk
seluruh tubuh
Penyembuhan Hiperpigmentasi
Angka kematian : 5 15 %
Bila pengobatan cepat & tepat,
prognosis cukup memuaskan
Prognosis buruk bila KU buruk,
purpura, bronkopneumonia (+)
Thank You