yang digunakan dalam analisis kimia anorganik untuk menentukan konsentrasi ion logam tertentu, di antaranya natrium, kalium, lithium, dan kalsium. Fotometri nyala adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan padapengukuran besaran emisi sinar monokromatis spesifik pada panjang gelombang tertentu yang di pancarkan oleh suatu logam alkali atau alkali tanah pada saat berpijar dalam keadaan nyala dimana besaran ini merupakan fungsi dari konsentrasi dari komponen logam tersebut. Besaran intensitas sinar pancaran ini ternyata sebanding dengan tingkat kandungan unsur dalam larutan. Metoda ini menggunakan foto sel sebagai detektornya dan pada kondisi yang sama digunakan gas propana atau elpiji sebagai pembakarnya untuk membebaskan air sehingga yang tersisa hanyalah kandungan logam Logam natrium dalam proses pembakaran menghasilkan pijaran warna kuning, kalium memancarkan warna ungu sedangkan litium memancarkan sinar merah Fotometri nyala didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar unsurakan tereksitasi dalam suatu nyala pada suhu tertentu serta memancarkan emisiradiasi untuk panjang gelombang tertentu. Atom dalam keadaan tereksitasi adalah atom yang bila diberi energi besar dari luar, elektron-elektron akan berpindah dan elektron yang berpindah tersebut cenderung kembali ke kedudukan semula serta sewaktu kembali dipancarkan cahaya dalam bentuk nyala berwarna sesuai dengan panjang gelombang. Eksitasi terjadi bila elektron dari atomnetral keluar dari orbitalnya ke orbital yang lebih tinggi. Dan bila terjadi eksitasiatom,ion molekul akan kembali ke orbital semula dan akan memancarkan cahayapada panjang gelombang tertentu. Prinsip dari fotometri nyala ini adalah pancarancahaya elektron yang tereksitasi yng kemudian kembali kekeadaan dasar Cahaya atau nyala yang dipancarkan sewaktu peristiwa Semakin tinggi konsentrasi unsur yang terbakar, semakin besar pula emisi nyala dan warna juga semakin pekat. Jadi parameter nyala adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi atom atau unsur yang didasarkan atas pengukuran Emisi nyala apabila unsur tersebut mengalami peristiwa eksitasi. Fotometer nyala khusus digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur-unsur yang terdapat dalam golongan Alkali dan Alkali tanah.
Alkali : Li, Na, K, Rb, Cr, Fr
Alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
PRINSIP KERJA FLAME FOTOMETER Prinsip kerja flame fotometer nyala adalah eksitasi atom. Oleh karena setiap atom memiliki konfigurasi elektron yang berbeda, maka energi yang dibutuhkan setiap atom untuk tereksitasi juga berbeda.Besarnya energi yang digarap oleh atom-atom kemudian yang dibebasakan kembali dalam bentuk pancaran (emisi), prinsipnya pancaran cahaya elektron yang tereksitasi yang kemudian kembali ke keadaan dasar.
Contoh : atom Na menyerap energi dari nyala sebesar 2,2
elektron volt. Energi ini sesuai dengan energi eksitasi atom Na. Atom-atom yang lain tidak akan bisa menyerap energi yang sama dengan atom Na . PERALATAN FOTOMETER NYA
Peralatan Fotometer Nyala terdiri dari:
BBG (Bahan Bakar Gas) BBG digunakan untuk membakar unsur atau atom nyala yang berwarna sebagai bahan bakar gas seperti gas propane (C3H8) dan gas LPG (Liquid Petrolium Gas) O2atau Udara O2atau udara digunakan untuk mempertinggi suhu pembakaran Atomizer (nebulizer) Atomizer (nebulizer ) adalah suatu alat yang bertujuan untuk mengubah larutan menjadi butiran-butiran halus yang menyerupai atom. Ruang pembakar Bertujuan untuk membakar butiran-butiran halus yang Saringan (filter) cahaya Saringan cahaya digunakan untuk menyeleksi warna-warna nyala yang dihasilkan sewaktu atom mengalami eksitasi.Warna-warna nyala tersebut datang ke filter dan oleh filter dilakukan penyeleksian warna nyala. Warna-warna nyala dari unsur-unsur yang ditetapkan akan diserap oleh filter. Dan warna nyala dari unsur yang ditetapkan akan keluar dari filter. Warna filter yang digunakan harus sama dengan warna nyala dari unsur yang ditetapkan. Contoh : warna nyala unsur dari Natrium adalah kuning, maka gunakanlah filter yang bewarna kuning. Foto sel Bertujuan untuk mengubah energi cahaya atau warna nyala menjadi energi listrik berupa kuat arus yang lemah. Amplifier Bertujuan untuk memperkuat arus Recorder Bertujuan untuk mencatat emisi nyala dari unsur yang terbakar FLAME FOTOMETER DIBEDAKAN ATAS 2 YAITU :
Filter flame fotometer
Hanya terbatas untuk analisa unsur Na,K dan Li
Spektro flame fotometer
Digunakan untuk analisa unsur K,Ca,Mg,Sr,Ba dll.
