Anda di halaman 1dari 20

FLAME PHOTOMETER

KELOMPOK 6

Indra Zainul A. 01602


Angga Kurniawan 01606
Ari Prayetno 01608
Khalida Yahya 01634
FLAME FOTOMETER

Flame photometer atau fotometer nyala adalah alat


yang digunakan dalam analisis kimia anorganik
untuk menentukan konsentrasi ion logam tertentu,
di antaranya natrium, kalium, lithium, dan kalsium.
Fotometri nyala adalah suatu metoda analisa yang
berdasarkan padapengukuran besaran emisi sinar
monokromatis spesifik pada panjang gelombang
tertentu yang di pancarkan oleh suatu logam alkali
atau alkali tanah pada saat berpijar dalam keadaan
nyala dimana besaran ini merupakan fungsi dari
konsentrasi dari komponen logam tersebut.
Besaran intensitas sinar pancaran ini ternyata
sebanding dengan tingkat kandungan unsur dalam
larutan. Metoda ini menggunakan foto sel sebagai
detektornya dan pada kondisi yang sama digunakan
gas propana atau elpiji sebagai pembakarnya untuk
membebaskan air sehingga yang tersisa hanyalah
kandungan logam
Logam natrium dalam proses pembakaran
menghasilkan pijaran warna kuning, kalium
memancarkan warna ungu sedangkan litium
memancarkan sinar merah
Fotometri nyala didasarkan pada kenyataan bahwa
sebagian besar unsurakan tereksitasi dalam suatu
nyala pada suhu tertentu serta memancarkan
emisiradiasi untuk panjang gelombang tertentu.
Atom dalam keadaan tereksitasi adalah atom yang
bila diberi energi besar dari luar, elektron-elektron
akan berpindah dan elektron yang berpindah
tersebut cenderung kembali ke kedudukan semula
serta sewaktu kembali dipancarkan cahaya dalam
bentuk nyala berwarna sesuai dengan panjang
gelombang.
Eksitasi terjadi bila elektron dari atomnetral keluar
dari orbitalnya ke orbital yang lebih tinggi. Dan bila
terjadi eksitasiatom,ion molekul akan kembali ke
orbital semula dan akan memancarkan cahayapada
panjang gelombang tertentu. Prinsip dari fotometri
nyala ini adalah pancarancahaya elektron yang
tereksitasi yng kemudian kembali kekeadaan dasar
Cahaya atau nyala yang dipancarkan sewaktu
peristiwa Semakin tinggi konsentrasi unsur yang
terbakar, semakin besar pula emisi nyala dan
warna juga semakin pekat. Jadi parameter nyala
adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi atom atau unsur yang
didasarkan atas pengukuran Emisi nyala apabila
unsur tersebut mengalami peristiwa eksitasi.
Fotometer nyala khusus digunakan untuk
menentukan konsentrasi unsur-unsur yang
terdapat dalam golongan Alkali dan Alkali tanah.

Alkali : Li, Na, K, Rb, Cr, Fr

Alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra


PRINSIP KERJA FLAME FOTOMETER
Prinsip kerja flame fotometer nyala adalah eksitasi atom.
Oleh karena setiap atom memiliki konfigurasi elektron yang
berbeda, maka energi yang dibutuhkan setiap atom untuk
tereksitasi juga berbeda.Besarnya energi yang digarap oleh
atom-atom kemudian yang dibebasakan kembali dalam
bentuk pancaran (emisi), prinsipnya pancaran cahaya
elektron yang tereksitasi yang kemudian kembali ke
keadaan dasar.

Contoh : atom Na menyerap energi dari nyala sebesar 2,2


elektron volt. Energi ini sesuai dengan energi eksitasi atom
Na. Atom-atom yang lain tidak akan bisa menyerap energi
yang sama dengan atom Na .
PERALATAN FOTOMETER NYA

Peralatan Fotometer Nyala terdiri dari:


BBG (Bahan Bakar Gas)
BBG digunakan untuk membakar unsur atau atom nyala
yang berwarna sebagai bahan bakar gas seperti gas
propane (C3H8) dan gas LPG (Liquid Petrolium Gas)
O2atau Udara
O2atau udara digunakan untuk mempertinggi suhu
pembakaran
Atomizer (nebulizer)
Atomizer (nebulizer ) adalah suatu alat yang bertujuan
untuk mengubah larutan menjadi butiran-butiran halus
yang menyerupai atom.
Ruang pembakar
Bertujuan untuk membakar butiran-butiran halus yang
Saringan (filter) cahaya
Saringan cahaya digunakan untuk menyeleksi warna-warna nyala
yang dihasilkan sewaktu atom mengalami eksitasi.Warna-warna
nyala tersebut datang ke filter dan oleh filter dilakukan
penyeleksian warna nyala. Warna-warna nyala dari unsur-unsur
yang ditetapkan akan diserap oleh filter. Dan warna nyala dari
unsur yang ditetapkan akan keluar dari filter. Warna filter yang
digunakan harus sama dengan warna nyala dari unsur yang
ditetapkan. Contoh : warna nyala unsur dari Natrium adalah
kuning, maka gunakanlah filter yang bewarna kuning.
Foto sel
Bertujuan untuk mengubah energi cahaya atau warna nyala
menjadi energi listrik berupa kuat arus yang lemah.
Amplifier
Bertujuan untuk memperkuat arus
Recorder
Bertujuan untuk mencatat emisi nyala dari unsur yang terbakar
FLAME FOTOMETER DIBEDAKAN ATAS 2
YAITU :

Filter flame fotometer


Hanya terbatas untuk analisa unsur Na,K dan Li

Spektro flame fotometer


Digunakan untuk analisa unsur K,Ca,Mg,Sr,Ba dll.

Perbedaan alat ini terletak pada


monokromatornya,dimana alat pertama
menggunakan filter sebagai monokromatornya dan
alat kedua yang berfungsi sebagai monokromatornya
adalah pengatur panjang gelombang.
GANGGUAN-GANGGUAN DALAM FOTOMETER
NYALA

Gangguan spektra
Gangguan karena variasi karena sifat-sifat
fisik larutan
Gangguan ionisasi
Gangguan karena absorbsi sendiri
Gangguan dari anion
Gangguan spektra

Ialah gangguan yang disebabkan oleh spektrum


unsur-unsur lain yang terdapat bersama unsur yang
dicari. Gangguan ini dijumpai terutama kalau
dipakai filter untuk memperoleh panjang
gelombang yang akan diukur intensitasnya. Dengan
monokromator seperti prisma dsb, Gangguan ini
akan berkurang.
Gangguan karena variasi karena
sifat-sifat fisik larutan
Viskositas ini mempengaruhi kecepatan larutan atau kabut
larutan mencapai nyala. Semakin besar viskositas larutan
semakin lambat larutan mencapai nyala, sehingga intensitas
yang dibaca lebih kecil dari konsentrasi sebenarnya
Tekanan uap dan Tegangan permukaan larutan mempengaruhi
ukuran tekanan kabut larutan. Terutama pada alat-alat filter
fotometer nyala, dimana atomizer (pengabut) tidak menjadi satu
dengan pembakar. Tetesan tetesan kabut yang besar
menyebabkan tetesan tetesan kabut tersebut mencapai nyala,
sehingga intensitas yang dibaca lebih kecil daripada intensitas
yang sesuai dengan konsentrasi yang dicari.
Garam-garam yang ditambahkan kedalam larutan yang akan
dianalisa secara fotometri akan memperlambat penguapan
pelarut yang akan mengurangi intensitaspancaran sehingga
tidak sebanding lagi dengan konsentrasi unsur.
Gangguan ionisasi

Ionisai akan mengurangi jumlah-jumlah atom netral


unsur yang dianalisa. Akibatnya intensitas spektrum
atom berkurang sehingga tidak sesuai lagi dengan
konsentrasi logam. Gangguan ionisai ini misalnya
dapat terjadi kalau logam alkali dan alkali tanah
dianalisa dengan nyala yang suhunya terlalu tinggi.
Gangguan karena absorbsi sendiri

Gangguan ini disebabkan intensitas yang yang


dipancarkan oleh unsur tersebut, dan yang dibaca
pada alat akan lebih rendah dengan yang sesuai
dengan konsentrasi unsur. Gejala absorbsi sendiri
ini terutama nyata sekali kalau intensitas yang
diukur intensitasnya adalah panjang gelombang
yang diatasnya. Gejala absorbsi sendiri ini dapat
dihindari dengan menggunakan konsentrasi
rendah.
Gangguan dari anion

Intensitas pancara logam akan turun (hingga tidak


sesuai lagi dengan konsentrasinya) apabila
tercampur dengan asam-asam HNO3, H2SO4,
H3PO4dan atau garam dari asam-asam tersebut
dalam jumlah yang besar.
Aplikasi Flame Fotometer

Kegunaan Fotometer Nyala dalam industri kimia,


Fotometer Nyala terutama digunakan untuk :

a.Menentukan kadar kalium dalam pupuk,


b. Menentukan kadar kalium dan Na dalam air
c.Menentukan kadar Na2O dan K2O dalamsemen.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai