I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Al
Umur : 2 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Pengkol, Tembalang
1
No. CM : 390.134
Masuk RS : 25 Februari 2017
Bangsal : Nakula 4
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. N (ibu kandung
pasien) pada tanggal 26 Februari 2017, pukul 15.00 wib di ruang Nakula 4 kamar 1.1
serta didukung catatan medis.
Riwayat Imunisasi
0 bulan = Hepatitis B
1 bulan = BCG (scar (+) ), polio I
2 bulan = DTP + hepatitis B + HiB (Pentabio 1), polio II
3 bulan = Pentabio 2, polio III
4 bulan = Pentabio 3, polio IV
9 bulan = Campak
Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan umur dan tepat waktu.
Keadaan umum
Compos mentis, tampak sakit sedang, kesan gizi baik, kejang (-)
Tanda vital
HR : 116 x/menit, reguler
Nadi : isi dan tegangan cukup, equal kanan-kiri
Pernapasan : 28 x/menit, regular
Suhu : 38.5C
Status Gizi
WAZ = BB median = 13 11.9 = 1.1 (normal)
SD 1.15
HAZ = PB median = 87 87.1 = 0.1 (normal)
SD 3.3
WHZ = BB median = 13 11.7 = 1.3 (normal)
SD 1.2
Kesan : status gizi baik dan perawakan normal seusianya.
Status Generalis
Kepala Normosefali, rambut hitam, terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut, UUB menonjol (-)
Mata Edema palpebra (-/-), pupil bulat, isokor (+/+), reflex sensorik
kornea (+/+),reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak
langsung (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung Deformitas (-), sekret (+/+), nafas cuping hidung (-/-), darah
atau epistaksis (-/-)
Thorax
Paru
Jantung
Abdomen
Palpasi Supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), hepar dan
lien tidak teraba pembesaran, turgor kulit kembali cepat
Genetalia Perempuan
Pemeriksaan Neurologis
Reflex Fisiologis
Bisep (+/+)
Trisep (+/+)
Patella (+/+)
Achilles (+/+)
Reflex Patologis
Babinsky (-/-)
Chaddock (-/-)
Gordon (-/-)
Openheim (-/-)
Schaffer (-/-)
Rangsang meningeal
V. RESUME
Seorang anak perempuan, berusia 2 tahun, BB 13 kg, PB 87 cm. Keluhan
utama anak mengalami kejang dirumah 1 kali selama 3 menit, lengan dan kaki kaku
serta berkelojotan, dengan mata melirik ke atas, mulut tertutup rapat dengan gigi
terkatup kuat, tidak ada busa yang keluar dari mulut pasien dan lidah tidak tergigit,
sebelum kejang, ibu pasien mengaku, pasien masih berinteraksi dan bercanda, saat
kejang pasien tidak sadar dan setelah kejang, pasien sadar lalu menangis, kemudian
pasien tertidur. Keluhan demam tinggi disertai muntah sebanyak 2x sehari SMRS dan
disertai batuk pilek sejak 3,5 jam SMRS.
Riwayat terbentur di kepala disangkal. Riwayat tertusuk benda tajam dan
kotor disangkal, luka kotor akibat jatuh disangkal. Riwayat keluar cairan dari telinga
yang didahului demam, BAB cair juga disangkal.
Keadaan umum pasien compos mentis, tampak sakit sedang, kesan gizi baik,
kejang (-), tidak terdapat tanda tanda dehidrasi. Tanda vital ditemui HR 116
x/menit, nadi regular isi dan tegangan cukup, RR 28 x/menit, suhu 38.5C. Status gizi
pasien baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan normocephali, pupil bulat, isokor (+/
+), reflex sensorik kornea (+/+), RCL/RCTL (+/+), sekret hidung (+/+), mukosa
faring hiperemis (+), pada pemeriksaan neurologis, reflex fisiologis bicep, tricep,
patella, achilles (+/+), reflex patologis babinsky, chaddock, gordon, openheim dan
schaffer (-/-), serta rangsang meningeal kaku kuduk, brudzinsky I,II, kernig dan laseq
(-/-). Pemeriksaan penunjang laboratorium darah dan elektrolit didapatkan
leukositosis dengan leukosit 12.500/uL dan hiponatremia dengan kadar natrium 131
mmol/L.
VIII. TATALAKSANA
Non Medikamentosa:
Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital
Pantau kejang berulang
Periksa darah rutin, elektrolit
Medikamentosa:
Oksigen 1 2 lpm (bila perlu)
Infus 2A N 5 tpm + NaCl 3% 1meg (36cc) /24 jam
Dilanjutkan infus 2A N 5tpm
Injeksi cefotaxim 3 x 300 mg
Injeksi Dexamethasone 3 x 1/3 Amp
Infus paracetamol 1 x 130 mg (bila suhu > 39C)
Injeksi diazepam 0,3 mg/KgBB prn (bila kejang)
Paracetamol Syr 4 x 1 cth
Diazepam 3 x 1,5mg
OBH syrup 3 x cth
IX. USULAN
Pemeriksaan EEG (atas indikasi)
X. EDUKASI
Di rumah sakit :
Tirah baring
Minum obat teratur
Di rumah :
Bila anak sakit, sera periksa ke pelayanan kesehatan terdekat
Sedia obat penurun panas di rumah
Sedia termometer dan obat anti kejang (diazepam) per rektal
Bila anak demam, segera beri obat penurun panas dan dikompres dengan
air biasa, di bagian lipat paha dan lipat ketiak. Jika menggigil kompres
dengan air hangat.
Bila anak kejang, jangan panik, longgarkan pakaian anak, beri diazepam
melalui dubur anak dengan posisi anak tidur miring, bila tidak berhenti
segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
XI. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam