Anda di halaman 1dari 14

Aplikasi Bioteknologi

Bioteknologi dalam
Pertanian
Alip Tania Putri 1215041005
Elliza Novia Shinta 1215041015
Riana Okta Lestari 1215041040
Dita Synthauli Evaniya 1215041058
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Bandar Lampung
2015
PENDAHULUAN
Bioteknologimerupakan
cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dll) maupun
produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses Bioteknologi dibagi
produksi untuk menghasilkan menjadi 2, yaitu :
barang dan jasa. Bioteknologi
Bioteknologi Tradisional Tradisional
Bioteknologi Modern
Menggunakan
peralatan sederhana,
contohnya adalah
FERMENTASI. Agen
utama yang
digunakan adalah
MIKROBA.
Produk
bioteknologi
Tradisional :
Bioteknologi
dimanfaatkan
Anggur
untuk berbagai
Roti
aspek kehidupan
Keju
manusia
Yogurt
Antibiotik
penisilin
BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI
TRADISIONAL MODERN

Produk
bioteknologi
Bioteknologi Modern :
yang
memanfaatkan Hormon BST
mikroorganisme Bayi tabung
Insulin
Domba dolly
Penggunaan marka molekuler (penanda
BIOTEKNOLOGI DALAM molekuler) untuk menyeleksi sifat yang di
inginkan dari keturunan hasil persilangan
PERTANIAN dengan sifat-sifat yang tanaman
berdasarkan DNA yang dimiliki tanaman
akan mempercepat prosesnya.
Salah satu kelebihannya adalah
mempersingkat pengujian tanaman . jika
dengan cara konvensiaonal di perlukan
waktu sedikitnya 5tahun, sedangkan
dengan cara ini hanya di perlukan waktu
paling lama 3 tahun.
Pada tanaman jagung marka molekuler
Dimulai sejak 5.000 10.000 tahun yang lalu digunakan untuk mengetahui jarak genetik
nenek moyang kita telah mengenal apa itu (hubungan kekerabatan) jagung. Dengan
benih yang unggul (hereditas) yang begitu, para petani menjadi lebih mudah
merupakan cikal bakal dari bioteknologi dalam melakukan persilangan.
bidang pertanian. Rekayasa genetika dalam bidang tanaman
Dalam bidang pertanian bioteknologi dilakukan dengan mentransfer gen asing ke
menggunakan sistem transgenik, namun dalam tanaman. Hasil rekayasa genetika
menuai penolakan dari berbagai pihak yang pada tanaman seperti ini disebut tanaman
menyebabkan teknologi ini tidak pesat transgenik. Sudah diperoleh beberapa
perkembanganya. tanaman transgenik yang toleran terhadap
salinitas, kekeringan dan hama penyakit.
Tanaman Transgenik
Transgenik adalah tanaman yang telah direkatasa bentuknya maupun kualitasnya melalui
penyisipan gen atau DNA binatang,bakteri,mikroba,atau virus untuk tujuan tertentu.Secara biologi
tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika melalui transformasi makhluk hidup lain
kedalam tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul
yang lebih baik dari tanaman sebelumnya.
Cara pembuatan tanaman transgenik adalah gen yang telah diisolasi dan kemudian dimasukkan
kedalam sel tanaman.Melalui suatu sistem tertentu, sel tanaman yang membawa gen tersebut
dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak membawa gen.Tanaman pembawa gen ini kemudian
ditumbuhkan secara normal.
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau sejumlah gen
.Gen yang dimasukkan itu disebut transgene,bisa diisolasi dari tanaman tidak sekerabat atau
spesies yang lalin sama sekali .Transgene umumnya diambil dari organisme yang memiliki sifat
unggul tertentu .Misal pada proses membuat jagung Bt tahan hama, pakar bioteknologi
memanfaatkan gen bakteri tanah Basillus thuringiensis (Bt) penghasil racun yang mematikan bagi
hama tertentu .Gen Bt ini dimasukkan ke rangkaian gen tanama jagung .Sehingga tanama resipien
atau jagung juga mewariskan sifat toksis bagi hama .Ulat atau hama penggerek jagung Bt akan
mati.
Metode Pembuatan Tanaman
Metode transformasi yang
Transgenik diperantarai oleh
Metode senjata gen atau Agrobacterium
Metode elektroporasi.
penembakan mikro- tumefaciens.
proyektil. Bakteri Agrobacterium
Pada metode elektroporasi
tumefaciens dapat
ini, sel tanaman yang akan
Metode ini sering digunakan menginfeksi tanaman karena
menerima gen asing harus
pada spesies jagung dan padi. memiliki plasmid Ti, suatu
mengalami pelepasan dinding
Untuk melakukannya, vektor (pembawa DNA) untuk
sel hingga menjadi protoplas
digunakan senjata yang dapat menyisipkan gen asing. Di
(sel yang kehilangan dinding
menembakkan mikro-proyektil dalam plasmid Ti terdapat gen
sel). Selanjutnya sel diberi
berkecepatan tinggi ke dalam yang menyandikan sifat
kejutan listrik dengan voltase
sel tanaman. Mikro-proyektil virulensi untuk menyebabkan
tinggi untuk membuka pori-
tersebut akan mengantarkan penyakit tanaman tertentu.
pori membran sel tanaman
DNA untuk masuk ke dalam Selanjutnya, A. tumefaciens
sehingga DNA asing dapat
sel tanaman. Penggunaan secara langsung dapat
masuk ke dalam sel dan
senjata gen memberikan hasil memindahkan gen pada
bersatu (terintegrasi) dengan
yang bersih dan aman, plasmid tersebut ke dalam
DNA kromosom tanaman.
meskipun ada kemungkinan genom (DNA) tanaman.
Kemudian, dilakukan proses
terjadi kerusakan sel selama Setelah DNA asing menyatu
pengembalian dinding sel
penembakan berlangsung. dengan DNA tanaman maka
tanaman.
sifat-sifat yang diinginkan
Jenis tanaman Sifat yang telah dimodifikasi Modifikasi Foto

Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan


Mengandung provitamin A (beta-karotena)
Padi bakteri Erwinia disisipkan pada kromosom
dalam jumlah tinggi.
padi.

Gen toksin Bt dari bakteri


Jagung, kapas, kentang Tahan (resisten) terhadap hama. Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam
tanaman.

Gen untuk mengatur pertahanan pada cuaca


dingin dari tanaman Arabidopsis thaliana
Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin.
atau dari sianobakteri (Anacyctis nidulans)
dimasukkan ke tembakau.

Gen khusus yang disebut antisenescens


ditransfer ke dalam tomat untuk
menghambat enzim poligalakturonase
Proses pelunakan tomat diperlambat
(enzim yang mempercepat kerusakan
Tomat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama
dinding sel tomat). Selain menggunakan gen
dan tidak cepat busuk.
dari bakteri E. coli, tomat transgenik juga
dibuat dengan memodifikasi gen yang telah
dimiliknya secara alami.

Mengandung asam oleat tinggi dan tahan Gen resisten herbisida dari bakteri
terhadap herbisida glifosat. Dengan Agrobacterium galur CP4 dimasukkan ke
Kedelai demikian, ketika disemprot dengan herbisida kedelai dan juga digunakan teknologi
tersebut, hanya gulma di sekitar kedelai molekular untuk meningkatkan
yang akan mati. pembentukan asam oleat.
Gen dari selubung virus tertentu
Tahan terhadap penyakit ditransfer ke dalam ubi jalar dan
Ubi jalar
tanaman yang disebabkan virus. dibantu dengan teknologi
peredaman gen.

Menghasilkan minyak kanola yang


mengandung asam laurat tinggi
Gen FatB dari
sehingga lebih menguntungkan
Umbellularia californica ditransfer ke
untuk kesehatan dan secara
Kanola dalam tanaman kanola untuk
ekonomi. Selain itu, kanola
meningkatkan kandungan
transgenik yang disisipi gen
asam laurat.
penyandi vitamin E juga telah
ditemukan.

Resisten terhadap virus tertentu, Gen yang menyandikan selubung


Pepaya contohnya Papaya ringspot virus virus PRSV ditransfer ke dalam
(PRSV). tanaman pepaya.

Gen baru dari bakteriofag T3 diambil


untuk mengurangi pembentukan
Melon Buah tidak cepat busuk. hormon etilen (hormon yang
berperan dalam pematangan buah)
di melon.

Gen dari bakteri Agrobacterium galur


Tahan terhadap herbisida glifosat CP4 dan cendawan Streptomyces
Bit gula
dan glufosinat. viridochromogenes ditransfer ke
dalam tanaman bit gula.
Resisten terhadap infeksi virus Gen selubung virus cacar prem
Prem (plum)
cacar prem (plum pox virus). ditransfer ke tanaman prem.

Gen penyandi enzim kitinase


Resisten terhadap penyakit hawar
(pemecah dinding sel cendawan)
Gandum yang disebabkan cendawan
dari jelai (barley) ditransfer ke
Fusarium.
tanaman gandum.
Aplikasi Tanaman
Transgenik

Tanaman Tanaman
Tanaman
Transgenik Transgenik
Transgenik
Resisten Resisten
Toleran salin
Hama Penyakit
Tanaman Transgenik
Toleran salin
Dengan teknologi kultur jaringan telah dapat dikembangkan tanaman transgenik toleran
salin.
Rekayasa genetika mentransfer gen dari padi liar yang toleran terhadap salin ke padi yang
biasa digunakan sebagai bahan pangan melalui fusi protoplasma.
Dapat juga ditransfer dari sejenis jamur yang tahan salin kepada tanaman yang akan
dijadikan tanaman transgenik.

tomat, melon, dan barley transgenik yang toleran dengan salin.


Tanaman Transgenik
Resisten Hama
Bacillus thuringiensis menghasilkan protein toksin sewaktu terjadi sporulasi atau saat bakteri
membentuk spora. Dalam bentuk spora berat toksin 20% dari berat badan spora. Apabila
larva insek memakan spora maka di dalam alat pencernaan larva insek, spora bakteri
dipecah dan keluarlah toksin.
Toksin masuk ke dalam membran sel alat pencernaan larva, mengakibatkan alat pencernaan
mengalami paralisis, pakan tidak dapat diserap sehingga larva mati. Dengan membiakkan
Bacillus thuringiensis kemudian diektrak dan dimurnikan maka akan diperoleh insektisida
biologis (biopestisida) dalam bentuk kristal. Insektisida biologis serupa saja aplikasinya
maupun untung ruginya dengan insektisida kimia lainnya.
Paada tahun 1985 dimulai rekayasa gen dari Bacillus thuringiensis dengan kode gen Bt
toksin. Tanaman tembakau untuk pertama kali merupakan tanaman transgenic pertama yang
menggunakan gen Bt toksin, disusul famili tembakau, yaitu tomat dan kentang. Dengan sinar
ultraviolet gen penghasil insektisida pada tanaman dapat diinaktifkan.
Jagung juga telah direkayasa dengan menggunakan gen Bt toksin, tetapi diintegrasikan
dengan plasmid bakteri Salmonella parathypi, yang menghasilkan gen yang menonaktifkan
ampicillin.
Tanaman Transgenik Resisten
Penyakit
Dalam percobaan kloning Bintje yang mengandung gen thionin dari daun barli (DB4) yang
memakai promoter 35S cauliflower mosaic virus (CaMV), dengan mengikutsertakan Bintje
tipe liar yang sangat peka terhadap serangan Phytophthora infestans sebagai kontrol,
menunjukkan bahwa klon Bintje dapat mengekspresikan gen DB4.
Jumlah sporangium setiap nekrosa yang disebabkan oleh P. infestans mengalami penurunan
lebih dari 55% jika dibandingkan dengan tipe liar. Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk
menekan perkembangbiakan P. infestans sehingga kerugian secara ekonomi dapat direduksi.
Dengan memasukkan gen penyandi protein selubung {coat protein) Johnsongrass mosaic
potyvirus (JGMV) ke dalam suatu tanaman diharapkan tanaman tersebut menjadi resisten
apabila diserang oleh virus yang bersangkutan.

Rekayasa genetika pada tanaman padi-padian untuk mendapatkan varietas yang resisten
terhadap virus padi.

Usaha untuk meningkatkan kualitas beras seperti yang diinginkan oleh manusia juga sedang
diusahakan. Jepang memberikan investasi yang cukup besaruntuk penelitian dan
pengembangan di bidang biologi molekul padi.
Kultur jaringan adalah
pembuatan bibit dan
perbanyakannya menggunakan
permainan komposisi media.
Yang digunakan bisa segala
sumber organ tumbuhan mulai
dari biji, daun, tunas, dsb jadi
lebih luas dari teknologi
pembibitan konvensial dengan
stek.
Bagian yang dimanipulasi
adalah sel penyusun organ itu
untuk berubah menjadi KULTUR
tanaman sempurna melalui
hormon-hormon dalam media
JARINGAN
yang digunakan. Jadi ini adalah
bioteknologi tingkat tua, bukan
bioteknologi modern. Intinya asalkan pada tanaman itu
Contoh sederhana pada pisang,
ada titik tumbuh atau yang
bila di ambil cambium atau disebut jaringan meristematik,
ujun-ujung akarnya, lalau di tanaman tersebut bisa
perlakukan dalam gelas dalam diperbanyak.
laboratorium, kemudian bagian
itu akan membelah sendiri dan
setiap belahanya akan

Anda mungkin juga menyukai