Anda di halaman 1dari 32

CONTINUOUS TRACTION

6. SURGICAL OPERATIONS
1. Operations of Muscles, Tendons and
Ligaments
2. Operation on Nerves
3. Operations on Joints
4. Prosthetic Join Replacement
5. Osteocartilagious Allografts
6. Arthoscopic Surgery
7. Operations on bones
8. Microsurgery
1. OPERATIONS OF MUSCLES,
TENDONS AND LIGAMENTS
Sindrom kompartemen dapat dilakukan pengangkatan fascia atau
Fasciotomy
Tendon yang terputus dapat dijahit ( Tenorrhaphy)
Jika tendon rusak dapat dilakukan free tendon graft
Tendon yang tertekan dapat dibebaskan dengan Thenolysis
Jika jarak excursion terbatas oleh kanal fibrosis, maka dapat
dilakukan insisi atau eksisi dari tunel.
Otot yang memendek dapat ditangani dengan bagian kecil dari
tendon (Tendotomy)
Otot yang mengalami paralisis atau rusak dapat digantikan
dengan memindakan origo dari tendon terdekat yang masi normal
untuk meninbgkatkan kestabilan otot ( muscle transfer)
Untuk mencegah pergeseran dari sendi, otot yang paralisis
dipisahkan dari tendonnya dan diimplankan ke tulang (tenodesis)
2. OPERATION ON NERVES
Nervus yang terputus dapat dilakukan Nerve
Suture, jika jarak terlalu jauh dapat dilakukan
nerve graft
Jaringa lunak yang mengkompresi nervus di
bebaskan dengan Neurolysis atau
decompressed
Jika menyerang nucleus pulposus maka
dekcompressed dari akar saraf dikerjakan
setelah menghilangkan overlaying lamina
( laminectomy)
3. OPERATIONS ON JOINTS
Operasi membuka sendi (arthotomy) dan explorasi
Untuk dislokasi sendi berat, elogated fibrous capsule dari sendi
harus di kencangkan dan diperbaiki (capsulorrhaphy)
Pada kontraktur sendi berat, dilakukan prmbrbasan dari
pemendekan fibrous capsule ( capsulotomy), atau di angkat
seluruhnya ( capsulectomy)
Pada operasi reconstructive sendi dapat dilakukan penggantian
lapisan sendi, atau disebut arthroplasty
Penggantian dari satu atau kedua sendi di sebut replacement
arthroplasty atau Prosthetic join replacement
Pengangkatan lapisan kartilago dan interpositioning dari jaringan
disebut Interpositioning Arthoplasty
Bila sendi telah rusak dan tidak dapat diperbaiki, serta
kegunaannya tidak terlalu signifikan dapat dilakukan arthrodesis
4. PROSTHETIC JOIN
REPLACEMENT
Sir John Charnley, england 1962
Bahan Prosthetic hip join replacements adalah metallic
femoral compinent dan plastic acetabulum ( high density
polyethylene)
Diindikasikan untuk usia diatas 60 tahun, dengan artritis
berat dan memiliki harapan hidup 1 atau2 dekade
Juga diindikasikan untuk pasien mudah dengan artritis
generalisata berat dengan usia harapan hidup yang terbatas
Kontraindikasi untuk pasien berusia anak dan remaja.
Komplikasi, kerusakan dari satu atau kedua bagian sendi
prostetik, Fatigue fracture, dislokasi, dan infeksi
5. OSTEOCARTILAGIOUS
ALLOGRAFTS

