Anda di halaman 1dari 26

CEDERA SARAF CERVIKALIS

&
PEMBEDAHANNYA
C1-C3
Gangguan
C4-C5
Gangguan
C6-C8
Gangguan
Spinal Immobilization
Management of the
Spinal Injury Patient
Manual C-Spine
In supine adult pt head should be slightly
elevated ~1-2 to maintain in line position

In supine pediatric pt shoulders should be


slightly elevated to maintain in line position

Remember that the occiput in children


and overall size of the head is a greater
proportion to that of adults
Treatment
ABCs
Suction
Oxygen
Consider appropriate airway
management
Consider Intubation if required
Consider IV Therapy
Fluid Challenge
Isotonic Solution: 20 ml/kg
250 ml initially
Monitor response and repeat as
needed
MENENTUKAN LEVEL

Motor level = level di mana kekuatan


motorik 3/5
Sensory level = level di mana sensorik
terakhir kali masih ditemukan
Radiographic level = level fraktur pada
X-Ray/CT Scan/MRI
SKENARIO KASUS
L, 20 tahun, jatuh dari atap rumah
Tidak dapat bernafas spontan, tidak
dapat menggerakkan lengan dan kaki
Dapat membuka dan menutup mata
dengan perintah

Cedera C3 ke atas
Kelemahan keempat ekstremitas
Bergantung ventilasi mekanis
Diafragma diinervasi oleh C3-C5.
SKENARIO KASUS
19 tahun, KLL. Tidak ada penurunan kesadaran.
Tidak dapat menggerakkan keempat ekstremitas
TD 75/40, HR 50
Sulit bernafas. Akhirnya, dilakukan ventilasi mekanis

Midcervical (C3-C5)
Disfungsi diafragma yang variatif
Biasanya memerlukan bantuan nafas pada fase akut
Shock

Low cervical injuries (C6-T1)


Biasanya dapat bernafas spontan, meskipun edema
spinal cord dapat menyebabkan penekanan pada level
LOW CERVICAL INJURIES (C6-T1)
Biasanya dapat bernafas spontan,
meskipun edema spinal cord dapat
menyebabkan penekanan pada level di
atasnya
PENATALAKSANAAN RUMAH
SAKIT

Immobilisasi
Rigid collar
Bantal pasir
Spine board
Log-roll
Cegah hipotensi (SBP >=90mmhg)
Vasopressor: Dopamine
Cairan : hati-hati overload
Oksigenasi
Kalau intubasi diperlukan, JANGAN menggerakkan
leher
PENATALAKSANAAN

NGT
Mencegah aspirasi
Mendekompresi abdomen (ileus paralitik sering terjadi pada
fase akut)
Foley
Retensi urin sering terjadi
DVT Prophylaxis
Temperature regulation
Electrolyte management preventing hypokalemia
Neuro evaluation ASIA motor scoring system
Radiographic evaluation
Medical management :
Methylprednisolone
Diberikan pada 8 jam pertama
Peranannya masih kontroversional
PENATALAKSANAAN
Methylprednisolone
Diberikan pada 8 jam pertama memiliki efek lebih baik
terhadap (sensori dan motorik) pada 6 minggu, 6 bulan, 1
tahun post injury VS yang diberikaan lebih dari 8 jam.
Peranannya masih kontroversional
Cara pemberian :
PENATALAKSANAAN
Pencegahan DVT
CT SCAN
Baik untuk dilakukan pada fase akut
Visualisasi tulang dengan sangat baik
Sagittal reconstruction harus dilakukan
Soft tissues (discs, spinal cord) tidak
terlihat dengan baik
JANGAN memberikan kontras pada
penderita trauma
SKEMA
TREATMENT
1. Reduksi edema ,
SPINAL CORD
radial bebas
INJURY
2. Cegah glutamat
extrasel
3. Kontrol inflamasi

4. Cegah apoptosis
lebih lanjut.
5. Cegah
demyelinisasi dan
defisit konduksi
6. Perbaiki keadaan
extrasel
7. Replacement sel

8. Transplantasi sel
CERVICAL SPINE CLEARANCE

Occiput sampai T1
Jika pasien
sadar penuh
tidak dalam obat-obatan
tidak ada nyeri leher
fungsi neurologis baik

Tidak Perlu pemeriksaan radiologi


Jika penderita koma atau dengan nyeri leher, CT/MRI
dapat dilakukan
Subluksasi >3,5 mm merupakan penanda
ketidakstabilan
PENATALAKSANAAN BEDAH

Traksi Cervical
Traksi Cervical
DEKOMPRESI DAN/ATAU FUSI

Indikasi
Dekompresi saraf

Stabilisasi tulang

Waktu Operasi
Cito

Lesi inkomplit dengan defisit

Elektif

Lesi komplit
PENATALAKSANAAN
JANGKA PANJANG

Rehabilitasi untuk memaksimalkan


motorik
Bladder/bowel training
Dukungan psikologis dan sosial
pada pasien
TERIMA KASIH
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai