Neonatus ATERM
DENGAN DISTRESS RESPIRASI, OBSERVASI
NEONATAL INFEKSI, Hipoksia Iskemik Enselopati
grade 2,
Pembimbing :
Dr. Hery Susanto, Sp A
IDENTITAS
DATA
PASIEN
AYAH
IBU
Nama
By. Ny. K
Tn. A
Ny. K
Umur
1 hari
32 tahun
24 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Alamat
Agama
Islam
Islam
Islam
Suku Bangsa
Jawa
Jawa
Jawa
Pendidikan
SD
SLTA
Pekerjaan
Wiraswasta
IRT
Penghasilan
Rp
Rp -
Keterangan
Asuransi
kandung
Umum
No. RM
767125
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis
dengan ibu dan ayah kandung pasien pada
hari Selasa, 23 Desember 2014, pukul 12.00
WIB, di PICU.
Keluhan
Utama
Demam sejak 3
hari SMRS
Kemudian juga
terdapat bercakbercak kemerahan di
wajah, kedua tangan,
dan kedua kaki dan
nyeri perut 1 hari
SMRS
pasien dibawa ke
puskesmas untuk
berobat (3 hari
SMRS)
RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU
Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada anggota keluarga di rumah yang
mengalami hal yang sama seperti pasien.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
alergi pada obat-obatan atau makanan
tertentu
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat asma ataupun alergi tertentu
RIWAYAT LINGKUNGAN
Kepemilikan rumah yaitu rumah kontrakan. Rumah berukuran 6 x 11 m,
PERUMAHAN
beratap genteng, berlantai semen, dan berdinding tembok. Dasar atap
terpasang tidak plafon. Kamar tidur berjumlah 2, kamar mandi
berjumlah 1, terdapat dapur dan tidak terdapat ruang keluarga.
Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari air sumur.
Jarak septic tank dengan rumah sekitar 10 meter. Limbah rumah
tangga tersalur di selokan di dalam rumah dengan aliran lancar.
Selokan dibersihkan sebulan sekali. Cahaya matahari dapat masuk ke
dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Jika jendela
dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap
Kesan: Riwayat
Kesan: Riwayat
pemeliharaan prenatal baik
pemeliharaan prenatal baik
RIWAYAT
PERSALINA
N
Riwayat Pemeliharaan
Postnatal
Berencana
RIWAYAT
PERTUMBUHAN
Berat badan lahir 3000
gram, panjang badan
lahir 48 cm.
Berat badan sekarang
19 kg, tinggi badan
sekarang 115 cm.
RIWAYAT
PERKEMBANGAN
Senyum
: Ibu lupa
Tengkurap
: 2,5 bulan
Mengangkat kepala : 2 bulan
Duduk
: 8 bulan
Merangkak
: 8,5 bulan
Berdiri
: 10 bulan
Berjalan
: 11 bulan
Berlari
: 1,5 tahun
RIWAYAT
MAKAN
DAN
RIWAYAT MAKAN DAN
MINUMANAK
ANAK
MINUM
Ibu memberikan anak ASI eksklusif sampai usia
kurang lebih 6 bulan. Usia lebih dari 6 bulan
pasien mulai diberikan susu formula dan makanan
pendamping seperti bubur bayi. Saat usia 2 tahun
pasien mulai diberi makanan lunak berupa nasi
yang dilunakkan serta lauk tempe, tahu, dan telur.
Usia 5 tahun pasien mulai diberi makanan padat
seperti nasi dan lauk pauknya. Pasien makan 3 x
sehari, lauk yang dikonsumsi seperti sayur, tahu
tempe, telur, ikan dan ayam. Selain itu pasien
juga memiliki kebiasaan jajan sembarangan di
sekolah.
RIWAYAT
IMUNISASI
VAKSIN
BCG
Imunisasi
dasar
sesuai
umur
DASAR (umur)
Saat
ULANGAN
(umur)
-
lahir
DPT
POLIO
2 bln 4 bln
6 bln
Saat
4 bln
6 bln
2 bln
lahir
CAMPAK
9 bln 1 thn
HEPATITIS
Saat
lahir
1 bln
SILSILAH KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum
Kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, dan
tampak lemas
Tanda Vital
Tekanan darah
: 95/64 mmHg
Nadi
: 71x/menit, reguler, isi dan ketegangan
cukup
Laju nafas
: 40x/menit
Suhu
: 360 C (aksila)
Data Antropometri
Status
Generalisata
Mata :
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Leher :
KGB dan tiroid tidak teraba membersar,
jvp 5+2 cmH2O
Abdomen :
Defence muscular (+) , BU (+) N,
Nyeri tekan epigastrium(+)
Hepar teraba membesar BH
Lien tidak teraba membesar
Genitalia :
Tidak ada kelainan
Kepala :
Mesosefali, Ubun-ubun kecil teraba datar
distribusi rambut merata,
warna rambut hitam, ptikiae di wajah (-)
THT :
Otorhea -/-, rinorhea -/-, dinding
Faring hiperemis (-), uvula di tengah,T1-T1
Extremitas :
Akral hangat, CRT >2, edema (-),sianosis (-), ptekiae (+)
PEMERIKSAAN
STATUS GIZI
Data
Antropometri
Anak perempuan Pertumbuhan persentil anak
usia 7 tahun
Berat
badan
kg
80%
(Gizi
sedang
cm
Lingkar kepala
sekarang : 51 cm
DAFTAR
DAFTARMASALAH
MASALAH
Demam
Mual dan muntah
Guzi berdarah
Nyeri perut
Bintik-bintik di wajah dan keempat
ekstremitas
DIAGNOSIS BANDING
Idiopatic Trobositopeni
Purpura
Malaria
Demam Chikungunya
ANAKPEREMPUAN
PEREMPUANDENGAN
DENGAN
ANAK
DENGUESYOK
SYOKSINDROM
SINDROM
DENGUE
DIAGNOSIS KE
RJA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Nonmedikament
Medikamentosa
osa
O2
Pemeriksaan
Laboratorium
Pasang DC
Rawat PICU
PROGNOSIS
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad
bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Hasil
Satuan
Nilai
aan
Leukosit
5,8
Eritrosit
3,7
Hemoglob 9,1 ()
103/ul
106/ul
g/dl
Rujukan
4,5-13.5
3,6-5.2
10.7-13.1
in
Hematokr 27 ()
31-41
it
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
%
U
Pcg
g/dl
103/ul
11.5-14.5
74-106
23-31
28-32
217-497
13,1
73 ()
24,6
33,7 ()
15 ()
Hasil
2014
Satuan
Nilai
saan
Leukosit 8,4
Eritrosit 3,6
Hemoglo 8,8 ()
103/ul
106/ul
g/dl
Rujukan
4,5-13.5
3,6-5.2
10.7-13.1
bin
Hematok 26,5 ()
31-41
rit
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosi
%
U
Pcg
g/dl
103/ul
11.5-14.5
74-106
23-31
28-32
217-497
13,2
74
24,6
33,2 ()
33 ()
Pemeriksaan
Anjuran
Antigen NS1
Hemostasis
( Pemeriksaan
AP, APTT)
Protein/albumin
Pemeriksaan
rontgen thorax
OS m
terus engalam
men
i dem
e
r
am
us se
SMRS
j
a
hany . Demam k 3 hari
a
penu jika dibe turun
setel run pana ri obat
ah it
u dem s biasa,
am a
naik
kan
lagi
OS juga
mengalami
mual dan
muntah
sejak 3 hari
SMRS
Gusi pasien
berdarah saat
menggosok gigi.
terdapat bercakbercak
kemerahan di
wajah, kedua
tangan, dan
kedua kaki.
Hepatome
gali
Trombosito
penia
IgG dan IgM
(+)
TINJAUAN
PUSTAKA
Dengue Fever
Definisi
Demam
berdarah
dengue/DBD
(dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri
sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai
oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)
atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome)
adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan/syok.
Etiologi
Virus dengue tipe 1, 2, 3, dan 4 (gol. Athropod
borne virus group B ditularkan melalui gigitan
banyak spesies nyamuk Aedes (antara lain
aedes aegypti dan Aedes Albopictus)
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3 dan DEN-4. keempatnya ditemukan di
Indonesia
Serotipe DEN-3 paling banyak manifestasi
klinik yang berat.
How is it spread??
http://www.metapathogen.com/IMG/Aedes-aegypti.jpg
Patogenesis
Secondary heterologous dengue infection
Replikasi virus
Kompleks virus-antibodi
Aktifasi komplemen
Komplemen menurun
30% kasus
syok
Permeabilitas kapiler
meningkat
Perembesan plasma
Anoksia
Hipovolemia
Syok
Meninggal
Asidosis
Ht meningkat
Natrium turun
Cairan dalam
rongga serosa
Manifestasi klinis
Secara
Fase febrile
Fase kritis
Fase pemulihan
Fase Febril
Demam mendadak
tinggi
Nyeri kepala
Nyeri otot seluruh
badan
Nyeri sendi
Kemerahan pada
wajah (flushing) dan
eritema kulit
Gejala non-spesifik
Anoreksia
Nausea
muntah
Pada fase ini secara klinis sulit untuk membedakan kasus dengue
berat dengan yang tidak berat.
Leukopenia (paling awal ditemukan)
Trombosit dan hematokrit seringkali dalam batas normal
Fase ini berlangsung 2-7 hari
Fase Kritis
Suhu tubuh mulai turun sampai mendekati normal,
biasanya hari ke 3-7 (paling sering hari ke 4-6) sejak
dari mulai sakit
Terjadi permeabilitas kapiler tandai oleh Hematokrit
disertai jumlah Trombosit secara nyata (24-48 jam).
Pada penderita yang tidak mengalami peningkatan
permeabilitas kapiler, akan menunjukkan perbaikan
klinis menuju kesembuhan, sebaliknya akan terjadi
plasma leakage/perembesan plasma, dan apabila tidak
memadai cairannya akan terjadi syok kematian.
Fase Pemulihan
Diagnosis
Demam akut dengan dua atau lebih dari
Nyeri kepala
Nyeri retroorbita
Mialgia
Artalgia
Ruam
Manifestasi perdarahan
Leukopenia (Leukosit < 5000/mm3)
Trombositopenia (tombosit < 150.000/mm3)
Hematokrit meningkat (5-10 %)
Dan setidaknya satu dari :
Serologi (+) pada sampel darah : titer 1.280 dengan tes
inhibisi hemaglutinasi, titer IgG sebanding dengan enzyme
linked immunosorbent assay, atau tes IgM antidengue
Diagnosis Pasti
Kasus Probable ditambahkan setidaknya satu dari
Isolasi virus dengue dari darah, LCS, atau sampek
autopsi
Titer serum IgG meningkat 4 x lipat (dengan tes
inhibisi hemaglutinasi) atau IgM antidengue spesifik
meningkat
Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum, atau LCS
melalui histokimia, imunofluoresens, atau enzyme
linked immunosorbent assay
Terdeteksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
Diagnosis DHF
Semua dari berikut ini :
Demam akut dengan durasi 2-7 hari
Manifestasi perdarahan dengan tanda : tes tourniquet
(+), petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahan
mukosa, saluran cerna, tempat penyuntikan, atau
tempat lain
Trombosit 100.000/mm3
Terdapat tanda kebocoran plasma akibat permeabilitas
vaskular yang ditandai dengan :
(hematokrit meningkat/hemokonsentrasi 20 % dari
baseline atau penurunan pada konvalesens atau terdapat
kebocoran
plasma
seperti
efusi
pleura,
asites,
hipoproteinemia/hipoalbuminemia)
Uji Tourniquet
Ukuran manset 2/3
lengan atas
Tentukan tekanan sistolik
dan diastolik
Tentukan tekanan antara
sistolik dan diastolik,
tunggu
5 menit
Hitung jumlah petekie di
daerah volar atau fossa
cubiti
Positif bila petekie 10 /
2.5 cm2
Ensefalopati dengue
Pada umumnya ensefalopati dengue disebabkan atau ditandai
oleh ensefalopati hepatik, karena itu penatalaksanaan sama
dengan ensefalopati hepatik, yaitu :
Pertahankan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat (terapi
oksigen)
Hindari atau cegah tekanan tinggi intrakranial atau atasi bila
sudah terjadi:
Posisikan penderita dengan kepala ditinggikan 30
derajat
Retriksi cairan tidak boleh > 80 % kebutuhan cairan
rumatan
Ganti ke cairan koloid bila terjadi kenaikan hematokrti
Beri diuretika bila terdapat tanda-tanda kelebihan
cairan
Segera dilakukan pemasangan pipa endotrakeal untuk
menghindari hiperkarbia
Pemberian kortikosteroid dapat dipertimbangkan
untuk menurunkan TIK diberikan deksametason
dengan dosis 0.15 mg/KgBB/dosis setiap 6-8 jam
Ensefalopati dengue