Merupakan alternatif untuk paien usia


mudah dan usia pertengahan dengan
artritis pada satu sisi atau
unicompartmental arthriris
Sejak 1971, gross dan Larger telah
menggunakan small osteocartilaginous
allografts
6. ARTHOSCOPIC SURGERY
Dapat dilakuakan pada pasien
dengan :
Loose body
Partial or total meniscectomy,
repair of peripheral tears in menisci
Drilling defects in the artricular
surface
Abrading areas of chondromalacia
sinovectomy
Reconstruction of atorn anterior
curiate ligament
7. OPERATIONS ON BONES
Untuk drainase pus pada osteomielitis dapat dilakukan bone drilling
Pada osteomielitis kronis dapat dilakukan sequestrectomy
Pada beberapa kasus osteomielitis dapat dilakukan pebukaan tulang
melalui pengangkatan korteks pada satu sisi (saucerization)
Mengangkat seluruh bagian dari tulang (bone resection) sering kali
diperlukan dalam kasus neoplasma
Membagi tulang dengan peralatan tajam (osteotomy) adalah bagian dari
operasi rekonstruktif
Pada fraktur yang sulit dan tidak stabil diperlukan open reduction of
fracture, diikuti dengan internal skeletal fixation
Transplantation of bone dari donor side ke hosht site disebut bone grafing
Pada kasus yang berat pada ekstremitas dapat dilakukan reseksi seluruh
bagian dari ekstremitas (amputasi), atau memotong sendi (disarticulation)
Dapat dilakukan limb sparing atau limb salvage operation pada kasus
keganasan untuk mencegah amputasi
8. MICROSURGERY
Berdampak signifikan dalam memperbaiki
trauma musculoskeletal sistem
Replant completely severed digits and limbs
(surgical replantation)
To repair peripheral nerves
To transfer free vascularized autologenous
bone graft,
Totrasfer a toe to replace a lost thumb
To transfer vascularized and reinnervated
autologus muscle graft
OSTEOARTHRITIS
INCIDENCE

Merupakan tipe artritis tersering


Ditemukan 30 kali lebih sering
dibandingkan RA di amerika utara
Pada usia 60 tahun, 25%wanita da
15% peia terkena
Pada usia 75 tahun lebih dari 80%
wania dan pria terkena
ETIOLOGY

1. Primary idiopathic degenerative join


disease
2. Secondary degenerative join disease
ETIOLOGY
2. SECONDARY DEGENERATIVE JOIN
DISEASE

Kelainan kongengital
Infeksi dari sendi
Inflamasi non spesifik dari sendi
Metabolik artritis
Hemarthroses berulang
Cederah : mayor / minor
Deformitas extra atrikuler dengan keganasan pada sendi
Ketidak stabilan sendi
Kerusakan iatrogenik dari kartilago sendi
PATOGENESIS

1. Articular cartilage
2. Subcondral bone
3. Sinovial membrane and fibrous capsule
4. Muscles
ARTICULAR CARTILAGE
Pada tahap awal terjadi perubahan biokimia pada kartiago dan
hilangnya proteoglikan dari matriks, menyebabkan kehilangan fungsi
shock absorbing.
Selanjutnya terjadi kehilangan sebagian jaringan kolagen dari cartilago,
sehingga sendi menjadi tidak terlindungi dan semakin mudah rusak
Infasi pembuluhdarah dari subchondral bone menuju ke abnormal
cartilage menyebabkann self- pertuating autoimune disease
Pada bagian tengah dari sendi , subcondral bone menjadi licin atau
disebut eburnation, secara radiologis tampak sebagai penyempitan cela
sendi
Pada bagian tepi sendi,kartilago sendi megalami hipertrofi dan
hiperplasi ( chondrophyte)
Pertumbuhan berlebih ini mengalami endochondral ossification menjadi
osteophyte
SUBCONDRAL BONE
Pada bagian tengah menjadi mati, hipertrofi,
sehingga menjadi lebih hiperdens (sclerotic)
Pada bagian tepi mengalami atrofi dan menjadi
lebih hiposens (osteoporotic)
Pada sendi penyangga tubuh dapat terjadi lesi
kistik karena mocoid dan fibrinous degeneration
pada jaringan lokal akibat microfractures pada
trabekula
Terjadi redistribution dari stresor biokimia
mengakibatkan remodeling , tulang bagian tengah
menjadi rusak tetapi terjadi deposit diperifer
SYNOVIAL MEMBRANE
AND FIBROUS CAPSULE
Frakmen kecil hasil barasi dari kartilago terdapat dalam
cairan sinofial sebagai loose bodies,menyebabkan
terjadi hipertrofi dan peningkatan efusi cairan sinofial
Cairan sinofial dari efusi mengalami peningkatan
kandungan mucin dan menghambat peningkatan
viskositas
Kapsul fibrosus menjadi sangat menebal dan fibrotik
sehingga menghambat gerak sendi
Sedi jari, terutama distal interphalingeal, area kecil
yang mengalami degenerasi mukoid dari kapsul fibrosus
dan mengalami osifikasi membentuk Heberden`s nodes
MUSCLES

