Anda di halaman 1dari 62

Laporan Kasus:

Neonatus ATERM
DENGAN DISTRESS RESPIRASI, OBSERVASI
NEONATAL INFEKSI, Hipoksia Iskemik Enselopati
grade 2,
Pembimbing :
Dr. Hery Susanto, Sp A

Sari Putri Utami


030.08.218

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 5 Januari 2015 14 Maret 2015

IDENTITAS
DATA

PASIEN

AYAH

IBU

Nama

By. Ny. K

Tn. A

Ny. K

Umur

1 hari

32 tahun

24 tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

Alamat

Bengle Rt 06 Rw 02 Kel Pasangan Kec. Talang


Kab. Tegal

Agama

Islam

Islam

Islam

Suku Bangsa

Jawa

Jawa

Jawa

Pendidikan

SD

SLTA

Pekerjaan

Wiraswasta

IRT

Penghasilan

Rp

Rp -

Keterangan

1.500.000,Hubungan orangtua dengan anak adalah anak

Asuransi

kandung
Umum

No. RM

767125

ANAMNESIS
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis
dengan ibu dan ayah kandung pasien pada
hari Selasa, 23 Desember 2014, pukul 12.00
WIB, di PICU.

Keluhan
Utama

Demam sejak 3
hari SMRS

Keluhan Mual dan


Tambahan muntah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD


RSUD Kardinah Tegal
dengan keluhan
demam naik turun
sejak 3 hari SMRS

setelah minum obat


demam turun namun
tak lama kemudian
pasien kembali
demam

1 hari SMRS saat


pasien menyikat gigi,
guzinya berdarah
dan dalam jumlah
yang banyak

Demam turun hanya


jika diberi obat
penurun panas biasa,
setelah itu demam
akan naik lagi

ibu pasien membawa


pasien ke bidan
untuk kembali
berobat (2 hari
SMRS), dan bidan
menyarankan agar
pasien dibawa ke
rumah sakit

Kemudian juga
terdapat bercakbercak kemerahan di
wajah, kedua tangan,
dan kedua kaki dan
nyeri perut 1 hari
SMRS

Mual dan muntah


sebanyak 3 kali per
hari, berisi makanan
sejak 3 hari SMRS

Keluhan batuk, pilek,


gangguan BAB dan
BAK disangkal oleh
ibu pasien. Nafsu
makan dan minum
pasien baik

pasien dibawa ke
puskesmas untuk
berobat (3 hari
SMRS)

RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU

Hal serupa (-)

Alergi makanan dan obat (-)

Riwayat operasi dan trauma (-)


Riwayat asma, kejang, penyakit jantung,
penyakit paru (-)

Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada anggota keluarga di rumah yang
mengalami hal yang sama seperti pasien.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
alergi pada obat-obatan atau makanan
tertentu
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat asma ataupun alergi tertentu

RIWAYAT LINGKUNGAN
Kepemilikan rumah yaitu rumah kontrakan. Rumah berukuran 6 x 11 m,
PERUMAHAN
beratap genteng, berlantai semen, dan berdinding tembok. Dasar atap
terpasang tidak plafon. Kamar tidur berjumlah 2, kamar mandi
berjumlah 1, terdapat dapur dan tidak terdapat ruang keluarga.
Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari air sumur.
Jarak septic tank dengan rumah sekitar 10 meter. Limbah rumah
tangga tersalur di selokan di dalam rumah dengan aliran lancar.
Selokan dibersihkan sebulan sekali. Cahaya matahari dapat masuk ke
dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Jika jendela
dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap

Kesan: Keadaan lingkungan rumah baik dan sanitasi baik,


ventilasi dan pencahayaan baik.

Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah pasien adalah seorang petani,
dengan penghasilan perbulan ratarata kurang lebih Rp.1.500.000,- per
bulan. Ibu pasien adalah seorang
ibu rumah tangga dan tidak
memiliki penghasilan sendiri. Ayah
menanggung nafkah 5 orang yaitu 1
orang istri, 3 orang anak, dan 1
orang nenek pasien. Biaya
pengobatan ditanggung lewat
Jamkesmas.

Kesan: Riwayat sosial


Kesan: Riwayat sosial
ekonomi kurang
ekonomi kurang

Riwayat Kehamilan dan


Pemeriksaan Prenatal
Ibu memeriksakan kehamilannya
secara teratur di bidan sebulan
sekali. Mendapatkan suntikan TT
2x. Tidak pernah menderita
penyakit selama kehamilan,
riwayat perdarahan selama
kehamilan disangkal, riwayat
trauma selama kehamilan
disangkal, riwayat demam
selama kehamilan disangkal.

