Anda di halaman 1dari 33

GLAUKOMA SIMPLEK

KRONIS

Pembimbing
Dr. Sigit Wibisono, Sp.M
Dr. Chairunnisa Ferdiana, Sp.M
Kepaniteraan Klinik RSUD Kepanjen-PPD
UNISMA
IDENTITAS
Nama : Ny.G
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Alamat : Kromengan Kepanjen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Periksa : 18 Juli 2011
No. RM : 260103
Keluhan utama
Penglihatan kedua mata kabur

Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang dengan keluhan penglihatan kedua
mata kabur sejak 1 minggu. Pasien sering
mengeluh mata cepat lelah, dan untuk melihat jauh
terasa kabur dan untuk melihat dekat juga tidak
nyaman. Selain itu pasien juga mengeluh sering
keluar air mata dan pusing terutama kepala sebelah
kanan. Kadang kadang juga silau bila terkena sinar
matahari. Dari keterangan pasien tidak didapatkan
riwayat mata merah dan riwayat trauma.
Keadaan umum:
Tampak cukup, kesadaran compos mentis (GCS
E4V5M6)
Tanda vital :
Tensi :120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Pernafasan : 20x/mnt
Suhu : dlm bts normal
Koreksi
OD : C -0.75x856/6
OS : C -1.25x95 6/6
PD 63
Non
Medikamentosa
Kaca mata silinder

OD OS
Sph CylPD :Ax
63 Sph Cyl Ax
- 0.75 85 -1.25 95
PD : 63
Sistemik
Oculex tab No V
S 1dd tab I

Topikal
C. Asthenof MD strip No I
S 4 dd gtt I ODS
Glaukoma
Glaukoma merupakan sekelompok
penyakit neurooptic yang menyebabkan
kerusakan serat optik (neuropati optik)

Glaukoma ditandai dengan kelainan


atau atrofi papil nervus opticus yang
khas, adanya ekskavasi glaukomatosa,
serta kerusakan lapang pandang dan
disebabkan oleh efek peningkatan
tekanan intraokular
glaukoma hipersekresi
glaukoma blockade
pupil
Pengeluaran dari sudut
mata tinggi TIO
Peningkatan
Usia
Riwayat keluarga
Glaukoma
Obat-obatan
Riwayat trauma
mata
Kelainan kornea Perbedaan derajat refraksi
di berbagai meridian
kornea
Sinar dibiaskan tidak
sama pada semua
arah
Tidak didapatkan satu
titik fokus pembiasan
pada retina

Sebagian sinar
terfokus pada bagian
depan retina sebagian
lain di belakang retina

Penglihatan kabur
Berdasarkan
Klinis

Glaukoma
Kongestif Glaukoma
Berdasarkan
Glaukoma Sekunder
anatomi
Simple Glaukoma
Kongenital
Glaukoma sudut
terbuka
Glaukoma sudut
tertutup
Bentuk glaukoma yang sering
dijumpai
Biasanya terjadi pada usia > 40 thn
Gambaran patologik utama pada
glaukoma primer sudut terbuka adalah
proses degeneratif di jalinan
trabekular
Efek dari peningkatan tekanan
intraokular dipengaruhi oleh waktu
dan besarnya peningkatan tekanan
tersebut
Menahun(a silent disease)
Hampir selalu berobat dalam
keadaan penyakit yang sudah berat.
Hampir selalu bilateral,
Ijeksi siliar umumnya tidak terlihat.
Refleks pupil agak lamban.
Tekanan bola mata meninggi.
KOA mungkin normal dan pada
gonioskopi terdapat sudut terbuka.
Lapangan pandangan mengecil atau
menghilang.
Atropi nervus optikus dan terdapat
cupping.
Tes provokasi positif.
Glaukoma Sudut Tertutup

Terjadi apabila terbentuk iris bomb


yang menyebabkan sumbatan sudut
kamera anterior oleh iris perifer.
Serangan akut biasanya terjadi pada
pasien berusia tua seiring dengan
pembesaran lensa kristalina yang
berkaitan dengan penuaan.
Manifestasi Klinis

Glaukoma sudut tertutup akut primer


ditandai oleh :
kekaburan penglihatan mendadak
nyeri hebat, halo
mual serta muntah.
peningkatan mencolok tekanan
intraokular,
kamera anterior dangkal,
kornea berkabut, p
upil terfiksasi berdilatasi sedang
injeksi siliaris.
Glaukoma Sekunder

Disebabkan atau dihubungkan dengan


keadaan-keadaan atau penyakit yang
telah diderita sebelumnya atau pada saat
itu
Penyebab yang paling sering ditemukan
adalah uveitis
Glaukoma Kongenital

Glaukoma kongenital jarang


Dapat dibagi menjadi (1) glaukoma
kongenital primer, yang menunjukkan
kelainan perkembangan terbatas pada
sudut kamera anterior; (2) anomali
perkembangan segmen anterior
1. Pemeriksaan Visus
2. Pemeriksaan tekanan bola mata
(Digital, tonometer schiotz,
tomomer aplanasi goldman)
3. Gonioskopi
4. Pemeriksaan lapang pandang
(Konfrontasi, perimetri goldman)
5. Pemeriksaan oftalmoskop
6. Uji lain/test untuk glaukoma (Uji
kopi, uji steroid, tes kamar gelap,
uji provokasi pilokarpin, uji minum
air)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
DIAGNOSA

Anamnesa
Pemeriksaan oftalmologis
Pemeriksaan Penunjang

DIAGNOSA BANDING

1. Konjungtivitis
2. Uveitis
Medikamentosa

1. Supresi Pembentukan Aquoeus


humor
(beta blocker), Inhibitor karbonat
anhidrase2
2. Fasilitasi Aliran Keluar Aquoeus
humor
Obat parasimpatomimetik, Epinefrin 0,25-
2%
3. Penurunan Volume Korpus Vitreum
Obat-obat hiperosmotik, Gliserin
Non-Medikamentosa

Laser Bedah

Laser iridectomy Trabekulektomi


Laser Peripheral Iridotomy (LPI) Iridektomi perifer
Laser trabeculoplasty Sklerotomi
Cyclophotocoagulation Drainage implant Surgery

Anda mungkin juga menyukai