Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN

TRAUMA ABDOMEN
OLEH : MOHD. JAMIL, SKp
TOPOGRAFI
RUQ
lobus kanan hepar, colon, pylorus,
duodenum, pankreas, ginjal.
LUQ
hepar, limpa, bodi pankreas, ginjal kiri
LLQ
colon sigmoid, tuba fallopi,ovarium, ureter
RLQ
caecum, appendiks, tuba fallopi , ovarium,
ureter.
Anatomi
Abdomen Luar :
-- Anterior ( Depan )
-- Pinggang
( Flank )
-- Punggung
( Back )

Abdomen dalam :
-- Rongga Intra dan
retroperitoneal
-- Rongga Pelvis
Rongga Intraperitoneal
Hepar
Lien
Gaster
Usus Halus dan
Sebahagian
besar usus
besar (cecum,
colon
transversum,
sigmoid)
Organ Ekstraperitoneal

Kedua Ginjal
Ureter
Pancreas
Duodenum
Sebahagian
kecil kolon
( rektum )
Buli buli
Uterus
Adnexa
Trauma tumpul
Trauma tumpul :
Pukulan langsung, menekan isi
abdomen merusak bentuk organ
padat ruptur
Respon thd trauma:
Organ padat tjd perdarahan
Organ berongga pecah dan
mengeluarkan isi
Luka Tusuk Tembus Abdomen

Arah tusukan

Luka Masuk
Trauma Penetrasi
Trauma penetrasi/tajam
Luka tembak kerusakan organ lebih
banyak efek peluru menyebar dalam
jaringan :
-perdarahan internal
- Ruptur organ
- Fraktur
Pecahnya organ Padat
Klinis :
Blood loss
Hipotensi
Takikardi
Skin changes
Mental confusion
Pecahnya Organ Berlumen

Bila gaster
perforasi
Peritonitis ( defans
muskuler ) cepat
Bila usus halus dan
usus besar
memerlukan waktu
Peritonitis
Umum
Trauma Lambung
Klinis :
adanya darah pada
aspirasi NGT
hematemesis

Kadang-kadang
tanpa tanda fisik
diagnosa sulit
ditegakkan
sampai timbul
peritonitis.
Ruptur Pankreas

Hematom
Trauma Pankreas
Merupakan organ retroperitoneum
perlu kekuatan besar untuk mencederai organ
ini.
Letak retroperitoneal sulit didiagnosa, krn
LPD sering negatif CT scan sbg diagnosa
penting.
Gejala :
Tanda abdomen akut
Peningkatan amilase serum
Nyeri epigastrik menjalar ke punggung
Mual, muntah
Lanjutan...

Penatalaksanaan Pankreaktomi
Monitoring Post op
Monitoring drain cegah timbulnya fistula
Monitoring keseimbangan cairan dan
elektrolit fistula menyebabkan kehilangan
cairan, K, Biknat.
Komplikasi :
Perdarahan fstula
Peritonitis
Sepsis intrea abdomen
Pankreatitis
TRAUMA KOLON

Berkaitan dengan trauma penetrasi


Tindakan :
operasi eksplorasi
Laserasi kolon perbaikan primer
Perbaikan eksterior kolostomi
Dekompressi pasang slang sekostomi
Tindakan post-op
Cegahan infeksi; penggantian balutan , ab propilaks.
Kolon eksterior dijaga tetap lembab, untuk lindungi
integritas jahitan.
Komplikasi: sepsis (jml bakteri tinggi di kolon)
TRAUMA HEPAR
Trauma hepar
kehilangan banyak darah
ke rongga peritoneum.
Laserasi besar reseksi
segmental/debridemen
Tindakan post-op:
Penggantian produk darah
Pantau hematokrit
Pantau keseimbangan
cairan
Komplikasi:
Abses hepatik
Obstruksi sal. Empedu
Sepsis
TRAUMA LIMPA
Paling umum terkena
trauma tumpul
Gejala :
fraktur iga kiri bawah ?
nyeri kuadran kiri atas
menjalar ke bahu kiri
Syok hipovolemik
Diagnosa LPD, Scan
Pembedahan
splenorafi / splenektomi.
Komplikasi :
abses subfrenik
Pankreatitis
sepsis berat post
splenektomi
Cedera vaskular Ginjal :

Gejala :
hematuria
Nyeri
Massa panggul
Diagnosa :
Scan CT, Pyelogram iv, angiogram.
Tindakan nefrektomi
Komplikasi :
trombosis arterial/vena
GGA
Cedera Parenkim Ginjal

Laserasi parenkim ruptur sistem koligentes.


Gejala :
fraktur iga bawah dicurigai ?
Tindakan
Minor konservatif ( tirah baring sampai hematuri
hilang)
Mayor pembedahan,
Komplikasi :
Perdarahan
Sepsis
Fistula uriner
Pengkajian

Diagnosa dini penting


Pemeriksaan LPD, CT Scan
Terapi nyeri ditunda agar tidak
mengaburkan gejala
Masukan peroral ditunda antisipasi
pembedahan
Lanjutan
Kaji tanda abdomen akut :
Guarding
Voluntary/involuntary tension (refleks kintraksi) otot
abd.
Rigiditas
Extereme form guarding, otot abd tense and stiff
(kaku)
Loss bowel sound
Rebound tenderness
Iritabel parietal peritoneum, krn peritonitis / iritasi
peritoneum
Nyeri lepas
Pemeriksaan LPD
Tujuan :
mendeteksi perdarahan intraperitoneal
Indikasi :
Cedera tumpul abd
Cedera penetrasi abd
LPD Positif ;
10-20 ml darah pada aspirasi
>100.000 eritrosit/mm3
> 500 lekosit/mm3
Bilirubin, bakteri ,bahan feses
Penatalaksanaan
Primary Survey
Airway Pembebasan jalan nafas
Breathing Agar pernapasan dapat
dilakukan
Sirkulasi Shock
IVFD dgn Kateter IV besar
Dimonitor dgn kateter urin bila tidak ada K.I
Disability Bersamaan dgn trauma
kapitis
Memakai Glasgow Coma Scale (GCS)
Kemungkinan Masalah Keperawatan

Defisit volume cairan bd. perdarahan


Nyeri b.d trauma penetrasi, perdarahan intra
abdomen
Resiko infeksi bd. Kontaminasi peritoneal
Kecemasan bd. Tindakan / prosedur yang
dilakukan
Ad. Defisit volume cairan bd hemoragi
Intervensi
Berikan cairan intra vena
Pertahankan patensi aliran IV
Pantau TD (TV)
Pantau haluaran urine
Monitor parameter hemodinamik
Ad. Resiko infeksi
Intervensi
Kaji TTV
Monitor tanda infeksi
Ganti balutan
Prtahankan patensi drain
Kaji jumlah dan tipe drainase

Anda mungkin juga menyukai