Kesan: Riwayat
Kesan: Riwayat
pemeliharaan prenatal baik
pemeliharaan prenatal baik

RIWAYAT
PERSALINA
N

Tempat kelahiran : Rumah bidan


Penolong persalinan : bidan
Cara persalinan : Pervaginam
spontan
Masa gestasi
: 9 bulan
G2P1A0
Air ketuban
: Ibu tidak
tahu
Berat badan lahir : 3000 gram
Panjang badan lahir : 48 cm
Lingkar kepala
: Ibu lupa
Langsung menangis : Ya
Nilai APGAR
: Ibu tidak
tahu
Kelainan bawaan : Tidak ada
Penyulit/ komplikasi : tidak ada

Kesan: Neonatus aterm, lahir spontan,


bayi dalam keadaan sehat.

Riwayat Pemeliharaan
Postnatal

Pemeliharaan setelah kehamilan dilakukan di bidan dan


anak dalam keadaan sehat.
Kesan: Riwayat pemeliharaan postnatal baik.

Corak Reproduksi Ibu


Ibu P3A0, anak pertama laki-laki saat ini berusia 9 tahun lahir
spontan, anak kedua (pasien) perempuan berusia 7 tahun lahir
spontan, dan anak ketiga perempuan berusia 9 bulan lahir
spontan.
Riwayat Keluarga

Berencana

Ibu pasien mengaku saat ini tidak


menggunakan KB.

RIWAYAT
PERTUMBUHAN
Berat badan lahir 3000
gram, panjang badan
lahir 48 cm.
Berat badan sekarang
19 kg, tinggi badan
sekarang 115 cm.

RIWAYAT
PERKEMBANGAN
Senyum
: Ibu lupa
Tengkurap
: 2,5 bulan
Mengangkat kepala : 2 bulan
Duduk
: 8 bulan
Merangkak
: 8,5 bulan
Berdiri
: 10 bulan
Berjalan
: 11 bulan
Berlari
: 1,5 tahun

Kesan: Usia anak saat ini 7 tahun. Riwayat


pertumbuhan dan perkembangan anak tidak
terlambat dan sesuai dengan usia.

RIWAYAT
MAKAN
DAN
RIWAYAT MAKAN DAN
MINUMANAK
ANAK
MINUM
Ibu memberikan anak ASI eksklusif sampai usia
kurang lebih 6 bulan. Usia lebih dari 6 bulan
pasien mulai diberikan susu formula dan makanan
pendamping seperti bubur bayi. Saat usia 2 tahun
pasien mulai diberi makanan lunak berupa nasi
yang dilunakkan serta lauk tempe, tahu, dan telur.
Usia 5 tahun pasien mulai diberi makanan padat
seperti nasi dan lauk pauknya. Pasien makan 3 x
sehari, lauk yang dikonsumsi seperti sayur, tahu
tempe, telur, ikan dan ayam. Selain itu pasien
juga memiliki kebiasaan jajan sembarangan di
sekolah.

Kesan: Kualitas makanan kurang dan kuantitasnya baik.

RIWAYAT
IMUNISASI
VAKSIN
BCG

Imunisasi
dasar
sesuai
umur

DASAR (umur)
Saat

ULANGAN
(umur)
-

lahir
DPT
POLIO

2 bln 4 bln

6 bln

Saat

4 bln

6 bln

2 bln

lahir
CAMPAK

9 bln 1 thn

HEPATITIS

Saat

lahir

1 bln

SILSILAH KELUARGA

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Selasa, tanggal


23 Desember 2014, pukul 12.00 WIB, di PICU

Kesan Umum
Kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, dan
tampak lemas

Tanda Vital

Tekanan darah
: 95/64 mmHg
Nadi
: 71x/menit, reguler, isi dan ketegangan
cukup
Laju nafas
: 40x/menit
Suhu
: 360 C (aksila)

Data Antropometri

Berat badan sekarang


: 19kg
Panjang badan sekarang
: 115 cm

Status
Generalisata
Mata :
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Leher :
KGB dan tiroid tidak teraba membersar,
jvp 5+2 cmH2O
Abdomen :
Defence muscular (+) , BU (+) N,
Nyeri tekan epigastrium(+)
Hepar teraba membesar BH
Lien tidak teraba membesar

Genitalia :
Tidak ada kelainan

Kepala :
Mesosefali, Ubun-ubun kecil teraba datar
distribusi rambut merata,
warna rambut hitam, ptikiae di wajah (-)

THT :
Otorhea -/-, rinorhea -/-, dinding
Faring hiperemis (-), uvula di tengah,T1-T1

Thorax : Bentuk (N), simetris +/+


Cor
: BJ I-II (N), murmur (-), gallop (-)
Pulmo : suara napas vesikular,
rhonki -/- .wheezing -/-

Extremitas :
Akral hangat, CRT >2, edema (-),sianosis (-), ptekiae (+)

PEMERIKSAAN
STATUS GIZI

Data

Pemeriksaan Status Gizi

Antropometri
Anak perempuan Pertumbuhan persentil anak
usia 7 tahun
Berat

badan

menurut CDC adalah sebagai


19 berikut:

kg

BB/U= 19/23 x 100% =

Tinggi badan 115

80%

(Gizi

sedang

cm

menurut berat badan per


umur)

TB/U = 115/121 x 100% =


95% (Gizi baik menurut
tinggi badan per umur)

BB/TB = 19/20 x 100% =


95% (Gizi baik)

Kesan: Anak perempuan 7

PEMERIKSAAN LINGKAR KEPALA


(KURVA NELLHAUS)

Lingkar kepala
sekarang : 51 cm

DAFTAR
DAFTARMASALAH
MASALAH
Demam
Mual dan muntah
Guzi berdarah
Nyeri perut
Bintik-bintik di wajah dan keempat
ekstremitas

DIAGNOSIS BANDING
Idiopatic Trobositopeni
Purpura
Malaria
Demam Chikungunya

ANAKPEREMPUAN
PEREMPUANDENGAN
DENGAN
ANAK
DENGUESYOK
SYOKSINDROM
SINDROM
DENGUE

DIAGNOSIS KE
RJA

TATALAKSANA
TATALAKSANA

Nonmedikament
Medikamentosa
osa
O2
Pemeriksaan
Laboratorium
Pasang DC
Rawat PICU

IVFD HES 380cc/15


menit (2 jalur)
Maintanance : RL 2 jalur
masing-masing 10 tpm

PROGNOSIS
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad
bonam
Quo ad functionam : ad bonam

Evaluasi pk. 03.30:


Kesadaran
meningkat, GCS 15
Akral hangat pada
keempat
ekstremitas,
produksi urin
meningkat
Pengantian infus, RL

Laboratorium Darah 23 Desember 2014


Pemeriks

Hasil

Satuan

Nilai

aan
Leukosit
5,8
Eritrosit
3,7
Hemoglob 9,1 ()

103/ul
106/ul
g/dl

Rujukan
4,5-13.5
3,6-5.2
10.7-13.1

in
Hematokr 27 ()

31-41

it
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosit

%
U
Pcg
g/dl
103/ul

11.5-14.5
74-106
23-31
28-32
217-497

13,1
73 ()
24,6
33,7 ()
15 ()

Laboratorium Darah 24 Desember


Pemerik

Hasil

2014
Satuan

Nilai

saan
Leukosit 8,4
Eritrosit 3,6
Hemoglo 8,8 ()

103/ul
106/ul
g/dl

Rujukan
4,5-13.5
3,6-5.2
10.7-13.1

bin
Hematok 26,5 ()

31-41

rit
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosi

%
U
Pcg
g/dl
103/ul

11.5-14.5
74-106
23-31
28-32
217-497

13,2
74
24,6
33,2 ()
33 ()

Pemeriksaan
Anjuran
Antigen NS1
Hemostasis
( Pemeriksaan
AP, APTT)
Protein/albumin

Pemeriksaan
rontgen thorax

OS m
terus engalam
men
i dem
e
r
am
us se
SMRS
j
a
hany . Demam k 3 hari
a
penu jika dibe turun
setel run pana ri obat
ah it
u dem s biasa,
am a
naik
kan
lagi

OS juga
mengalami
mual dan
muntah
sejak 3 hari
SMRS

Gusi pasien
berdarah saat
menggosok gigi.
terdapat bercakbercak
kemerahan di
wajah, kedua
tangan, dan
kedua kaki.