Perbedaan alat ini terletak pada
monokromatornya,dimana alat pertama menggunakan filter sebagai monokromatornya dan alat kedua yang berfungsi sebagai monokromatornya adalah pengatur panjang gelombang. GANGGUAN-GANGGUAN DALAM FOTOMETER NYALA
Gangguan spektra Gangguan karena variasi karena sifat-sifat fisik larutan Gangguan ionisasi Gangguan karena absorbsi sendiri Gangguan dari anion Gangguan spektra
Ialah gangguan yang disebabkan oleh spektrum
unsur-unsur lain yang terdapat bersama unsur yang dicari. Gangguan ini dijumpai terutama kalau dipakai filter untuk memperoleh panjang gelombang yang akan diukur intensitasnya. Dengan monokromator seperti prisma dsb, Gangguan ini akan berkurang. Gangguan karena variasi karena sifat-sifat fisik larutan Viskositas ini mempengaruhi kecepatan larutan atau kabut larutan mencapai nyala. Semakin besar viskositas larutan semakin lambat larutan mencapai nyala, sehingga intensitas yang dibaca lebih kecil dari konsentrasi sebenarnya Tekanan uap dan Tegangan permukaan larutan mempengaruhi ukuran tekanan kabut larutan. Terutama pada alat-alat filter fotometer nyala, dimana atomizer (pengabut) tidak menjadi satu dengan pembakar. Tetesan tetesan kabut yang besar menyebabkan tetesan tetesan kabut tersebut mencapai nyala, sehingga intensitas yang dibaca lebih kecil daripada intensitas yang sesuai dengan konsentrasi yang dicari. Garam-garam yang ditambahkan kedalam larutan yang akan dianalisa secara fotometri akan memperlambat penguapan pelarut yang akan mengurangi intensitaspancaran sehingga tidak sebanding lagi dengan konsentrasi unsur. Gangguan ionisasi
Ionisai akan mengurangi jumlah-jumlah atom netral
unsur yang dianalisa. Akibatnya intensitas spektrum atom berkurang sehingga tidak sesuai lagi dengan konsentrasi logam. Gangguan ionisai ini misalnya dapat terjadi kalau logam alkali dan alkali tanah dianalisa dengan nyala yang suhunya terlalu tinggi. Gangguan karena absorbsi sendiri
Gangguan ini disebabkan intensitas yang yang
dipancarkan oleh unsur tersebut, dan yang dibaca pada alat akan lebih rendah dengan yang sesuai dengan konsentrasi unsur. Gejala absorbsi sendiri ini terutama nyata sekali kalau intensitas yang diukur intensitasnya adalah panjang gelombang yang diatasnya. Gejala absorbsi sendiri ini dapat dihindari dengan menggunakan konsentrasi rendah. Gangguan dari anion
Intensitas pancara logam akan turun (hingga tidak
sesuai lagi dengan konsentrasinya) apabila tercampur dengan asam-asam HNO3, H2SO4, H3PO4dan atau garam dari asam-asam tersebut dalam jumlah yang besar. Aplikasi Flame Fotometer
Kegunaan Fotometer Nyala dalam industri kimia,
Fotometer Nyala terutama digunakan untuk :
a.Menentukan kadar kalium dalam pupuk,
b. Menentukan kadar kalium dan Na dalam air c.Menentukan kadar Na2O dan K2O dalamsemen. SEKIAN DAN TERIMAKASIH