Pada sendi yang terkena otot mengalami


spasme sebagai respons terhadap nyeri, dan
menyebabkan Keterbatasan gerakan sendi
Gerakan yang terbaas menyebabkan area
yang mengalami stesor mengecil dan
memberat
Hasil akhirnya dapat terjadi fibrous ankylosis
dari sendi
CLINICAL FEATURES
AND DIAGNOSIS

1. Anamesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
ANAMESIS
1. Nyeri
. Tumpul
. Intermiten
. Diperberat oleh gerakan (friction effect)
. Diperingan dengan istirahat
2. Gangguan gerakan sendi
. Join crepitus
. Kaku setelah istirahat (articular gelling)
. Kekauan diperburuk oleh rasa nyeri
PEMERIKSAAN FISIK
1. Look
Pembengkakan sendi
Hebeden`s nodes (distal interfalangs)
Bouchard`s nodes (progsimal interfalangs)
2. Feel
Tidak ada peningkatan suhu kulit
3. move
Gerakan aktif dan pasif terganggu disertai
dengan join crepitus
Spasme otot
Penurunan ROM
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Pemeriksaan Radiografik
Cela sendi menyempit
Subchondral sclerosis dan cyst
Osteophyte formation
Join remodeling
2. Pemeriksaan Lboratoium cairan sendi
Peningkatan mucin
Peningkatan viskositas
PROGNOSIS

Prognosis buruk jika menyerang


ekstremitas bawah
TREATMENT

1. Terapeutic Drugs
2. Orthopaedic appliances
3. Physical Therapy
4. Ortopaedic surgical operations
TUJUAN TERAPI
1. Membuat pasien mengerti perjalanan alamiah dari penyakit
2. Menyediakan suport psikologis
3. Menghilangkan nyeri
4. Menekan reaksi inflamasi
5. Mendorong pasien melakukan aktifitas fisik untuk menjaga
fungsi sendi dan mencegah deformitas
6. Mengkoreksi deformitas yang ada
7. Meningkatkan fungsi
8. Memperkuat otot yang lemah
9. Merehabilitasi pasien secara mandiri
THERAPEUTIC DRUGS
1. Salisilat
. Menghilangkan nyeri ringan dan sedang
. Mencegah perbutukan sendi
. Mempertahankan kartilago sendi
2. NSAIDs
. Indomethacin dan phenilbutazone
. Menghilangkan nyeri berat
. Mempunyai efek toxic untuk konumsi jangka panjang
. Menekan respon inflamasi
3. Lokal Intra-Articular Injection kortikosteroid
. Menghilangkan nyeri hebat
. Tidak memperbaiki keadaan sendi
. Merusak kartilago sendi bila penggunaan yang sering
OTHOPAEDIC
APPLIANCES

1. Mengistirahatkan sendi
2. Menggunakan tongkat
PHYSICAL THERAPY

1. Gerakan aktif
. Mempertahankan gerakan sendi
. Menjaga kekuatan otot
2. Pemanasan lokal
ORTHOPAEDIC
SURGICAL
OPERATIONS

1. Profhylactic
2. Therapeutic
PROFHYLACTIC

1. Arthoscopic debridement dan


irigation
. Menghilangkan nyeri secara
temporer
. Perubahan degeneratif dapat di
hambat bahkan dihentikan
THERAPEUTIC
PROCEDURES
1. Osteotomy dekat dengan sendi
Meningkatkan aktifitas biomechanics dari sendi
Memperluas cela sendi
2. Arthroplasty
Resection arthroplasty
Replacement arthoplasty
3. Arthrodesis
Menghilangkan nyeri secara permanen
4. Soft tissue operations
Membebaskan otot yang tegang
Eksisi untuk mengkoreksi kelainan kapsul sendi
5. Transplantation of partial join
Osteocartilaginous allografts
Untuk post traumatic asthritis pada pasien usia muda
6. Experimental metods
Biological resurfacing :
Autogenousperiosteal grafts (O`driscoll dan rekan)
Cultured chondrocytes covered by periosteal grafts (brittbrg dan rekan )

Anda mungkin juga menyukai