Dengue Syok Sindrom


TD: 90/60mmHg,
HR : 128x/mnt, RR
:
24x/mnt, Suhu:
36C

Hepatome
gali

Akral dingin pada


keempat ekstremitas
CRT > 2 detik

Trombosito
penia
IgG dan IgM
(+)

TINJAUAN
PUSTAKA

Dengue Fever

Definisi

Demam
berdarah
dengue/DBD
(dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri
sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai
oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)
atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome)
adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan/syok.

Etiologi
Virus dengue tipe 1, 2, 3, dan 4 (gol. Athropod
borne virus group B ditularkan melalui gigitan
banyak spesies nyamuk Aedes (antara lain
aedes aegypti dan Aedes Albopictus)
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3 dan DEN-4. keempatnya ditemukan di
Indonesia
Serotipe DEN-3 paling banyak manifestasi
klinik yang berat.

How is it spread??

http://www.metapathogen.com/IMG/Aedes-aegypti.jpg

THE VECTOR: Aedes aegypti

Klasifikasi who 2011

Patogenesis
Secondary heterologous dengue infection
Replikasi virus

Anamnestic antibody respons

Kompleks virus-antibodi
Aktifasi komplemen

Komplemen menurun

Anafilatoksin (C3a, C5a)

30% kasus
syok

Permeabilitas kapiler
meningkat
Perembesan plasma

Anoksia

Hipovolemia
Syok
Meninggal

Histamin dalam urin

Asidosis

Ht meningkat
Natrium turun
Cairan dalam
rongga serosa

Manifestasi klinis
Secara

umum penderita dengue ditandai oleh demam


yang mendadak tinggi dan terus-menerus.
Secara klinis dibagi 3 fase:
1.
2.
3.

Fase febrile
Fase kritis
Fase pemulihan

Fase Febril
Demam mendadak
tinggi
Nyeri kepala
Nyeri otot seluruh
badan
Nyeri sendi
Kemerahan pada
wajah (flushing) dan
eritema kulit

Gejala non-spesifik
Anoreksia
Nausea
muntah

Pada fase ini secara klinis sulit untuk membedakan kasus dengue
berat dengan yang tidak berat.
Leukopenia (paling awal ditemukan)
Trombosit dan hematokrit seringkali dalam batas normal
Fase ini berlangsung 2-7 hari

Fase Kritis
Suhu tubuh mulai turun sampai mendekati normal,
biasanya hari ke 3-7 (paling sering hari ke 4-6) sejak
dari mulai sakit
Terjadi permeabilitas kapiler tandai oleh Hematokrit
disertai jumlah Trombosit secara nyata (24-48 jam).
Pada penderita yang tidak mengalami peningkatan
permeabilitas kapiler, akan menunjukkan perbaikan
klinis menuju kesembuhan, sebaliknya akan terjadi
plasma leakage/perembesan plasma, dan apabila tidak
memadai cairannya akan terjadi syok kematian.

Fase Pemulihan

Perbaikan keadaan umum


Nafsu makan pulih
Hemodinamik stabil
Diuresis cukup
Fase ini dalam waktu 48-72 jam
Nilai hematokrit akan mengalami sampai stabil dalam
rentang normal disertai jumlah trombosit secara
cepat bila nilai normal.

Penderita Risiko tinggi


Faktor pada pejamu yang merupakan risiko untuk terjadi
penyakit dengue yang lebih berat atau terjadi komplikasi
Bayi < 1 th
Obesitas
Penderita ulkus peptikum
Wanita sedang menstruasi atau perdarahan vagina yang
abnormal
Penyakit hemolitik seperti defisiensi glucose-6phospatase dehydrogenase (G-6-PD), thallasemia, dan
hemoglobinopati
Penyakit jantung bawaan
Penyakit kronik : diabetes mellitus, hipertensi, asma,
gagal ginjal kronik, dan sirosis hati
Penderita yang sedang dalam pengobatan steroid atau
non-steroid anti-inflammantory drug (NSAID)

Diagnosis
Demam akut dengan dua atau lebih dari
Nyeri kepala
Nyeri retroorbita
Mialgia
Artalgia
Ruam
Manifestasi perdarahan
Leukopenia (Leukosit < 5000/mm3)
Trombositopenia (tombosit < 150.000/mm3)
Hematokrit meningkat (5-10 %)
Dan setidaknya satu dari :
Serologi (+) pada sampel darah : titer 1.280 dengan tes
inhibisi hemaglutinasi, titer IgG sebanding dengan enzyme
linked immunosorbent assay, atau tes IgM antidengue

Diagnosis Pasti
Kasus Probable ditambahkan setidaknya satu dari
Isolasi virus dengue dari darah, LCS, atau sampek
autopsi
Titer serum IgG meningkat 4 x lipat (dengan tes
inhibisi hemaglutinasi) atau IgM antidengue spesifik
meningkat
Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum, atau LCS
melalui histokimia, imunofluoresens, atau enzyme
linked immunosorbent assay
Terdeteksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR

Diagnosis DHF
Semua dari berikut ini :
Demam akut dengan durasi 2-7 hari
Manifestasi perdarahan dengan tanda : tes tourniquet
(+), petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahan
mukosa, saluran cerna, tempat penyuntikan, atau
tempat lain
Trombosit 100.000/mm3
Terdapat tanda kebocoran plasma akibat permeabilitas
vaskular yang ditandai dengan :
(hematokrit meningkat/hemokonsentrasi 20 % dari
baseline atau penurunan pada konvalesens atau terdapat
kebocoran
plasma
seperti
efusi
pleura,
asites,
hipoproteinemia/hipoalbuminemia)

Dengue Shock Syndrome


Kriteria DBD dengan tanda syok:
Takikardia, ekstremitas dingin, CRT memanjang, nadi
lemah, letargis, gelisah yang mungkin merupakan
penurunan perfusi otak
Tekanan nadi 20 mmHg dengan tekanan diastol
meningkat misal 100/80 mmHg
Hipotensi menurut usia didefiniskan dengan tekanan
sistol < 80 mmHg untuk usia < 5 th atau 80-90 mmH
untuk anak yang lebih besar dan dewasa

Uji Tourniquet
Ukuran manset 2/3
lengan atas
Tentukan tekanan sistolik
dan diastolik
Tentukan tekanan antara
sistolik dan diastolik,
tunggu
5 menit
Hitung jumlah petekie di
daerah volar atau fossa
cubiti
Positif bila petekie 10 /
2.5 cm2

Penatalaksanaan WHO 2011


Penderita Tersangka Dengue atau demam Dengue
1. Dengan KU baik tanpa adanya warning sign dirawat
dirumah/ rawat jalan dengan istirahat cukup
Asupan cairan cukup ( hindari air putih biasa atau plain water)
Asupan cairan seperti susu, jus buah, cairan elektrolit isotonik,
cairan rehidrasi oral (oralit) dan air tajin
Hindari kelebihan cairan khususnya pada usia bayi dan anak
(balita)
2. Pemberian antipiretik gol Parasetamol 10 mg/kgBB/x dengan
pemberian tidak lebih dari tiap 6 jam (dalam 1 hari 5x
pemberian)
3.Golongan salisilat dan aspirin tidak dianjurkan
4.Kompres air hangat kuku (tepid water) dahi, ketiak, anggota
tubuh
5.Jika masih demam, lakukan pemeriksaan lab berkala setiap
hari (leukosit, trombosit dan hematokrit)

Penatalaksanaan WHO 2011


Dianjurkan segera ke rumah sakit apabila terdapat tandatanda bahaya :
Tidak ada perbaikan/ terjadi perburukan klinis (khususnya pada
saat perubahan dari demam menuju penurunan suhu tubuh
atau masa defervescence)
Muntah persisten asupan cairan tidak adekuat
Nyeri perut hebat
Letargis atau gelisah atau derajat kesadaran mendadak
Terdapat
perdarahan
epistaksis,
melena,
hematemesis,
perdarahan
menstruasi
berlebihan,
urin
kehitaman
(hemoglobinuria), hematuria
Tampak pucat dan tangan kaki terasa dingin dan lembab
Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
Hematokrit secara signifikan dengan atau tanpa trombosit

Penatalaksanaan WHO 2011

Penderita DBD dan demam dengue yang dirawat (Rawat


Inap)
Pemberian cairan melalui infus harus dimulai pada pasien
dengan asupan oral kurang (muntah atau malas minum)
Nilai hematokrit , dan terdapat tanda-tanda bahaya.
Jumlah cairan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan
rumatan atau kehilangan cairan, tidak boleh kurang maupun
berlebihan.
Pemantauan parameter :
KU, nafsu makan, muntah, perdarahan, warning signs.
CRT indikator awal gangguan sirkulasi
TTV 2-4 jam pada penderita tidak syok, 1-2 jam pada
penderita syok
Pemeriksaan berkala hematokrit DD 12-24 jam, DBD 612 jam, SSD 2-4 jam.
Urine output 8-12 jam tanpa syok, setiap 1 jam pada
syok/kelebihan cairan.

Pemberian cairan pada DBD derajat I


dan II
Dianjurkan

cairan kristaloid isotonik,


hindari cairan hipotonik
Cairan koloid dapat digunakan pada
keadaan terjadi perembesan plasma masif,
atau bila tidak respons terhadap kristaloid
Jumlah cairan yang diberikan rumatan
ditambah kekurangan (defisit) 5%
Lama pemberian cairan tidak boleh lebih
dari 60-72 jam.
Transfusi trombosit dipertimbangkan bila
jumlah trombosit <10.000/mm3.

Penatalaksanaan WHO 2011


Pemberian cairan pada DBD derajat III dan IV
SSD syok hipovolemik yang disebabkan perembesan
plasma akibat kenaikan permeabilitias vaskular yang ditandai
dengan kenaikan resistensi vaskular secara sistemik
(penyempitan tekanan nadi, tekanan darah sistol relatif tetap,
sedangkan tekanan darah diastol naik)
Apabila terjadi hipotensi harus dipertimbangkan sudah terjadi
perdarahan berat, biasanya berupa perdarahan saluran cerna
tersembunyi
Pada DBD derajat III respons kristaloid dengan jumlah 10
mL/kgBB/jam atau bolus dalam 30 mnt selanjutnya jml
dikurangi secara bertahap sesuai keadaan klinis dan nilai
hematokrit
Pada DBD derajat IV jumlah cairan 10 mL/kgBB dibaerikan
dalam 10-15 menit atau 20 ml/kgBB dalam 30 mnt
selanjutnya cairan disesuaikan spt DBD derajat III.

Ensefalopati dengue
Pada umumnya ensefalopati dengue disebabkan atau ditandai
oleh ensefalopati hepatik, karena itu penatalaksanaan sama
dengan ensefalopati hepatik, yaitu :
Pertahankan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat (terapi
oksigen)
Hindari atau cegah tekanan tinggi intrakranial atau atasi bila
sudah terjadi:
Posisikan penderita dengan kepala ditinggikan 30
derajat
Retriksi cairan tidak boleh > 80 % kebutuhan cairan
rumatan
Ganti ke cairan koloid bila terjadi kenaikan hematokrti
Beri diuretika bila terdapat tanda-tanda kelebihan
cairan
Segera dilakukan pemasangan pipa endotrakeal untuk
menghindari hiperkarbia
Pemberian kortikosteroid dapat dipertimbangkan
untuk menurunkan TIK diberikan deksametason
dengan dosis 0.15 mg/KgBB/dosis setiap 6-8 jam

Ensefalopati dengue

Menurunkan produksi amonia


Pertahankan kadar gula darah pada 80-100 mg/dl
Berikan vitamin K1 secara i.v dengan dosis 3 mg untuk anak
< 1 th; 5 mg usia 1-5 th; dan 10 mg pada usia > 5 th
Bila terdapat kejang berikan antikonvulsan
Pemberian tranfusi darah PRC bila terdapat indikasi
Pemberian antibiotik empiris bila ada dugaan infeksi bakteri
Obat H-2 blocker atau proton pump inhibitor dapat diberikan
untuk mengatasi perdarahan gastrointestinal
Hindari pemberian obat-obatan lain tanpa indikasi karena akan
memperberat kerja hati

Kriteria Pulang dari perawatan


Bebas demam sekurang-kurangnya 24 jam tanpa pemberian
antipiretik
Pada SSD minimal 2-3 hari syok teratasi
Nafsu makan pulih
Secara klinis tampak perbaikan
Tidak tedapat distres pernafasan akibat efusi pleura atau
kelebihan cairan dan tidak terdapat asites
Jumlah trombosit naik minimal mencapai 50.000/mm3
Bila terpaksan pulang dengan tombosit < 50.000/mm3 makan
dianjurkan
membatasi
kegiatan
fisik
yang
cenderung
menimbulkan trauma selama 1-2 minggu .pada umumnya
trombosit akan normal waktu 3-5 hr pada penderita tanpa
komplikasi

Anda mungkin juga menyukai